Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUA
N

Atresia ani adalah suatu kelainan kongenital dimana menetapnya

membran anus sehingga anus tertutup. Defek ini tidak selalu total,

kadangkala sebuah lubang sempit masih memungkinkan keluarnya

isi usus. Bila

 penutupannya total anus tampak sebagai lekukan kulit perineum, keadaan ini

seringkali disertai atresia rectum bagian bawah.


Atresia ani paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Frekuensi

seluruh kelainan kongenital anorektal didapatkan 1 dari tiap

500010000 kelahiran, sedangkan atresia ani didapatkan 1 ! dari

seluruh kelainan kongenital pada neonatus dan dapat mun"ul sebagai

penyakit tersering. #umlah pasien dengan kasus atresia ani pada

lakilaki lebih banyak ditemukan

dari pada pasien perempuan.$,%


&nsiden terjadinya atresia ani berkisar dari 15005000 kelahiran

hidup dengan sedikit lebih banyak terjadi pada lakilaki. $0 ! '5 !

bayi yang menderita atresia ani juga menderita anomali lain. (ejadian

tersering pada

lakilaki dan perempuan adalah anus imperforata dengan fistula antara usus

distal uretra pada lakilaki dan )estibulum )agina pada perempuan. %


Angka kejadian di &ndonesia berkisar * ! dari jumlah kelahiran hidup

 pada tahun $005. Berdasarkan data yang didapatkan penulis, kasus

atresia ani yang terjadi di #awa +engah khususnya emarang sekitar

50! dari jumlah kelahiran dengan kelainan kongenital dari tahun $00' -

$00*.  Dari sebuah

1
 penelitian lain yang dilakukan di /D Dr. ringadi 2edan tahun $00'

$011 didapatkan kelainan kongenital terbanyak terjadi pada sistem

3astro &ntestinal yaitu 44,'! dengan kelainan tersering berupa Atresia Ani

%% bayi dari 4 sampel.10

2
BAB II

TINJAUAN

PUSTAKA

2.1 Definisi

Atresia ani adalah suatu kelainan kongenital tanpa anus atau anus

tidak sempurna, termasuk didalamnya agenesis ani, agenesis rektum dan

atresia rektum. &nsiden 165000 kelahiran yang dapat mun"ul sebagai

sindroma 7A8+/9/:

;Vertebra Anal, Cardial, Esofageal, Renal, Limb<. Atresia ani yang dikenal

dengan istilah imperforasi ani merupakan kelainan kongenital dimana tidak

terbentuk anus se"ara sempurna dengan atau tanpa fistula. %,

3
2.2 Epidemiologi

4
Angka kejadian ratarata malformasi anorektal di seluruh dunia adalah 1

dalam 5000 kelahiran e"ara umum, atresia ani lebih banyak ditemukan pada

laki laki daripada perempuan. Fistula rektouretra merupakan kelainan

yang paling

 banyak ditemui pada bayi lakilaki, diikuti oleh fistula perineal. edangkan pada

 bayi perempuan, jenis atresia ani yang paling banyak ditemui adalah atresia ani

diikuti fistula rekto)estibular dan fistula perineal.

2.3 Embiologi Sis!em Pen"en##n

embentukan sistem pen"ernaan dimulai pada usia embrio minggu

keempat yang diawali oleh pembentukan  primitive gut, berbentuk tabung

1,$
yang merupakan bagien dari endoderm yang dilapisi oleh yolk  Primitive

gut dibatasi

 pada  pars cranial o leh membrane orofaringeal  da n pada  pars kaudal oleh

membrane kloaka.1 Bagian bagian dari primiti)e gut dibedakan menjadi % yakni

 foregut, midgut, d an hindgut. oregut akan membentuk esophagus, gaster,

duodenum, li)er dan kantung empedu serta pankreas.  !idgut membentuk sepertiga

distal duodenum hingga $=% trans)ersum.   ementara hindgut

membentuk kolon desenden hingga $=% proksimal kanalis anal. 1

elain pembentukan sistem intestinal, endoderm dari hindgut juga menjadi

 pembentuk epithelial lumen dari kandung kemih dan uretra. 1,$ Dalam

prosesnya, terminal dari hindgut akan memasuki bagian posterior dari kloaka

dan membentuk kanal anorektal, sementara bagian anterior kloaka akan

dimasuki oleh alantois dan membentuk sinus urogenital.$ (e dua  pars

kloaka  ini dipisahkan oleh septum urorektal yang merupakan deri)at dari

mesoderm yang berasal dari alantois. ada usia fetus di akhir minggu ke ',

5
membrane kloaka akan ruptur dan membentuk

 bukaan anus di posterior dan sinus urogenital di anterior. ementara ujung dari

6
septum urorektal akan membentuk  perineal body. ada akhir minggu ke *,

 proliferasi ectoderm akan membentuk sepertiga distal dari kanal anal.1,$

7
2. $ Kl#sifi%#si A!esi# Ani

Atresia ani diklasifikasikan se"ara khusus untuk laki laki dan perempuan

 berdasarkan ada tidaknya fistula, letak fistula, kelainan rectum. ada laki laki,

insidens tertinggi yang didapatkan adalah atresia ani dengan fistula

rektouretra

sementara pada perempuan paling banyak didapatkan atresia ani dengan fistula

rekto)estibular. (lasifikasi se"ara lengkap yakni sebagai berikut %

$.1e"ara Fungsional

a. +anpa anus tetapi dengan dekompresi adekuat traktus

gastrointestinalis di"apai melalui saluran fistula eksterna.

(elompok ini terutama melibatkan bayi perempuan dengan

fistula recto"vagina ata u recto"

 fourchette yang relatif besar,dimana fistula ini sering dengan bantuan

dilatasi, maka bisa didapatkan dekompresi usus yang adekuat

sementara waktu.

 b. +anpa anus dan tanpa fistula traktus yang tidak adekuat untuk jalan

keluar tinja. ada kelompok ini tidak ada mekanisme apapun untuk 

menghasilkan dekompresis pontan kolon, memerlukan beberapa

bentuk inter)ensi bedah segera.

$.$ Berdasarkan :etak

a. Anomali rendah

5
/ektum mempunyai jalur desenden normal melalui otot puborektalis,

terdapat sfingter internal dan eksternal yang berkembang baik

dengan

6
fungsi normal dan tidak terdapat hubungan dengan saluran

genitourinarius.

 b. Anomali intermediet

/ektum berada pada atau di bawah tingkat otot puborektalis> lesung

anal dan sfingter eksternal berada pada posisi yang normal.

". Anomali tinggi

jung rektum di atas otot puborektalis dan sfingter internal tidak ada.

?al ini biasanya berhubungan dengan fistula genitourinariusretrouretral

;pria< atau re"to)agina ;perempuan<. #arak antara ujung buntu rektum

sampai kulit perineum lebih dari 1 "m.

$.% (lasifikasi #ingspread 

a. #enis (elamin

:akilaki

3olongan &

( elainan fistel urin

#ika ada fistel urin, tampak mekonium keluar dari

orifisium eksternum uretra, mungkin terdapat fistel ke uretra

maupun ke )esika urinaria. 8ara praktis menentukan letak

fistel adalah dengan memasang kateter urin. Bila

kateter terpasang dan urin jernih, berarti fistel terletak uretra

karena fistel tertutup kateter. Bila dengan kateter urin

mengandung mekonuim maka fistel ke )esika urinaria. Bila

7
e)akuasi feses tidak lan"ar, penderita memerlukan

kolostomi segera.

 Atresia rektum

ada atresia rektum tindakannya sama pada perempuan.

ada atresia rektum, anus tampak normal tetapi pada

 pemerikasaan "olok dubur jari tidak dapat masuk lebih dari

1$ "m. +idak ada e)akuasi mekonium sehingga perlu segera

dilakukan kolostomi.

 Fistel tidak ada

#ika fistel tidak ada dan udara @ 1 "m dari kulit

pada in)ertogram, maka perlu segera dilakukan kolostomi.

3olongan &&

 (elainan fistel perineum

Fistel perineum sama dengan pada perempuan,

lubangnya terletak lebih anterior dari letak anus normal, tetapi

tanda timah anus yang buntu menimbulkan obstipasi.

 2embran anal

ada membran anal biasanya tampak bayangan

mekonium di bawah selaput. Bila e)akuasi feses tidak ada

sebaiknya dilakukan terapi definit se"epat mungkin.

 tenosis anus

8
ada stenosis anus, sama dengan perempuan. ada

stenosis anus, lubang anus terletak di tempat yang

seharusnya, tetapi sangat sempit. 9)akuasi feses tidak lan"ar

sehingga

 biasanya harus segera dilakukan terapi definitif.

