)
1. Definisi CCSD officer (sterilizing equaipment used for sugery,etc.)
CSSD memerlukan kemampuan teknis khusus, hal ini dapat diartikan bahwa
instalasi ini mengontrol semua kegiatan dan manajemen aset yang secara tidak langsung
juga memengaruhi pembelian alat-alat operasi umum dan khusus serta inventaris lainnya.
CSSD di satu rumah sakit mencerminkan satu layanan berkualitas yang langka.
Bertambahnya jumlah penderita yang mengalami infeksi di rumah sakit (nosocomial
infection), telah membuka mata akan pentingnya CSSD. Jika CSSD tidak ada, maka ada
kemungkinan peningkatan terjadinya infeksi nosocomial. Kemungkinan terjadinya
infeksi nosocomial yang menyebabkan peningkatan angka kematian, peningkatan jangka
waktu rawat inap dan pengeluaran dapat diturunkan dengan membangun CSSD yang
baik.
Funsi CSSD adalah sistem kerja yang baik. Untuk memiliki sistem kerja yang baik,
proses sterilisasi membutuhkan fungsional dan kordinasi yang baik dari 3 area: area kotor
(soiled zone), yang juga dikenal sebagai area pencucian, area bersih (clean zone) yang
juga dikenal sebagai area assembly atau area packing, dan area steril (sterile zone) yang
juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat alat steril.
A. CCSD officer (sterilizing equaipment used for sugery,etc.)
1. Definition CCSD officer (sterilizing equaipment used for sugery,etc.)
CSSD requires special technical skills, this can mean that this installation
controls all activities and asset management which indirectly also affects the
purchase of general and special operating equipment and other inventory. CSSD
in one hospital reflects a rare quality of service. The increasing number of patients
experiencing nosocomial infections has opened their eyes to the importance of
CSSD. If CSSD is not present, then there is an increased possibility of nosocomial
infection. The possibility of nosocomial infections causing increased mortality,
increased length of hospitalization and expenses can be reduced by building a
good CSSD
1. perumusan kebijakan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan danperbekalan
kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan, dan
pelayanan kefarmasian;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan,
dan pelayanan kefarmasian;
3. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi dan distribusi
sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan
alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik dan
perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;
4. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi dan distribusi sediaan
farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik dan
perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;
5. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi,
alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan
kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;
6. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan; dan
7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
A. Pharmacist
1.Devition Pharmacist
Pharmacy comes from the Greek word, pharmacon which means drug. So
Pharmacy is the study of drugs.
In carrying out its duties, the Directorate General of Pharmacy and Medical
Devices carries out the following functions: