Anda di halaman 1dari 11

PORTOFOLIO SEJARAH MINAT

REVOLUSI FILIPINA

OLEH
GABRIELA BEATRICE
XII IPS 1

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BABELAN

JL. TAMAN KEBALEN INDAH BABELAN BEKASI,

KEBALEN, KEC. BABELAN, KAB. BEKASI, PROV. JAWA BARAT


17610

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga portofolio yang berjudul "Revolusi Filipina" dapat tersusun sampai
dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih banyak kepada :

1. Dra. Woro Sawitri, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Babelan
2. Ibu Dwi Anggawati S.Pd, selaku guru bidang studi Sejarah Peminatan
3. Kedua orang tua saya
Penulis sangat berharap semoga portofolio ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar portofolio
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan portofolio ini.

Bekasi, 18 Januari 2022

Penyusun.

Gabriela Beatrice
DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ...................................................................................................2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................3
BAB I ............................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................4
1.3 Tujuan .....................................................................................................................5
1.4 Manfaat ................................................................................................................... 5

BAB II ............................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................6
2.1 Pengertian People Power ......................................................................................... 6
2.2 Sosok Ferdinand Marcos Dalam Revolusi Filipina .................................................6
2.3 Kronologi Terjadinya Revolusi Filipina ..................................................................7
2.4 Proses Pembuatan Video Pembelajaran ...................................................................9
2.5 Foto Proses Pembuatan Video ................................................................................9

BAB III ........................................................................................................................ 10


PENUTUP ....................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.... ........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Revolusi tak selalu identik dengan kekerasan dan peperangan. Dalam revolusi
terdapat istilah People Power atau kekuatan rakyat. Pada periode 1965-1986,
pemerintahan Filipina dipimpin oleh presiden Ferdinand Marcos. Pada masa
pemerintahannya, FIlipina mengalami krisis ekonomi dan politik. Krisis ekonomi
dan politik di Filipina menumbuhkan gelombang perlawanan dari masyarakat dan
golongan oposisi.

Dalam buku Sejarah Asia Tenggara: Dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer
(2013) karya M.C Ricklefs dkk, berikut latar belakang gerakan People Power di
Filipina:

1. Rezim Ferdinand Marcos memimpin secara diktator dan kerap melakukan


tindakan represif terhadap aktivis dan golongan oposisi.
2. Utang Filipina yang mencapai 25.000.000.000 dollar AS pada tahun 1983.
3. Pembunuhan terhadap mantan senator Benigno Aquino Jr pada 21 Agustus
1983.
4. Adanya indikasi kecurangan pada Pemilu 1986 yang dilakukan oleh
Ferdinand Marcos.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis sudah dipaparkan diatas, maka penulis
merumuskan tiga rumusan masalah, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan People Power ?


2. Siapa itu Ferdinand Marcos?
3. Bagaimana kronologi terjadinya Revolusi Filipina ?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari People Power


2. Untuk mengetahui siapa itu Ferdinand Marcos
3. Untuk mengetahui kronologi terjadinya Revolusi Filipina

1.4 Manfaat

Adapun, manfaat dari penulisan portofolio ini adalah untuk memberikan


pengetahuan lebih dalam ataupun untuk menginformasian tentang terjadinya
Revolusi Filipina.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian People Power

People power adalah penggulingan kekuasaan presiden secara paksa melalui aksi
demonstrasi rakyat. Upaya ini dilakukan dengan cara seluruh rakyat turun ke jalan
agar Presiden melektakkan jabatannya karena dinilai telah melanggar konstitusi
atau melakukan penyimpangan. Dalam sejarah revolusi dunia, People Power
pernah terjadi di Jerman, Georgia, Cekoslovakia, Filipina, dan beberapa negara
Timur Tengah.

2.2 Sosok Ferdinand Marcos Dalam Revolusi Filipina

Siapa sebenarnya Ferdinand Marcos ini? Kenapa ia begitu dibenci oleh


masyarakat Filipina? Memangnya apa yang telah ia perbuat selama
pemerintahannya berkuasa?

Ferdinand Edralin Marcos adalah presiden ke sepuluh Filipina dan sebagai


presiden pertama yang terpilih menjabat selama dua periode berturut-turut. Ia
mengawali karirnya sebagai presiden Filipina yaitu pada 30 Desember 1965.
Tidak ada hal yang buruk pada periode pertama kepemimpinannya sebagai
presiden. Mulai tumbuh pembangunan infrastruktur, kebijakan-kebijakan luar
negeri yang aman, dan juga keuangan pemerintahan yang cukup stabil.

Karena pencapaian yang cukup baik dalam masa kepemimpinan periode pertama,
akhirnya pada pemilihan umum selanjutnya Ferdinand Marcos kembali terpilih
menjadi Presiden Filipina. Marcos mulai memimpin untuk yang kedua kalinya.
Namun dengan terpilihnya Marcos kembali, justru membawa dampak buruk bagi
rakyat Filipina.
2.3 Kronologi terjadinya Revolusi Filipina

Kemenangan Marcos di pemilu tahun 1969 ternyata tidak lepas dari perilaku-
perilaku curang. Pemilu yang digelar dinilai terlalu banyak memakan anggaran,
karena Marcos melakukan kecurangan dengan membeli suara. Bukan cuma itu,
tindakannya yang dinilai melakukan penyalahgunaan wewenang dalam keuangan
negara, menyebabkan Filipina terdampak inflasi dan devaluasi yang tinggi.

Mulailah Presiden Marcos mendapat kritik keras dari berbagai aktivis. Karena
selain melakukan kecurangan saat pemilu, pemerintahan Marcos dinilai
melakukan korupsi, nepotisme, dan juga suap. Mulai dari situ lah kepercayaan
masyarakat berkurang. Kondisi masyarakat dan pemerintahan mulai tidak
menentu. Karena keadaan tersebut, pada tahun 1972 Marcos mengumumkan
Hukum Darurat Militer. Disinilah titik awal munculnya bibit gerakan people
power atau revolusi EDSA (Epifano de los Santos Avenue, sebuah jalan di
Metro Manila). Revolusi EDSA merupakan gerakan demonstrasi yang dilakukan
secara damai oleh jutaan masyarakat Filipina dalam menumbangkan rezim
Ferdinand Marcos. Tidak ada kerusuhan dalam revolusi EDSA, massa melakukan
dengan ceria dan begitu bergelora.

Munculnya revolusi EDSA merupakan respon atas diberlakukannya Hukum


Darurat Militer yang menyebabkan hak berekspresi dan juga berpendapat menjadi
terbatas. Media massa tidak boleh ada satupun yang mengkritik, jika ketahuan
langsung ditutup oleh pemerintah. Semua harus sesuai dengan apa yang
diinginankan Marcos, siapapun yang menentang, langsung ditangkap dan
dipenjara.

Selama Sembilan tahun Hukum Darurat Militer tersebut berlaku, banyak


masyarakat yang terus menderita. Hingga pada saat kepulangan Benigno Aquino
ke Filipina, masyarakat memiliki secercah harapan. Namun, harapan itu hancur
dan berubah menjadi kemarahan setelah Benigno dibunuh oleh pemerintahan
Marcos. Aksi demonstrasi di sepanjang jalan EDSA terus dilakukan bahkan saat
proses pemakaman Benigno. Setelah pemakaman, demonstrasi terus dilakukan
secara besar-besaran menentang Presiden Marcos. Kemudian, saat aksi besar-
besaran muncullah nama Corazon Aquino yang siap menjadi oposisi. Corazon
terus mengecam dan menuntut keadilan atas penculikan dan pembunuhan
terhadap politisi-politisi oposisi. Seorang wanita pemberani ini adalah istri dari
mendiang Benigno Aquino.