 Fistel tidak ada

#ika fistel tidak ada dan udara @ 1 "m dari kulit

pada in)ertogram, maka perlu segera dilakukan kolostomi. $,

%,$

3ambar %. 2alformasi anorektal pada lakilaki

 b. #enis (elamin erempuan

3olongan &

 (elainan kloaka

Bila terdapat kloaka maka tidak ada pemisahan

antara traktus urinarius, traktus genetalis dan jalan "erna.

9)akuasi feses umumnya tidak sempurna sehingga perlu

"epat dilakukan kolostomi.

9
F istel )agina

ada fistel )agina, mekonium tampak keluar

dari )agina. 9)akuasi fe"es menjadi tidak lan"ar sehingga

sebaiknya dilakukan kolostomi.

 Fistel rekto)estibular

ada fistel )estibulum, muara fistel terdapat di )ul)a.

mumnya e)akuasi feses lan"ar selama penderita hanya

minum susu. 9)akuasi mulai terhambat saat penderita mulai

makan makanan padat. (olostomi dapat diren"anakan

bila

 penderita dalam keadaan optimal.

 Atresia rektum

ada atresia rektum anus tampak normal tetapi pada

 pemerikasaan "olok dubur jari tidak dapat masuk lebih dari 1

$ "m. +idak ada e)akuasi mekonium sehingga perlu segera

dilakukan kolostomi.

 Fistel tidak ada

#ika fistel tidak ada dan udara @ 1 "m dari kulit pada

in)ertogram, maka perlu segera dilakukan kolostomi.

• 3olongan &&

(e lainan fistel perineum

1
:ubang fistel perineum biasanya terdapat diantara )ul)a

dan tempat letak anus normal, tetapi tanda timah anus yang

 buntu menimbulkan obstipasi

 tenosis anus

ada stenosis anus, lubang anus terletak di tempat yang

seharusnya, tetapi sangat sempit. 9)akuasi feses tidak lan"ar

sehingga biasanya harus segera dilakukan terapi definitif.

F istel tidak ada

#ika fistel tidak ada dan udara @ 1 "m dari kulit pada

in)ertogram, maka perlu segera dilakukan kolostomi

3ambar . 2alformasi anorektal pada perempuan

2.& P#!ofisiologi

11
Atresia ani terjadi akibat kegagalan penurunan septum anorektal pada

kehidupan embrional. 2anifestasi klinis diakibatkan adanya obstruksi dan

adanya

fistula. bstruksi ini mengakibatkan distensi abdomen, sekuestrasi "airan,

muntah dengan segala akibatnya. Apabila urin mengalir melalui fistel menuju

rektum, maka

urin akan diabsorbsi sehingga terjadi asidosis hiperkloremia, sebaliknya feses

mengalir kearah traktus urinarius menyebabkan infeksi berulang. ada keadaan

ini

 biasanya akan terbentuk fistula antara rektum dengan organ sekitarnya. ada

 perempuan, *0! dengan fistula ke )agina ;rekto)agina< atau perineum

;rekto)estibuler<. ada lakilaki umumnya fistula menuju ke )esika urinaria atau ke

 prostat ;rekto)esika< bila kelainan merupakan letak tinggi, pada letak rendah

fistula menuju ke uretra ;rektouretralis<.

1
1
2.' (#nifes!#si %linis

3ejala yang menunjukan terjadinya malformasi anorektal terjadi dalam

waktu $ jam. 3ejala itu dapat berupa65

1. erut kembung

2. 2untah

3. +idak bisa buang air besar

$. ada pemeriksaan radiologis dengan posisi tegak serta terbalik dapat dilihat

sampai dimana terdapat penyumbatan.

2alformasi anorektal sangat ber)ariasi, mulai dari anus imperforata

letak rendah dimana re"tum berada pada lokasi yang normal tapi terlalu

sempit sehingga feses bayi tidak dapat melaluinya, malformasi anorektal

intermedia

dimana ujung dari rektum dekat ke uretra dan malformasi anorektal letak

tinggi dimana anus sama sekali tidak ada.*

2.) Di#gnosis

+atalaksana pada neonatus lakilaki dengan ke"urigaan malforasi anorektal

harus didahului oleh pemeriksaan yang seksama pada daerah perineum.


