Anda di halaman 1dari 12

Kependudukan

Nama Kelompok :
Husna Dita Sari
Ika Trihayana
Imam Akbar

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


JAKARTA II
2016
Pengertian Kependudukan
Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan, persebaran,
mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang menyangkut politik, ekonomi,
sosial, budaya, agama serta lingkungan ( uu No. 23 Th 2006).

Piramida Kependudukan
Pengertian piramida penduduk

Piramida penduduk pada dasarnya merupakan bentuk penyajian data kependudukan (jenis
kelamin dan kelompok umur) antara dua grafik batang yang digambarkan secara berlawanan
arah dengan posisi horizontal.

Penggambaran piramida penduduk dimulai dengan menggambarkan dua garis yang saling
tegak lurus, sumbu vertikal menggambarkan kelompok umur penduduk mulai 0 - 4 tahun
hingga umur tertentu (> 65 tahun atau > 75 tahun); sedangkan sumbu horizontal
menggambarkan jumlah penduduk tertentu, baik absolut ataupun relatif (dalam %).

Sayap sebelah kiri piramida menggambarkan jumlah penduduk lakilaki, sedangkan sayap
sebelah kanan piramida menggambarkan jumlah penduduk perempuan.

Berdasarkan bentuknya, piramida penduduk dapat dibedakan menjadi piramida penduduk


ekspansif, konstruktif, dan stasioner.

1. Piramida Penduduk Ekspansif


Bentuk piramida ekspansif terjadi jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok
umur muda. Bentuk piramida ini dicirikan melebar di bagian bawah dan semakin meruncing
di bagian atasnya.

Hal ini menunjukkan banyaknya tingkat kelahiran. Bentuk piramida semacam ini umumnya
terjadi di negara-negara sedang berkembang.

2. Piramida Penduduk Konstruktif


Bentuk piramida konstruktif terjadi jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok
umur dewasa. Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk mengecil di kelompok umur
muda, melebar di kelompok umur dewasa, dan mengecil kembali di kelompok umur tua.

Kondisi ini menunjukkan adanya penurunan yang cepat terhadap tingkat kelahiran dan
rendahnya tingkat kematian penduduk. Bentuk piramida seperti ini terdapat di negara-negara
maju, seperti Jepang dan Swedia.

3. Piramida Penduduk Stasioner


Bentuk piramida stasioner terjadi jika jumlah penduduk pada tiap kelompok umur (muda,
dewasa, dan tua) relatif seimbang. Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk yang relatif
sama atau rata di tiap kelompok umur.

Pada umumnya, bentuk piramida semacam ini terdapat di negara-negara Eropa yang telah
lama maju serta mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang rendah.

Mobilisasi
Mobilitas penduduk atau gerakan penduduk adalah bentuk perpindahan penduduk dari suatu
daerah ke daerah lain. Mereka melakukan mobilitas untuk memperoleh sesuatu yang tidak
tersedia di daerah asalnya. Di antara sekian banyak alasan, alasan yang paling umum yang
mendasari orang melakukan mobilitas adalah karena faktor ekonomi dan kesejahteraan
dengan harapan bahwa mungkin saja dengan melakukan suatu mobilitas, kehidupan mereka
yang awalnya kurang sejahtera atau ekonominya kurang bisa berubah menjadi sejahtera
bahkan mungkin makmur. Dengan begitu kehidupan ekonominya pun akan menjadi lebih
baik lagi.

Mobilitas yang dilakukan oleh beberapa penduduk dalam suatu wilayah atau daerah ada yang
bersifat sementara dan ada pula yang bersifat tetap. Mobilitas penduduk yang
sifatnya sementara dapat dibedakan menjadi komutasi dan sirkulasi. Sedangkan mobilitas
penduduk yang sifatnya menetap atau permanen disebut migrasi.

Adapun bentuk-bentuk mobilitas penduduk di Indonesia, yaitu:

1) Komutasi

Komutasi adalah perpindahan penduduk yang sifatnya sementara pada hari yang sama.
Orang yang melakukan komutasi disebut komuter. Biasanya pada pagi hari banyak penduduk
yang tinggal di daerah pinggiran kota melakukan mobilitas ke pusat kota untuk
bekerja. Kemudian pada sore atau malam hari, penduduk tersebut pulang kembali ke
rumahnya di pinggiran kota.
Contoh:

Banyak penduduk dari daerah sekitar Jakarta tinggal di wilayah sekitar Jakarta seperti Bogor,
Tangerang, Bekasi, dan Depok. Pada pagi hari penduduk dari wilayah sekitar
Jakarta berangkat kerja ke Jakarta dan sore atau malam harinya mereka kembali.

