Anda di halaman 1dari 15

Tugas Kelompok Guru Pembina

Pkn Hanafi Sabri, S.Pd

MAKALAH PKn
Hak Asasi Manusia

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:


1. Hendri Asmawi
2. Najwa Aliyah Assyfa
3. Salju
4. Rida Wati
5. Cantika
6. Almafita Husni

SMA NEGERI 1 KUTACANE


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala perkenan-Nya sehingga tugas Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam Bab 1 yakni ‘Hak Asasi manusia’ ini dapat selesai
dan juga kami berterima kasih kepada guru pembimbing kami.

Makalah ini berisi tentang "Hak Asasi Manusia" yang dimiliki okh
manusia sesuai dengan kiprahnya. Hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati* dan fundamentalal* sebagai suatu anugerah Tuhan yang
harus dibuat, dikembangkan, dan dilindungi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh


karena itu saya mengundang audiens untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun. Terima kasih dan semoga makalah ini bisa menjadi
pembelajaran bagi kita semua.

Kutacane, 14 agustus 2021

penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………...............................................
KATA PENGANTAR........................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................
I. Latar belakang.......................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................
A. Konsep hak dan kewajiban asasi manusia........................
B. Substansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam
pancasila..........................................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................


II. Kesimpulan................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Dasar dari semua hak asasi manusia adalah bahwa setiap manusia harus
memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan cita
citanya.

Sejarah hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (Eropa). Seorang filsuf Inggris
pada abad ke-17, John Locke, merumuskan adanya hak alamiah (natural rights)
yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak kebebasan, dan
hak milik. Pada waktu itu, hak masih terbatas pada bidang sipil (pribadi) dan
politik. Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya tiga peristiwa
penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi
Prancis.

Latar Belakangnya Adalah Seperangkat Hak yang Melekat


Pada Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Tuhan Dan
Dilindungi Oleh Negara, Hukum, Pemerintah, Dan Setiap
Orang Demi Kehormatan Serta Perlindungan Harkat Dan
Martabat Manusia 
Sejarah HAM di Indonesia:

Sebelum kemerdekaan

R.A. Kartini dan organisasi Boedi Oetomo yang mengungkapkan pemikiran HAM
melalui surat-surat yang ditulisnya, Sarekat Islam yang memperjuangkan
kebebasan dalam menentukan nasib sendiri dan menghilangkan diskriminasi
rasial.

Masa orde lama

HAM di Indonesia mengalami naik turun di periode ini. HAM berkutat dengan
masalah kemerdekaan, mengemukakan pendapat, dan berpolitik. Banyaknya
partai-partai yang muncul, kebebasan pers dan pemilu berjalan secara
demokratis. Namun, di akhir periode ini banyak terjadi kemunduran dan
pembatasan-pembatasan hak yang ada

Masa orde baru

Pada periode ini banyak terjadi kasus-kasus pelanggaran HAM. pembatasan pers
dan mengemukakan pendapat menjadi pelanggaran HAM yang sering ditemukan.
Tahun 1993 dibentuk Komnas HAM.

Masa reformasi

Adanya kemajuan HAM dan lahirnya peraturan-peraturan baru mengenai HAM


yaitu UUD 1945 hasil amendemen, Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak
Asasi Manusia, UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan UU No. 26
tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia


1.Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia Di Dunia

Sejarah HAM atau hak asasi manusia berawal dari dunia barat(eropa)
khususnya di inggris pada tahun 1215.pada masa itu ,hak asasi masih Terbatas
pada bidang politik.sejarah perkembangan ham ditandai dengan adanya tiga
peristiwa penting dunia barat.

