REVOLUSI FILIPINA
OLEH
GABRIELA BEATRICE
XII IPS 1
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga portofolio yang berjudul "Revolusi Filipina" dapat tersusun sampai
dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih banyak kepada :
1. Dra. Woro Sawitri, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Babelan
2. Ibu Dwi Anggawati S.Pd, selaku guru bidang studi Sejarah Peminatan
3. Kedua orang tua saya
Penulis sangat berharap semoga portofolio ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar portofolio
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan portofolio ini.
Penyusun.
Gabriela Beatrice
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ...................................................................................................2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................3
BAB I ............................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................4
1.3 Tujuan .....................................................................................................................5
1.4 Manfaat ................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................6
2.1 Pengertian People Power ......................................................................................... 6
2.2 Sosok Ferdinand Marcos Dalam Revolusi Filipina .................................................6
2.3 Kronologi Terjadinya Revolusi Filipina ..................................................................7
2.4 Proses Pembuatan Video Pembelajaran ...................................................................9
2.5 Foto Proses Pembuatan Video ................................................................................9
PENDAHULUAN
Revolusi tak selalu identik dengan kekerasan dan peperangan. Dalam revolusi
terdapat istilah People Power atau kekuatan rakyat. Pada periode 1965-1986,
pemerintahan Filipina dipimpin oleh presiden Ferdinand Marcos. Pada masa
pemerintahannya, FIlipina mengalami krisis ekonomi dan politik. Krisis ekonomi
dan politik di Filipina menumbuhkan gelombang perlawanan dari masyarakat dan
golongan oposisi.
Dalam buku Sejarah Asia Tenggara: Dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer
(2013) karya M.C Ricklefs dkk, berikut latar belakang gerakan People Power di
Filipina:
Berdasarkan latar belakang yang penulis sudah dipaparkan diatas, maka penulis
merumuskan tiga rumusan masalah, yaitu:
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
People power adalah penggulingan kekuasaan presiden secara paksa melalui aksi
demonstrasi rakyat. Upaya ini dilakukan dengan cara seluruh rakyat turun ke jalan
agar Presiden melektakkan jabatannya karena dinilai telah melanggar konstitusi
atau melakukan penyimpangan. Dalam sejarah revolusi dunia, People Power
pernah terjadi di Jerman, Georgia, Cekoslovakia, Filipina, dan beberapa negara
Timur Tengah.
Karena pencapaian yang cukup baik dalam masa kepemimpinan periode pertama,
akhirnya pada pemilihan umum selanjutnya Ferdinand Marcos kembali terpilih
menjadi Presiden Filipina. Marcos mulai memimpin untuk yang kedua kalinya.
Namun dengan terpilihnya Marcos kembali, justru membawa dampak buruk bagi
rakyat Filipina.
2.3 Kronologi terjadinya Revolusi Filipina
Kemenangan Marcos di pemilu tahun 1969 ternyata tidak lepas dari perilaku-
perilaku curang. Pemilu yang digelar dinilai terlalu banyak memakan anggaran,
karena Marcos melakukan kecurangan dengan membeli suara. Bukan cuma itu,
tindakannya yang dinilai melakukan penyalahgunaan wewenang dalam keuangan
negara, menyebabkan Filipina terdampak inflasi dan devaluasi yang tinggi.
Mulailah Presiden Marcos mendapat kritik keras dari berbagai aktivis. Karena
selain melakukan kecurangan saat pemilu, pemerintahan Marcos dinilai
melakukan korupsi, nepotisme, dan juga suap. Mulai dari situ lah kepercayaan
masyarakat berkurang. Kondisi masyarakat dan pemerintahan mulai tidak
menentu. Karena keadaan tersebut, pada tahun 1972 Marcos mengumumkan
Hukum Darurat Militer. Disinilah titik awal munculnya bibit gerakan people
power atau revolusi EDSA (Epifano de los Santos Avenue, sebuah jalan di
Metro Manila). Revolusi EDSA merupakan gerakan demonstrasi yang dilakukan
secara damai oleh jutaan masyarakat Filipina dalam menumbangkan rezim
Ferdinand Marcos. Tidak ada kerusuhan dalam revolusi EDSA, massa melakukan
dengan ceria dan begitu bergelora.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
https://amp.kompas.com/skola/read/2020/12/02/153826269/people-power-dan-
revolusi-di-filipina-1986#referrer=https://www.google.com&csi=0
https://www.ruangguru.com/blog/sejarah-kelas-12-latar-belakang-lahirnya-
revolusi-edsa-gerakan-people-power-filipina
https://wartaekonomi.co.id/read225169/apa-itu-people-power