MEKANISASI PERTANIAN
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Husnul Hotima Siregar
D1A019017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “ALSINTAN PENANAMAN TANAMAN PADI DI DESA
TANOPONGGOL KECAMATAN ANGKOLA BARAT KABUPATEN
TAPANULI SELATAN”
Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan
refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini
kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pembahasan makalah ini ialah :
1.3 Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini bertujuan agar:
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk memberikan informasi
tentang penanaman Padi untuk menciptakan penanaman yang sesuai untuk
pertumbuhan tanaman dengan usaha seminim-minimnya. Selain itu, kita
dapat mengetahui alat atau mesin yang sesuai yang bisa digunakan untuk
menanam Padi.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan
produksi (Arafah, 2010).
7
BAB III
METODOLOGI
8
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Budidaya Tanaman Padi
Persiapan lahan
9
Pemilihan benih
Pemilihan benih Benih padi yang memiliki sertifikat disarankan untuk
digunakan dalam budidaya padi. Benih padi direndam terlebih dahulu dalam
larutan air garam (200 gram garam per liter air) sebelum dilakukan
penyemaian. Benih yang sudah tidak bagus ditandai dengan mengambang di
atas rendaman larutan air garam
Penyemaian
Penyemaian Lahan yang digunakan untuk penyemaian dibuat bersamaan
dengan lahan yang disiapkan untuk penanaman. Setiap satu hektar luas tanam
dibutuhkan lahan penyemaian dengan luas 500 m2 . Lahan persemaian
tersebut selanjutnya dibuat bedengan dengan lebar 1 – 1,25 m sedangkan
panjangnya mengikuti panjang petakan agar memudahkan penebaran benih.
Benih disebar secara merata di atas bedengan setelah bedengan diratakan.
Sekam sisa penggilingan padi atau yang biasa disebut dengan jerami
selanjutnya disebarkan di atas benih dengan tujuan agar benih terlindungi dari
hujan dan burung.
Penanaman
Penanaman adalah memindahkan bibit yang telah siap tanam ke lahan
persawahan dengan memperhatikan umur bibit, jarak tanam, jumlah bibit yang
ditanam dalam setiap rumpun, dan kedalaman bibit yang dibenamkan
(Hidayatulloh et al., 2012). Penanaman dapat dilakukan setelah persemaian
memasuki umur antara 20 hingga 25 hari. Persemaian terlebih dahulu
digenangi dengan air dengan tujuan untuk mempermudah pencabutan benih
yang telah disemai (Musaqa, 2006)
10
Penanaman adalah memindahkan bibit yang telah siap tanam ke lahan
persawahan dengan memperhatikan umur bibit, jarak tanam, jumlah bibit yang
ditanam dalam setiap rumpun, dan kedalaman bibit yang dibenamkan
(Hidayatulloh et al., 2012). Penanaman dapat dilakukan setelah persemaian
memasuki umur antara 20 hingga 25 hari. Persemaian terlebih dahulu digenangi
dengan air dengan tujuan untuk mempermudah pencabutan benih yang telah
disemai (Musaqa, 2006). Kondisi lahan pada saat penanaman yaitu dalam25 cm x
25 cm atau 30 cm x 15 cm untuk jarak tenam tegel atau jarak tanam jajar legowo
40 cm x 20 cm x 20 cm. Bibit yang ditanam dalam satu lubang berkisar tiga
batang. Air selanjutnya dimasukkan ke dalam lahan setelah 30 hari penanaman.
Penyulaman dilakukan pada saat tujuh hari setelah tanam (HST) apabila
ditemukan bibit yang mati (Purwono dan Purnamawati, 2007).
11
4.2 Pembahasan
Untuk mendapatkan tanaman padi yang berkualitas, tentu diperlukan cara tanam
padi dan proses penanaman yang baik dan benar, persiapan apa yang perlu di
perhatikan dalam membudidayakan tanaman padi. Berikut ini beberapa langkah
dalam cara menanam padi yang harus di perhatikan agar cara budidaya padi
sampai panen berikut ini:
Media tanam untuk menanam padi haruslah disiapkan minimal dua minggu
sebelum penanaman. Persiapan dilakukan dengan mengolah tanah sebagai media
tanam. Tanah harus dipastikan bebas dari gulma dan rumput liar. Jangan sampai
pertumbuhan tanaman padi terganggu karena harus berbagi nutrisi dan air dengan
rumput-rumput liar. Jika sudah bebas dari tanaman liar, basahi tanah dengan air
lalu lakukan pembajakan. Pembajakan dilakukan untuk mempersiapkan tanah
dalam keadaan lunak dan gembur serta cocok untuk penanaman. Di zaman
12
modern ini pembajakan tidak lagi dilakukan dengan mencangkul tetapi dengan
menggunakan sapi ataupun traktor. Setelah melalui pembajakan, kembali genangi
media tanam dengan air. Air diberikan dalam jumlah banyak untuk menutupi
seluruh lahan dengan ketinggian hingga 10 cm. Biarkan air pada media tanam
terus menggenang. Air yang menggenang selama dua minggu akan menyebabkan
media tanam menjadi berlumbur dan racun pun dapat hilang karena ternetralisir.
Pemilihan bibit
Bibit pada tanaman padi harus melalui pengujian terlebih dahulu untuk
menentukan kualitasnya. Pengujian dilakukan dengan merendam sekitar 100 butir
benih padi dalam air. Setelah dua jam periksalah benih tersebut. Cara menanam
benih padi yaitu dengan Pemeriksaan benih dilakukan dengan mengidentifikasi
perubahan pada benih. Jika terdapat lebih dari 90 butir benih atau lebih dari 90%
benih mengeluarkan kecambah, maka artinya benih tersebut berkualitas unggul
dan bermutu tinggi. Tentu benih yang berkualitas unggul dan bermutu tinggi
inilah yang layak untuk dibudidayakan. Sedangkan jika benih tidak menunjukkan
tanda seperti yang disebutkan diatas, artinya benih tersebut tidak disarankan untuk
dibudidayakan. Setelah menentukan benih yang akan dijadikan bibit, maka dapat
dilakukan persemaian segera.
Persemaian
13
Penanaman
Proses penanaman dilakukan setelah benih pada proses persemaian telah tumbuh
daun sempurna sebanyak tiga hingga empat helai. Jangka waktu dari persemaian
ke bibit siap tanam umumnya sekitar 12 hingga 14 hari saja. Jika sudah siap
tanam, pindahkan bibit dari lahan semai ke lahan tanam. Pemidahan dilakukan
dengan hati-hati dan tidak merusak tanaman. Penanaman dilakukan pada lubang-
lubang tanam yang telah disiapkan. Khusus untuk tanaman padi dalam satu lubang
dapat ditanam dua bibit sekaligus. Penanaman dilakukan dengan memasukkan
bagian akar membentuk huruf L agar akar dapat tumbuh dengan sempurna.
Kedalaman bibit ditanam pun ditentukan berkisar pada rentang 1 cm hingga 15
cm. Masa penanaman padi lebih baik dilakukan dua kali dalam setahun
berdasarkan masa penanamannya yang ideal.
Perawatan lahan
Pemanenan
14
Panen dilakukan dengan tanda-tanda padi yang sudah menguning dan merunduk.
Gunakan sabit gerigi untuk memanen dan letakkan hasil panen pada tikar dengan
merontokkan beras dari dalam bulir-bulir padi yang ada.
4.3 Agroekosistem
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sistem pengetahuan tradisional dalam budidaya pertanian padi yang
dilakukan oleh masyarakat tanoponggol hingga saat ini masih bisa ditemukan.
Pertanian padi yang dilakukan secara tradisional dan juga bibit padi yang lokal
masih tetap dipertahankan. Dan belum ada alat yang ditemukan masih
menggunakan tangan
16
DAFTAR PUSTAKA
17