Hak asasi manusia lahir tidak lepas dari sejarah penindasan dan perlakuan
sewenang-wenang pihak penguasa kepada rakyat atau bawahannya.bentuk
tindasan yang di lakukan misalnya perlakuan diskriminatif atas dasar
etnik,ras,warna kulit,budaya,agama,golongan,jenis kelamin,dan status
sosial.tindakan tersebut menimbulkan banyak penderitaan,bahkan tidak jarang
menimbulkan korban jiwa dengan jumlah yang tidak sedikit.Kesadaran manusia
untuk lepas dari penindasan melahirkan gerakan gerakan perlawanan dan
pemberontakan untuk memperjuangkan hak asasi. Masyarakat semakin sadar
bahwa sesungguhnya manusia lahir dalam kondisi yang sama dengan hak asasi
anugerah dari Tuhan.

HAM di dunia telah dimulai semenjak abad ke 17 di Inggris yang di prakarsai


oleh John Locke. Namun pada saat itu pengertian HAM nya belum seluas seperti
pengertian HAM yang sekarang. Pada waktu itu masih terbatas pada hak hidup,
hak kebebasan, dan hak milik saja. Perkembangan penghargaan HAM berlanjut :

 Magna Charta (1215) adalah piagam perjanjian antara Raja John dari


Inggris dengan para bangsawan. Isinya berkaitan dengan pemberian
jaminan hak raja kepada para bangsawan nya beserta keturunannya,
contohnya hak untuk tidak dipenjarakan tanpa pemeriksaan pengadilan.
Sejak saat itulah jaminan hak berkembang menjadi bagian dari sistem
konstitusional negara Inggris.
 Revolusi Amerika (1276) Perang Amerika Serikat melawan penjajahnya,
Inggris disebut Revolusi Amerika. Dan Amerika Serikat menjadi negara
merdeka pada tanggal 4 Juli 1776, karena itulah Declaration of
Independence (Deklarasi Kemerdekaan) lahir. Revolusi Prancis
( 1789 ) merupakan bentuk perlawanan rakyat Prancis terhadap rajanya
sendiri. Louis XVI yang bertindak sewenang - wenang / absolut. Karena
itulah tercetus sebuah piagam Declaration des droits de I'homme et du
citoyen yang memuat hak kebebasan (liberty), hak kesamaan (egality),dan
persaudaraan (fraternite)
 Piagam Revolusi Prancis, antara Rajanya dan rakyat – rakyatnya The Four
Freedom (1941) Dicetuskan oleh presiden Ameerika Serikat ke 32, Franklin
Delano Roosevelt yang mengharapkan setiap warga negara memiliki 4
kebebasan dasar, yaitu kebebasan berpendapat (freedom of speech),
kebebasan beribadah kepada Tuhan nya masing - masing (freedom of
religion), kebebasan dari kekurangan dan kemiskinan (freedom from want),
, dan kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).

2.Sejarah Perkembangaan HAM Di Indonesia

Perkembangan pemahaman HAM di Indonesia sebagai tatanan nilai norma,sikap


dan acuan bertindak dalam masyarakat sudah berlangsung sejak lama.secara garis
besar, perkembangan pemikiran dan pengaturan HAM di Indonesia dibagi ke
dalam dua periode,yaitu periode sebelum kemerdekaan dan periode sesudah
kemerdekaan.

A. Periode sebelum kemerdekaan(1908-1945)

Periode sebelum kemerdekaan ditandai dengan kemunculan berbagai organisasi


pergerakan nasional.lahirnya berbagai organisasi tersebut tidak lepas dari cara
pelanggaran HAM yang dilakukan oleh penjajah.berikut adalah beberapa
organisasi yang lahir pada periode ini.

Boedi Oetomo

Dalam konteks pemikiran HAM, pemimpin Boedi Oetomo telah memperlihatkan


adanya kesadaran berserikat dan mengeluarkan pendapat melalui petisi – petisi
yang dilakukan kepada pemerintah kolonial maupun dalam tulisan yang dalam
surat kabar goeroe desa. Bentuk pemikiran HAM Boedi Oetomo dalam bidang hak
kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat. Perhimpunan Indonesia Lebih
menitikberatkan pada hak untuk menentukan nasib diri sendiri. Sarekat Islam
Menekankan pada usaha – usaha untuk memperoleh penghidupan yang layak dan
bebas dari penindasan dan diskriminasi rasial. Partai Komunis Indonesia Sebagai
partai yang berlandaskan paham Marxisme lebih condong pada hak–hak yang
bersifat social dan menyentuh isu – isu yang berkenan dengan alat produksi.