2) Sirkulasi

Sirkulasi adalah bentuk mobilitas penduduk sementara yang dilakukan dengan menginap di


tempat tujuan selama satu atau beberapa hari. Sebagian penduduk tidak pulang pada hari
yang sama tetapi harus menginap di tempat tujuan. Hal ini dilakukan umumnya karena
jauhnya jarak untuk pulang ke daerah asalnya dan atau untuk menghemat biaya perjalanan
dan sejumlah alasan lainnya. Banyak penduduk desa yang bekerja di kota tidak kembali pada
hari yang sama tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian.

3) Migrasi

Migrasi Penduduk dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk antar negara.


2. Migrasi internal adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya dalam
satu negara. Migrasi internal yang terjadi di Indonesia dapat dibedakan
menjadi urbanisasi dan transmigrasi.

A. Urbanisasi adalah bentuk migrasi penduduk dapat terjadi dari desa menuju kota. Urbanisasi


terjadi ketika ada ketimpangan pembangunan antara desa dengan kota. Aktivitas di desa jauh
lebih lambat dibandingkan dengan kota, sehingga terjadi ketimpangan ekonomi, sosial, dan
budaya antara desa dengan kota. Akibatnya penduduk desa banyak yang tertarik untuk pindah
ke kota dengan sejumlah fasilitas yang ditawarkannya.

Urbanisasi dapat terjadi karena adanya 2 faktor utama yaitu:

Faktor pendorong:

 Makin sempitnya lahan pertanian di pedesaan karena semakin banyaknya penduduk dan


permukimannya.
 Makin kecilnya luas pemilikan lahan pertanian, sehingga hasil pertaniannya tidak mampu
memenuhi kebutuhan hidup penduduk.
 Upah kerja di desa yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan di kota.
 Meningkatnya jumlah tenaga kerja di pedesaan sementara lapangan kerja hanya terbatas
pada bidang pertanian yang semakin sempit luasnya.
 Adanya harapan penduduk desa untuk meningkatkan taraf hidupnya.
 Fasilitas sosial seperti lembaga pendidikan, tempat hiburan, rumah sakit, dan fasilitas
lainnya jarang atau tidak ditemukan di desa.
Faktor Penarik:

 Lapangan kerja di kota jauh lebih beragam dibandingkan dengan di desa yang umumnya
hanya pertanian.
 Tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai.
 Tersedianya fasilitas hiburan, olah raga, kesehatan dan rekreasi yang beragam.
 Tersedianya fasilitas transportasi dan komunikasi yang memadai di perkotaan.

Selain itu, urbanisasi juga memiliki 2 jenis dampak, yaitu:

Dampak positif:

 Terpenuhinya kebutuhan akan tenaga kerja di kota.


 Meningkatkan taraf kehidupan penduduk desa karena sebagian pendapatannya kembali ke
desa.
 Mengurangi pengangguran di desa karena sebagian penduduknya bekerja di kota.
 Semakin berkembangnya aktivitas perekonomian di kota karena banyak penduduk desa
yang membuka usaha di kota.

Dampak negatif:

 Berkurangnya tenaga kerja di desa yang masih produktif dan mau bekerja dalam bidang
pertanian.
 Berkurangnya tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang tinggi di
desa.
 Aktivitas pertanian cenderung kurang berkembang karena kurangnya tenaga kerja muda
yang masih produktif dan berpendidikan.
 Banyaknya tindak kejahatan di perkotaan.
 Meningkatnya pengangguran di kota karena sebagian urbanisan kesulitan memperoleh
pekerjaan di kota.
 Berkembangnya permukiman kumuh di kota.
 Munculnya masalah kemacetan karena makin banyaknya orang yang melakukan
mobilitas.
 Munculnya masalah lingkungan seperti masalah sampah karena sebagian penduduk yang
pindah ke kota belum bisa menyesuaikan diri dengan cara hidup di kota.

B. Transmigrasi adalah bentuk perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang


kurang padat. Orang yang melakukan transmigrasi disebut transmigran. Transmigrasi adalah
bentuk migrasi penduduk yang khas Indonesia karena tidak dijumpai di negara lainnya. Di
Indonesia transmigrasi dilakukan oleh pemerintah karena makin besarnya jumlah penduduk
di wilayah tertentu, khususnya di Pulau Jawa dan Bali. Sementara itu, penduduk di luar Jawa
masih sedikit dan lahannya masih sangat luas.

Demografi
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan
manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana
jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu
yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.

Demografi dapat diartikan juga sebagai salah satu kajian yang membahas mengenai pupulasi
yang satu sama linnya menyangkut jumlah, struktur usia, kepadatan, kematian, kelahiran,
pertumbuhan, dan segala variabel sosial lainnya. Demografi juga dapat disebut dengan ilmu
yang telah memeiliki kajian khusus untuk dipelajarai berupa dinamika penduduk, yang
berkaitan erat dengan struktur dan distribusi penduduk lainnya. Dalam demografi juga
dibahas bagaimana metode yang benar untuk merubah jumlah kelahiran.

Demografi merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti
rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu,
demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk , terutama tentang
kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang
jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah
dari waktu kewaktu. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Archille Guillard pada tahun
1855 dalam karyanya yang berjudul “elements de statistique humaine, ou demographie
comparree” atau elements of human statistics or comparative demography (dalam
Iskandar,1994).

Hal Yang dipelajari dalam Demografi

Dalam demografi dipelajari tentang kematian dan kelahiran yang pada dasarnya menjadi
kajian utama ilmu tersebut. Dalam demografi juga disebutkan berbagai interaksi soaial yang
memiliki berbagai tingkatan dan ada tiga perkembanagan komponen. Komponen yang
dimaksud meliputi kelahiran, kematian, dan perpindahan atau migrasi.

Sehingga dapat dikatakan bahwa demografi juga mempelajari berbagai perubahan komposisi
yang ada dari penduduk. Jadi demografi merupakan kajian ilmu yang mempelajari segala hak
yang berhubungan dengan dinamika penduduk. Dinamika tersebut meliputi kajian struktur,
distribusi penduduk, kelahiran, kematian, dan bagaimana mengatasi perubahan kelahiran
setiap waktunya.

 Bidang kajian Demografi

Bidang yang akan dikaji disesuaikan dengan pola atau ruanglingkup yang telah ditentukan.
Terutama pada penduduk pada periode tertentu. Dalam demografi dipelajari berbagai pola
yang mengkaji sebab da akibat yang dhasilakan dari dinamika penduduk tersebut. Sehingga
dalam demografi sendiri memiliki berbagai tujuan, adapun tujuan dari deografi meliputi:
Peranan Demografi

Demografi digunakan sebagai analisa yang ada pada penduduk yang ditujukan langsung pada
masyarakat secara luas atau kelompok tertentu yang didasarkan pada kriteri pendidikan,
kewarganegaraan, agama, suku, dan ras.

Tujuan Demografi 
1.Mempelajari segala jumlah yang ada dari hasil distribusi suatu daerah
2.Mendeskripsikan pertumbuahn yang etrjadi pada masa lampau, persebaran terjadi dengans
ebaik-baiknya
3.Mengembangkan sebab dan akibat yang ada pada perkembangan penduduk dan aspek
organisasi lainnya
4.Memprediksikan pertumbuhan penduduk di masa yag akan datang
  

Manfaat demografi dalam kehidupan sehari-hari


Secara singkat , ilmu demografi sangat bermanfaat untuk :
1.Mempelajari kuantitas, komposisi, dan distribusi penduduk dalam suatu daerah
tertentu serta perubahan-perubahannya.
2.Menjelaskan pertumbuhan masa lampau dan mengestimasi pertumbbuhan penduduk pada
masa datang.
3.Mengembangkan hubungan sebab akibat antaraperkembangan penduduk dan bermacam-
macam aspek pembangunan sosial, ekonomi, budaya, politik, lingkungan, dan keamanan.
4.Mempelajari dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan konsekuensi pertumbuhan
penduduk pada masa mendatang.

Data dan metode

Terdapat dua macam pengumpulan data,yaitu :


1.Metode langsung. Data berasal dari statistik yang mencatat seluruh kelahiran dan
kematian, dan perubahan status secara sah seperti perkawinan, perceraian, dan migrasi.
2.Metode tidak langsung. Digunakan saat data utuh tidak tersedia, misalnya pada negara
berkembang dan demografi masa lampau.

Faktor – Faktor Demografi 


 
 Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk :
1.Struktur umur
2.Struktur perkawinan
3.Umur kawin pertama
4.Paritas
5.Disrupsi perkawinan
6.Proporsi yang kawin 

Jenis Ukuran Demografi


Jenis-jenis ukuran dalam ilmu demografi dibedakan beberapa jenis, yaitu:
1. Bilangan
Ukuran yang digunakan untuk menunjukkan jumlah absolut/mutak suatu penduduk atau suatu
kejadian/peristiwa demografi yang terjadi di daerah tertentu dalam suatu periode tertentu.
Contohnya, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah  237.641.326 orang.
2. Rate/Angka
Jumlah kejadian/peristiwa demografi dalam suatu penduduk dalam periode tertentu (biasanya
1 tahun) dibagi penduduk at risk selama periode tersebut. sering diekspresikan per 100 atau
per 1000 penduduk, agar lebih muda dimengerti artinya.
3. Ratio/ Rasio
Ukuran perbandingan satu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau perbandingan antara dua
bilangan, misalnya satu subgrup penduduk dengan subgrup penduduk lainnya. Contoh: Sex
Ratio adalah jumlah laki-laki per 100 perempuan. Sex Ratio di provinsi XYZ pada tahun
2013 adalah 105, artinya pada tahun 2o13 ada 100 orang perempuan, ada 105 orang laki-laki
4. Proporsi / Presentase
Ukuran perbandingan  antara dua bilangan, dimana pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut atau jumlah satu subgrup penduduk dibagi dengan jumlah seluruh penduduk. Bila
proporsi ini dinyatakan dalam per 100 (persen), maka proporsi pun berganti nama menjadi
persentase. Oleh karena itu, proporsi/persentase penduduk analoginya mirip dengan Crude
Rate yang telah dibahas sebelumnya.
5. Konstanta/Bilangan Konstan
Bilangan tetap -biasanya 100, 1000 atau 100.000- dimana rate , ratio, atau proporsi dapat
dikalikan untuk menggambarkan ukuran-ukuran dalam suatu bentuk yang mudah dimengerti.
Dalam rumus, bilangan konstan biasanya ditulis sebagai “k“.
6. Kohor, Prevalensi, dan Insidence
• Kohor adalah sekelompok penduduk yang mempunyai pengalaman waktu yang sama
dari suatu peristiwa demografi tertentu. Yang paling sering digunakan adalah kohor
kelahiran. Contoh: Kohor kelahiran menggambarkan penduduk di suatu daerah yang
lahir pada tahun yang sama.
• Tingkat Prevalensi Kontrasepsi adalah jumlah perempuan usia reproduksi yang
menggunakan kontrasepsi per 100 perempuan usia reproduksi.
• Insidence Rate biasanya ukuran rate yang digunakan untuk analisis morbiditas
(kesakitan/penyakit). Contoh: Insidence Rate penyakit TBC di Kenya pada tahun
1996 adalah 97 per 100.000 penduduk, artinya pada tahun 1996 ada 97 orang
menderita TBC tiap 100.000 penduduk Kenya.

PERTANYAAN KESMAS (KEPENDUDUKAN)


1. Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan, persebaran,
mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang menyangkut politik,
ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan. Pernyataan tersebut tercantum
dalam…
a. UU No. 39 Tahun 1999
b. UU No. 26 Tahun 2000
c. UU No. 23 Tahun 2006
d. UU No. 14 Tahun 2001
e. UU No. 10 Tahun 2016

2. Berikut adalah ciri-ciri umum kependudukan di Indonesia, kecuali…


a. jumlah penduduk yang semakin bertambah
b. sebagian besar penduduk berusia muda
c. persebaran penduduk tidak merata pada setiap pulau
d. sebagian besar penduduk memiliki rumah mewah
e. sebagain besar penduduk berkerja di sektor pertanian

3. Kebijakan kependudukan diterapkan dengan mempengaruhi tiga variabel utama


masalah kependudukan. Yang dimaksud dengan tiga variable tersebut adalah…
a. Kelahiran, kematian dan transmigrasi
b. Kelahiran, kematian dan migrasi
c. Kelahiran, kematian dan urbanisasi
d. Kelahiran, kematian dan remigrasi
e. Kelahiran, kematian dan sirkuler

4. Perhatikan aspek-asek berikut!


1. Pendidikan
2. Kelahiran
3. Kesehatan
4. Pendapatan
Menurut PBB, kualitas penduduk dapat dilihat dari tiga aspek. Yang termasuk ke
dalam aspek yang mempengaruhi kualitas penduduk adalah…

a. 1, 2, 3
b. 2, 3, 4
c. 1, 2, 4
d. 1, 3, 4
e. 2, 3, 1

5. Berdasarkan bentuknya, piramida penduduk dapat dibedakan menjadi piramida


penduduk…

a. ekspansif, konstruktif dan stasioner


b. eksklusif, konstruktif dan stasioner
c. ekspansif, kontributif dan stasioner
d. yudikatif, eksekutif dan stasioner
e. ekspansif, legislatif dan stasioner

6. Pemerintah telah merapkan beberapa kebijakan kependudukan, kecuali..........


a. melaksanakan program keluarga berencana
b .pembatasan usia perkawinan
c .mengurangi dan membatasi tunjangan bagi pegawai negeri sipil
d. memberikan penyuluhan kepada masyarakat
e. membatasi jumlah anak-anak

7. Penggambaran piramida penduduk dimulai dengan menggambarkan dua garis yang


saling tegak lurus, sumbu vertikal menggambarkan kelompok umur penduduk
mulai.........
a. 0 - 4 tahun hingga umur tertentu (> 65 tahun atau > 75 tahun);
b. 0 - 5 tahun hingga umur tertentu (> 65 tahun atau > 70 tahun);
c. 0 - 4 tahun hingga umur tertentu (> 65 tahun atau > 80 tahun);
d. 0 - 5 tahun hingga umur tertentu (> 65 tahun atau > 85 tahun );
e. 0 - 5 tahun hingga umur tertentu (> 65 tahun atau > 80 tahun);

8. Sayap sebelah kiri piramida menggambarkan jumlah penduduk ....., sedangkan


sayap sebelah kanan piramida menggambarkan jumlah penduduk.........
a. Laki-laki, perempuan
b. Perempuan, Laki-laki
c. Remaja, Orang tua
d. Anak-anak, Balita
e. Wanita, Laki-laki

9. Bentuk piramida stasioner terjadi jika jumlah penduduk pada tiap kelompok umur ...

a. Muda, dewasa dan tua setara


b. Muda,dewasa dan tua seimbang
c. Muda,dewasa dan tua sama
d. Muda,dewasa dan tua banyak
e. Muda,dewasa dan tua sedikit

10. Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk..........


a. Bergerak bebas, mudah, teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan
hidup aktivitasnya guna mempertahankan kesehatannya
b. Bergerak bebas,teratur,dapat memenuhi kebutuhan
c. mempertahankan kesehatannya
d. Bergerak bebas, mudah,teratur,mempunyai tujuan hidup
e. Bergerak secara luas, teratur, dapat mempertahankan hidupnya

11. Piramida penduduk berfungsi untuk mengetahui ....


A. kepadatan penduduk alami
B. jumlah tenaga nonproduktif
C. tingginya tingkat pengangguran
D. pertumbuhan sosial ekonomi
E. tingkat mobilitas penduduk

12. Di suatu wilayah pedesaan terdapat banyak wanita yang telah menikah pada
usia muda, karena dorongan orang tuanya. Apakah pengaruh fenomena tersebut
dilihat dari sisi kependudukan?
A.angka kematian tinggi
B.angka kelahiran tinggi
C.peserta Keluarga Berencana meningkat
D.tingkat pendapatan rendah
E.tingkat kesehatan ibu rendah

13. Yang termasuk jenis-jenis ukuran dalam demografi adalah......


A.Bilangan ganjil
B.Pendapatan
C.Konstanta
D.Jumlah
E.Kemiskinan

14. Demografi formal, demografi dengan analisis matematis melalui


pendekatan secara.....
A.Kuantitatif
B.Kualitatif
C.Formal
D.Informal
E.Langsung

15. Demografi sering diidentifikasi menjadi beberapa bagian, yaitu......


A.Demografi langsung dan tidak langsung
B.Demografi benar dan tidak benar
C.Demografi Formal dan sosial
D.Demografi Informal dan Sosial
E.Demografi atas dan bawah

Anda mungkin juga menyukai