Anda di halaman 1dari 4

1.

Soal 1 Sub-CPMK 2
A. Sebagai negara majemuk, apakah Indonesia dapat dikatakan sebagai negara bangsa? Jelaskan jawaban
saudara dan kaitkan dengan artikel diatas!
B. Apakah mungkin mewujudkan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia? Jelaskan pendapat anda dan beri jalan
keluar yang feasible!
ANSWER :
A. Ketangguhan serta keuletan dan kemampuan bangsa untuk mengembangkan potensi kekuatan nasional menjadi
kekuatan pertahanan negara yang solid, perlu dibangun diatas nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme dan
bela negara. Dalam perspektif ketahanan nasional, ketiga elemen dasar tersebut merupakan prasyarat yang
harus dibina secara dini, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, namun harus mampu diwujudkan dan
diimplementasikan secara nyata oleh seluruh komponen bangsa, utamanya kalangan intelektual muda.
Kecerdesan emosional, kecerdasan moral dan kecerdasan spiritual. Keseimbingan tersebut dibutuhkan
sebagai rangkaian proses membangun kesadaran individual terkait bela negara. Itulah yang sesungguhnya
harus disadari oleh kalangan intelektual muda untuk dipahami dan dikerjakan dalam memenuhi hak dan
kewajiban bela negara dalam perspektif ketahanan nasional.

B. Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan
kesatuan Indonesia, dimana kita harus dapat antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa
memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit dan lain-lain. Indonesia merupakan
negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap antara yang satu dengan yang lainnya
tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka Tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan
didalam kehidupan berbangsa dan bernegara dimana setiap orang akan hanya mementingkan dirinya sendiri
atau daerahnya sendiri tanpa perduli kepentingan bersama. Bila hal tersebut terjadi pasti akan terpecah
belah. Oleh sebab itu marilah kita jaga Bhineka Tunggal Ika dengan sebaik-baiknya agar persatuan bangsa
dan negara Indonesia tetap terjaga dan kitapun harus sadar bahwa menyatukan bangsa ini memerlukan
perjuangan yang panjang yang dilakukan oleh para pendahulu dalam menyatukan wilayah replubik Indonesia
menjadi negara kesatuan.
2. Soal 2 Sub-CPMK 5
A. Indonesia pernah memiliki “wawasan nusantara” sebagai visi atau politik nasional Indonesia. Jelaskan
pemahaman anda mengenai konsep “wawasan nusantara” dan berikan tanggapan anda mengenai gerakan sepratis
seperti berita diatas, dari sudut pandang “wawasan nusantara” itu!
B. Indonesia memeliki strategi untuk mencapai visinya tersebut, dan diberi nama “ketahanan nasional”.
Berikan upaya atau strategi yang bisa diambil dari pemerintah kita untuk mencegah maupun menindak
segala tindakan disintregrasi!

ANSWER :

A. Kondisi pemahaman wawasan nusantara saat ini dapat dilihat dengan kegagalan pemerintah pusat dalam
upaya menciptakan stabilitas baik didalam negri maupun diluar negri. Realitas yang nampak adalah
dimana batas wilayah Negara kesatuan yang telah dicaplok oleh negara-negara lain seperti Malaysia
menunjukan kepada kita ketidak mampuan pemerintah dalam menjaga keutuhan wilayah Negri kesatuan RI
sebagai negara kepulauan. Gerakan sepratis yang mewarnai problem pemerintahan kita menunjukan pula
ada sesuatu yang salah dalam pelaksanaan kebijakan pemerintahan pusat pada daerah. Faktor-faktor yang
mempengaruhi memudarnya pemahaman wawasan nusantara dan rasa nasionalisme adalah disebabkan oleh
karena faktor internal dan eksternal, dimana nasionalisme menurun sebagaimana yang dijelaskan diatas
ada beberapa faktor penghambat mewujudkan nasinalisme dintaranya karena penyelenggara negara dan
masyarakat tidak memahami konsep kedaulatan negara kita sebagai negara kepulauan, budaya
egosentrisme, etnonasionalisme, dan pemahaman konsep inplementasi otonomi daerah yang sempit yang
memunculkan sikap etnosentrisme pada masyarakat lokal, semua ini menjadi penghambat membangun
semangat nasionalisme. Kondisi pemahaman wawasan nusantara yang diharapkan kepada warga Negara
Indonesia lebih khusus kepada pihak pemerintah agar supaya dapat mencintai dan mempertahankan
keutuhan sebagai Negara kepulauan adalah khusus dibidang Persatuan Indonesia. Usaha memelihara
persatuan berdasarkan wawasan nusantara adalah diharapkan kepada bangsa ini bisa menjadikan seluruh
warga Negara Indonesia memiliki rasa satu bahasa, senasib sepenanggungan, setanah air, serta
mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita bangsa. Hal ini perlu disadari oleh adanya satu
kenyataan bahwa Indonesia terdiri dari bermacam-macam agama, suku, adat dan kebiasannya, serta
berbeda-beda faham dan aspirasinya.
B. Sebaiknya pemerintah dalam menjaga keutuhan wilayah negara kepulauan harus mampu melaksanakan amanah
apa yang telah dicapai dalam Deklarasi Djuanda terhadap penetapan batas-batas wilayah laut Indonesia
memberi penjelasan kepada kita bangsa Indonesia adalah sebagai negara kepulauan, maka seharusnya
pemerintah memperhatikan armada angkatan laut harus kuat dengan didukung oleh peralatan kapal-kapal
angkatan perangnya yang harus modern. Semua ini dilakukan demi menjaga batas-batas wilayah negara
kita, agar tidak di masuki oleh kapal-kapal asing yang menyalagunakan perairan Indonesia untuk
kepentingan negaranya. Dan untuk daerah yang masih menunjukan gerakan ingin berpisah dari Negara
Kesatuan RI, seharusnya pemerintah harus tegas dalam menumpas gerakan separatis setelah memberikan
alternatif otonomi daerah, tetapi masih menghendaki untuk menjadi negara sendiri langkah untuk
menghentikan tidak lain dengan ketegasan pemerintah untuk mempertahankan keutuhan wilayah Negara
Kesatuan RI. Dengan memudarnya semangat nasionalisme yang akhir-akhir ini menyebabkan integritas
negara terancam yang disebabkan oleh beberapa faktor intern maupun ekstern, sebaiknya peran
pendidikan melalui sekolah formal dan non formal bagi para 22 pendidik dilingkungannya masing-masing
menyadari permasalahan tersebut, dan segera mengambil langkah-langkah perbaikan sikap dan perilaku
masyarakat yang menghambat proses nasionalisme kita sebagai masyarakat Indonesia dengan memberikan
pemahaman pada masyarakat kita bahwa budaya yang menonjolkan atau lebih memprioritaskan kepentingan
etnis tertentu diatas kepentingan negara (publik) harus ditinggalkan, karena semua etnis yang ada
diIndonesia semuanya sama didepan hukum dan pemerintahan sebagaimana amanat konstitusi. Apa yang
sudah terbina selama ini sebagai satu kesatuan bahasa dan wilayah agar tetap dipertahankan oleh
generasi sekarang supaya integritas Negara Kesatuan RI sebagai negara kepulauan masih dalam kondisi
yang sama sebagaimana pada awal Deklarasi Djuwanda pada tahun 1957. Khusus bagi lembaga-lembaga non
pemerintah seperti organisasi LSM (NGO) atau organisasi kemasyarakatan dalam melaksanakan program
pembangunan, supaya memandang semua etnis memiliki kedudukan yang sama didepan hukum dan
pemerintahan. Sikap ini akan lebih memperkuat keutuhan Negara Kesatuan RI dan dapat menghindari
konflik antara etnis.

3. Soal 3 Sub-CPMK 7
A. Berikan komentar anda terhadap artikel di atas dalam kaitan dengan konsep negara hukum (rectstaat) yang
dianut Indonesia!
B. Jelaskan pemahaman anda mengenai “due process of law” dikaitkan dengan artikel diatas!
ANSWER :

A. Doktrin rechtsstaats atau rule of law hanya bisa tumbuh di negara yang menganut demokrasi karena
tanpa negara hukum dan demokrasi yang hadir hanya paham totaliter, fasis, absolut dan represif dan
politik jadi panglima, serta dimana hukum menjadi alat mempertahankan kekuasasaan yang tidak sejalan
dengan pemerintah. Wujud seperti inilah yang dinamakan negara kekuasaan (machtsstaat). Tulisan ini
mencoba menggunakan pisau analisa hukum empiris (empirical analysis). Doktrin negara hukum dan
demokrasi sama-sama merupakan atribut negara modern dari sebuah sistem politik yang dibangun lebih
dua abad yang lalu. Transformasi transisi demokrasi memastikan bahwa kekuasaan otoriter menjadi
demokrasi berdasarkan supremasi hukum menyiratkan bahwa keduanya dapat dicapai secara bersamaan
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) diberi peran masing-masing dan
kesempatan secara bersamaan sesuai kesepakatan yang telah disetujui di awalnya.

B. Dari prinsip-prinsip due process of law yang terkandung dalam KUHAP, terdapat indikator yang
menunjukkan bahwa secara yuridis, KUHAP telah menganut atau mengarah pada due process of law.
Setelah dikaji dari pertimbangan KUHAP, PasalPasal dan Penjelasan KUHAP dapat ditemukan beberapa
indikator due process of law, diantaranya yakni, perlindungan dan penegakan HAM, adanya prinsip/asas
equality before the law, menghapuskan sejauh mungkin kesalahan mekanisme administrasi peradilan,
mengandung asas praduga tidak bersalah atau Presumption of Innocence, kesusilaan dan kegunaan saksi
pidana (criminal sanction), legal guilt, dan formaladjudicative yang harus melalui berbagai prosedur
atau tahapan-tahapan yang telah diatur dalam KUHAP. Selain itu, asas-asas dalam penjelasan umum
butir 3 KUHAP dalam hukum acara pidana ini juga dapat menjadi indikator dari dianutnya due process
of law dalam peradilan pidana di Indonesia. Pada dasarnya, KUHAP menganut atau mengarah pada due
process of law namun dalam penerapan atau implementasinya masih lemah atau belum dapat
diterapkan/dilaksanakan dengan baik. Faktanya, masih terlihat adanya penyimpanganpenyimpangan dalam
praktek penegakan hukum atau dalam penyelenggaraan peradilan pidana di Indonesia yang menunjukkan
adanya penyimpangan dari dianutnya due process of law dalam peradilan pidana di Indonesia. Walaupun
KUHAP mengarah pada due process of law, namun implementasi dalam penyelenggaraan peradilan pidana di
Indonesia masih lemah dan masih bersifat retorika belaka.

Anda mungkin juga menyukai