%,
 2eski

 pemeriksaan ini terkadang "ukup untuk memberikan informasi mengenai jenis

malformasi yang terjadi, kolostomi ataupun operasi primer sebaiknya tidak

dilakukan

sebelum $ jam pertama, mengingat bahwa diperlukan tekanan intraluminal yang

1
signifikan untuk memaksa mekonium keluar melalui fistel. Fistel yang

sempit

1
membutuhkan waktu lebih lama untuk mengeluarkan mekonium, dan

pengeluaran mekonium melalui fistel akan menjadi tanda mengenai keberadaan

dan lokasi fistel. 

emeriksaan radiologi yang dilakukan sebelum $ jam pertama kehidupan

dapat memberikan hasil yang tidak akurat karena rektum masih kolaps.

Dibutuhkan tekanan intraluminal yang signifikan untuk melawan tonus otot pada

sfingter, sehingga pemeriksaan radiologi yang dilakukan sebelum $ jam dapat

memberikan

kesan rektum letak tinggi dan menyebabkan kesalahan diagnosis dan tatalaksana yang

tidak tepat. 

ada neonatus dengan malforasi anorektal yang tidak mengeluarkan

mekonium setelah $ jam kehidupan, pemeriksaan radiologis cross"table lateral

dapat dilakukan dengan pasien dalam posisi knee"chest. Apabila udara pada

rektum terletak 

di bawah os coccy$ dan pasien dalam kondisi baik tanpa kelainan kongenital

lainnya, operasi  P%RAP dapat dilakukan tanpa didahului oleh kolostomi

protektif.

ebaliknya, apabila udara pada rektum tidak melebih rektum, mengeluarkan

mekonium bersamaan dengan urin atau kondisi penyulit lainnya, kolostomi lebih

dianjurkan untuk memungkinkan dilakukannya kolostogram, yang akan

memberikan gambaran kelainan anatomis yang lebih baik.  +erapi definitif

dapat dilakukan 1$

1
 bulan kemudian.

1
3ambar 5. Alur tatalaksana Atresua Ani pada lakilaki

ada pasien neonatus perempuan dengan malformasi anorektal,

penegakan diagnosis dan tatalaksana juga didahului oleh pemeriksaan daerah

perineum. &nspeksi

 pada daerah perineum dapat menentukan jumlah bukaan  apabila hanya ditemukan
1
satu bukaan pada daerah perineum, temuan ini mengakkan diagnosis kloaka pada

 pasien, yang memiliki kemungkinan tinggi untuk mengalami defek anatomi lainnya

dan memerlukan tatalaksana yang lebih kompleks. %, 

emeriksaan foto polos cross"table lateral dilakukan pada pasien dengan

malforasi anorektal tanpa fistel dan mekonium dalam $ jam pertama

kehidupan.

+atalaksana lanjutan pada pasien neonatus perempuan dengan malforasi anorektal

tanpa fistel sama dengan pasien neonatus lakilaki> apabila ada keadaan penyulit

yang tidak memungkinkan untuk dilakukan anorektoplasti pada neonatus,

kolostomi dapat dilakukan terlebih dahulu dan terapi definitif dilakukan beberapa

bulan setelahnya.

3ambar '. Alur tatalaksana Atresia Ani pada erempuan

1
2.* T#!#l#%s#n#
Kolos!omi

3ambar . (olostomi yang ideal pada atresia ani letak tinggi

?ingga saat ini kolostomi yang dianggap ideal dalam tatalaksana malformasi

anorektal adalah divided descending colostomy. & ?al ini disebabkan karena kolostomi

ini memungkinkan terjadinya dekompresi yang adekuat, dan segmen kolon distal

nonfungsional yang pendek namun tidak mengganggu proses pull"through  pada

tahap terapi definitif. (olostomi pada kolon desendan atau sigmoid juga

dianggap lebih menguntungkan dibanding dengan kolostomi trans)ersal,

karena proses

 pembersihan kolon distal pada proses kolostomi menjadi lebih mudah. ada

pasien dengan fistel rektouretra, seringkali urin mengalami arus balik dan masuk

ke dalam

kolon. (olostomi pada lokasi yang lebih proksimal membuat waktu transit urin

dalam kolon menjadi lebih lama dan memungkinkan terjadinya absorbsi dari urin

menyebabkan terjadinya asidosis metabolik.   Loop colostomy memungkinkan

2
masuknya feses dari stoma proksimal ke distal, dan dapat menyebabkan

terjadinya

2
infeksi, dilatasi rektal, dan impaksi feses. (esalahan lain yang sering terjadi adalah

kolostomi pada rektosigmoid bagian bawah  proses ini membuat segmen distal

menjadi terlalu pendek dan sulit untuk dimobilisasi pada proses pull through.&

 Posterior Sagital Anorectoplasty (PSARP)

ebanyak *0! malformasi anorektal pada neonatus lakilaki dapat

diperbaiki dengan melakukan Posterior %agital Anorectoplasty ; P%ARP< tanpa

membuka rongga abdomen, meski tatalaksana pada setiap kasus memiliki

perbedaan tergantung pada

)ariasi anatomis pasien. Dilatasi pada rektum umumnya lebih jarang terjadi

apabila operasi dilakukan pada usia dini dan dilakukan kolostomi yang adekuat.

ada pasien dengan kolostomi,  P%ARP dilakukan setelah pemeriksaan distal

kolostogram untuk menentukan lokasi pasti dari fistel dan rektum  melakukan

proses ini tanpa


2
kolostogram meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada )esika seminalis,

prostat, uretra dan iner)asi kandung kemih.

roses  P%ARP pada pasien malformasi anorektal dengan fistel rekto)esika

melibatkan seluruh tubuh bagian bawah dari pasien dan operasi dilakukan dengan

laparoskopi. Bidang diseksi dimulai pada peritoneum di sekitar rektum distal

untuk kemudian dilanjutkan ke arah distal. Bidang diseksi harus tetap berada di

dinding

rektum hingga men"apai kandung kemih. Bidang komunis dari kandung

kemih dan rektum kemudian dibebaskan dan bagian fistel pada kandung kemih

diligasi atau dijahit.  embuluh darah yang meperdarahi rektum distal

kemudian dibebaskan

sehingga segmen rektum yang terbebas "ukup panjang untuk kemudian dilakukan

 penarikan hingga ke daerah perineum. embuatan kolostomi yang terlalu distal

dapat menghambat proses mobilisasi rektum pada tahap ini. aat rektum telah

dibebaskan, kanula dengan trokar tumpu dilewatkan melalui perineum, anterior dari

os coccy$.

/ektum distal kemudian ditahan dan diposisikan sedemikian rupa di tengah sfinkter.

Fiksasi dilakukan dengan penjahitan di empat kuadran, dengan tiga jahitan


tambahan di antara setiap dua jahitan.

2
Pe#+#!#n P#s"# Kolos!omi

Fungsi kolostomi akan mulai tampak pada hari ke % sampai hari ke 4 pas"aoperatif.

erawatan terhadap kolostomi sampai pasien dapat mengambil alih perawatan ini.

erawatan kulit harus diajarkan bersamaan dengan bagaimana menerapkan drainase

kantung dan melaksanakan irigasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

menangani kolostomi, antara lain>

1. era watan (ulit

ada kolostomi trans)ersal, terdapat feses lunak dan berlendir yang mengiritasi kulit.

ada kolostomi desenden atau kolostomi sigmoid, feses agak padat dan sedikit

mengiritasi kulit. asien dianjurkan melindungi kulit peristoma dengan sering

men"u"i area tersebut menggunakan sabun ringan, memberikan barrier kulit

protektif di sekitar

stoma, dan mengamankannya dengan meletakan kantung drainase. (ulit

dibersihkan dengan perlahan menggunakan sabun ringan dan waslap lembab serta

lembut. Adanya kelebihan barrier kulit dibersihkan. abun bertindak sebagai agen

abrasif ringan untuk 

mengangkat residu enim dari tetesan fekal. el ama kulit dibersihkan, kasa dapat

digunakan untuk menutupi stoma.

$. 2emasang (antung

toma diukur untuk menentukan ukuran kantung yang tepat. :ubang kantung

harus sekitar 0,% "m lebih besar dari stoma. (ulit dibersihkan terlebih dahulu.

Barier kulit

 peristoma dipasang. (emudian kantung dipasang dengan "ara membuka kertas

2
perekat dan menekanya di atas stoma. &ritasi kulit ringan memerlukan tebaran

bedak stomahesi)e sebelum kantung dilekatkan.

2
%. 2engangkat Alat Drainase

Alat drainase diganti bila isinya telah men"apai sepertiga sampai

seperempat bagian sehingga berat isinya tidak menyebabkan kantung lepas

dari diskus perekatnya dan keluar isinya. asien dapat memilih posisi duduk

atau

 berdiri yang nyaman dan dengan perlahan mendorong kulit menjauh dari

 permukaan piringan sambil menarik kantung ke atas dan menjauh dari stoma.

+ekanan perlahan men"egah kulit dari trauma dan men"egah adanya isi fekal

yang ter"e"er keluar.

