Materi 1 Pengauditan Internal
Materi 1 Pengauditan Internal
Dosen: sunar
Oleh:
DENPASAR
2022
1.1 Evolusi Audit Internal
Audit internal telah berkembang dari sekedar profesi audit yang hanya memfokuskan diri
pada masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan
jasa bernilai tambah bagi manajemen. Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang
mencakup pemeriksaan dan penilaian atas kontrol kinerja, resiko, dan tata kelola perusahaan,
untuk aspek keuangan sendiri hanyalah salah satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit
internal, sehingga dulunya audit internal ini dianggap sebagai “lawan” dari pihak manajemen.
Menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) “Internal audit (pemeriksaan intern) adalah
pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan
keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen
puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan
ketentuanketentuan dari profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya peraturan di
bidang perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi, dan
lain-lain”.
Audit Internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi
untuk mengkaji dan mengevaluasi aktivitas organisasi sebagai bentuk jasa yang diberikan
bagi organisasi. Internal audit membantu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan
memberikan suatu pendekatan yang sistematis untuk meningkatkan efektivitas manajemen
risiko, pengendalian, dan proses tata kelola organisasi.
Tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor internal adalah untuk membantu
semua pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan
memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya.
Fungsi auditor internal merupakan alat bantu manajemen guna menilai tingkat efektif
dan keefisienan pengendalian internal perusahaan, memberi saran ataupun rekomendasi serta
memberikan nilai tambah untuk manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan atau
tindakan berikutnya.
1.2 Perbedaan Audit Internal dan Audit Eksternal
Syarat mengikuti ujian CIA, peserta harus merupakan sarjana atau setara dengan sarjana
seperti sarjana akuntansi dari institusi yang terakreditasi, mempunyai pengalaman sebagai
internal audit dalam 24 bulan atau pengalaman lainnya yang sama dalam bidang audit, eksternal
audit, internalcontrol.
Menurut definisi yang disusun oleh Institute of Internal Audit (IIA), Internal audit adalah
aktivitas independen, keyakinan obyektif dan konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai
tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Independensi merupakan poin penting yang harus
disorot dalam definisi internal audit. Independen disini diartikan sebagai kondisi bebas dari
situasi yang dapat mengancam kemampuan aktivitas auditor internal untuk dapat melaksanakan
tanggung jawabnya secara tidak memihak (IIA).
Secara ideal, auditor internal dikatakan independen apabila dapat melaksanakan tugasnya
secara bebas dan obyektif. Independensi dan objektivitas merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam internal audit. Auditor internal dapat bersikap objektif dengan mengandalkan
independensinya. Demikian juga, sikap objektif mencerminkan independensi dari seorang
auditor internal. Dalam standar internasional tersebut dijelaskan bahwa apabila independensi
atau objektivitas dari seorang auditor terkendala, maka detail dari kendala tersebut harus
disampaikan kepada pihak yang berwenang.
Pentingnya independensi dalam diri auditor serta terdapatnya pengaruh atau intervensi
terhadap independensi seorang auditor membuat dibutuhkan beberapa cara untuk membangun
independensi seorang auditor internal. Dalam melakukan pekerjaannya, auditor internal akan
mampu mengungkapkan pandangan dan dan pendapat tanpa tekanan dari manajemen ataupun
pihak lain yang terkait dengan organisasi. Selain dengan kedudukan dari unit audit internal
dalam struktur organisasi, komitmen dari manajemen puncak untuk mendukung independensi
dari auditor internal harus dituang dalam pernyataan tertulis yang disebut Internal Audit Charter.
B. Gangguan Ekstern
Gangguan ekstern bagi organisasi pemeriksa dapat membatasi pelaksanaan
pemeriksaan atau mempengaruhi kemampuan pemeriksa dalam menyatakan pendapat atau
simpulan hasil pemeriksaannya secara independen dan obyektif.
C. Gangguan Organisasi
Independensi organisasi pemeriksa dapat dipengaruhi oleh kedudukan, fungsi, dan
struktur organisasinya. Dalam hal melakukan pemeriksaan, organisasi pemeriksa harus bebas
dari hambatan independensi. Pemeriksa yang ditugasi oleh organisasi pemeriksa dapat
dipandang bebas dari gangguan terhadap independensi secara organisasi, apabila melakukan
pemeriksaan di luar entitas tempat ia bekerja.”
DAFTAR REFERENSI
http://aniesakuntan.blogspot.com/2017/06/sejarah-dan-perkembangan-audit-internal.html
http://fe.unisma.ac.id/MATERI%20AJAR%20DOSEN/AUDITINT/HRR/1_Audit
%20Internal.pdf
http://hadhyghathan.blogspot.com/2015/12/evolusi-audit-perkembangan-internal.html
https://id.gadget-info.com/difference-between-internal-audit#:~:text=Audit%20Internal
%20adalah%20kegiatan%20audit,entitas%20untuk%20memberikan%20pendapat%20atasnya.
http://spi-blu.uinjkt.ac.id/?p=754
https://ppa-feui.com/certified-internal-auditor-cia-review/
https://mutuinstitute.com/post/sertifikasi-internal-auditor/
http://spi.upi.edu/2021/04/13/sertifikasi-auditor-internal/
https://www.jtanzilco.com/blog/detail/687/slug/independensi-auditor-internal
http://repository.unpas.ac.id/42757/3/BAB%20II%20print%20fix.pdf
https://www.masimam.com/2016/08/independensi-auditor-internal.html