Anda di halaman 1dari 4

Nama : Musyawwirul Farhan

Kelas : AP -1A (AKTS)

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Hari, Tanggal : 6 Januari 2022

Soal
1. Bagaimana membuat cerpen agar menarik untuk dibaca? Jelaskan!
2. Bagaimana langkah-langkah membuat cerpen bagi pemula?
3. Bagaimana penulisan cerpen yang benar?
4. Siapa penulis cerpen pertama di dunia, sehingga disebut sebagai Bapak Cerpen Dunia?
5. Buatlah cerpen dengan tema “Erupsi Gunung Semeru”
Jawaban

1. a) Bahasa
Bahasa yang digunakan harus menarik, tidak bertele-tele dan mampu menarik
pembaca.
b) Judul
Membuat judul yang unik. Judul bisa terdiri dari satu kata, bisa juga terdiri
lebih dari empat kata. Tanda bahwa judul menarik adalah pembaca sudah suka
padahal baru membaca judulnya saja.
c) Pembuka
Paragraf pembuka terdiri dari beberapa kalimat yang hendaknya ditulis
dengan cermat sehingga pembaca merasa penasaran dan ingin melanjutkan lebih
jauh lagi cerpen yang sedang dibaca.
d) Konflik
Membuat konflik yang ringan dan mampu sampai kepada hati pembaca.
e) Ending
Ending merupakan bagian akhir cerpen yang penting. Terkadang pembaca
akan terkenang-kenang pada ending yang mencengangkan. Ending seperti itu bisa
berupa open ending, ending yang mengejutkan atau bahkan tak terduga.
2. Langkah-langkah membuat cerpen bagi pemula:
a. Menyisihkan waktu 10 sampai 20 jam sebelum menulis.
b. Mencari Ide dengan membaca genre-genre yang banyak diminati pembaca.
c. Menulis dengan gaya sendiri, menggunakan bahasa yang mudah dipahami
pembacadan tidak bertele-tele.
d. Menentukan tema.
e. Membuat alur atau plot twist.
f. Menciptakan tokoh dan penokohan.
g. Menghadirkan latar belakang.
h. Membuat dialog yang kuat dan tidak baku.

3. Penulisan cerpen yang benar:


a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan KBBI.
b. Memahami unsur-unsur cerpen intrinsik dan ekstrinsik.
c. Memahami struktur cerpen abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi,
koda.
d. Menentukan tema (tulis yang paling dekat denganmu).
e. Menentukan tokoh dan penokohan (Protagonis, Antagonis, dan Tritagonis).
f. Sudut pandang dan cara pengenalan tokoh lewat dialog, langsung atau alur cerita.
g. Menentukan alur cerita (maju, mundur, atau campuran).

4. Lahirnya cerpen dipelopori oleh Guy de Maupassant (1850-1893). Guy juga termasuk


bapak cerpen dunia. Salah satu cerpen yang mendunia berjudul The Neckale.
Cerpen ini terhimpun dalam buku kumpulan berjudul Contes du jour et de la nuit
(1885).
5. Halaman selanjutnya…
ERUPSI GUNUNG SEMERU

Sabtu, 04 Desember 2021. Di sore itu warga Dusun Curahkobokan Desa Supiturang
Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang tengah melakukan aktivitas seperti biasanya.
Termasuk seseorang bernama Sinten, yang di saat itu sedang bersantai di rumah bersama
dengan cucunya. Sementara di tempat berbeda pada pukul 14.30 menjelang sore hari itu,
anak-anak di sekitar desa mengaji di sebuah musholla. begitupun dengan para pekerja
tambang pasir, Puji yang juga merupakan seorang pekerja tengah melakukan aktivitas
pertambangan. Di saat itu terdapat 10 alat berat dengan puluhan armada truk. Mereka semua
tidak mengira jika di sore hari itu akan terjadi peristiwa dahsyat yang terjadi dengan sangat
cepat. Dan sebenarnya mereka sudah menerima notifikasi di hpnya yang berasal dari pos
pemantauan Gunung Semeru. Di saat itu mereka masih mengira bahwa itu hanyalah banjir
kecil. Ada pula yang sudah menduga bahwa itu adalah erupsi, namun skalanya tidak terlalu
besar, karena memang dalam notifikasi tersebut dikatakan telah terdeteksi 25 getaran yang
berasal dari Gunung Semeru.

