Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/317284770

RADIATION PROTECTION OFFICER AND BASIC CT SCAN SKILLS


CERTIFICATION’S RELATED TO GRADUATES EMPLOYMENT

Article · May 2016

CITATIONS READS
0 160

3 authors, including:

Edy Susanto Agung Nugroho Setiawan


Poltekkes Kemenkes Semarang
9 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   
5 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   
SEE PROFILE
SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

OA knee, imageJ View project

All content following this page was uploaded by Agung Nugroho Setiawan on 01 June 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Riset Kesehatan, 5 (1), 2016, 45 - 52

Jurnal Riset Kesehatan


http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jrk
_________________________________________________________________

SERTIFIKASI KEAHLIAN PETUGAS PROTEKSI RADIASI (PPR)


DAN CT SCAN DASAR TERHADAP PENYERAPAN LULUSAN DI
DUNIA KERJA

Edy Susanto*) ; Emi Murniati ; Agung Nugroho Setiawan

Jurusan Teknik Radiodiagnostik & Radioterapi ; Poltekkes Kemenkes Semarang


Jl. Tirto Agung ; Pedalangan ; Banyumanik ; Semarang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pemberian sertifikasi keahlian Petugas Proteksi
Radiasi (PPR) dan CT Scan Dasar bagi lulusan Program Studi DIII Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi terhadap penyerapan lulusan di dunia kerja. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan
pendekatan studi kualitatif. Subyek penelitian adalah lulusan Prodi DIII TRR Semarang dan
Purwokerto, dokter spesialis dan radiografer selaku pengguna lulusan. Teknik pengambilan data
melalui observasi dan check list/ survey alumni, wawancara serta diskusi kelompok terarah. Hasil
penelitian ini adalah sertifikasi keahlian Petugas Proteksi Radiasi (PPR) memberikan manfaat
dalam hal kemahiran proteksi radiasi dan memberikan nilai lebih lulusan pada saat mendaftar
pekerjaan. Selain itu, kemampuan di bidang proteksi radiasi akan menjamin keselamatan radiasi
bagi pasien, pekerja radiasi dan masyarakat/lingkungan. Sertifikasi keahlian CT Scan Dasar
memberikan manfaat dalam kemahiran mengoperasikan pesawat CT scan, khususnya tentang
pemeriksaan dasar, memberi nilai tambah lulusan dan membuat lulusan cepat menyesuaikan diri
dengan kondisi kerja.

Kata kunci: Petugas Proteksi Radiasi (PPR) ; Sertifikasi keahlian CT Scan Dasar ; Penyerapan lulusan

Abstrak

[English Title: RADIATION PROTECTION OFFICER AND BASIC CT SCAN SKILLS


CERTIFICATION’S RELATED TO GRADUATES EMPLYOMENT] This research aims to
analyze the skills certification in Radiation Protection Officer (PPR) and Basic CT Scan for
graduates in relation with the absorption of graduates employment. The type of research is
descriptive qualitative study approach. Subjects were graduates from Diploma program of TRR
Semarang and Purwokerto, specialist doctors and radiographers as users of graduates. Data taken
from observation and check list/survey of alumni, interviews and focus group discussions. The
results of this research are skills certification of Radiation Protection Officer (PPR) provides
benefits in terms of radiation protection skills and provide more value when applying on the job.
In addition, the ability in the field of radiation protection will ensure radiation safety for patients,
radiation workers and community/environment. Basic CT Scan skills certification provides
benefits in operating aircraft proficiency CT scans, particularly on the basis of the examination, as
add value of graduates and make graduates quickly adjust to working conditions.

Keywords: Radiation Protection Officer (PPR) ; Basic CT Scan skills certification ; employement

1. Pendahuluan bagi angkatan kerja yang telah berada di pasar


kerja. Dalam rangka meningkatkan kesesuaian
Pendidikan dan latihan memegang peranan
hasil pendidikan tinggi dengan kebutuhan
penting dalam rangka mempersiapkan angkatan
masyarakat maka setiap perguruan tinggi atau
kerja baru dalam memasuki pasar kerja maupun
lembaga pendidikan tinggi perlu memonitor
*) Penulis Korespondensi. sejauh mana hasil lulusan dapat diserap dan
E-mail: edy.jrr@gmail.com

