1. Pola 4-4-2
Formasi yang terdiri dari 4 orang bek (pemain berwarna biru), 4 orang gelandang (pemain berwarna kuning), dan
2 orang penyerang (pemain berwarna merah) ini menekankan pada keseimbangan antara pertahanan dan
penyerangan.
Untuk pola penyerangan, formasi ini lebih terfokus pada serangan yang dilakukan dari bagian samping atau sayap.
Karena dengan umpan lambung dan assist, gol bisa dicapai dengan lebih mudah.
Formasi yang terbukti mempunyai banyak kelebihan dan kekurangan ini sering digunakan oleh klub-klub besar,
seperti Spanyol. Di Indonesia sendiri, formasi ini juga sering digunakan oleh timnas Indonesia di pertandingan
tingkat internasional.
Pola 4-4-2
MODUL PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) SMA KLS XI / 2 1
Formasi 4-4-2 terdiri dari 4 pemain lini belakang (back), 4 pemain lini tengah (midfielder), dan 2 pemain lini depan
(forward). Keempat back masing-masing adalah 2 center back, left back dan right back. Sementara di lini tengah terdapat
2 center midfielder, left midfielder, dan right midfielder.
Kedua center back boleh maju sampai paling jauh ke garis tengah lapangan. Dengan maju hanya sampai garis
tengah, tim masih bisa berlindung pada aturan offside. Adapun jika center back maju melebihi garis tengah lapangan, tim
menjadi tidak aman terhadap serangan balik lawan karena mereka tidak terkena aturan offside ketika bola masih berada
di lapangan mereka sendiri. Meski demikian, pada saat-saat tertentu center back boleh maju sampai ke depan gawang,
misalnya saat tim melakukan sepak pojok. Itupun setelahnya harus segera kembali ke tempat semula.
Pola 4-4-2 memang hanya memiliki 2 forward, namun tidak berarti bahwa tim dengan pola ini hanya menyerang
dengan 2 orang di lini depan. Dalam pola 4-4-2, outside midfielder atau outside back (jika melakukan overlap) bisa maju
ke lini depan. Dengan demikian, akan terdapat 4 orang penyerang sekaligus. Untuk itulah pola 4-4-2 adalah pola yang
berubah menjadi 2-4-4 ketika menyerang. Belum lagi jika ditambah dengan majunya salah satu center midfielder persis di
belakang kedua forward – dan ketika itu disebut sebagai offensive midfielder – maka akan terdapat 5 orang penyerang
sekaligus.
2. Pola 4-3-3
Formasi yang terdiri dari 4 orang bek, 3 orang pemain tengah, dan 3 orang penyerang ini memungkinkan bagi tim yang
menggunakannya untuk mendapatkan penguasaan bola yang baik di daerah lawan.
Formasi ini juga termasuk salah satu formasi yang populer sampai saat ini dan digunakan oleh klub-klub hebat dari
berbagai penjuru dunia. Salah satu tim papan atas liga Spanyol yang menggunakan formasi ini adalah Barcelona.
Bagi tim yang memiliki para pemain berkemampuan operan yang luar biasa, formasi 4-3-3 ini sangat menguntungkan. Hal
ini membantu pola permainan yang mereka gunakan agar bisa lebih optimal.
Pada intinya, formasi ini memang cocok digunakan ketika tim pemprioritaskan aliran-aliran bola yang cerdas dalam
menciptakan peluang untuk mencetak gol.
POLA 4-3-3
Formasi 4-3-3 ini juga termasuk populer dengan susunan 4 pemain sebagai bek, 3 pemain berada di tengah sebagai
gelandang, dan 3 pemain sisanya menjadi penyerang. Pelatih sepak bola menerapkan formasi ini dengan tujuan agar
penguasaan bola dapat dilakukan dengan baik, terutama pada daerah tim lawan.
Formasi ini tak hanya populer, tapi juga favorit dan masih banyak dipergunakan oleh klub besar di seluruh dunia.
Barcelona merupakan salah satu klub besar liga Spanyol yang sudah dikenal selalu menggunakan formasi ini. Pada tim
dengan pemain yang bisa mengoper sempurna, akan sangat menguntungkan jika memakai formasi ini karena juga
mampu menciptakan kesempatan gol.
3. TAKTIK BERMAIN
Taktik adalah suatu siasat atau akal yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam permainan oleh perorangan,
kelompok, maupun tim untuk memenangkan suatu pertandingan secara sportif.
Pada hakikatnya, penggunaan taktik dalam sepakbola adalah suatu usaha mengembangkan kemampuan berpikir,
kreativitas, serta improvisasi untuk menentukan altenatif terbaik memecahkan masalah yang dihadapi dalam suatu
pertandingan secara efektif, efesien, dan produktif dalam rangka memperoleh hasil yang maksimal yaitu sebuah
kemenangan dalam pertandingan.
Strategi adalah suatu siasat atau akal yang dirancang sebelum pertandingan berlangsung dan digunakan oleh pemain
maupun pelatih untuk memenangkan pertandingan yang dilaksanakan secara sportif dan sehat.
Strategi mengacu pada gerakan-gerakan yang dibutuhkan dalam pertandingan. Kedudukan strategi dalam olahraga
memiliki makna sebagai pendukung aspek taktik olahraga. Dengan demikian, antara taktik dan strategi memiliki
perbedaan, akan tetapi dalam pelaksanaannya keduanya saling berkaitan serta mendukung untuk mencapai tujuan yang
sama, yaitu memenangkan pertandingan
Taktik dalam aplikasinya secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Taktik Penyerangan.
Taktik penyerangan diartikan sebagai suatu siasat yang dijalankan oleh perorongan, kelompok,maupun tim terhadap
lawan dengan tujuan memimpin dan mematahkan pertahanan dalam rangka memenangkan pertandingan secara
sportif.
Taktik penyerangan dapat dibedakan menjadi:
Taktik mencari tempat kosong di antara pemain lawan.
Taktik melakukan gerakan tersusun, baik yang membawa bola maupun tidak (memanfaatkan lebar lapangan).
Taktik bermain ketat (jeli melihat peluang).
2. Taktik Pertahanan
Taktik pertahanan diartikan sebagai suatu siasat yang dijalankan oleh perorangan,kelompok, maupun tim terhadap
lawan dengan tujuan menahan serangan lawan agar tidak mengalami kekalahan atau kelelahan dalam pertandingan.
Taktik pertahanan dapat dibedakan menjadi:
Man to man defence, setiap pemain membayangi satu lawan (satu lawan satu).