Kejanggalan baru dirasakan oleh Sinten ketika atap rumahnya dijatuhi oleh batu-batu,
dan baru saja akan mengecek, suara gemuruh Gunung seolah menghujam jantungnya yang
membuatnya seketika menjadi panik. Lalu dengan segera ia menggedor kamar cucunya dan
menariknya untuk pergi menjauhi Gunung. Dan tepat ketika ia sudah di luar rumah terlihat
awan panas yang begitu tinggi seolah akan menenggelamkannya, dan dalam sekejap itu pula
hawa di udara langsung berubah menjadi panas. Awan panas yang berhembus seolah
memberikan peringatan kedua. Mereka pun langsung berlari menyelamatkan diri tanpa
mempedulikan lagi harta benda di rumahnya. Mereka berlari ke sebuah masjid yang berjarak
5 kilometer, namun karena masih merasa tak aman mereka pun berlari ke Dusun sebelah,
yaitu Dusun Sawur, yang berjarak kurang lebih 7 kilometer.
Erupsi yang terjadi sangat cepat dan tiba-tiba, dari yang munculnya suara gemuruh
disusul dengan hujan pasir, tidak sampai 1 menit kemudian cuaca yang tadinya cerah
langsung berubah menjadi gelap, sehingga suasana pun menjadi semakin mencekam. Hingga
2 jam kemudian ketika erupsi perlahan mereda, para warga melakukan evakuasi seadanya
menggunakan mobil pick up, namun banyak juga warga yang terpisah dari keluarganya. Tak
terkecuali dengan Imam Syafi’i, yaitu suami dari Rumini. Sehari sebelum kejadian, sang istri
terlihat begitu sering memeluknya, bahkan di pagi hari ketika ia akan berangkat kerja.
Rumini mempunyai anak yang bernama Zaki, dan diketahui sedang merawat ibunya yang
sedang sakit karena faktor usia yang membuatnya susah untuk berjalan. Di saat mengetahui
erupsi terjadi, Imam berlari untuk pulang ke rumahnya, sedangkan pada saat itu suasana
sudah gelap. Dalam perjalanan Imam kemudian bertemu dengan anaknya, Zaki, yang dibawa
oleh pamannya. Namun sang istri dan mertua tidak diketahui keberadaanya. Imam pun berlari
ke arah kampung, namun langsung dihadang oleh warga karena kondisi pada saat itu masih
sangat berbahaya. Bahkan ada warga yang bilang sempat melihat istrinya keluar dari rumah
dan mengenakan jilbab hitam, Imam pun akhirnya pasrah. Selain gelap, hujan pasir dari abu
vulkanik membuat sebagian jalan dan juga tempat menjadi susah untuk dikenali.

Keesokan harinya sang adik yang bernama Hasyim mengecek kondisi rumah yang
sebagian dapurnya sudah roboh, namun masih belum bisa menemukan Rumini. Ia pun
mengira bahwa mereka berdua sudah dievakuasi oleh warga, karena banyak pula warga yang
mengatakan kalau mereka sempat bertemu Rumini di jalan. Dan akhirnya menjadi jelas
ketika seorang warga yang bernama Legiman bersama dengan garda pemuda sedang mencari
kakak ipar dan juga keponakannya di sekitar area rumah. Mereka tak sengaja melihat tangan
yang keluar dari celah runtuhan dan langsung bersama-sama membersihkannya. Hal yang
mengejutkan ternyata di dalamnya terdapat 2 korban yang sedang berpelukan, yang tak lain
adalah Rumini dan Ibunya. Inilah pengabdian Rumini kepada orangtuanya, begitu besar bakti
Rumini kepada sang Ibu, meski ia bisa lari menyelamatkan diri namun ia memilih untuk tetap
bersama dengan Ibunya. Warga mengatakan kalau posisi memeluk Rumini seolah berniat
untuk melindungi Ibunya.

Erupsi Gunung Semeru pada hari itu menimpa 8 Desa di 2 Kecamatan di Kabupaten
Lumajang. Dan ada lebih 5.000 orang yang terdampak serta hampir 3.000 rumah mengalami
kerusakan bahkan hilang. 38 unit fasilitas pendidikan rusak, dan juga diketahui erupsi serta
terjangan banjir juga menyapu jembatan perak yang menjadi akses untuk menuju ke Dampit
Malang. Sementara untuk jumlah korban angkanya masih terus berubah, mengingat ada
banyak sekali warga juga para pekerja yang ada di sekitar Gunung Semeru.

Anda mungkin juga menyukai