2
BAB III

KESI(PULA

&stilah atresia ani berasal dari bahasa Cunani yaitu  a  yang artinya tidak

ada dan trepsis yang berarti makanan dan nutrisi. Atresia ani adalah suatu kelainan

kongenital tanpa anus atau anus tidak sempurna, termasuk didalamnya agenesis

ani, agenesis rekti dan atresia rekti.

Diagnosis atresia ani dapat ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan

 pemeriksaan penunjang.

ada anamnesis dapat ditemukan 6

a. Bayi "epat kembung antara  jam setelah lahir

 b. +idak ditemukan anus, kemungkinan juga ditemukan adanya fistula

". Bila ada fistula pada perineum maka mekoneum ;E< dan kemungkinan

kelainan adalah letak rendah

ada pemeriksaan fisik6

Biasanya tempat anus tampak merah, usus melebar, termometer yang

dimasukkanmelalui anus tertahan oleh jaringan, pada auskultasi

terdengar

hiperperistaltik, tanpa mekonium dalam waktu $ jam setelah bayi lahir, tinja dalam

urine dan )agina.

2
emeriksaan penunjang radiologi yang dapat dilakukan adalah royeksi #angensteen

 Rice dan Lateral Prone Cross 'able.

2
enatalaksanaan atresia ani yang dianjurkan :eape ;1*'<6

a. Atresia letak tinggi dan intermediet dilakukan sigmoid kolostomi


atau

'C( dahulu, setelah 4 -1$ bulan baru dikerjakan tindakan definitif

)P%ARP*.

 b. Atresia letak rendah dilakukan perineal anoplasti, dimana

sebelumnya dilakukan tes pro)okasi dengan stimulator otot untuk

identifikasi batas otot sfingter ani ekternus.

". Bila terdapat fistula dilakukan cut back incicion

d. ada stenosis ani "ukup dilakukan dilatasi rutin, berbeda dengan ena

dimana dikerjakan minimal P%ARP  tanpa kolostomi.

2
DA,TA- PUSTAKA

1. Bedah 32. Atresia Ani. http6==www.bedahugm.net. diakses tanggal 1* #anuari


$014G.
$. 3rosfeld #, HIeill #, 8oran A, Fonkalsrud 9. ediatri" urg ery 4th edition.
hiladelphia6 2osby elsei)ier, $004> 1544**.
%. Boo"o"k 3, Donnai D. Anore"tal 2alformation6 Familial Aspe"ts and
Asso"iated Anomalies. Ar"hi)es of Disease in 8hildhood, 1*',
4$, 5'45'*.
http6==www.pubmed"entral.nih.go)=pi"render.f"giJartidK1''54LblobtypeKpd
f
diakses 1* #anuari $014G
. ena A, :e)itt 2A. &mperforate Anus and 8loa"al 2alformations. &n ?ol"omb
3M, 2urphy #. Ash"raftHs ediatri" urgery. 5th ed. 9lse)ier &n". $010. p4
5. :e)itt 2, ena A. Anore"tal 2alformation. +rphanet ournal of Rare (iseases
$00', $6%%. http6==www.ojrd."om="ontent=$=1=%% diakses 1* #anuari $014G
4. Anonim. Anore"tal 2alformation A parentHs 3uide. Departement of aediatri"
urgery tarship ?ospital Au"kland, $004. http6==www.starship.org.n=3eneral
!$0urgery!$0DFs=anore"t.pdf diakses 1* #anuari $014G
'. ni)ersity of 2i"higan. &mperforate Anus. Departement of urgery
ni)ersity of 2i"higan
http6==www.med"y"lopaedia."om=library=topi"s=)olumeN)ii=a=anore"talmalform
at ion diakses 1* #anuari $014G
. (ella I, 2emon , Oureshi 3. rogenital Anomalies Asso"iated with
Anore"tal 2alformation in 8hildren. Morld #ournal of 2edi"al "ien"es 1 ;
$< $004> 151 15 http6==www.idosi.org=wjms=1;$<$004=$0.pdf diakses 1*
#anuari $014G
*. De #ong, jamsuhidajat. $010. Buku Ajar &lmu Bedah. #akarta6 938
10.2arissa tella, 2uda ori,#emadi. re)alensi Bayi dengan (elainan
(ongenital di /D D/. &/I3AD& 2edan +ahun $00'$011. $011 . 50 .
%1 - %%.
 diakses 11 Februari $014G

Anda mungkin juga menyukai