Copyright © 2016, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068


Jurnal Riset Kesehatan, 5 (1), 2016, 46 - 52

memang dibutuhkan di masyarakat. Untuk itu meneliti lebih jauh dengan mengambil judul
lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan “Analisis Pemberian Sertifikasi Keahlian Petugas
secara aktif melaksanakan monitoring dan Proteksi Radiasi (PPR) dan CT Scan Dasar bagi
komunikasi dengan dunia usaha. Lulusan Terhadap Penyerapan Lulusan di Dunia
Masukan-masukan dari pihak masyarakat Kerja”.
dijadikan bahan bagi perubahan dan Riset ini bertujuan untuk mengetahui
penyempurnaan berbagai segi kebijaksanaan analisis pemberian sertifikasi keahlian Petugas
pengajaran pada universitas/pendidikan tinggi Proteksi Radiasi (PPR) serta sertifikasi keahlian
bersangkutan. Fleksibilitas bertindak serta CT Scan Dasar bagi lulusan terhadap
tanggung jawab masing- masing perguruan penyerapan lulusan di dunia kerja.
tinggi akan lebih mudah diwujudkan bilamana
masing-masing universitas/perguruan tinggi 2. Metode
memiliki otonomi yang luas dalam
Jenis penelitian adalah deskriptif dengan
pengelolaannya. Dalam rangka peningkatan
pendekatan studi kualitatif. Rancangan
mutu dan keterampilan lulusan perguruan
penelitian yang digunakan adalah rancangan
tinggi maka dilaksanakan berbagai latihan dan
survey dengan teknik pengambilan data
peningkatan keterampilan untuk meningkatkan
observasi dan check list, wawancara serta
daya serap lulusan di dunia kerja.
diskusi kelompok terarah. Data dari hasil
Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan,
wawancara dan diskusi terarah dibuat dalam
sejak tahun 2008, Program Diploma III Teknik
bentuk transkrip selanjutnya dilakukan reduksi
Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang telah
data dalam bentuk tabel kategorisasi.
memiliki sasaran mutu. Salah satu sasaran mutu
Selanjutnya di rekap dan koding dikelompokkan
tersebut adalah bahwa setiap lulusan memiliki
sesuai kategori-kategori untuk dapat
sertifikat keahlian sebagai Petugas Proteksi
didiskripsikan.
Radiasi dan pelaksana CT Scan Dasar. Pada
tahun 2011 berkembang dengan bertambahnya
Program Diploma III Teknik Radiodiagnostik 3. Hasil dan Pembahasan
dan Radioterapi Purwokerto yang membekali A. Hasil Survey Alumni Via Telefon
lulusannya sebagai petugas proteksi radiasi dan
pelaksana CT Scan Dasar. Jumlah alumni Prodi DIII JTRR tahun
Diklat Petugas Proteksi Radiasi (PPR) 2008-2013 yang dapat dihubungi via telefon dan
merupakan diklat yang diselenggarakan atas dimintai pendapatnya tentang pelaksanaan
kerjasama Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan diklat PPR dan CT Scan Dasar adalah sejumlah
Radioterapi Politeknik Kesehatan Kemenkes 66 orang. Profil responden sebagai berikut:
Semarang dengan Badan Pengawas Tenaga Profil Responden Survey Alumni Terkait
Nuklir (BAPETEN) Jakarta. Sedangkan diklat CT Diklat PPR
Scan dasar merupakan diklat yang Profil Responden Persentase (%) :
diselenggarakan atas kerjasama antara Jurusan 1. Laki-laki 62%
Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi 2. Perempuan 38%
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan 3. Ikut diklat 98%
Semarang dengan PT Siemens Healthcare 4. Tidak ikut diklat 2%
Indonesia dan rumah sakit-rumah sakit di Jawa 5. Kecakapan kerja meningkat 70%
Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa 6. Tidak/kurang bermanfaat 30%
Timur dan Jawa Barat. Profil Responden Survey Alumni Terkait
Yang menjadi permasalahan apakah lulusan Diklat CT Scan Dasar Profil Responden
yang telah dibekali ini memiliki keunggulan Persentase (%) :
dalam bersaing dengan lulusan-lulusan dari 1. Laki-laki 62%
institusi lain. Kemudian apakah lulusan yang 2. Perempuan 38%
telah dibekali dengan diklat PPR dan CT Scan 3. Ikut diklat 50%
Dasar akan lebih unggul daripada lulusan yang 4. Tidak ikut diklat 50%
tidak dibekali dengan diklat PPR dan CT Scan 5. Diklat bermanfaat 53%
Dasar, baik dari sisi kemampuan, ketrampilan 6. Tidak/kurang bermanfaat 47%
dan sikap di tempat kerja maupun cepat Hasil survey alumni tersebut, sebagian
tidaknya lulusan diserap di dunia kerja. Atas besar alumni (98%) mengikuti diklat PPR dan
dasar latar belakang ini maka penulis ingin menyatakan bahwa SIB PPR bermanfaat (70%).

Copyright © 2016, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068


Jurnal Riset Kesehatan, 5 (1), 2016, 47 - 52

Sedangkan sebagian responden mengikuti Diklat diri sendiri, pasien dan masyarakat umum.
CT Scan Dasar (50%), namun yang menyatakan Sedangkan manfaat lebih PPR ada pada Surat
bahwa sertifikat keahlian Diklat CT Scan Dasar Izin Bekerja (SIB) PPR yang dapat digunakan
bermanfaat sebesar 53%. untuk menjadi Petugas Proteksi Radiasi di
instansi radiologi tempat ia bekerja atau
B. Hasil Focus Group Discussion Alumni digunakan di klinik swasta. Radiografer yang
memiliki SIB PPR berperan dalam mengurus
Focus Group Discussion Alumni perizinan pesawat sinar-X dan bisa
mengumpulkan 6 orang alumni sejak tahun 2008 mendapatkan penghasilan di luar gaji.
hingga 2013, baik DIII TRR Semarang maupun f) Bekal sertifikasi CT scan dasar tidak
DIII TRR Purwokerto. Kepada alumni diberikan semua responden menyatakan bisa dirasakan
pertanyaan tentang pemberian sertifikat manfaatnya. Setidaknya responden 1 dan 4 yang
keahlian PPR dan Diklat CT Scan Dasar dalam bekerja di instansi yang belum memiliki CT scan
kaitannya dengan penyerapan lulusan di dunia menyatakan kalau pelatihan CT scan dasar
kerja. kurang bisa dimanfaatkan saat ini. namun bagi
a) Proses seleksi masuk di tempat responden 2 yang sudah menerapkan bekal
responden bekerja secara umum berupa tes ilmunya, menyatakan bahwa sertifikat CT scan
tertulis yang dilanjutkan dengan wawancara. ini bermanfaat. Akan tetapi, ada catatan dari
Ada beberapa responden yang menjawab seleksi responden, bahwa meski ilmu dasar CT scan nya
masuk dengan tes praktek. Seperti jawaban bermanfaat untuk membantu beradaptasi
responden 3 : dengan peralatan CT scan, namun tetap perlu
“...seleksi masuk ada tes tertulis dan wawancara, pembelajaran yang lebih lanjut lagi manakala
lalu tes praktek dan tes kesehatan...” . bekerja dengan pesawat yang berbeda
Adapun yang bekerja sebagai PNS, tes spesifikasi.
masuk berupa tes tertulis melalui jalur seleksi g) Kendala yang dihadapi oleh radiografer
CPNS. lulusan baru dalam menghadapi dunia kerja
b) Persiapan responden dalam menghadapi berupa kesulitan bernegosiasi masalah gaji yang
tes seleksi masuk ke tempat kerja kebanyakan akan mereka terima (di swasta).
menjawab tidak memiliki persiapan khusus. h) Faktor-faktor yang mendukung kegiatan
Hanya bagi yang ikut seleksi CPNS berupa pemberian sertifikasi bagi lulusan adalah faktor
latihan mengerjakan soal CPNS. sumber daya manusia yang menyelenggrakan
c) Kecakapan bekerja terkait proteksi radiasi suatu diklat sertifikasi serta adanya kewenangan
pada saat awal responden bekerja sebagian besar legal formal untuk melaksanakan Diklat. Selain
menyatakan bisa menerapkan bekal ilmu yang itu juga faktor kebutuhan pengguna di lapangan.
diperoleh pada saat kuliah maupun pada saat Faktor-faktor yang menghambat kegiatan
diklat PPR dan kemampuannya meningkat. pemberian sertifikasi bagi lulusan menurut
d) Kemampuan mengoperasikan CT Scan responden 1 adalah masalah biaya. Hal ini
Dasar pada saat awal responden bekerja masih karena bagi mahasiswa yang di semester 6 sudah
bervariasi jawabannya. Ada yang menyatakan dibebani dengan kegiatan Karya Tulis Ilmiah
kurang bisa mengaplikasikan karena pesawat CT yang cukup memakan biaya dan adapula
scan yang digunakan di tempat kerja berbeda kegiatan lain di akhir waktu studi yang
dengan saat magang diklat CT Scan Dasar, membebani (semisal penglepasan dan wisuda).
seperti jawaban responden 5. Selain itu ada juga Selain biaya, faktor waktu magang yang
yang di tempat bekerjanya belum memiliki CT berbarengan dengan penyusunan KTI juga
Scan sehingga bekal pelatihan kurang maksimal, menjadi kendala.
seperti jawaban responden 4. Namun, ada juga
yang memiliki pendapat, kemampuan CT scan C. Hasil Focus Group Discussion Radiografer
nya langsung bisa diterapkan, karena kebetulan Pengguna
tempat dia bekerja sekarang adalah tempat
waktu ia magang Diklat CT Scan Dasar Focus Group Discussion Radiografer
(responden 2). mengumpulkan 6 orang radiografer dengan
e) Bekal sertifikasi keahlian PPR bermanfaat kualifikasi menjadi pembimbing praktek
bagi responden, setidaknya responden 1, 2 dan 6
mahasiswa serta mengerti tentang kebijakan
menyatakan bahwa PPR bisa dimanfaatkan
atau mekanisme rekrutmen pegawai baru di
ilmunya untuk kepentingan proteksi radiasi bagi

Copyright © 2016, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068


Jurnal Riset Kesehatan, 5 (1), 2016, 48 - 52

instansi radiologi tempat dia bekerja. radiografer pengguna lulusan JTRR adalah
a) Kemampuan lulusan baru Diploma pada waktu magang mahasiswa yang masih
III TRR dalam hal kecakapan proteksi sedikit, yakni hanya 3 minggu. Padahal
radiasi sudah baik. Hal ini dilihat dari mungkin dengan waktu yang lebih lama,
kecakapan alumni JTRR dalam menerapkan sekitar 3 bulan, mahasiswa akan lebih
prinsip proteksi radiasi. Ada perbedaan terampil dalam mengoperasikan CT Scan.
antara yang ikut Diklat dengan yang tidak,
namun tetap dalam pelaksanaan kerja, perlu D. Resume Wawancara dengan Dokter
didampingi dan diingatkan agar bekerja Spesialis Pengguna Lulusan
sesuai kaidah yang benar. Beberapa lulusan
sudah menjadi Petugas Proteksi Radiasi dan Wawancara dilakukan dengan 2 orang
diberikan tugas mengurusi masalah film dokter spesialis radiologi dan 1 orang
badge di instansinya, sebagaimana jawaban dokter spesialis gigi yang memiliki
responden 9. kualifikasi bekerja dengan radiografer
b) Kemampuan lulusan baru Diploma lulusan JTRR Poltekkes Semarang yang
III TRR dalam hal kecakapan telah dibekali dengan sertifikat keahlian dan
mengoperasikan CT Scan Dasar sudah mampu menilai bagaimana kemampuan
cukup baik. Hal ini seperti jawaban lulusan JTRR.
responden 8 yang menyatakan bahwa a) Kemampuan lulusan baru Diploma
lulusan JTRR yang dibekali sertifikat CT III TRR dalam hal kecakapan proteksi
scan dasar terlihat lebih menonjol radiasi sudah baik. Bahkan menurut
kemampuannya dibanding lulusan dari responden 13 telalu berhati-hati dengan
institusi lain. radiasi. Sedangkan menurut responden 14
c) Kemampuan lulusan baru Diploma lulusan JTRR lebih cakap dan tidak malas
III TRR dalam hal kecakapan beradaptasi di belajar lagi atau menanyakan hal-hal yang
lingkungan kerja sudah cukup baik. Lulusan mereka kurang tahu. Selain itu juga lebih
JTRR mau terus belajar dan cepat peduli dengan keselamatan pasien, dan juga
menyesuaikan dengan lingkungan kerja. dirinya sendiri.
Meski demikian, ada pula lulusan yang b) Kemampuan lulusan baru Diploma
sudah memiliki PPR, tapi tidak / kurang III TRR dalam hal kecakapan
mempraktekkan proteksi radiasi mengoperasikan CT Scan Dasar sudah
d) Kendala yang dihadapi oleh cukup baik. Hal ini seperti jawaban
radiografer lulusan baru dalam menghadapi responden 13 yang menyatakan bahwa:
dunia kerja adalah kurangnya kemampuan “ya baik, bagaimanapun juga tetap terlihat,
soft skill lulusan, seperti jawaban responden mereka terlihat cepat beradaptasi, cepat
10. Sikap kerja beberapa lulusan baru yang mengikuti. Sekalipun tidak mungkin ada yang
egois, kurang bisa bekerja dalam tim, sikap perfect, sempurna, karena orientasi di
kurang/tidak peduli, kurang ramah masing-masing alat itu memang harus
dilakukan”
terhadap pasien adalah beberapa contoh
c) Kemampuan lulusan baru Diploma
sikap yang bisa menjadi kendala dalam
III TRR dalam hal kecakapan beradaptasi di
dunia kerja.
lingkungan kerja sudah baik. Lulusan JTRR
e) Sertifikasi keahlian semacam ini bagi
cepat beradaptasi dan kemampuannya baik.
radiografer lulusan Diploma III dirasakan
d) Kendala yang dihadapi oleh
masih perlu. Responden menilai kesiapan
radiografer lulusan baru dalam menghadapi
lulusan baru juga dapat dilihat dari
dunia kerja adalah belum memiliki perilaku
sertifikat keahlian yang dimiliki. Dengan
yang baik, sopan santun, kemampuan
sertifikat tersebut bisa menjadi
berkomunikasi dan kerjasama yang baik.
pertimbangan dalam rekrutmen.
(responden 13)
Kekurangan pelaksanaan pemberian
e) Kemampuan kerja yang diharapkan
sertifikasi dilihat dari sudut pandang

