Anda di halaman 1dari 18

Spektrum Sinyal

MODUL 1
SPEKTRUM SINYAL

I.1. TUJUAN
Mahasiswa mampu menampilkan spektrum sinyal analog (sinusoida, segitiga dan
kotak), sinyal suara dan sinyal gambar televisi sebagai dasar untuk memahami prinsip kerja
proses broadcasting sinyal Radio dan TV pada praktikum selanjutnya.

I.2. DASAR TEORI

I.2.1. Pendahuluan
Secara umum, sinyal dapat didefinisikan sebagai variasi amplitudo terhadap waktu.
Pada perkuliahan sebelumnya, praktikum Sistem Komunikasi, telah dilakukan percobaan
tentang sinyal dasar (sinyal sinusoida, sinyal kotak dan sinyal segitiga), sinyal suara (variasi
intensitas tekanan udara terhadap waktu), sinyal gambar (variasi intensitas cahaya pada
domain spasial-ruang 2D) dan sinyal video (variasi intensitas cahaya pada domain spasial
dan temporal), dimana sinyal-sinyal tersebut dinyatakan dalam domain waktu, spasial dan
temporal. Sinyal juga dapat dinyatakan dalam domain frekuensi yang menyatakan tingkat
kemunculan elemen sinyal dalam domain waktu, spasial maupun temporal.
Sinyal dalam domain frekuensi telah digunakan pada banyak aplikasi, antara lain:
aplikasi deteksi sinyal, aplikasi pemfilteran dan kompresi sinyal audio/video. Pemfilteran
pada sinyal audio akan menghasilkan komponen suara bass dan trebel, serta efek suara
menggunakan equalizer dengan sejumlah preset yang diinginkan. Pada sinyal gambar, efek
filter dapat digunakan untuk menghilangkan noise pada gambar dan peningkatan kualitas
gambar dengan menonjolkan detail objek gambar. Pada domain frekuensi, kompresi data
(sinyal suara, gambar maupun video) dapat dilakukan dengan mengurangi komponen sinyal
pada frekuensi tinggi (kompresi lossy). Sinyal dalam domain frekuensi umumnya ditampilkan
dalam bentuk spektrum sinyal.
Secara umum, sinyal baik berupa sinyal analog, suara maupun gambar televisi dapat
diperoleh dari penjumlahan sinyal sinusoida pada frekuensi tertentu dan dengan amplitudo

Praktikum Sistem Pemancar 1


Spektrum Sinyal

tertentu. Pada praktikum ini kita akan melihat bagaimana sinyal dapat diperoleh dari
penjumlahan sinyal sinusoida. Salah satu tool yang dapat digunakan untuk menampilkan
kompenen sinyal sinusoida dari sebuah sinyal adalah deret Fourier dan transformasi Fourier.
Spektrum sinyal dapat diperoleh melalui perhitungan koeffisien deret Fourier dan
Transformasi Fourier, lalu hasilnya ditampilkan pada spectrum analyzer. Deret Fourier
digunakan untuk menampilkan spektrum sinyal periodik, sedangkan tarnsformasi Fourier
digunakan untuk Sinyal periodik dan non-periodik. Sebuah sinyal dikatakan sebagai sinyal
periodik apabila sinyal tersebut berulang pada setiap periodenya. Secara matematik sinyal
periodik dinyatakan dengan persamaan: x(t) = x(t + T), dimana T adalah periode sinyal.
Sinyal periodik dapat didekomposisi menjadi komponen-komponen sinyal sinusoida.
Hal ini dapat diamati menggunakan penjumlahan sinyal yang didapat atau diturunkan dari
persaman deret Forier maupun transformasi Fourier.

I.2.2. Deret Fourier


Sinyal kotak, segitiga, audio dan video dapat diperoleh dari penjumlahan sinyal sinusoida
(sinus/cosinus) dengan amplitudo dan frekuensi tertentu. Dengan persamaan Euler, sinyal
sinusoida dapat dinyatakan dalam bentuk eksponensial kompleks, ejx = cos(x) + j sin(x),
j=√ ❑. Sinyal periodik x(t) dengan periode T0 dapat diekspansi ke dalam bentuk
penjumlahan sinyal-sinyal eksponensial kompleks, sebagai berikut:
(1.1)

dimana
(1.2)

Beberapa observasi yang berhubungan dengan hal di atas:


● Koefisien-koefisien xn disebut sebagai koefisien deret Fourier dari sinyal x(t).
● Nilai parameter α umunya bernilai α = 0 atau -T0/2.
● Frekuensi fundamental dari sinyal x(t) adalah f0 = 1/T0, sedangkan kelipatan ke-n dari
f0 disebut dengan harmonisa ke-n.

Praktikum Sistem Pemancar 2


Spektrum Sinyal

Berikutnya kita akan mencoba untuk menghitung dan menampilkan koeffisien deret
Fourier dari sinyal Kotal. Sinyal input adalah sinyal kotak seperti ditunjukkan pada Gambar
1.1.

Gambar 1.1. Sinyal periodik x(t).

Untuk memudahkan perhitungan, dipilih area perhitungan mulai dari -T0/2 sampai
T0/2. Koeffisien Deret Fourier dari sinyal kotak tersebut dapat dihitung menggunakan
persamaan (1.2) sebagai berikut:

(1.3)

Setelah nilai xn diperoleh, maka x(t) dapat dinyatakan dengan:

(1.4)

Praktikum Sistem Pemancar 3


Spektrum Sinyal

Spektrum sinyal kotak atau koeffisien deret Fourier dari sinyal kotak diatas (grafik xn)
ditunjukkan pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2. Grafik koefisien deret Fourier dari sinyal kotak periodik.

I.2.3. Transformasi Fourier


Pada sistem komunikasi, sinyal yang dikirim (sinyal: suara, gambar dan video)
umumnya berbentuk sinyal non-periodik. Transformasi Fourier merupakan pengembangan
dari deret Fourier untuk sinyal non-periodik, sehingga transformasi Fourier dapat digunakan
untuk mentransformasi sinyal periodik dan sinyal non-periodik dari domain waktu ke
domain frekuensi serta kebalikannya. Koeffisien transformasi Fourier dari sinya x(t) dapat
dihitung menggunakan persamaan berikut:

(1.5)

Sinyal x(t) dapat direkonstruksi dari X(f) menggunakan persamaan berikut:

(1.6)

Praktikum Sistem Pemancar 4


Spektrum Sinyal

Sebagai contoh, koefisien transformasi Fourier dari sinyal kotak non-periodik pada
Gambar 1.3 dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

(1.7)

Gambar 1.3. Sinyal kotak non-periodik.

Grafik koeffisien transformasi Fourier dari sinyal kotak dari persamaan (1.7)
ditampilkan pada Gambar 1.4. Gambar 1.4 menunjukkan bahwa bentuk spektrum dari
transformasi Fourier adalah kontinyu, tidak seperti deret Fourier yang diskrit. Tampak
bahwa spektrum sinyal kotak memiliki bandwidth yang sangat lebar.

Gambar 1.4. Spektrum sinyal kotak non-periodik.

Praktikum Sistem Pemancar 5


Spektrum Sinyal

I.3. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN


Untuk menjalankan praktikum ini diperlukan perangkat berikut: komputer/laptop
yang sudah terinstal program Matlab, file gambar dan file video.
I.4. LANGKAH PERCOBAAN
I.4.1. Penjumlahan Sinyal Sinusoida
Sinyal analog, suara maupun gambar televisi dapat diperoleh dari penjumlahan
komponen sinyal-sinyal sinuoida dengan amplitudo, frekuensi dan fasa yang berbeda-beda.
Berikut ini kita akan mencoba untuk mendapatkan sinyal kotak dari sinyal-sinyal sinusoida.
Sinyal kotak dapat diperoleh dari penjumlahan sinyal cosinus menggunakan persamaan
berikut:

(1.8)

Komponen dari sinyal tersebut pada setiap nilai k:


4
Saat k = 0, maka x 0= ×cos ⁡( πt)
π
4 −1
Saat k = 1, maka x 1= × cos ⁡(3 πt )
π 3
4 1
Saat k = 2, maka x 2= × cos ⁡(5 πt )
π 5
4 −1
Saat k = 3, maka x 3= × cos ⁡(7 πt)
π 7

Untuk menampilkan hasil penjumlahan sinyal-sinyal sinusoida dari persamaan (1.8),


cobalah membuat program Matlab berikut:

Praktikum Sistem Pemancar 6


Spektrum Sinyal

Hasil tampilan dari menjalankan program ditunjukkan pada Gambar 1.5.

Gambar 1.5. Komponen dasar (x0) dari sinyal persegi.

Langkah selanjutnya, tambahkan komponen ke-2 dari persamaan (1.8): x = x0 + x1,


dimana x1 = sehingga diperoleh hasil seperti pada Gambar 1.6.

Gambar 1.6. Hasil penjumlahan sinyal x = x0 + x1.

Tugas 1.1: Gambarlah grafik yang dihasilkan bila penjumlahan sinyal sampai dengan
komponen ke-10.

Praktikum Sistem Pemancar 7


Spektrum Sinyal

Bentuk sinyal dasar lain yang umum dibangkitkan oleh signal generator adalah sinyal
gigi gergaji dan sinyal segitiga. Persamaan matematis untuk sinyal gigi-gergaji:


2 sin ⁡( 2 πkt) (1.9)
x ( t )= ∑
π k=1
(−1)(k+1) ×
k

Sedangkan untuk sinyal segitiga:


∞ k−1
8 ( ) sin ⁡(2 πkt / T ) (1.10)
x ( t )= 2 ∑ (−1) 2
× 2
π k=odd k
Dimana: T adalah durasi sinyal.

Tugas 1.2: Gambarlah grafik yang dihasilkan oleh persamaan (1.9) dan (1.10) untuk
penjumlahan sinyal sampai dengan komponen ke-10.

I.4.2. Percobaan Deret Fourier


Dari percobaan I.4.1, tampak bahwa sinyal periodik dapat diperoleh melalui
penjumlahan komponen sinyal-sinyal sinusoida. Dengan mengetahui amplitudo pada
harmonisa yang bersesuaian, sinyal asal dapat direkonstruksi menggunakan deret Fourier.
Metode untuk mengetahui amplitudo dan frekuensi dari komponen sinyal sinusoida
dari sebuath sinyal adalah menggunakan deret Fourier dan transformasi Fourier. Amplitudo
dan frekuensi dari komponen sinyal sinusoida ditampilan dalam bentuk spektrum.
Spektrum sinyal sinusoida dapat diperoleh dari perhitungan koeffisien deret Fourier dari
persamaan (1.2). Untuk mensimulasikan proses perhitungan deret Fourier dari sinyal
sinusoida, cobalah program Matlab berikut:

Praktikum Sistem Pemancar 8


Spektrum Sinyal

Hasil menjalankan program ditunjukkan pada Gambar 1.7:

Gambar 1.7. Grafik koeffisien deret Fourier untuk sinyal sinus.

Tugas 1.3: Cobalah untuk merubah nilai amplitudo (A = 4 V) dan frekuensi (f = 6 Hz), lalu
perhatikan hasil yang diperoleh. Bagaimana cara agar spektrum sinyal dapat ditampakkan?

Tugas 1.4: Cobalah menampilkan hasil penjumlahan 3 sinyal sinusoida berikut:

Praktikum Sistem Pemancar 9


Spektrum Sinyal

x(t) = sin(2πt) + 2cos(2π2t) + 4sin(2π3t). Dari hasil yang diperoleh, berikan kesimpulan
anda.

Berikutnya kita akan menampilkan spektrum/grafik koeffisien deret Fourier dari


sebuah sinyal kotak dengan menggunakan persamaan (1.2). Cobalah skrip program Matlab
berikut untuk menampilkan grafik deret Fourier dari sinyal kotak pada Gambar 1.1.

Plot sinyal x(t) ditunjukkan pada Gambar 1.8.

Gambar 1.8. Sinyal kotak.

Lanjutkan script di atas dengan script berikut untuk menghitung koeffisien deret
Fourier dari sinyal x(t):

Praktikum Sistem Pemancar 10


Spektrum Sinyal

Grafik koeffisien deret Fourier xn ditunjukkan pada Gambar 1.9.

Gambar 1.9. Koeffisien deret Fourier dari sinyal persegi.

Dari koeffisien yang didapat, sinyal asal dapat direkonstruksi kembali dengan
menggunakan persamaan (1.1). Cobalah script Matlab berikut untuk merekonstruksi sinyal
asal:

Praktikum Sistem Pemancar 11


Spektrum Sinyal

Grafik sinyal hasil rekonstruksi dari deret Fourier xr(t) ditunjukkan pada Gambar 1.10.

Gambar 1.10. Sinyal hasil rekonstruksi dari deret Fourier.

Dari Gambar 1.10, tampak bahwa sinyal hasil rekonstrumsi masih jauh dari bentuk
sinyal asal/persegi. Hal ini disebabkan, diperlukan lebih banyak nilai n sehingga sinyal hasil
rekonstruksi yang mendekati sinyal asal.

Tugas 1.5: Gambarlah sinyal rekonstruksi dari sinyal x1 dan x2 dibawah ini, bila koeffisien
deret Fourier n dari -20 sampai 20.
x1 = sawtooth(πt);
x2 = sawtooth(πt, 0.5);

I.4.3. Percobaan Transformasi Fourier


Transformasi Fourier dari sinyal x(t) dapat dihitung menggunakan persamaan (1.5).
Komputer memiliki keterbatasan dalam melakukan perhitungan, sehingga batas integral
dari – ∞ sampai ∞ tidak dapat dihitung secara langsung. Untuk itu, batas perhitungan
haruslah dalam nilai tertentu, yaitu mulai dari frekuensi minimum (f1) sampai frekuensi

Praktikum Sistem Pemancar 12


Spektrum Sinyal

maksimum (f2). Spektum hasil transformasi Fourier adalah kontinyu (tidak diskrit seperti
deret Fourier). Cobalah script Matlab berikut untuk menampilkan spektrum dari sinyal
sinusoida:

Praktikum Sistem Pemancar 13


Spektrum Sinyal

Hasil menjalankan program ditunjukkan pada Gambar 1.11.

Gambar 1.11. Spektrum transformasi Fourirer dari sinyal sinusoida.

Pada Gambar 1.11, tampak bahwa spektrum sinyal dari transformasi Fourier
berbentuk kontinyu, sedangkan hasi dari deret Fourier adalah diskrit (Gambar 1.7).

Tugas 1.6: Tampilkan bentuk spektrum (nilai absolut dari koeffiensin transformasi Fourier)
dari deretan sinyal x = square(2π2t + 1.5), bila range frekuensi -40 < f < 40.

Berikutnya kita akan mencoba untuk menampilkan spektrum dari sinyal suara. Sinyal
suara dapat diperoleh dari hasil rekaman (menggunakan perintah audiorecord), atau
gunakan file suara yang sudah ada di Matlab. Ikuti langkah percobaan berikut:

Praktikum Sistem Pemancar 14


Spektrum Sinyal

Hasil menjalankan program diatas ditunjukkan pada Gambar 1.12.

Gambar 1.12. Grafik sinyal suara dan spektrumnya.

Praktikum Sistem Pemancar 15


Spektrum Sinyal

Tugas 1.7: Ubahlah nilai x = y (25:1000) menjadi x = y (25:3000), lalu isilah data di Tabel 1.1.
Berikan hasil pengamatan anda dari bentuk sinyal asal dan bentuk sinyal rekonstruksi di
kolom Keterangan.

Tabel 1.1. Kinerja Transformasi Fourier pada sinyal suara


No N MSE Keterangan

1 4 x 256

2 6 x 256

3 8 x 256

4 10 x 256

Transformasi Fourier juga dapat digunakan untuk mentransformasi siyal gambar


televisi ke dalam domain frekuensi. Berikut ini kita akan mencoba untuk
mentransformasikan sinyal gambar domain waktu ke domain frekuensi lalu merekonstruksi
kembali sinyalnya.

Praktikum Sistem Pemancar 16


Spektrum Sinyal

Hasil menjalankan program ditunjukkan pada Gambar 1.13 dan Gambar 1.14.

Praktikum Sistem Pemancar 17


Spektrum Sinyal

Gambar 1.13. Sinyal gambar dari baris foto cameraman pada baris ke-200.

Gambar 1.14. Spektrum sinyal dari gambar cameramen.

Tugas 1.8: Gambarkan spektrum sinyal seperti Gambar 1.14 dari gambar/foto yang anda
punya (ubahlan ke format grayscale terlebih dahulu).

Praktikum Sistem Pemancar 18

Anda mungkin juga menyukai