b.periode sesudah kemerdekaan ( 1945-sekarang)

1) periode 1945-1950

Pemikiran HAM pada periode awal pasca kemerdekaan,masih menekankan


pada:

a).hak untuk merdeka

b).hak kebebasan berserikat dan berkumpul

c).hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat

2) periode 1950-1959

Periode ini dikenal sebagai masa pemerintahan parlementer yang menganut


prinsip demokrasi liberal.implementasi pemikiran HAM pada periode ini lebih
memberi ruang bagi perkembangan lembaga demokrasi, seperti:

a) Kemunculan partai politik


b) Kebebasan pers

c) Pemilu multipartai

d) Wacana pemikiran HAM

3) periode 1959-1966

Periode ini merupakan awal masa demokrasi terpimpin, dimana kekuasaan


terpusat pada pemerintahan.

4) periode 1966-1998

Periode ini dikenal dengan masa pemerintahan orde baru.pemikiran HAM ini
dibagi menjadi 3 kurun waktu,yaitu

a) Tahun 1967 (pemerintah berusaha melindungi kebebasan manusia)

b) Tahun 1970-1980 (pemerintah cenderung melakukan pemasungan HAM


dengan sikap defensif)

c) Tahun 1990-an (pembentukan lembaga penegakan HAM)

5) periode 1998-sekarang

Pergantian pemerintahan dari orde baru ke reformasi memberikan dampak


yang sangat besar terhadap penegakan dan perlindungan HAM di Indonesia.pada
tahun 2000 dibentuk kantor menteri negara urusan HAM yang kemudian
digabung dengan departemen hukum dan perundangan undangan menjadi
departemen kehakiman dan HAM.

3.makna gak asasi manusia

A.Pengertian Hak Asasi Manusia

Beberapa pengertian mengenai HAM, diantaranya sebagai berikut

 Jhon locke, berpendapat bahwa individu sesuai dengan kodratnya


adalah makhluk yang bebas dan setara.manusia memiliki hak kodrati
yang meliputi hak hidup,hak merdeka,hak mempuyai/kekayaan.
 UUD No.39 tahun 1999 tentang HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan yang maha esa.

 Prof.darji darmodiharjo mengatakan bahwa hak asasi manusia


adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir sebagai
anugrah Tuhan yang maha esa.

b. Macam-macam Hak Asasi Manusia

HAM tidak terlepas dari aktivitas kehidupan manusia sehingga ruang lingkup
HAM sangat luas. Semakin berkembangnya kehidupan manusia, pemaknaan
terhadap HAM juga semakin berkembang.

c. Makna Hak Asasi Manusia

Menurut Jan Materson hak asasi manusia adalah hak-hak yg melekat pada
manusia, yg tanpa dengannya mustahil dapat hidup sebagai manusia.

Berdasarkan pengertian dari Materson tersebut, pada hakikatnya Hak asasi


manusia merupakan hak alamiah yg melekat dalam diri setiap manusia sejak ia
dilahirkan ke dunia.

Hak asasi manusia memiliki beberapa ciri khusus,yaitu:

1.hakiki

2.universal

3.permanen atau tidak dapat dicabut.

4.tidak dapat dibagi.

4.Makna Kewajiban Asasi Manusia


UU No.39 Tahun 1999 tentang HAM menyebutkan bahwa hak asasi manusia
merupakan hak dasar yg secara kodrati melekat pada diri manusia yg harus
dilindungi, dihormati atau di rampas oleh siapapun.

Hak dan kewajiban merupakan dua hal yg saling berkaitan.keduanya memiliki


hubungan sebab akibat. Seseorang mendapatkan hak setelah menjalankan
kewajibanya.

B. Substansi Hal Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila


Sebagai ideologi negara, Pancasila mengandung nilai-nilai, yaitu nilai dasar, nilai
instrument, dan nilai praksis (Moerdiono dalam Sutaryo, dkk., 2015). Berikut
pembahasan mengenai hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai dasar, nilai
instrumental, dan nilai praksis Pancasila.

1. Hak dan Kewajiban untuk Asasi Manusia dalam Nilai Dasar Pancasila

Nilai dasar merupakan suatu nilai yang bersifat abstrak dan tetap, yang terlepas
dari pengaruh perubahan waktu. Nilai dasar berkenaan dengan eksistensi
sesuatu, mencakup cita-cita, tujuan, tatanan dasar, dan ciri khasnya.

Nilai-nilai dasar Pancasila adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.

Hubungan antara hak dan kewajiban Asasi manusia dalam nilai dasar Pancasila
dibahas secara singkat sebagai berikut.

a. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan jaminan dan hak bagi setiap warga
negara untuk memeluk agama, beribadah, dan menghormati perbedaan agama.
b. Nilai Ketuhanan Yang Adil dan Beradab memberikan jaminan dan hak bagi
setiap warga negara untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan setara, baik di
hadapan hukum dan undang-undang maupun dalam kehidupan sehari-hari.

c. Nilai Persatuan Indonesia menurut kewajiban bagi seluruh warga negara untuk
memelihara persatuan dan kesatuan Indonesia.

d. Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan dibuktikan dengan adanya sistem demokrasi yang
berjalan dengan baik.

e. Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menegaskan hak-hak yang
harus diterima oleh setiap warga negara berupa keadilan dalam pendidikan,
kesempatan mengembangkan diri, kebebasan berpendapat, dan nilai lainnya yang
berkaitan dengan hak dasar manusia.

2. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Instrumental Pancasila

Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai dasar untuk kurun waktu dan
kondisi tertentu. Nilai instrumental merupakan kebijaksanaan, strategi,
organisasi, sistem, rencana, maupun program yang menindaklanjuti nilai dasar.

Peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan hak asasi manusia


antara lain sebagai berikut.

a. Undang-Undang Dasar 1945 beserta amandemennya yang tercermin dalam


pembukaan UUD, pasal 27,28,30,31,32,33, dan 34.

b. Ketetapan MPR Nomor XVll/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia yang


dalamnya berisi Piagam HAM.

c. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan


dan Perlakuan atau Penghukum yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan
Martabat Manusia.
d. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyatakan
Pendapat.

e. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

f. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Hak Asasi Manusia.

g. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

h. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Konvensi Internasional yang


berisi Hak-hak Sipil dan Politik.

i. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Konvensi Internasional yang


berisi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.

j. Keputusan Presiden Nomor 96 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Keputusan


Presiden Nomor 53 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pengadilan Hak Asasi
Manusia Ad Hoc pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

3. Hak Dan Kewajiban Asasi Manusia Dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila

pengertian nilai praksis

merupakan penjabaran nilai instrumental dalam situasi konkret pada tempat dan
situasi tertentu, yaitu cara kita melaksanakan nilai pancasila dalam praktik hidup
sehari-hari,

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


 Saling menghormati antar umat beragama
 Saling menghormati kebebasan beribadah
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang
lain
2. Kemanusian yang Adil dan Beradab
 mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antarsesama
manusia
 saling menyayangi antarsesama manusia
 tidak semena-mena terhadap orang lain
3. Persatuan Indonesia
 rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
 cinta tanah air dan bangsa
 bangga sbagai bangsa dan bertanah air indonesia

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan-
 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
 Mengutamakan musyawarah untuk mufakat
 Menerima dan melaksanakan hasil keputusan bersama

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


 Menghormati hak-hak orang lain
 Suka membantu orang lain
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiba

Bab III
PENUTUP
II. KESIMPULAN
HAM merupakan hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan
yang diperoleh manusia dari Tuhan dan merupakan hak yang tidak dapat
diabaikan. HAM tidak dapat digganggu gugat oleh siapapun karena HAM bersifat
kodrati dan berlaku sepanjang hidup manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai