Dosen Pembimbing:
Nourma Oktaviarini, M. Pd
Disusun Oleh:
Syukur alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami kirimkan
shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta
keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh ummatnya yang senantiasa istiqomah
hingga akhir zaman. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Konsep Dasar IPS Sd, yang dibimbing oleh Nourma
Oktaviarini, M. Pd.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan makalah di masa
mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan
berbagai pihak. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
peradaban berpikir kritis dengan menggunakan kemampuan panca inderanya. Dengan
perkembangan zaman tersebut perkembangan ilmu-ilmu sosial juga berkembang.
Ilmu-ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan yang
berlangsung dalam proses kehidupam dalam upaya menjelaskan mengapa manusia
berperilaku seperti apa yang mereka lakukan. Setiap ilmu sosial merupakan suatu
disiplin ilmu yang merupakan suatu batang tubuh atau struktur ilmu pengetahuan
(body of knowledge atau structur of knowledge) tentang suatu bidang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
bahwa: “social studies not a single discipline but a group related fields including
Sosial merupakan kajian terhadap fenomena sosial dengan pendekatan inter- disipliner
(inter-diciplinary approach). Seperti disimpulkan oleh Tjipto Sumadi & M Jafar (1999)
kehidupan nyata di masyarakat, yaitu kegiatan usaha yang dilakukan manusia dalam
mempelajari, menelaah dan mengkaji kehidupan sosial manusia di muka bumi ini.
Oleh karena itu, Pengetahuan Sosial merupakan pengetahuan praktis yang dapat
pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPS atau social studies. Di
sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan social studies. Jadi, istilah
IPS merupakan terjemahan social studies. Dengan demikian IPS dapat diartikan
3
guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui
dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
tingkat sekolah atau nama studi di Perguruan Tinggi yang identik dengan istilah “social
Barat seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS yang lebih dikenal social
studies negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar
kita di Indonesia.[2] Dalam dokumen kurikulum 1975 IPS merupakan salah satu nama
mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
perbedaan makna khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD) dengan IPS untuk
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti program pengajaran, ada yang
berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan (paduan) dari
sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu. Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari
tersebut.
Berikut pengertian IPS yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan dan IPS di
Indonesia.
4
diformulasikan untuk untuk tujuan intruksional dengan materi dan tujuan yang
sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA.
sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lajutan, b)
Pengertian PIPS
Istilah Pendidikan IPS atau PIPS merupakan istilah yang sejajar dengan istilah
Pendidikan IPA. Menurut Prof. Nu’man Somantri, istilah ini adalah penegasan dan
akibat dari istlah IPS-IPA saja agar bisa dibedakan dengan pendidikan pada tingkat
universitas. Dalam lingkup filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial, dan ilmu
pendidikan, istilah Pendidikan IPS belum dikenal baik sebagai sub disiplin ilmu atau
cabang dari disiplin ilmu. Dalam kepustakaan asing, istilah yang lazin digunakan
antara lain social studies, social education, social studies education, social science
5
istilah ini bukan hanya digunakan berbeda antar negara melainkan terjadi perbedaan
Tujuan dari PIPS adalah mendidik siswa sebagai warga negara yang baik
(good citizhenship), warga masyarakat yang kontruktif dan produktif, yaitu warga
negara yang memahami dirinya sendiri dan masyarakatnya, mampu merasa sebagai
warganegara, berpikir sebagai warga negara, bertindak sebagai warga negara, dan jika
mungkin juga mampu hidup sebagaimana layaknya warga negara (saxe, 1991:182,
appendix).
sociology, civics, geography and all modifications of subjects whose content as well
as aim is social. In all content deinitions, the social studies is conceived as the subject
ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial yang terkait,
yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
Pendidikan IPS untuk tingkat pendidikan Pendidikan IPS untuk FPIPS dan
6
Pendidikan IPS merupakan Pendidikan IPS adalah seleksi dari
(baru) yang berbeda dari kajian monodisiplin atau disiplin ilmu “tradisional”.
berbangsa dan bernegara di Indonesia maka pada tahun 1970an mulai diperkenalkan
Pendidikan IPS (PIPS) sebagai pendidikan disiplin ilmu. (istilah pendidikan disiplin
ilmu pertama kali dikemukakan oleh Numan Somantri dalam berbagai karya tulis).
Gagasan tentang PIPS ini membawa implikasi bahwa PIPS memilki kekhasan
dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai pendidikan disiplin ilmu, yakni
7
cross-disipliner. Karakteristik ini terlihat dari perkembangan PIPS sebagai mata
pelajaran di sekolah yang cakupan materinya semakin meluas seiring dengan semakin
terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam, teknologi,
alam (sciences) dan humanitis/ humaniora. Ilmu-ilmu alam mempunyai tiga bagian
disiplin ilmu utama yang meliputi Biologi, Fisika, dan Kimia. Sementara humanitis
terdiri, antara lain: Sejarah dan sastra semua bidang keilmuan dan humanitis ini
berakar pada suatu bidang yang disebut Filsafat. Setiap disiplin ilmu mempunyai
filsafatnya masing-masing yang pada akhirnya semua disiplin itu berhulu pada ajaran
Agama.
setelah proses belajar dilakukan. Pada hakikatnya tujuan pendidikan IPS di sekolah
siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memiliki sikap
mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil
mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya maupun
Menurut Hasan dalam Sapriya (2006: 15) menyatakan tujuan pendidikan IPS
8
pengembangan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa, serta
pengembanan diri siswa sebagai pribadi. Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006
Tentang Standar Isi menyatakan bahwa mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta
lingkungannya.
1. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
Sedangkan menurut Sapriya (2006: 33) menyatakan bahwa tujuan IPS yaitu:
keterampilan sosial.
kemanusiaan.
pendidikan IPS adalah untuk mendidik siswa agar prestasi belajarnya meningkat
dengan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya melalui keterampilan IPS.
9
Keterampilan tersebut meliputi keterampilan berpikir logis dan kritis, inkuiri,
menemukan masalah dan memecahkan masalah. Selain itu diharapkan siswa juga
memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai sosial, serta mampu meningkatkan
kerja sama dan kompetensi dalam masyarakat yang heterogen baik secara nasional
maupun global.
pelajaran yang ada di sekolah dasar. Setiap mata pelajaran memiliki ruang lingkup
dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam konteks
manusia dalam konteks sosial demikian luas, pengajaran IPS pada jenjang pendidikan
harus dibatasi sesuai dengan kemampuan peserta didik tiap jenjang, sehingga ruang
lingkup pengajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pada jenjang pendidikan dasar, ruang
lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat
Tasrif (2008: 4) membagi ruang lingkup IPS menjadi beberapa aspek berikut:
2) Ditinjau dari segi kelompoknya adalah dapat berupa keluarga, rukun tetangga,
10
3) Ditinjau dari tingkatannya meliputi tingkat lokal, regional dan global.
4) Ditinjau dari lingkup interaksi dapat berupa kebudayaan, politik dan ekonomi.
manusia sebagai anggota masyarakat dalam konteks sosialnya, maka ruang lingkup
(aspek teoritis).
praktis).
Kedua lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu, karena
pengajaran IPS tidak hanya sekedar menyajikan materi-materi yang akan memenuhi
ingatan peserta didik, melainkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS harus menggali
materi-materi yang bersumber pada masyarakat. Dengan kata lain, pengajaran IPS
yang melupakan masyarakat atau yang tidak berpijak pada kenyataan di dalam
11
2.4 Kedudukan dan Hubungan antara Ilmu-Ilmu Sosial dengan Ips
1. Ilmu Alamiah ilmu yang mempelajari tentang alam, yang berhubungan lingkungan
alam seperti fisika, kimia, biologi,astronomi, botani dll. Ilmu Budaya ilmu yang
mempelajari adat istiadat atau kebiasaan hidup manusia di suatu wilayah seperti
bahasa, agama, kesusastraan, kesenian dll. Ilmu Sosial ilmu yang mempelajari
2. Dari perkembangan ilmu sosial timbul paham study sosial yang disebut ilmu
pengetahuan sosial. IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah
mata pelajaran sosial. Yang termaksud pada pelajaran IPS, yaitu geografi, sejarah,
ekonomi, sosiologi, antropologi dll. ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu sosial
yang digunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah sosial yang ada di
lingkungan sekitar kita. ISD memberikan dasar – dasar pengetahuan tentang konsep
menggunakan kacamata obyektif berarti, konsep dan teori yang berhubungan dengan
hakikat manusia dan masalahnya telah dikembangkan dalam ilmu sosial dan
12
digunakan. Sedangkan menurut kacamata subyektif masalah yang dibahas akan
Pendidikan IPS
dapat dilepaskan dari kondisi realitas pendidikan IPS, begitu pula kualitas
IPS, menempatkan ilmu-ilmu sosial sebagai sumber keilmuan dan materi bahan
sajian pendidikan IPS. Jadi, hubungan keduanya bersifat materiil. Gross (1987)
prinsip ilmu sosial untuk pendidikan. Lebih bersifat aplikatif jika dibandingkan
dengan mereka yang bergerak dalam ilmu sosial “murni”.Ilmu-ilmu Sosial (IIS)
13
ekonomi, geografi, psikologi sosial, ilmu hukum, ilmu politik yang
Bidang studi IPS dan program IPS (kurikulum SMA (1984). Semuanya
digunakan secara bergantian sebagai label nama bagi program pendidikan yang
bersumber dari
dalam kurikulum 1975 yang diawali oleh PPSP tidak hanya sebagai label mata
antara Ilmu-ilmu Sosial (IIS),Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Ilmu Sosial
Dasar (ISD) dijelaskan bahwa IPS dan ISD sama-sama merupakan program
14
serta mengembangkan wawasan dan kemampuan sosial. Khususdi SMA
dikemukakan oleh Jesse Goodman dan Susan Adler (1985) dari Indiana University
tuntutan global dan budaya bangsa dari setiap negara akan banyak mempengaruhi
dianalisis dari proses pembentukan jati diri PIPS seperti dikemukakan oleh
ilmiah sudah dimulai sejak 1966 dalam artikel “Masalah Pengajaran Ilmu-Ilmu
PIPS ini memang tidak originil dari penulis,tetapi hasil studi formal di
15
terakhir di IKIP Jakarta pada tahun 1997 rumusan pengertian dan jati diri
Pendidikan IPS itu bisadirumuskan untuk kesekian kalinya dalam beberapa versi
atau redaksi”.Karakter jati diri PIPS akan tampak secara epistimologis dari
definisi yang dikembangkan oleh HISPIPSI yang sudah, dikenal secara nasional
PIPS pada tingkat sekolah, tetapi harus dipahami juga oleh FPIPS dan
pendidikan dalam kurikulum LPTK yang akan mempersiapkan calon guru dan
Penelitian dan kajian selama ini menemukan bahwamateri IPS lebih banyak
16
memuatinformasi tentang konsep-konsep ilmu-ilmu sosial bahannya disusun lebih
konsep yang tumbuh dalam disiplin ilmu sosial, termasuk metode kerja dan
pada disiplin ilmu atau berbasis universitas, yang oleh sementara dosen di luar
mutu baik PGSD dan PGSM Depdiknas. Sanusi (1997) tentang bahan dari
lingkungan sosial peserta didik, dikemukakan bahwa “Struktur sistem sosial dan
nasional, dan global yang disignifikasikan pada saat ini tidak jadi acara dalam
“pertemuan kelas dalam pengajaran IPS yang mengandung transfer informasi tentang
17
berikut kesimpulannya”. Wawasan tentang hubungan pendidikan IPS dengan ilmu-
kehidupan masyarakat.
PIPS.
5) PIPS perlu dipertegas bahwa PIPS tidak “bebas nilai”,akan tetapi justru
sarat dengan nilai. Hal ini merupakan keunggulan konseptual untuk lebih
18
menjelaskan bahwa ilmu-ilmu sosial yang menjadi sumberkeilmuan
sosial timbul paham study sosial yang disebut ilmu pengetahuan sosial.
19
BAB III
KESIMPULAN
20