Copyright © 2016, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068


Jurnal Riset Kesehatan, 5 (1), 2016, 49 - 52

ada pada seorang radiografer yang memiliki selama 6 hari, berisi kegiatan kuliah tatap
SIB PPR adalah kepedulian radiografer muka kelas serta praktikum di laboratorium
terhadap keselamatan radiasi bagi pasien radiografi. Metode evaluasi peserta
dan dirinya sebagai petugas. Ada perbedaan mencakup pre dan post test, serta ujian
kemampuan antara radiografer yang lisensi (tertulis dan lisan) yang dilakukan
memiliki basic pelatihan PPR dibanding oleh Bapeten selaku pemberi lisensi. Bagi
dengan yang tidak (responden 14). peserta yang selesai menempuh diklat
f) Kemampuan kerja yang diharapkan diberikan sertifikat, serta bagi yang lulus
ada pada seorang radiografer yang memiliki ujian lisensi akan menerima Surat Izin
Sertifikat keahlian CT Scan Dasar adalah Bekerja (SIB) PPR dari Bapeten.
bisa melakukan pemeriksaan basic CT scan. Diklat CT Scan Dasar terdiri atas
Khususnya pada kasus emerjensi, seperti perkuliahan kelas 2 hari, praktik di instalasi
trauma kepala dan abdomen, serta kasus radiologi rumah sakit selama 3 minggu dan
stroke. 1 hari evaluasi. Metode evaluasi peserta
g) Sertifikasi keahlian semacam ini bagi mencakup pre dan post test, serta ujian
radiografer lulusan Diploma III dirasakan kompetensi CT scan dasar di rumah sakit.
masih perlu, karena memang dirasakan Bagi peserta yang selesai menempuh diklat
manfaatnya. diberikan sertifikat dari PT Siemens
Manfaat pemberian sertifikasi PPR dan Indonesia.
CT-Scan dasar bagi lulusan prodi D-III TRR c) Evaluasi Kegiatan
adalah memberikan rasa percaya diri bagi Setelah kegiatan berlangsung, diadakan
lulusannya dan tentunya mereka bisa faham evaluasi berupa kuesioner pelaksanaan
betul tentang proteksi radiasi dan CT scan kegiatan yang diisi mahasiswa. Dari
dasar, sehingga bisa mengaplikasikannya di feedback mahasiswa tersebut, pengelola
tempat kerja. mengambil langkah perbaikan dan menjadi
masukan untuk pelaksanaan diklat periode
E. Pelaksanaan Diklat Sasaran Mutu berikutnya. Selain umpan balik dari
mahasiswa, evaluasi juga berasal dari
Diklat Sasaran Mutu bagi mahasiswa pihak-pihak yang terlibat dalam
Prodi DIII Teknik Radiodiagnostik dan penyelenggaraan diklat, seperi tenaga
Radioterapi Poltekkes Kemenkes Semarang pengajar maupun instansi terkait (Bapeten
dapat dibagi dalam tahapan Perencanaan, dan PT Siemens Indonesia).
Pelaksanaan dan Evaluasi Kegiatan.
a) Perencanaan Kegiatan F. Pemberian Sertifikasi Keahlian Petugas
Diklat sasaran mutu bagi mahasiswa Proteksi Radiasi (PPR) bagi Lulusan
DIII Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi adalah Diklat Petugas Proteksi Pelaksanaan Diklat Petugas Proteksi
Radiasi (Diklat PPR) dan Diklat CT Scan Radiasi (PPR) bagi lulusan Jurusan Teknik
Dasar. Tahap perencanaan meliputi Radiodiagnostik dan Radioterapi memiliki
pembentukan panitia, pendaftaran peserta tujuan/manfaat sebagai berikut:
dan perencanaan anggaran. Perencanaan a) Membekali lulusan untuk memiliki
dituangkan dalam proposal kegiatan yang pengetahuan, keterampilan dan sikap
berisi: latar belakang, manfaat, tentang proteksi radiasi yang berguna saat
pengorganisasian, kurikulum, tenaga bekerja sebagai radiografer.
pengajar, rencana anggaran dan belanja, b) Membekali lulusan dengan sertifikat
serta daftar peserta. atau lisensi sebagai Petugas Proteksi Radiasi,
b) Pelaksanaan Kegiatan dimana hanya lulusan fresh graduated
Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan
setelah mahasiswa menempuh Ujian Akhir Radioterapi yang bisa mendapatkannya,
Program (UAP). Pelaksanaan diklat PPR sehingga menjadi nilai tambah lulusan saat

Copyright © 2016, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068


Jurnal Riset Kesehatan, 5 (1), 2016, 50 - 52

mendaftar kerja. perkuliahan teori dan 1(satu) bulan magang


c) Membekali lulusan hingga memiliki di rumah sakit- rumah sakit di Jawa Tengah,
kinerja yang lebih baik di bidang proteksi DIY, Jawa barat, Jawa Timur dan DKI
radiasi dibanding radiografer baru lulusan Jakarta yang memiliki modalitas CT-Scan.
institusi lain. Kegiatan diklat CT-Scan dasar pernah
d) Sebagai salah satu faktor yang menjadi kegiatan yang tidak diwajibkan
mendukung cepatnya lulusan diserap dalam untuk mahasiswa semester VI, sehingga
dunia kerja. pada saat itu sebagain besar mahasiswa
Pelaksanaan Diklat PPR bagi lulusan memilih untuk tidak ikut diklat dengan
dirasakan manfaatnya, selain menambah berbagai alasan antara lain terkait masalah
rasa percaya diri lulusan dalam menghadapi biaya dan waktu penyelenggaraan kegiatan.
dunia kerja, juga menjadikan kinerja lulusan Dapat dipahami bahwa mahasiswa semester
menjadi lebih waspada dan perhatian akhir membutuhkan banyak dana karena
terhadap aspek proteksi radiasi terhadap pada semester ini juga bersamaan dengan
pasien, diri sendiri dan lingkungan. kegiatan-kegiatan yang lain misalnya
Kemampuan radiografer dalam kegiatan KKL, PPR, Penglepasan, Wisuda
menghasilkan citra pemeriksaan radiografi dan lain-lain. Waktu penyelenggaraan
yang berkualitas selain ditunjang oleh kegiatan yang seringkali bersamaan dengan
kemampuan teknik radiografi, juga penyusunan Karya Tulis Ilmiah membuat
kemampuan terkait dosis radiasi pasien dan mahasiswa lebih memilih untuk
perlindungan bahaya radiasi yang berkonsentrasi pada KTI, terlebih pada
berlebihan kepada pasien. Dengan mahasiswa yang mempunyai pendapat
menguasai dan menerapkan prinsip-prinsip bahwa keahlian untuk mengoperasikan CT
proteksi radiasi, seorang radiografer scan dapat dipelajari langsung saat sudah
memiliki nilai lebih dalam melakukan bekerja dengan modalitas tersebut.
pekerjaannya. Selain itu, seorang Petugas Berdasarkan Kepmenkes nomor 1014
Proteksi Radiasi yang mengantongi Surat tahun 2008, bahwa setiap 1 (satu) alat
Izin Bekerja (SIB) PPR juga memiliki pesawat sinar-X, harus dioperasikan
tanggung jawab terhadap aspek legalitas sekurang-kurangnya oleh 2 (dua) orang
pengoperasian pesawat sinar-X, radiografer. Jika melihat data jumlah rumah
keselamatan kerja radiasi petugas yang sakit yang memiliki pesawat CT Scan yang
berupa rekam dosis radiasi yang diterima, terus bertambah jumlahnya, maka lulusan
serta penerapan penjaminan mutu program radiografer dari institusi yang memiliki
proteksi radiasi di instalasi radiologi. Tugas tambahan keterampilan CT scan, akan
dan wewenang PPR tersebut membuat berpeluang dalam mendapatkan pekerjaan
setiap instansi yang memiliki pesawat di bidang tersebut. Dengan bekal sertifikasi
sinar-X wajib memiliki petugas PPR. Hal ini keahlian CT scan dasar ini, lulusan Jurusan
menjadi daya tarik bagi instansi yang belum Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
memiliki PPR untuk merekrut lulusan baru Poltekkes Semarang mampu bersaing
yang sudah mengantongi SIB PPR. dengan lulusan lain, sebagaimana hasil
survey alumni dan wawancara.
G. Analisis Pemberian Sertifikasi Keahlian
CT Scan Dasar bagi Lulusan H. Kendala yang Dihadapi Lulusan Baru

Kegiatan Sertifikasi keahlian CT scan Bagi lulusan baru meskipun telah


dasar di Jurusan Teknik Radiodiagnostik dibekali dengan kemampuan profesi yang
dan Radioterapi diselenggarakan secara ditunjukkan dengan ijazah pendidikan,
rutin untuk mahasiswa semester 6 (enam) namun terkendala faktor adaptasi dengan
pada tiap akhir tahun ajaran. Kegiatan lingkungan kerja. Lulusan baru perlu belajar
tersebut dilaksanakan dalam bentuk 2 hari lagi tentang kondisi lingkungan kerja,

Copyright © 2016, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068


Jurnal Riset Kesehatan, 5 (1), 2016, 51 - 52

komunikasi dengan orang-orang baru dan pendidikan juga perlu membekali


mempelajari alat atau pesawat yang lulusannya dengan keterampilan
mungkin berbeda dengan yang selama ini menggunakan alat CR dan/atau DR, tidak
mereka pelajari. Kendala tersebut bisa sebatas hanya bisa memakai, namun juga
muncul dan menjadi penyebab kurang mengerti bagaimana cara/prinsip kerja,
maksimalnya kinerja lulusan baru. perawatan dan evaluasi alat serta trouble
Poltekkes Kemenkes Semarang mulai shooting kendala-kendala pada saat alat
tahun 2013, mengadakan pelatihan soft tersebut dioperasikan.
skills bagi calon lulusannya. Pelatihan ini
bertujuan untuk memperkenalkan dunia 4. Simpulan dan Saran
kerja kepada calon lulusan, meliputi tata Simpulan
cara melamar pekerjaan, persiapan
Diklat Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
menghadapi tes masuk kerja, teknik
memberikan manfaat kepada lulusan DIII
wawancara serta persiapan mental Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
menghadapi dunia kerja. Diharapkan dalam hal kemahiran proteksi radiasi dan
dengan bekal hard skills (kemampuan menambah nilai lebih lulusan pada saat
teknis) dan soft skills (aspek mental dan non mendaftar pekerjaan. Selain itu, kemampuan di
teknis) lulusan Jurusan Teknik bidang proteksi radiasi akan menjamin
Radiodiagnostik dan Radioterapi Poltekkes keselamatan radiasi bagi pasien, pekerja radiasi
Kemenkes Semarang dapat bersaing di dan masyarakat / lingkungan.
dunia kerja dan mampu bekerja dengan Diklat CT Scan Dasar memberikan manfaat
profesional. kepada lulusan DIII Jurusan Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi dalam
Hasil wawancara dengan responden 15,
mengoperasikan pesawat CT scan, khususnya
diperoleh informasi bahwa lulusan tentang pemeriksaan dasar. Hal ini membuat
radiografer baru terkendala oleh lulusan memiliki nilai tambah dan cepat
kemampuan dalam radiografi dental (gigi menyesuaikan diri dengan kondisi kerja, dimana
geligi) yang kurang baik. Kondisi saat ini, pesawat CT scan kini menjadi modalitas yang
ada beberapa rumah sakit gigi dan mulut sudah menjadi pelayanan dasar radiologi.
yang baru berdiri dan akan didirikan
sebagai lahan praktek Fakultas Kedokteran Saran
Gigi, sehingga hal ini menjadi peluang kerja Untuk semakin menambah keterampilan
bagi radiografer yang memiliki bekerja bagi lulusan radiografer Jurusan Teknik
keterampilan khusus gigi, mengingat Radiodiagnostik dan Radioterapi, maka lulusan
diperlukan keahlian khusus dalam hendaknya juga dibekali dengan keterampilan
membuat foto gigi. khusus di bidang radiografi dental serta
Selain itu, hal yang menjadi kendala penguasaan modalitas Computed Radiography (CR)
dan Digital Radiography (DR).
lulusan baru maupun alumni dalam bekerja
di bidang radiografi adalah kekurangsiapan 5. Ucapan Terima Kasih
bekerja dengan berbagai modalitas imejing
canggih, seperti Computed Radiography Terima kasih disampaikan kepada
(CR) dan Digital Radiography (DR). Poltekkes Kemenkes Semarang yang telah
mendanai keberlangsungan jurnal ini. Atau
Meskipun selama menjalankan praktek
ucapan terima kasih terutama ditujukan kepada
klinik, mahasiswa sudah mengoperasikan pemberi dana penelitian atau donatur. Ucapan
modalitas tersebut di rumah sakit yang terima kasih dapat juga disampaikan kepada
menjadi lahan praktek, namun perlu pihak-pihak yang membantu pelaksanaan
pemahaman dan penguasaan keterampilan penelitian.
lebih, terutama saat lulusan baru mendaftar
di rumah sakit yang sudah memanfaatkan 6. Daftar Pustaka
modalitas imejing CR dan/atau DR. Untuk Fathoni Abdurahman. 2006. Manajemen Sumber
mengantispasi hal ini, maka institusi Daya Manusia. Penerbit Rineka Cipta:

Copyright © 2016, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068


Jurnal Riset Kesehatan, 5 (1), 2016, 52 - 52

Bandung. dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.


Hasibuan, Sayuti. 1987. Changing Manpower Manajemen Mutu ISO 9001. Politeknik
Requirements in The Face of Non-Oil Kesehatan Kemenkes Semarang, 2008
Growth, Labor Force Growth and Fast Enoch, Jusuf. 1992. Dasar-Dasar Perencanaan.
Tehnological Change. Jakarta: Bappenas. Jakarta: Bumi Aksara.
Mangkunegara Prabu Anwar. 2003. Perencanaan Indar, Djumberansyah. 1995. Perencanaan
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pendidikan Strategi dan Implementasinya.
Penerbit Reflika Diatama: Bandung. Surabaya: Karya Aditama.
Moekijat. 1991. Latihan dan Pengembangan Sumber Sa’ud, Udin Syaefudin dan Abin Syamsuddin
Daya Manusia, Penerbit Mandar Maju: Makmun. 2006. Perencanaan Pendidikan
Bandung. Suatu Pendekatan Komprehensif . Bandung:
Nining Ratnaningsih. 2011 Pengaruh Pendidikan Remaja Rosdakarya. Cet II.
dan Pelatihan Terhadap Pengembangan Sindhunata (ed). 2000. Menggegas Paradigma Baru
Karier Pegawai di BPPNFI Regional IV Pendidikan: Demokrasi, Otonomi, Civil
Surabaya. Society, Globalisasi. Yogyakarta: Kanisius.
Notoadmojo Soekidjo. 2003. Pengembangan Sindhunata (ed). 2001. Pendidikan Kegelisahan
Sumber Daya Manusia. Penerbit Rineka Sepanjang Zaman. Yogyakarta:Kanisius.
Cipta: Jakarta. Soeharto, Bohar. 1991. Perencanaan Sosial Kasus
Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000. Pendekatan. Bandung: Armico.
Tentang Pendidikan dan Pelatihan Suryadi, Ace dan H.A.R. Tilaar. 1993. Analisis
(Diklat) Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Kebijakan Pendidikan: Suatu Pengantar
Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007. Bandung: Rosdakarya.
Keselamatan dan Kesehatan Terhadap Usman, Husaini. 2006. Manajemen: Teori, Praktik,
Pemanfaatan Radiasi Pengion. dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
Peraturan Kepala Bapeten no 15 tahun 2008. Aksara.
tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi

Copyright © 2016, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai