Anda di halaman 1dari 3

Bahaya syirik

ُ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللا‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬ِ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْست َِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُر ْه َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬
‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا‬.ُ‫ي لَه‬ َ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬ ِ ‫فَالَ ُم‬
.ُ‫َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬

. َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ ن‬
َّ ‫يَا َأيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح‬
َّ َ‫ق ِم ْنهَا َزوْ َجهَا َوب‬
‫ث ِم ْنهُ َما ِر َجاالً َكثِ ْيرًا‬ َ َ‫اح َد ٍة َوخَ ل‬ ٍ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْ ا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن نَ ْف‬
ِ ‫س َو‬
.‫َونِ َسآ ًء َواتَّقُوا هللاَ الَّ ِذيْ تَ َسآ َءلُوْ نَ بِ ِه َواَْألرْ َحا َم ِإ َّن هللاَ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبًا‬

َ‫ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع هللا‬.‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َوقُوْ لُوْ ا قَوْ الً َس ِد ْيدًا‬
.‫َو َرسُوْ لَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا َع ِظ ْي ًما‬
‫ُأل‬
ِ ‫صلَّى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو َّش َر ا ُم‬
‫ور‬ ِ ‫ َوخَ ي َْر ْالهَ ْد‬،َ‫ث ِكتَابُ هللا‬
ُ ‫ي هَ ْد‬
َ ‫ي ُم َح َّم ٍد‬ ِ ‫ق ْال َح ِدي‬ َ ‫َأ َّما بَ ْع ُد؛ فَِإ َّن َأصْ َد‬
.‫ار‬ِ َّ‫ضالَلَ ٍة فِي الن‬ َ ‫ضالَلَةٌ َو ُك َّل‬ َ ‫ُمحْ َدثَاتُهَا َو ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة بِ ْد َعةٌ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة‬

.‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
َ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…

Rasanya tak habis-habisnya kita mesti bersyukur kepada Allah, karena dari limpahan rahmat dan karuniaNya,
hingga kini kita tetap bertahan menjaga keimanan kita sebagai tingkat nikmat yang paling tinggi. Syahadatpun
harus selalu kita benahi, biar lebih mendekati makna yang hakiki. Sanjungan shalawat kita sampaikan kepada
Baginda Rasul, ujung tombak pembawa pelita kehidupan.

Selanjutnya… jamaah Jum’at yang berbahagia.

Dari mimbar ini pula saya serukan kepada diri saya pribadi, umumnya kepada para jamaah sekalian untuk selalu
menjaga, mempertahankan dan terus berupaya meningkatkan nilai-nilai taqwa, hanya dengan taqwalah kita
selamat di hari pengadilanNya.

Jamaah Jum’at yang berbahagia !

Pada asalnya manusia adalah bertauhid dan bertauhid merupakan fitrah yang dikaruniakan Allah  kepada
manusia. Allah  berfirman :
 30 : ‫ الروم‬ ‫ هللا‬Š‫ الناس عليها التبديللخلق‬Š‫فأقم وجهك الدين حنيفا فطرت هللا التي فطر‬
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada
perubahan pada fitrah Allah” (Ar-Ruum:30).

Rasulullah  bersabda :
 ‫ في الصححين من حديث ابي هريرة‬ ‫ هودانه أوبنصرانه أويمحسانه‬Š‫كل مولوديولد على الفطرة فأبواهي‬
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua ibu bapaknyalah yang membuatnya Yahudi atau Nasrani atau Majusi” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim dari Abu Hurairah).

Karena syirik itu adalah unsur luar yang menyusup ke dalam fitrah tersebut. Sebab itu perlu mengetahui arti dan
bahaya syirik agar kita dapat menjauhinya. Barangsiapa yang tidak mengetahui terhadap bahaya syirik tersebut,
dikhawatirkan ia akan terjatuh ke dalamnya sedangkan dia tidak menyadarinya.
‫ رواه ابن حبان‬ ‫ الشرك في هذه األمة أخفى من دبيب النملة‬
“Syirik yang terjadi pada ummat ini lebih tersembunyi dari pada seekor semut yang merayap” (HR. Ibnu Hibban)

DEFENISI SYIRIK

Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah  dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah,
seperti berdoa kepada selain Allah disamping juga berdoa kepada Allah , atau memalingkan sesuatu bentuk
ibadah seperti menyembelih (korban), bernadzar, berdoa dan sebagainya kepada selain Allah . Karena
barangsiapa menyembah kepada selain Allah  berarti ia telah meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan
memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kedzaliman yang paling besar. Allah  berfirman :
13 : ‫ ا لقمان‬ ‫ ان الشرك لظلم عظيم‬
“Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar” (QS. Lukman : 13).
Allah tidak mengampuni dosa pelaku syirik, dan akan dihapuskan darinya amalan-amalannya, sebagaimana firman
Allah  :
 48 : ‫النساء‬ ‫إن هللا ال يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء‬
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya “(QS.
Annisa’ : 48)
88 : ‫ األنعام‬ ‫ يعملون‬Š‫ لحبط عنهم ماكانوا‬Š‫ ولو أشركوا‬
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan” (QS. Al An’am : 88)

JENIS SYIRIK
Imam Ibnu Qayyim ‫ رمحه اهلل‬membagi syirik menjadi dua macam yaitu syirik akbar (besar) dan syirik asghar
(kecil).

A. Syirik Akbar (Besar)

Syirik akbar adalah memalingkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah . Diantara bentuk syirik akbar adalah
penyembelihan (korban)untuk selain Allah . Sebab penyembelihan kurban merupakan salah satu bentuk ibadah
yang hanya boleh ditujukan kepada Allah 
‫ رواه مسلم‬ ‫ لعن هللا من ذبح لغير هللا‬
Allah melaknat orang yang menyembelih bukan karena Allah (HR. Muslim)
Siapa saja yang menyembelih untuk para wali, berhala atau jin, berarti telah keluar dari Islam dan beralih
memasuki wilayah kekufuran dan kesesatan disebabakan ia telah memalingkan ibadah kepada selain Allah .
contoh lain dari syirik akbar adalah benadzar untuk bermaksiat kepada Allah , ini merupakan syirik besar karena
nadzar adalah ibadah , sebagaimana Rasulullah  bersabda :
‫ و من نذر أن يعصى هللا فال يعصه‬,‫من نذر أن يطيع هللا فليطعه‬
“Barangsiapa yang bernadzar untuk taat kepada Allah, maka tunaikanlah dan barang siapa yang bernadzar untuk bermaksiat kepada Allah maka
janganlah bermaksiat”
maka barangsiapa yang bernadzar untuk seorang wali dengan menyalakan lilin atau mempersembahkan
sembelihan dan barang apapun, berarti ia telah menanggalkan ikatan Islam dari lehernya, karena nadzar itu hanya
dibolehkan untuk Allah . Memalingkan nadzar untuk selain Allah  berarti menjadi pembatal keislaman yang
diwahyukan oleh Allah  kepada Muhammad . Nadzar yang dilakukan oleh para penyembah kubur untuk
seseorang yang mereka yakini dapat memberikan manfaat (keuntungan dan mudharat), maka itu merupakan syirik
akbar yang dapat menyebabkan pelakunya keluar dari Islam dan menjadikannya kekal di dalam neraka.

A. Syirik Ashgar (kecil)

Syirik ashghar adalah setiap ucapan atau perbuatan yang dinyatakan syirik oleh syara’. Pelakunya kelak akan
diadzab di Neraka namun tidak menjadikan pelakunya kekal di dalamnya dan kembalinya tetap ke Jannah akan
tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah atau perantara kepada syirik besar, hingga wajib diwaspadai.
Diantara jenis syirik kecil adalah bersumpah kepada selain Allah  dengan tidak bermaksud
mengagungkannya, namun jika bertujuan mengagungkannya, maka hal itu berubah menjadi syirik besar, seperti
perkataan “demi Rasulullah” atau “demi ka’bah”. Rasulullah  bersabda :

 ‫ و صححه الحاك‬Š‫ الترميذي‬,‫ ابو داود‬,‫ رواه أحمد‬ ‫م‬ Š‫من حلف بغير هللا فقد كفرأوأشرك‬
“Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah kafir atau syirik” (HR. Ahmad, Abu Daud, Attirmidzi
dan di shahihkan oleh Hakim)

Namun jika terpaksa harus bersumpah maka bersumpahlah kepada Allah  atau sifat-sifat-Nya, sebagaimana
Rasulullah  bersabda :
221 ‫) كتاب اإلميان و النذور ص‬7( ‫ رواه البخاري اجلزء‬ ‫ باهلل أو ليصمت‬Š‫ من كان حالفا فليحلف‬,‫ إن هللا ينهاكم أن تحلفوا بآبائكم‬
“Sesungguhnya Allah melarang kalian untuk bersumpah dengan bapak-bapak kalian, maka barang siapa yang bersumpah maka hendaklah ia bersumpah
demi Allah atau hendaklah ia diam.” (HR. Al Bukhari juz. 7 dalam kitab Al Iman wa An Nudzur hal. 221)

Contoh lainnya adalah “Riya” yaitu melakukan suatu amal tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah ,
tetapi juga ia ingin mendapatkan pujian manusia misalnya dengan membaikkan shalatnya atau bersedekah agar
dipuji dan disanjung karenanya.

 ‫ رواه أحمد والطبراني والبغوي في شرح السنة‬ :‫ قال‬.‫ وما الشرك األصغر‬:‫ هللا‬Š‫ قالويارسول‬.‫أخوف ما أخاف عليكم الشرك األصغر‬
‫الرياء‬
“Yang paling aku takuti dari kalian adalah syirik kecil, mereka bertanya wahai Rasulullah, apakah syirik kecil itu ? Beliau menjawab, yaitu “Riya”
(HR. Ahmad, Ath-Thabrani dan Al-Baghawi dalam Syarhus-Sunnah)

Jika syirik ashgar itu dikhawatirkan oleh beliau  kalau-kalau menimpa para Sahabat yang hidup bersamanya
dan mereka mendapati turunnya wahyu, maka tentunya terhadap selain mereka jauh lebih dikhawatirkan oleh
beliau, yaitu terhadap orang yang sedikit ilmunya dan lemah imannya.

Ketika Al-Allamah Ibnu Al-Qayyim ‫ رحمه هللا‬mengutarakan tentang syiriknya para penyembah matahari dan
bulan, para penyembah api dan lain-lainnya, Beliau menyatakan syirik dalam hal ibadah maka ia lebih mudah
(gampang terjadi) dan lebih ringan dibanding dengan syirik di atas. Syirik ini datang dari orang yang meyakini
bahwa tiada Ilah selain Allah  dan meyakini pula bahwa tiada yang dapat memberikan madharat, dan tidak ada
yang memberi manfaat, tidak ada yang dapat memberi serta tidak ada yang dapat menghalangi kecuali Allah . Ia
juga meyakini bahwa tiada Ilah dan tiada Rabb selain-Nya. Akan tetapi dalam melakukan mu’amalah maupun
ubudiyahnya, ia tidak mengkhususkannya hanya untuk Allah. Ada yang ditujukan buat diri dan hawa nafsunya,
ada yang ditujukan untuk Syaithan dan ada pula yang diperuntukkan buat manusia lainnya. Ini merupakan keadaan
kebanyakan manusia.

Sesungguhnya Allah  hanya memerintahkan kita untuk beribadah kepada-Nya dengan ibadah yang murni
(ikhlas) yang merupakan dasar pokok suatu amal ibadah. Allah  berfirman :
 5 : ‫البينة‬ ‫وما أمرو اال ليعبدو هللا محلصين له الدين حنفاء‬
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
yang lurus” (Al-Bayyinah : 5).

Syirik dalam ibadah ini dapat membatalkan (menggugurkan) pahala amal, orang yang melakukan. Sebagaimana
disebutkan dalam hadits qudsi:
‫ رواه مسلم و ابن‬ ‫ أنا اغنى الشركاء عن الشرك فمن امل عمل عمال أشرك معي فيه غيري فهو للذي أشرك و أنا منه بريئ‬
‫ماجه‬
“Aku adalah Sekutu Yang Maha Cukup (Kaya), sangat menolah perbuatan syirik. Barang siapa mengerjakan suatu amalan dengan dicampuri tindakan
mempersekutukan-Ku dengan selain-Ku, maka amalannya itu buat yang dia persekutukan itu, dan Aku berlepas diri darinya” (HR. Muslim dan
Ibnu Majah)

Orang yang melakukan amalan dengan riya itu disamakan kedudukannya dengan orang yang belum mengerjakan
amalan sehingga ia dapat dijatuhi hukuman atas tindakan meninggalkan perintah.

Kita memohon kepada Allah  untuk dijauhkan dari perbuatan syirik. Rasulullah  mengajarkan sebuah doa
kepada ummatnya agar berlindung dari bahaya syirik.
 ‫ رواه أحم‬ ‫اللهم إنا نعوذبك من أن نشرك بك شيأ نعلمه ونستغفرك لما نعلم د‬
“Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu, sedang kami mengetahuinya dan kami memohon ampun kepada-Mu (atas dosa syirik
yang kami lakukan) sedang kami tidak mengetahuinya.” (HSR. Ahmad).

َ ‫ َو‬،ً‫َوهللاَ نَ ْسَألُهُ َأ ْن يَرْ ُزقَنَا ِع ْل ًما نَافِعًا َو ِر ْزقًا طَيِّبًا َو َع َمالً ُمتَقَبَّال‬
‫صلَّى هللاُ َعلَى نَبِيِّنًا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه‬
. َ‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِع ْين‬
َ ‫َو‬
Khutbah kedua

ُ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللا‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬ِ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُر ْه َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَْئا‬
‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا‬.ُ‫ي لَه‬ َ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬ ِ ‫فَالَ ُم‬
‫ َأ َّما بَ ْع ُد؛‬.‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم تَ ْسلِ ْي ًما‬
َ ُ‫َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬

َ ‫ اَللَّهُ َّم‬.‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬


‫ص ِّل َعلَى‬ َ ‫ يَا َأيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوْ ا‬،‫ُصلُّوْ نَ َعلَى النَّبِ ِّي‬
َ ‫ِإ َّن هللاَ َو َمالَِئ َكتَهُ ي‬
‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد‬ِ َ‫ َوب‬.‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ ِ ‫صلَّيْتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى‬
َ َّ‫ ِإن‬،‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬ ِ ‫ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬
َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما‬
.‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ َ َّ‫ ِإن‬،‫ار ْكتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِه ْي َم‬َ َ‫َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما ب‬

‫ َربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا َوِإل ْخ َوانِنَا الَّ ِذ ْينَ َسبَقُوْ نَا‬.‫ت‬ِ ‫ اَْألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَْأل ْم َوا‬،‫ت‬ ِ ‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬
ٌ ْ‫بِاِْإل ْي َما ِن َوالَ تَجْ َعلْ فِ ْي قُلُوْ بِنَا ِغالًّ لِّلَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوْ ا َربَّنَا ِإنَّكَ َرءُو‬
‫ اَللَّهُ َّم ا ْفتَحْ بَ ْينَنَا َوبَ ْينَ قَوْ ِمنَّا‬.‫ف َّر ِح ْي ٌم‬
‫ َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا‬.ً‫ك ِع ْل ًما نَافِعًا َو ِر ْزقًا طَيِّبًا َو َع َمالً ُمتَقَبَّال‬ َ ُ‫ اَللَّهُ َّم ِإنَّا نَ ْسَأل‬. َ‫ق َواَ ْنتَ خَ ْي ُر ْالفَاتِ ِح ْين‬ ِّ ‫بِ ْال َح‬
.‫ار‬ِ َّ‫اب الن‬ َ ‫َح َسنَةً َوفِي اآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬

َ ‫صلَّى هللاُ َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬


.‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يِوْ ِم ال ِّد ْي ِن‬ َ ‫َو‬

‫ان َوِإيتَآِئ ِذي ْالقُرْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ َشآ ِء َو ْال ُمن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي‬ِ ‫هللاَ يَْأ ُم ُر ُك ْم بِ ْال َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس‬ ‫ ِإ َّن‬،ِ‫ِعبَا َد هللا‬
‫ فَ ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم‬. َ‫تَ َذ َّكرُوْ ن‬ ‫يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬

Abu Abdirrahman
Maraji’ : Terjemah kitab :
At-Tibyan, Syarah Nawaqidh Al-Islam, Syekh Al-Islam Muhammad Bin Abdul Wahab.
At-Tauhid Lish Shafis Tsalis Al- Ali, Al-Fauzan, Shalih Bin Fauzan Bin Abdullah.

Anda mungkin juga menyukai