Situasi terus memburuk, masyarakat terus mengecam tindakan-tindakan Presiden


Marcos, serta menuntut keadilan bagi orang-orang yang ditahan dan dibunuh.
Karena kondisi itu, Marcos memutuskan untuk mengadakan pemilihan presiden
pada Februari 1986. Kali ini yang dihadapi oleh Marcos adalah Corazon, seorang
wanita pemberani yang didukung oleh banyak pihak.

Lalu siapakah pemenangnya? Jawabannya adalah Ferdinand Marcos, ia kembali


memenangkan pemilihan presiden. Akan tetapi, ada yang janggal dalam
kemenangannya. Marcos telah mengganti 30 anggota KPU dengan orang-orang
suruhannya pada saat proses penghitungan suara, kemudian ia juga
menghilangkan hak pilih sebagian masyarakat, dan yang paling parah lagi sampai
membunuh Gubernur Evelio Javier, seorang pendukung atau sekutu utama
Corazon Aquino.Serangkaian kecurangan dan kekejaman yang dilakukan oleh
Marcos, menimbulkan kemarahan yang besar di masyarakat. Berbagai pihak
mulai menyerukan tuntutannya agar Ferdinand Marcos melepas jabatannya
sebagai Presiden.

Corazon Aquino menjadi yang paling vocal menyerukan aksi demonstrasi


menuntut turunnya pelepasan jabatan Marcos. Corazon mendapat dukungan dari
seorang pastor Gereja katolik Filipina yang bernama Kardinal Jaime Sin. Kardinal
Sin menyerukan seluruh umatnya untuk mendukung Corazon dengan ikut turun ke
jalan EDSA dan membantunya menghentikan kezaliman Presiden Marcos.
Bahkan bukan hanya seorang pastor, Menteri Pertahanan Juan Ponce Enrille,
tentara-tentara pemerintahan Marcos, juga Wakil Staf AB Jenderal Fidel Ramos
turut mendukung Corazon Aquino. Akhirnya, jutaan orang dalam gerakan people
power atau aksi damai tak berdarah itu menjadi salah satu rangkaian revolusi
EDSA yang berhasil menurunkan Ferdinand Marcos dari jabatan Presiden Filipina,
tepat pada 25 Februari 1986. Ferdinand kemudian pergi mengungsi bersama
keluarga dan sekutunya ke Hawai, Amerika Serikat.
2.4 Proses Pembuatan Video Pembelajaran

1. Mencari materi dari artikel-artikel tentang Revolusi Filipina


2. Buat Power Point tentang Revolusi Filipina
3. Rekam video pembelajaran menggunakan HP
4. Edit video untuk disatukan menggunakan aplikasi
5. Upload video yang sudah jadi ke YouTube

2.5 Foto Proses Pembuatan Video


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya Revolusi


Filipina adalah pembunuhan terhadap tokoh oposisi Benigno Aquino Jr, dan
penindasan serta korupsi oleh pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos yang
otoriter.

Mereka menganggap bahwa Ferdinand Marcos telah melakukan penghianatan


terhadap demokrasi dan kemanusiaan di Filipina. Pada 22-25 Februari 1986,
masyarakat Filipina melakukan aksi demonstrasi besar-besaran untuk menolak
hasil pemilu.

Demonstran berkumpul di Epifanio de los Santos Avenue (EDSA) yang


merupakan pusat politik di Filipina. Demonstrasi yang berlangsung secara damai
ini pada akhirnya mampu menggulingkan rezim Ferdinand Marcos.

Pada 25 Februari 1986, Cory Aquino dan para pendukungnya mengumumkan


berakhirnya kediktatoran di Filipina dan gerakan People Power tanpa
pertumpahan darah telah menang.
DAFTAR PUSTAKA

https://amp.kompas.com/skola/read/2020/12/02/153826269/people-power-dan-
revolusi-di-filipina-1986#referrer=https://www.google.com&csi=0

https://www.ruangguru.com/blog/sejarah-kelas-12-latar-belakang-lahirnya-
revolusi-edsa-gerakan-people-power-filipina

https://wartaekonomi.co.id/read225169/apa-itu-people-power

Anda mungkin juga menyukai