Disusun Oleh :
Gabrielle Caitlyn/12
Masayu Michelle/24
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko, menegaskan PTM dapat
dilakukan jika tingkat kasus positif (positivity rate) infeksi virus COVID-19 di suatu daerah
rendah atau kurang dari 5% sehingga masuk dalam kategori zona aman. Dasarnya karena
tingkat penularan virus COVID-19 di Indonesia masih tinggi yakni di atas 10%. Jika
berpatokan pada hal itu, pemerintah disarankan agar membatalkan keputusan tersebut.
Sebab, besar kemungkinan terjadi klaster penularan COVID-19.
1. Mengapa sosialisasi dan penyampaian informasi kepada murid dan orangtua murid
yang dikirim melalui media sosial masih kurang jelas?
2. Apa dampak dari diberlakukannya tatap muka selama pandemi masih berlangsung?
3. Bagaimana cara agar para siswa bisa memahami pembelajaran secara daring dengan
baik?
1.4 Hipotesis
H0: Kurangnya media sosial yang digunakan dalam sosialisasi dan penyampaian
informasi.
H1: Metode dalam sosialisasi dan penyampaian informasi kepada orangtua selalu
melalui anak dan hanya dalam bentuk dokumen juga beberapa pertemuan virtual.
2. Rumusan masalah kedua (Apa dampak dari diberlakukannya tatap muka selama
pandemi masih berlangsung?)
H1: Siswa beresiko terpapar virus COVID-19 selama pembelajaran tatap muka.
3. Rumusan masalah ketiga (Bagaimana cara agar para siswa bisa memahami
pembelajaran secara daring dengan baik?)
H0: Guru memberikan terlalu banyak tugas untuk “mengasah” kemampuan siswa.
H1: Guru berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan dan metode belajar yang
mudah dipahami, dimana guru membimbing dan mengajarkan muridnya sampai bisa
lalu diberikan latihan soal secukupnya.