Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Secara garis besar langkah-langkah penerapan CTL dalam kelas sebagai berikut:
1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja
sendiri, menukan sendiri, dan mengonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan
barunya.
a. Kontrukstivisme
b. Bertanya
Dalam CTL, siswa diharapkan mampu menumbuhkan rasa ingin tahu sehingga akan
menjadikan siswa selalu bertanya terhadap hal-hal yang baru.
c. Inkuiri
untuk menemukan konsep yang dipelajari melalui proses belajar yang sistematis.
d. Masyarakat belajar
Dalam CTL, siswa diharapkan mampu bekerjasama atau bertukar pikiran dengan orang
lain yang tidak terbatas dalam proses pembelajaran.
e. Pemodelan (Modelling)
CTL dapat memberikan pengalaman yang lebih nyata atau konkret kepada siswa. Melalui
pemodelan ini akan menghindarkan siswa dari pengetahuan yang bersifat abstrak dan
teoritis.
f. Refleksi
Dalam CTL, refleksi yang diperlukan untuk mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh
siswa melalui pengalaman yang ia dapatkan.
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu yang dapat diterapkan untuk
mewujudkan kelas sebagai laboratorium demokrasi bagi siswa.
Menurut Trianto (2012) secara garis besar terdapat enam langkah utama atau tahapan di
dalam pelajaran yanng menggunakan pembelajaran kooperatif.
· Fase pertama menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa belajar
· Fase kedua yaitu guru menyajikan informasi pada siswa dengan cara demonstrasi
atau membuat bacaan.
· Fase kelima merupakan fase guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari.
· Fase terakhir yaitu guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun
hasil belajar individu dan kelompok.
j. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik.
Model STAD merupakan model pembelajaran yang paling sederhana dalam model
pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah model STAD adalah sebagai berikut:
3) Tiap satu minggu atau dua minggu, guru mengevaluasi penguasaan siswa baik secara
individual maupun kelompok
4) Setiap tim diberikan penilaian atas penguasaan bahan ajar kepada siswa baik individu
maupun tim.
b. Model Jigsaw
2) Bahan ajar disajikan kepada siswa dan siswa bertanggung jawab untuk
mempelajarinya.
3) Para anggota bertanggung jawab untuk mempelajari satu bahan ajar yang sama dan
selanjutnya saling berkumpul untuk mengkaji bagian bahan tersebut. Kumpulan tersebut
dinamakan “kelompok pakar” (expert group)
5) Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam kelompok asal (home team), para
siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang teah dipelajari.
4) Analisis dan sistesis: Siswa menganalisis informasi yang diperoleh dan meringkas
topik yang telah diperoleh.
Portofolio dapat diartikan pula sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu
proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Winataputra (dalam Fathurrohman,
2012) mengemukakan bahwa portofolio merupakan suatu kumpulan pekerjaan siswa
dengan maksud tertentu dan terpadu dan disleksi menurut panduan-panduan yang
ditentukan. Panduan yang dipakai berdasarkan pada mata pelajaran dan tujuan penilaian
portofolio. Dalam pembelajaran PKn portofolio merupakan kumpulan informasi yang
disusun dengan baik, dan menggambarkan rencana kelas berkenaan dengan suatu isu
kebijakan public yang telah diputuskan untuk dikaji, baik dalam kelompok kecil maupun
kelas secara keseluruhan.
- Model Model Pembelajaran PKn di SD/MI