Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
FRENDY HERMAWAN
OZY QOMAR
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) INSAN CENDEKIA SAMBAS
Jl. Panglima Daud Desa Rambi, Kecamatan Sambas
Kabupaten Sambas
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cina adalah Negara yang sangat maju dengan pertumbuhan ekonominya paling tinggi
di dunia, Cina dapat mengalahkan Negara-negara yang terlebih dahulu maju, diantaranya
adalah German, Inggris, Japan dan bahakan Cina mampu mengalahkan Negara adidaya
Amerika yang biasanya selalu berada dalam urutan rangking teratas dalam hal kemajuan dan
pertumbuhan ekonomi. Padahal apabila kita melihat sejarah dari Negara Cina, pada abad ke
19-an, Cina hanyalah Negara biasa yang dipandang lemah, dimana Cina merupakan negara
tujuan imperialisme negara-negara lain seperti Amerika, Inggris, Prancis dan Jepang.
Dalam perjalanan sejarahnya, Cina pernah dikuasai dan diperintah oleh berbagai
dinasti. Pada masa dinasti, kepala pemerintahan di Cina dipegang oleh seorang kaisar. Salah
satu dinasti asing yang pernah menguasai Cina adalah Dinasti Manchu (Dinasti Ching) dari
Manchuria yang berkuasa pada tahun 1644-1912. Dinasti ini merupakan dinasti terakhir yang
berkuasa di Cina. Rakyat Cina kecewa terhadap penguasa Manchu yang dinilai bukan dinasti
keturunan Cina. Kekecewaan terhadap Dinasti Manchu memuncak setelah bangsa Inggris
mengungguli pasukan kaisar dalam perang Candu tahun 1842. Kaisar dinilai lemah dan harus
bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Cina akibat penjajahan bangsa Eropa, Amerika,
dan Jepang. Keadaan ini mendorong munculnya gerakan rakyat yang berusaha
menggulingkan dinasti Qing. Pemberontakan pun terjadi dimana-mana dan revolusi pun tidak
terelakkan.
Pada makalah ini kami akan mengulas tentang bagaimana perjalan Cina dalam
revolusinya yang terjadi sebanyak tiga kali, yang melatar belakanginya, dan dampak dari
revolusi yang telah terjadi.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui latar belakang terjadinya Revolusi Cina
2. Mengetahui proses berlangsungnya Revolusi Cina
3. Mengetahui pengaruh revolusi Cina
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Revolusi Cina
Tahun 1800, Inggris menyelundupkan candu ke Cina oleh bangsa Inggris, bangsa
barat pertama yang membuka jalan bagi masuknya pengaruh barat di wilayah Cina. Pusat
perdagangan candu terdapat di Kota Kanton. Rakyat Cina menjadi korban, dan Inggris
mendapat keuntungan sangat besar.
Kaisar memerintah agar perdagangan candu diberantas. Pemberantasan dilakukan di
Kota Kanton. Hasilnya 20.000 peti candu milik Inggris seharga $ 90.000.000 dibakar habis.
Akibatnya Inggris mengirimkan armada angkatan laut untuk menyerang Nanking. Perang ini
dinamakan perang candu I tahun 1839-1842. Dalam perang tersebut Cina mengalami
kekalahan dan harus menandatangani perjanjian Nanking. Perjanjian ditanda tangani pada
tanggal 29 Agustus 1942 di atas kapal perang Inggris, HMS Cornwallis. Isi perjanjian
nanking antara lain 5 pelabuhan China dibuka untuk perdagangan bangsa asing(Caton,
Amoy, Foochow, Ningpo, Shanghai) , Inggris memperoleh wilayah Nangkong, dan Inggris
memperoleh hak ekstrateritorial (hak untuk hidup di bawah hukum negara asalnya).
Disamping itu Inggris juga menerima ganti rugi sebesar 21 juta dolar dan jika tidak mencicil
tepat waktu dikenakan bunga 5% per tahun. Rentetan diawali dengan kekalahan Dinasti Qing
pada perang candu I
Selanjutnya pada tahun 1856-1860 terjadi perang candu II. Perang ini terjadi antara
Dinasti Qing melawan Inggris dan Prancis. Perang tersebut adalah perang antara Britania
raya dan kekaisaran Perancis kedua melawan Dinasti Qing di Tiongkok. Penyebab perang
candu II yaitu Dinasti Qing menolak permintaan Inggris agar para awak kapal Arrow
dibebaskan. Akibatnya Inggris menembaki benteng dan kapal Qing pada bulan Oktober
sampai bulan November tahun 1856. Dalam perang melawan China Perancis pun terlibat.
Semua itu karena pada saat Inggris menembaki benteng dan kapal Dinasti Qing, Inggris
menghubungi Rusia, AS, dan Perancis untuk membantu Inggris. Namun hanya Perancis
yang menyetujui. Perancis menyetujui karena ingin membalas tindakan Dinasti Qing yang
membunuh misionaris August Chapdelaine atas tuduhan menyebarkan agama tanpa izin dan
bekerja sama dengan pemberontak kristen taiping. Dalam perang ini Dinasti Qing mengalami
kekalahan. Cina kembali menanda tangani perjanjian Tianjing. Selain itu harus membayar 3
juta tael untuk kerugian pendagang Inggris. Dalam waktu bersamaan, terjadi pemberontakan.
Diantaranya pemberontakan Taiping (1851-1864), pemberontakan Panthay (1856-1873),
pemberontakan Dungan 1 (1862-1877), dan pemberontakan Boxer (1900-1901
Belajar dari kekalahan, langkah yang diambil adalah dengan mempelajari dan
mencontoh kemajuan negara-negara eropa atau dikenal modernisasi Cina. Modernisasi
dilaksanakan meliputi berbagai bidang, seperti kemiliteran, perdagangan, komunikasi,
perkapalan, perkereta apian, perindustrian, dan pendidikan. Modernisasi ini dilakukan pada
tahun 1861.
Pada tahun 1894-1895 China kembali terlibat perang dengan Jepang. China kembali
kalah, akibatnya Cina harus menyerahkan Pulau Formosa (Taiwan) kepada Jepang.
Masuknya bangsa asing membawa paham-paham baru seperti nasionalisme dan
liberalisme ke wilayah Cina. Kondisi ini selanjutnya mendorong munculnya kaum terpelajar.
Kaum terpelajar inilah yang berusaha memikirkan cara untuk bangkit menyelamatkan
negerinya. Tokoh yang menonjol pada masa ini adalah Sun Yat Sen (1866-1925). Pada bulan
Oktober 1911 Sun Yat Sen mendirikan Kuo Min Tang (Partai Nasionalis Cina) yang berpusat
di Cina bagian selatan
2.2 Proses Berlangsungnya Revolusi China
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cina adalah salah satu negara di Asia yang mengalami Revolusi. Ada banyak faktor
yang melatarbelakangi terjadinya revolusi di Cina, diantaranya yaitu, dominasi Inggris di
Cina, adanya pemberontakan rakyat Cina karena Dinasti Qing yang kolot, modernisasi yang
dialami Cina, Invasi Jepang dan berkembangnya paham-paham baru.
Revolusi Cina yang pertama terjadi pada tahun1911. Revolusi ini menggantika system
kekaisaran yang telah berlangsung lama ke bentuk republic. Pada periode ini pemerintahan
dibangun berdasarkan paham San Min Chu I. Revolusi kedua terjadi pada tahun 1928.
Revolusi ini terjadi dibawah Partai Nasionalis Kuo Min Tang (KMT) yang berhasil
membentuk dan menguasai pemerintahan baru menggantikan pemerintahan panglima perang
(Warlord) yang terpecah-pecah dalam masa permulaan Republik Cina dengan system
dominasi satu partai terrorganisir dan terpusat. Revolusi Cina ketiga terjadi pada tahun 1949.
Revolusi ini ditandai dengan berdirinya pemerintahan baru di Cina daratan, yaitu Republik
Rakyat Cina dibawah Partai Komunis Cina dengan pimpinan Mao Zedong.
Dampak dari terjadinya revolusi Cina tersebut ada banyak. Untuk Cina sendiri, akibat
revolusi, Cina terpecah menjadi dua karena perbedaan ideology, sehingga dampak ini
mengajarkan bahwa rasa menghargai sangat penting demi menjagha integrasi bangsa.
Dampak lain dari adanya revolusi Cina adalah, menyadarkan negara-negara di dunia terutama
di Asia, turut mengadakan perubahan dalam pemerintahan. Serta paham komunis semakin
berkembang dan mempengaruhi peta politik di dunia.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, Kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang penulisan di atas dengan sumber–sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ririn Darini, Wahjudi Djaja, Ringo, Rahata, Mulyadi.2014.Buku Siswa Sejarah untuk SMA/MA Kelas
XI.Klaten:Penerbit Cempaka Putih
http://www.re-tawon.com/2016/01/perang-candu-penyebab-dikuasainya-hong.html?m=1 (diakses Sabtu, 14
Oktober 2017, 14:21 WIB)