Abstrak
Komunikasi sangat penting bagi keberadaan dan kelangsungan hidup manusia
serta bagi suatu organisasi, hal ini dikarekanan bahwa komunikasi merupakan
proses menciptakan berbagai ide, informasi, pandangan, fakta, perasaan, diantara
orang-orang untuk mencapai pemahaman bersama.
Dalam dunia pekerjaan seperti pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu tentunya akan ada terjadi
komunikasi antar pegawai yang ada didalamnya, namun pada kenyataannya akan
ada atasan atau sesama pegawai yang tidak terbuka untuk berkomunikasi.
Tujuan diadakannya penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memaparkan
keterbukaan komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal.
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh hasil bahwa fungsi komunikasi
vertikal dan komunikasi horizontal pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu merupakan unsur utama dalam
mewujudkan visi dan misi organisasi. Saling keterbukaan komunikasi tentunya
akan mempermudah mewujudkan visi dan misi tersebut.
Kata kunci : Komunikasi Vertikal, Komunikasi Horizontal
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi merupakan suatu tindakan yang
memungkinkan kita mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan
sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Tindakan komunikasi terbagi menjadi
beberapa macam, yaitu konteks komunikasi interpersonal, komunikasi
intrapersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi
massa. Dari konteks komunikasi di atas, maka yang berhubungan dan sesuai
dengan penulisan karya ilmiah ini adalah komunikasi organisasi, dimana
komunikasi ini terjadi pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu.
Didalam sebuah organisasi tentunya terdiri dari sejumlah orang-orang
yang memiliki kedudukan dan posisi serta peranan masing-masing. Hal ini
memungkinkan akan terjadi pertukaran pesan melalui jalan yang dinamanakn
sebuah jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi ini biasanya akan mengalir dari
atasan ke bawahan atau sebaliknya dari bawahan ke atasan (komunikasi vertikal),
serta komunikasi dari level yang sama (komunikasi horizontal).
Sebuah organisasi seperti Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Kapuas Hulu dapat terbentuk dikarenakan memiliki visi,
misi, dan tujuan yang sama, serta dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.
Sehingga, dalam membangun sebuah organisasi seperti Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu berhasil atau
tidaknya tentunya akan bergantung pada orang-orang yang ada didalamnya. Oleh
karena itu, yang harus dimiliki setiap orang dalam sebuah organisasi adalah
komunikasi yang terjalin baik antara atasan ke bawahan atau sebaliknya bahkan
dalam tingkatan yang sama.
Kegiatan organisasi pastinya tak lepas dari aktivitas komunikasi yang
terjadi didalamnya. Kegiatan komunikasi sangat berperan penting untuk
menunjang kinerja pejabat serta pegawai khususnya pada Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu, maka
terdapat struktur organisasi yang menjadi acuan dalam menerapkan arus
komuniasi. Dengan terbentuknya struktur organisasi tentunya telah tergambar
pembagian tugas, posisi, jabatan serta pembagian kerja pada semua elemen
struktur organisasi yang saling membutuhkan satu sama lain. Adapun bentuk arus
komunikasi yang diterapkan antara atasan dengan bawahan dan sebaliknya adalah
komunikasi vertikal, sedangkan arus komunikasi antar pegawai yang setara atau
sama jabatannya adalah komunikasi horizontal. Kedua arus komunikasi
mempunyai metode masing-masing untuk mensukseskan komunikasi pada Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas
Hulu.
Pada sebuah organisasi khususnya pada Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu saat ini memang
sudah terbangun komunikasi, tetapi dari komunikasi yang terjadi masih ada rasa
kurang berani dan masih adanya informasi yang tidak bisa tersampaikan dengan
baik dari atasan ke bawahan atau sebaliknya atau dari sesama pegawai yang
memiliki jabatan yang sama. Dengan begitu, bagaimana cara membangun
komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal pada Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu?
Penutup
A. Kesimpulan
Dari uraian dan embahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dilihat secara keseluruhan, komunikasi yang efektif diperlukan dalam
sebuah organisasi agar terciptanya kesamaan pandangan antara atasan
dan bawahan serta yang setingkat. Hal ini dikarenakan bahwa didalam
komunikasi organisasi terjadi komunikasi vertikal dan komunikasi
horizontal. Demi hubungan yang baik didalam sebuah organisasi
tentunya memerlukan keterbukaan komunikasi vertikal dan komunikasi
horizontal.
2. Iklim komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai
dengan melibatkan antara atasan dan bawahan serta yang setingkat untuk
membuat suatu keputusan bersama, adanya kepercayaan yang diberikan
atasan ke bawahan, serta terjadi adanya dukungan organisasi kepada
pegawainya.
3. Keterbukaan komuniasi vertikal dan horizontal akan mempercepat
tercapainya visi dan misi dari sebuah organisasi khususnya pada Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Kapuas Hulu.
B. Saran
1. Mengingat pentingnya sebuah penyampaian informasi untuk mencapai
komunikasi vertikal dan horizontal yang efektif, atasan perlu banyak
melakukan pemantauan dan evaluasi (mengadakan rapat) untuk
mengetahui apa yang menjadi kendala dan hambatan dari pegawainya.
2. Setiap pegawai harus bisa menciptakan suasana yang harmonis, dimana
dengan suasana tersebut tentunya akan membuat pegawai akan saling
berinteraksi dengan baik dan tanpa ragu untuk berkomunikasi secara
terbuka.
3. Jangan ada batasan antara atasan dan bawahan serta yang setingkat agar
terciptanya komunikasi organisasi yang efektif.
Daftar Pustaka
Dwi Pubaningrum. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Ibnu Hamad. (Edisi 3). Perencanaan Program Komunikasi. Jakarta: Universitas
Terbuka