938 3847 1 PB
938 3847 1 PB
net/publication/317284770
CITATIONS READS
0 160
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Agung Nugroho Setiawan on 01 June 2017.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pemberian sertifikasi keahlian Petugas Proteksi
Radiasi (PPR) dan CT Scan Dasar bagi lulusan Program Studi DIII Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi terhadap penyerapan lulusan di dunia kerja. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan
pendekatan studi kualitatif. Subyek penelitian adalah lulusan Prodi DIII TRR Semarang dan
Purwokerto, dokter spesialis dan radiografer selaku pengguna lulusan. Teknik pengambilan data
melalui observasi dan check list/ survey alumni, wawancara serta diskusi kelompok terarah. Hasil
penelitian ini adalah sertifikasi keahlian Petugas Proteksi Radiasi (PPR) memberikan manfaat
dalam hal kemahiran proteksi radiasi dan memberikan nilai lebih lulusan pada saat mendaftar
pekerjaan. Selain itu, kemampuan di bidang proteksi radiasi akan menjamin keselamatan radiasi
bagi pasien, pekerja radiasi dan masyarakat/lingkungan. Sertifikasi keahlian CT Scan Dasar
memberikan manfaat dalam kemahiran mengoperasikan pesawat CT scan, khususnya tentang
pemeriksaan dasar, memberi nilai tambah lulusan dan membuat lulusan cepat menyesuaikan diri
dengan kondisi kerja.
Kata kunci: Petugas Proteksi Radiasi (PPR) ; Sertifikasi keahlian CT Scan Dasar ; Penyerapan lulusan
Abstrak
Keywords: Radiation Protection Officer (PPR) ; Basic CT Scan skills certification ; employement
memang dibutuhkan di masyarakat. Untuk itu meneliti lebih jauh dengan mengambil judul
lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan “Analisis Pemberian Sertifikasi Keahlian Petugas
secara aktif melaksanakan monitoring dan Proteksi Radiasi (PPR) dan CT Scan Dasar bagi
komunikasi dengan dunia usaha. Lulusan Terhadap Penyerapan Lulusan di Dunia
Masukan-masukan dari pihak masyarakat Kerja”.
dijadikan bahan bagi perubahan dan Riset ini bertujuan untuk mengetahui
penyempurnaan berbagai segi kebijaksanaan analisis pemberian sertifikasi keahlian Petugas
pengajaran pada universitas/pendidikan tinggi Proteksi Radiasi (PPR) serta sertifikasi keahlian
bersangkutan. Fleksibilitas bertindak serta CT Scan Dasar bagi lulusan terhadap
tanggung jawab masing- masing perguruan penyerapan lulusan di dunia kerja.
tinggi akan lebih mudah diwujudkan bilamana
masing-masing universitas/perguruan tinggi 2. Metode
memiliki otonomi yang luas dalam
Jenis penelitian adalah deskriptif dengan
pengelolaannya. Dalam rangka peningkatan
pendekatan studi kualitatif. Rancangan
mutu dan keterampilan lulusan perguruan
penelitian yang digunakan adalah rancangan
tinggi maka dilaksanakan berbagai latihan dan
survey dengan teknik pengambilan data
peningkatan keterampilan untuk meningkatkan
observasi dan check list, wawancara serta
daya serap lulusan di dunia kerja.
diskusi kelompok terarah. Data dari hasil
Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan,
wawancara dan diskusi terarah dibuat dalam
sejak tahun 2008, Program Diploma III Teknik
bentuk transkrip selanjutnya dilakukan reduksi
Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang telah
data dalam bentuk tabel kategorisasi.
memiliki sasaran mutu. Salah satu sasaran mutu
Selanjutnya di rekap dan koding dikelompokkan
tersebut adalah bahwa setiap lulusan memiliki
sesuai kategori-kategori untuk dapat
sertifikat keahlian sebagai Petugas Proteksi
didiskripsikan.
Radiasi dan pelaksana CT Scan Dasar. Pada
tahun 2011 berkembang dengan bertambahnya
Program Diploma III Teknik Radiodiagnostik 3. Hasil dan Pembahasan
dan Radioterapi Purwokerto yang membekali A. Hasil Survey Alumni Via Telefon
lulusannya sebagai petugas proteksi radiasi dan
pelaksana CT Scan Dasar. Jumlah alumni Prodi DIII JTRR tahun
Diklat Petugas Proteksi Radiasi (PPR) 2008-2013 yang dapat dihubungi via telefon dan
merupakan diklat yang diselenggarakan atas dimintai pendapatnya tentang pelaksanaan
kerjasama Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan diklat PPR dan CT Scan Dasar adalah sejumlah
Radioterapi Politeknik Kesehatan Kemenkes 66 orang. Profil responden sebagai berikut:
Semarang dengan Badan Pengawas Tenaga Profil Responden Survey Alumni Terkait
Nuklir (BAPETEN) Jakarta. Sedangkan diklat CT Diklat PPR
Scan dasar merupakan diklat yang Profil Responden Persentase (%) :
diselenggarakan atas kerjasama antara Jurusan 1. Laki-laki 62%
Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi 2. Perempuan 38%
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan 3. Ikut diklat 98%
Semarang dengan PT Siemens Healthcare 4. Tidak ikut diklat 2%
Indonesia dan rumah sakit-rumah sakit di Jawa 5. Kecakapan kerja meningkat 70%
Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa 6. Tidak/kurang bermanfaat 30%
Timur dan Jawa Barat. Profil Responden Survey Alumni Terkait
Yang menjadi permasalahan apakah lulusan Diklat CT Scan Dasar Profil Responden
yang telah dibekali ini memiliki keunggulan Persentase (%) :
dalam bersaing dengan lulusan-lulusan dari 1. Laki-laki 62%
institusi lain. Kemudian apakah lulusan yang 2. Perempuan 38%
telah dibekali dengan diklat PPR dan CT Scan 3. Ikut diklat 50%
Dasar akan lebih unggul daripada lulusan yang 4. Tidak ikut diklat 50%
tidak dibekali dengan diklat PPR dan CT Scan 5. Diklat bermanfaat 53%
Dasar, baik dari sisi kemampuan, ketrampilan 6. Tidak/kurang bermanfaat 47%
dan sikap di tempat kerja maupun cepat Hasil survey alumni tersebut, sebagian
tidaknya lulusan diserap di dunia kerja. Atas besar alumni (98%) mengikuti diklat PPR dan
dasar latar belakang ini maka penulis ingin menyatakan bahwa SIB PPR bermanfaat (70%).
Sedangkan sebagian responden mengikuti Diklat diri sendiri, pasien dan masyarakat umum.
CT Scan Dasar (50%), namun yang menyatakan Sedangkan manfaat lebih PPR ada pada Surat
bahwa sertifikat keahlian Diklat CT Scan Dasar Izin Bekerja (SIB) PPR yang dapat digunakan
bermanfaat sebesar 53%. untuk menjadi Petugas Proteksi Radiasi di
instansi radiologi tempat ia bekerja atau
B. Hasil Focus Group Discussion Alumni digunakan di klinik swasta. Radiografer yang
memiliki SIB PPR berperan dalam mengurus
Focus Group Discussion Alumni perizinan pesawat sinar-X dan bisa
mengumpulkan 6 orang alumni sejak tahun 2008 mendapatkan penghasilan di luar gaji.
hingga 2013, baik DIII TRR Semarang maupun f) Bekal sertifikasi CT scan dasar tidak
DIII TRR Purwokerto. Kepada alumni diberikan semua responden menyatakan bisa dirasakan
pertanyaan tentang pemberian sertifikat manfaatnya. Setidaknya responden 1 dan 4 yang
keahlian PPR dan Diklat CT Scan Dasar dalam bekerja di instansi yang belum memiliki CT scan
kaitannya dengan penyerapan lulusan di dunia menyatakan kalau pelatihan CT scan dasar
kerja. kurang bisa dimanfaatkan saat ini. namun bagi
a) Proses seleksi masuk di tempat responden 2 yang sudah menerapkan bekal
responden bekerja secara umum berupa tes ilmunya, menyatakan bahwa sertifikat CT scan
tertulis yang dilanjutkan dengan wawancara. ini bermanfaat. Akan tetapi, ada catatan dari
Ada beberapa responden yang menjawab seleksi responden, bahwa meski ilmu dasar CT scan nya
masuk dengan tes praktek. Seperti jawaban bermanfaat untuk membantu beradaptasi
responden 3 : dengan peralatan CT scan, namun tetap perlu
“...seleksi masuk ada tes tertulis dan wawancara, pembelajaran yang lebih lanjut lagi manakala
lalu tes praktek dan tes kesehatan...” . bekerja dengan pesawat yang berbeda
Adapun yang bekerja sebagai PNS, tes spesifikasi.
masuk berupa tes tertulis melalui jalur seleksi g) Kendala yang dihadapi oleh radiografer
CPNS. lulusan baru dalam menghadapi dunia kerja
b) Persiapan responden dalam menghadapi berupa kesulitan bernegosiasi masalah gaji yang
tes seleksi masuk ke tempat kerja kebanyakan akan mereka terima (di swasta).
menjawab tidak memiliki persiapan khusus. h) Faktor-faktor yang mendukung kegiatan
Hanya bagi yang ikut seleksi CPNS berupa pemberian sertifikasi bagi lulusan adalah faktor
latihan mengerjakan soal CPNS. sumber daya manusia yang menyelenggrakan
c) Kecakapan bekerja terkait proteksi radiasi suatu diklat sertifikasi serta adanya kewenangan
pada saat awal responden bekerja sebagian besar legal formal untuk melaksanakan Diklat. Selain
menyatakan bisa menerapkan bekal ilmu yang itu juga faktor kebutuhan pengguna di lapangan.
diperoleh pada saat kuliah maupun pada saat Faktor-faktor yang menghambat kegiatan
diklat PPR dan kemampuannya meningkat. pemberian sertifikasi bagi lulusan menurut
d) Kemampuan mengoperasikan CT Scan responden 1 adalah masalah biaya. Hal ini
Dasar pada saat awal responden bekerja masih karena bagi mahasiswa yang di semester 6 sudah
bervariasi jawabannya. Ada yang menyatakan dibebani dengan kegiatan Karya Tulis Ilmiah
kurang bisa mengaplikasikan karena pesawat CT yang cukup memakan biaya dan adapula
scan yang digunakan di tempat kerja berbeda kegiatan lain di akhir waktu studi yang
dengan saat magang diklat CT Scan Dasar, membebani (semisal penglepasan dan wisuda).
seperti jawaban responden 5. Selain itu ada juga Selain biaya, faktor waktu magang yang
yang di tempat bekerjanya belum memiliki CT berbarengan dengan penyusunan KTI juga
Scan sehingga bekal pelatihan kurang maksimal, menjadi kendala.
seperti jawaban responden 4. Namun, ada juga
yang memiliki pendapat, kemampuan CT scan C. Hasil Focus Group Discussion Radiografer
nya langsung bisa diterapkan, karena kebetulan Pengguna
tempat dia bekerja sekarang adalah tempat
waktu ia magang Diklat CT Scan Dasar Focus Group Discussion Radiografer
(responden 2). mengumpulkan 6 orang radiografer dengan
e) Bekal sertifikasi keahlian PPR bermanfaat kualifikasi menjadi pembimbing praktek
bagi responden, setidaknya responden 1, 2 dan 6
mahasiswa serta mengerti tentang kebijakan
menyatakan bahwa PPR bisa dimanfaatkan
atau mekanisme rekrutmen pegawai baru di
ilmunya untuk kepentingan proteksi radiasi bagi
instansi radiologi tempat dia bekerja. radiografer pengguna lulusan JTRR adalah
a) Kemampuan lulusan baru Diploma pada waktu magang mahasiswa yang masih
III TRR dalam hal kecakapan proteksi sedikit, yakni hanya 3 minggu. Padahal
radiasi sudah baik. Hal ini dilihat dari mungkin dengan waktu yang lebih lama,
kecakapan alumni JTRR dalam menerapkan sekitar 3 bulan, mahasiswa akan lebih
prinsip proteksi radiasi. Ada perbedaan terampil dalam mengoperasikan CT Scan.
antara yang ikut Diklat dengan yang tidak,
namun tetap dalam pelaksanaan kerja, perlu D. Resume Wawancara dengan Dokter
didampingi dan diingatkan agar bekerja Spesialis Pengguna Lulusan
sesuai kaidah yang benar. Beberapa lulusan
sudah menjadi Petugas Proteksi Radiasi dan Wawancara dilakukan dengan 2 orang
diberikan tugas mengurusi masalah film dokter spesialis radiologi dan 1 orang
badge di instansinya, sebagaimana jawaban dokter spesialis gigi yang memiliki
responden 9. kualifikasi bekerja dengan radiografer
b) Kemampuan lulusan baru Diploma lulusan JTRR Poltekkes Semarang yang
III TRR dalam hal kecakapan telah dibekali dengan sertifikat keahlian dan
mengoperasikan CT Scan Dasar sudah mampu menilai bagaimana kemampuan
cukup baik. Hal ini seperti jawaban lulusan JTRR.
responden 8 yang menyatakan bahwa a) Kemampuan lulusan baru Diploma
lulusan JTRR yang dibekali sertifikat CT III TRR dalam hal kecakapan proteksi
scan dasar terlihat lebih menonjol radiasi sudah baik. Bahkan menurut
kemampuannya dibanding lulusan dari responden 13 telalu berhati-hati dengan
institusi lain. radiasi. Sedangkan menurut responden 14
c) Kemampuan lulusan baru Diploma lulusan JTRR lebih cakap dan tidak malas
III TRR dalam hal kecakapan beradaptasi di belajar lagi atau menanyakan hal-hal yang
lingkungan kerja sudah cukup baik. Lulusan mereka kurang tahu. Selain itu juga lebih
JTRR mau terus belajar dan cepat peduli dengan keselamatan pasien, dan juga
menyesuaikan dengan lingkungan kerja. dirinya sendiri.
Meski demikian, ada pula lulusan yang b) Kemampuan lulusan baru Diploma
sudah memiliki PPR, tapi tidak / kurang III TRR dalam hal kecakapan
mempraktekkan proteksi radiasi mengoperasikan CT Scan Dasar sudah
d) Kendala yang dihadapi oleh cukup baik. Hal ini seperti jawaban
radiografer lulusan baru dalam menghadapi responden 13 yang menyatakan bahwa:
dunia kerja adalah kurangnya kemampuan “ya baik, bagaimanapun juga tetap terlihat,
soft skill lulusan, seperti jawaban responden mereka terlihat cepat beradaptasi, cepat
10. Sikap kerja beberapa lulusan baru yang mengikuti. Sekalipun tidak mungkin ada yang
egois, kurang bisa bekerja dalam tim, sikap perfect, sempurna, karena orientasi di
kurang/tidak peduli, kurang ramah masing-masing alat itu memang harus
dilakukan”
terhadap pasien adalah beberapa contoh
c) Kemampuan lulusan baru Diploma
sikap yang bisa menjadi kendala dalam
III TRR dalam hal kecakapan beradaptasi di
dunia kerja.
lingkungan kerja sudah baik. Lulusan JTRR
e) Sertifikasi keahlian semacam ini bagi
cepat beradaptasi dan kemampuannya baik.
radiografer lulusan Diploma III dirasakan
d) Kendala yang dihadapi oleh
masih perlu. Responden menilai kesiapan
radiografer lulusan baru dalam menghadapi
lulusan baru juga dapat dilihat dari
dunia kerja adalah belum memiliki perilaku
sertifikat keahlian yang dimiliki. Dengan
yang baik, sopan santun, kemampuan
sertifikat tersebut bisa menjadi
berkomunikasi dan kerjasama yang baik.
pertimbangan dalam rekrutmen.
(responden 13)
Kekurangan pelaksanaan pemberian
e) Kemampuan kerja yang diharapkan
sertifikasi dilihat dari sudut pandang
ada pada seorang radiografer yang memiliki selama 6 hari, berisi kegiatan kuliah tatap
SIB PPR adalah kepedulian radiografer muka kelas serta praktikum di laboratorium
terhadap keselamatan radiasi bagi pasien radiografi. Metode evaluasi peserta
dan dirinya sebagai petugas. Ada perbedaan mencakup pre dan post test, serta ujian
kemampuan antara radiografer yang lisensi (tertulis dan lisan) yang dilakukan
memiliki basic pelatihan PPR dibanding oleh Bapeten selaku pemberi lisensi. Bagi
dengan yang tidak (responden 14). peserta yang selesai menempuh diklat
f) Kemampuan kerja yang diharapkan diberikan sertifikat, serta bagi yang lulus
ada pada seorang radiografer yang memiliki ujian lisensi akan menerima Surat Izin
Sertifikat keahlian CT Scan Dasar adalah Bekerja (SIB) PPR dari Bapeten.
bisa melakukan pemeriksaan basic CT scan. Diklat CT Scan Dasar terdiri atas
Khususnya pada kasus emerjensi, seperti perkuliahan kelas 2 hari, praktik di instalasi
trauma kepala dan abdomen, serta kasus radiologi rumah sakit selama 3 minggu dan
stroke. 1 hari evaluasi. Metode evaluasi peserta
g) Sertifikasi keahlian semacam ini bagi mencakup pre dan post test, serta ujian
radiografer lulusan Diploma III dirasakan kompetensi CT scan dasar di rumah sakit.
masih perlu, karena memang dirasakan Bagi peserta yang selesai menempuh diklat
manfaatnya. diberikan sertifikat dari PT Siemens
Manfaat pemberian sertifikasi PPR dan Indonesia.
CT-Scan dasar bagi lulusan prodi D-III TRR c) Evaluasi Kegiatan
adalah memberikan rasa percaya diri bagi Setelah kegiatan berlangsung, diadakan
lulusannya dan tentunya mereka bisa faham evaluasi berupa kuesioner pelaksanaan
betul tentang proteksi radiasi dan CT scan kegiatan yang diisi mahasiswa. Dari
dasar, sehingga bisa mengaplikasikannya di feedback mahasiswa tersebut, pengelola
tempat kerja. mengambil langkah perbaikan dan menjadi
masukan untuk pelaksanaan diklat periode
E. Pelaksanaan Diklat Sasaran Mutu berikutnya. Selain umpan balik dari
mahasiswa, evaluasi juga berasal dari
Diklat Sasaran Mutu bagi mahasiswa pihak-pihak yang terlibat dalam
Prodi DIII Teknik Radiodiagnostik dan penyelenggaraan diklat, seperi tenaga
Radioterapi Poltekkes Kemenkes Semarang pengajar maupun instansi terkait (Bapeten
dapat dibagi dalam tahapan Perencanaan, dan PT Siemens Indonesia).
Pelaksanaan dan Evaluasi Kegiatan.
a) Perencanaan Kegiatan F. Pemberian Sertifikasi Keahlian Petugas
Diklat sasaran mutu bagi mahasiswa Proteksi Radiasi (PPR) bagi Lulusan
DIII Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi adalah Diklat Petugas Proteksi Pelaksanaan Diklat Petugas Proteksi
Radiasi (Diklat PPR) dan Diklat CT Scan Radiasi (PPR) bagi lulusan Jurusan Teknik
Dasar. Tahap perencanaan meliputi Radiodiagnostik dan Radioterapi memiliki
pembentukan panitia, pendaftaran peserta tujuan/manfaat sebagai berikut:
dan perencanaan anggaran. Perencanaan a) Membekali lulusan untuk memiliki
dituangkan dalam proposal kegiatan yang pengetahuan, keterampilan dan sikap
berisi: latar belakang, manfaat, tentang proteksi radiasi yang berguna saat
pengorganisasian, kurikulum, tenaga bekerja sebagai radiografer.
pengajar, rencana anggaran dan belanja, b) Membekali lulusan dengan sertifikat
serta daftar peserta. atau lisensi sebagai Petugas Proteksi Radiasi,
b) Pelaksanaan Kegiatan dimana hanya lulusan fresh graduated
Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan
setelah mahasiswa menempuh Ujian Akhir Radioterapi yang bisa mendapatkannya,
Program (UAP). Pelaksanaan diklat PPR sehingga menjadi nilai tambah lulusan saat