Kata Pengantar
Kata Pengantar
Serta semoga atas jeri payah dan pemikirannya diterima oleh Allah SWT.
Amin, dan penulis berharap semoga makalah ini bagi pembaca dapat dijadikan
sebagai sumber bacaan yang berguna untuk menambah ilmu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan selanjutnya.
ii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................... v
ABSTRAK............................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktikum.............................................................................. 2
1.3 Objek Pengamatan............................................................................. 2
1.4 Rumusan Masalah............................................................................. 3
1.5 Flow Chart......................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................. 5
2.1 Antropometri..................................................................................... 5
2.2 Uji Keseragaman Data...................................................................... 6
2.3 Uji Kecukupan Data.......................................................................... 7
2.4 Percentil............................................................................................. 7
BAB III PENGMUPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA................. 9
3.1 Pengmupulan Data............................................................................ 9
3.2 Pengolahan Data................................................................................ 16
3.3 Pengolahan Data Software................................................................ 23
3.4 Analisa Data Manual......................................................................... 25
3.5 Analisa Data Software....................................................................... 26
3.6 Analisa Produk.................................................................................. 27
BAB IV PENUTUP.............................................................................................. 28
4.1 Kesimpulan........................................................................................ 28
4.2 Saran.................................................................................................. 29
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
ABSTRAK
vi
BAB I
PENDAHULAN
1
1.2 Tujuan Praktikum
1. Mampu memahami konsep ergonomi dan mengetahui interaksi antara manusia,
mesin, peralatan, bahan, maupun lingkungan kerjanya.
2. Mampu memahami adanya sejumlah data antropometri dan menggunakan untuk
perancanngan/pengaturan sistem kerja yang baik.
3. Membekali mahasiswa dengan konsep berpikir (prosedural) penganalisaan dan
perancangan
4. Praktikan dapat melakukan pengolahan data antropometri dengan menggunakan
software MS excel dan spss.
5. Mampu merancang desain produk dengan data antropometri menggunakan
software autocad atau grafik.
2
operator untuk megukur obyek, satu operator sebagai obyek. Obyek diukur anggota
tubuh dari mulai tinggi badan, berat badan, tinggi punggung, panjang jari dan lain-
lain. Setelah obyek satu selesai dilanjutkan obyek selanjutnya sampai semua anggota
diukur dimensi tubuhnya.
3
1.5 Flow Chart
Mulai
Identifikasi pekerjaan
Pengolahan data
Tidak
Uji Keseragaman data
cukup
Tidak
Uji kecukupan data
Perhitungan persentil
Design produk
selesai
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Antropometri
Untuk dapat menghasilkan rancangan sistem kerja yang baik perlu dikenal
sifat-sifat, keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki manusia. Dalam sistem kerja,
manusia berperan sentral yaitu sebagai perencana, perangan, pelaksana, dan
pengevaluasi sistem kerja yang baik secara keseluruhan agar diperoleh hasil kerja
yang baik dan memuaskan. Ilmu yang mempelajari manusia beserta perilakunya
didalam sistem kerja disebut ergonomic (Sutalaksana, 1979).
Ergonomic ialah ilmu yang sistematis dalam memanfaatkan informasi
mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem
kerja. Dengan ergonomic diharapkan penggunaan proyek dan fasilitas dapat lebih
efektif seta memberikan kepuasan kerja (Sutalaksana, 1979).
Ergonomic ialah ilmu sistematis dalam memanfaatkan informasi mengenai
sifat, keterbatasan, dan kemampuan manusia untuk merancang sistem kerja. Dengan
ergonomic diharapkan prnggunaan proyek fisik dan fasilitas dapat lebih efektif serta
memberikan kepuasan kerja (Sutalaksana, 1979).salah satu definisi ergonomic yang
menitik beratkan pada penyesuaian desain terhadap manusia adalah dikemukakan
oleh Annis & Mc Conville (1996) dan menerapkan informasi menurut karakter
manusia, kapasitas dan keterbatasan terhadap desain pekejaan, mesin dan sistemnya,
ruangan kerja dan lingkungan sehingga manusia dapat hidup dan bekerja secara
secara sehat, aman, nyaman dan efesien. Sedangkan pulat keselamatan dalam
penggunaan desain produk. Konsep tersebuat adalah desain untuk reliabilitas,
kenyamanan, lamanya waktu pemakaian, kemudahan pemakaian, dan efesiensi dalam
pemakaian.
Antropometri merupakan salah satu ilmu yang digunakan untuk menciptakan
kondisi kerja yang ergonomis. Ergonomi merupakan ilmu perancangan bebasis
manusia (Human Centered Design). Dengan diterapkan ergonomic, sistem kerja
menjadi lebih produktif dan efesien. Menurut (Sutalaksana, 1979), dilihat dari sisi
5
rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomic dapat dikelompokkan menjadi 4
bidang penelitian, yaitu:
1. Penelitian tentang Display
Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang
dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambng-lambang. Display
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Display statis dan Display dinamis.
2. Penelitian tentang kekuatan fisik manusia
Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika bekerja
dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar
sesuai dengan kemampuan fisisk manusia ketika melakukan aktivitas tersebut.
Penelitian ini merupakan bagian dari biomekanik.
3. Penelitian tentang ukuran/dimensi tempat kerja
Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang sesuai
dengan ukuran tubuh manusia, dipelajari dalam antropometri.
4. Penelitian tentng lingkungan fisik
Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari
ruangan dan fasilitas-fasilitas dimana manusia bekerja. Hal ini meliputi
perancangan cahaya, suhu, suara, temperatur, warna, kelembapan, bau bauan,
getaran pada suatu suatu fasilitas kerja.
σ= √ n−1
∑ x2
∑ x 2−
n
6
Dimana :
σ = standar deviasi
Menentukan batas control atas (BKA) dan batas control bawah (BKB) dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:
BKA = X̄ + k. σ
BKB = X̄ - k . σ
k
N=[s
√ N ∑ x 2−( ∑ x ) 2 ]2
∑x
Keterangan :
X : data pengamatan
N : jumlah pengamatan
2.4 Percentil
Terdapat tiga nilai persentil yang baisanya digunakan dalam perancangan
yakni persentil kecil, persentil besar, dan persentil tengah.
7
1) Persentil kecil (persentil 5)
Merupakan persentil yang dipilih ketika dimensi rancangan tersebut “kritis” bagi
mereka yang berukuran kecil akan sangat kesulitan menggunkan suatu rancangan jika
dimensi tersebut dibuat terlalu besar, lebar maupun tinggi. Namun, dengan catatan
orang yang besar tetap nyaman, walaupun ukurannya terlalu kecil atau pendek.
2) Persentil besar (persentil 95)
Merupakan persentil yang digunakan ketika mereka yang berukuran tubuh besar atau
tinngi akan kesulitan menggunakan suatu racangan jika dibuat pendek tetap merasa
nyaman.
3) Persentil tengan (persentil 50)
Merupakan persentil yang digunakan ketika rancangan tidak mensyaratkan kedua
kondisi terlalu besar atau terlalu kecil. Dalam hal ini, orang yang berbadan besar
maupun kecil sama-sama merasa nyaman dengan produk tersebut.
Jika diketahui nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku dari suatu set data,
maka dengan mudah dapat dihitung besarnya persentil p sebagai berikut:
Pi = X̄ + Ki .S
Dimana,
K= factor pengali persentil yang diinginkan, dengan nilai k dapat dilihat pada tabel
yang diperoleh dari nilai z pada tabel distribusi normal.
√∑
n
❑ xi− X̄
S= simpangan baku, s = i=1 x
n−1
8
BAB III
PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA
9
12 7 7 10,5
Bayu Firman
11 6 6 9
Elyza
11 5.5 6 9
Agustin Anggraini s
12 7 7,5 10
M. Rifqi Arif
9,5 5 6 8,3
Selly Nurdianti Kh
10 5.5 7 9
Ica Kurnia
10 5.5 7 9
Belita Mega Musfita
11 7 9 11
Ahmad ari afifudin
11 6 8 11
faiz rosidi
11 6 8 11
M. Syafiiuddin H
12 7 8 12
Tio Yan Prasetya
20
ERDIN YUDITIRA 7 9 11
20
MOCH. AGUNG S 7 10 12
20
LUCKI ILHAM D 7 10 12
20
M. YAZID AL BUSTOMI 7 9 12
7
BUNGA CRISMONIA R 7 7 9
10
Lanang 7 7 11
11
Devi Indah 6 8 10
11
A. Deny 7 11 12
11
Syahril 7 8 11
10
M. Bili 8 8 11
10
19
Aldi 8 7 9
19
Zaenal 7 7 10
20
Hafiz 7 9 19
19
Zulfitri 7 9 19
20
Lutfie 7 9 19
M. Irfan Maulana 18
7 7 9
18
Fauzan Arif 6 7 9
18
A. Alamuddin 6 7 10
17
Dhicky P 6 6 10
Pratama irsat N 19
7 7 9
11 8 10
AGRA PRATAMA 8
11 8 12
M.KHOIRUL UMAM 8
11 8 11
RONI WIBOWO 8
10 8 11
AMMAR KHURSHD E. 8
11 8 11
RIZKI IRVAN NUDIN 8
18
Aan Setiawan 7 8 12
18
M Sabri Faril 7 8 12
19
M Wahyu Firmansyah 9 9 12
17
Nur Eka Rizqiani 6 7 11
18
Sofwan H AS 7 8 12
8,9 7 8,2 11
Riski Mardiansyah
11
8,6 6.5 8 10
M Rohman Jazuli
8,8 6 8 10,5
Agus Ari
8,9 7 8 12
Jefry Samudro
8,5 6 8 10
M Abdillah K
18
M Wahyu R 6 7,5 10
15
A Iqbal Madani 6.5 7,5 10
19
Muswandi 7 8 12
18,5
Roshikul Islah I 6.5 8 11
18
Aditia Indra S 7 8 11
13
M Rifky Firmansyah 7 8 14
12
Irfan Miftahul A 7 8 13
13
Dedy 6 9 12
10
Maghfiroh Putri M 6.5 8 11
10
Lilis Ratna S 6 9,5 12
18
Fery Lasiyano A.A 7 8 10
17
Hanafi Setiawan 6 8 10
19
M Zainuri 7 8,5 11
19
Anton Aditya S 7 8 11
18
Nanang Teguh W 6 8 10
11,5
Gallan Frediyanto 7 9,5 13
18
Muhammad Syaifudin 7 9 9
12
9,5
Siska Aggraeni 6 8 10,5
18
Surya Adi P 7 8 10
10,5
Aris Setiawan 7 9 11
19
A Saifuddin Zuhri 6 8,5 10
11
A Fany R 6 7 9
11
Achmad Yabidi 6 8 10
11
Indra Wahyu S 6 7 10
11
Baso Mukramin 7 7 9
11
Dimas Eko C 6 8 10
Muhammad Agung
20,4 7 11,7 11,6
Cahyono
20,6 7.5 11,8 11,9
Abizar Rahman Hadi
19,2 7 10,9 12,3
Gilang Risky Aryncha
18,9 7 10,3 12,1
Fandi Ahmad Muharrom
19,6 7 11 11,9
Muhammad Yudi Priana
Riezki Alfaturrahman
18,2 8.5 11,8 10,5
Yudha
21,6 7 10,7 12,5
Angga Achmad
20,7 8 12 12,1
Reza Risky
20,3 7 10,5 12,5
Muhammad Dzikri
18,5 7.5 11,9 11,9
Wahyu Firman Agus
21,6 7 10,7 12,5
I Gede Angga Sujana
13
19,3 7.5 12 12,5
Gustianto
20,1 7.5 11,2 12,9
Handito Anas Barlian
18,3 8.5 11,9 12,2
Muhammad Yusuf Afandi
Muhammad Yusuf
18,3 7.5 10,8 11
Bachtiyar
18 8.5 11,4 11,5
Ali Gunawan
16612081 24 7 13 16
16612082 11 6 7 9
16612083 10 6 11 13
16612084 11 6 8 11
16612085
16612086
16612087 11 6 8 9
16612088 6 5 8 8
16612089
16612090
16612091
16612092 7 6 8 9
16612093 19 8 9 12
16612094 20 6 8 13
16612095
14
16612096 19 7 8 11
16612097 19 7 8 11
16612098 19 7 8 12
16612099 19 7 9 12
16612100
16612101 15 7 9 15
16612102 10 6 9 12
16612103
16612104 14 6 8 13
16612105 7 6 8,5 9
16612106
16612107 8 6 9 11
16612108 18 6 9 11
16612109 10 6 11 13
166121010
16612111 12 6 11 13
16612112
16612113 10 6 11 13
16612114 20 6 8 13
16612115 19 8 9 12
16612116 11 5 7 10
15
16612117 18 7 8 11
16612118 8 6 9 10
16612119
16612120 10 6 10 11
Σx 749
x̄ = n = 128 = 5,85
s = √ ( Σx)2
Σx 2 −
n−1
n = √ 5774,63−
561001
128−1
128 =√
5774,63−¿ 4382,82
127
¿=
16
= 5,85 + 6,6 = 5,85 - 2 . 3,30
= 12,45
= 5,85 – 6,6
= 1,5
BKB = x̄ - k. Σ
3.2.1.3 Uji Keseragaman Data Lebar Jari (LJ)
Berikut ini adalah uji keseragaman data pada lebar jari (LJ). Dengan tingkat
keyakinan 95% (k=2) dan tingkat ketelitian 5% = 0,05.
Σx 1068
x̄ = n = 128 = 8,343
s = √ 2
Σx −
( Σx)2
n−1
n = √ 9344−
1140624
128−1
128 =√
9344−8911,125
127
= √ 432,875
127
=
√ 3,408 = 1,846
BKA = x̄ + k σ BKB = x̄ - k. Σ
= 8,343 + 2.1,846 = 8,343 – 2. 1,846
= 8,343 + 3,692
= 8,343 – 3,692
= 12,035
= 4,651
Σx 1422
x̄ = n = 128 = 11,109
17
s = √ 2
Σx −
( Σx)2
n−1
n = √ 16247−
2022084
128−1
128 =√
16247−¿ 15797,53
127
¿=
BKA = x̄ + k σ BKB = x̄ - k. Σ
= 11,109 + 2.1,878 = 11,09 – 2.1,878
= 11,09+ 3,756
= 11,09 – 3,756
= 15
= 7,334
18
3.2.2 Uji Kecukupan Data
3.2.2.1 Uji Kecukupan Data Pangkal ke Tangan (PT)
Berikut ini adalah uji kecukupan data pada pangkal ke tangan (PT). Dengan
tingkat keyakinan 95% (k=2) dan tingkat ketelitian 5% (S = 0,05).
N = 127 Σx2 = 28415,96
Σx 1805,3
x̄ = n = 127 =
K 2
N’ = [ S
√ NΣx 2−( Σx)2 2
] =[ 0,05
√127. 28415,96−( 3259108,09 ) ]2 = [
Σx 1805,3
40 √ 3608826 , ,92−3259108,09 2 1600 X 349718,83
] = = 171,68
1805,3 3259108
N’ ≤ N = 171,68 ≥ 127, sehingga data dikatakan tidak cukup
Σx 749
x̄ = n = 128 = 5 , 85
K 2
N’ = [ S
√ 2
NΣx −( Σx)2 2
] = [ 0,5
√128 ( 5774,63 ) −561001 ]2 = [
Σx 749
40 √ 739152,64−561001 2 1600 X 178151,64
] = = 508, 09
749 561001
N’ ≤ N = 508,09 ≥ 128, sehingga data dikatakan tidak cukup
19
20
3.2.2.3 Uji Kecukupan Data Lebar Jari (LJ)
Berikut ini adalah uji kecukupan data pada lebar jari (LJ). Dengan tingkat
keyakinan 95% (k=2) dan tingkat ketelitian 5% = 0,05.
N = 124 Σx2 = 9337
Σx = 1064 (Σx)2 = 1132096
Σx 1064
x̄ = n = 124 = 8,58
K
N’ = [ S
√ NΣx 2−( Σx)2 ]2 = [ 2 √124 ( 9337 )−¿ 1132096 ¿]2 = [
Σx 0,05 1064
Σx 1064
x̄ = n = 124 = 10,84
K
N’ = [ S
√ 2
NΣx −( Σx)2 2
] =[
2 √123 ( 14714 )−¿ 1779556 2
¿] = [
Σx 0,05 1334
21
3.2.3 Percentil
3.2.3.1 Uji Percentil Data Pangkal ke Tangan (PT)
Dengan tingkat percentil 95 maka bisa menggunakan perhitungan pada
pangkal ke tangan (PT). P95,sehingga K = +1,645
N = 127 Σx² = 28415,96
Σx = 1805,3 (Σx)² = 3259108,09
Σx 1805,3
x= = =14,21
n 127
√ √
( Σx) ² 3259108,09
Σx ²− 28415,96−
S=
n−1
n
=
127−1
127
=
√
28415,96−25662,27
126
¿ √ 28212,29=167,97
P95=x + K 95 . S
= 14,21 + 1,645. 167,97
= 290,52
√ √
(Σx) ² 561001
Σx ²− 5774,63−
S=
n−1
n
=
128−1
128
=
√
5774,63−4382,82
127
¿ √ 10,95=¿ 3,310
P95=x + K 95 . S
= 1,39 + 1,645 . 3,310
= 6,384
22
3.2.3.3 Uji Percentil Data Lebar Jari (LJ)
Dengan tingkat percentil 95 maka bisa menggunakan pada lebar jari (LJ). P95,
sehingga K = +1,645
N = 124 Σx² = 9337
Σx = 1064 (Σx)² = 1132096
Σx ² 9337
x= = =75,29
n 124
√ √
(Σx) ² 1132096
Σx ²− 9337−
S=
n−1
n
=
124
124−1
=
√
9337−9129,80
123
¿ √ 1,68=¿ 1,29
P95=x + K 95 . S
= 75,29 + 1,645 . 1,29
= 77,41
√ √
( Σx)² 1779556
Σx ²− 14714−
S=
n−1
n
=
123−1
123
=
√
14714−14467,93
122
¿ √ 2,01=¿ 1,42
P95=x + K 95 . S
= 10,84 + 1,645 . 1,42
= 13,17
23
3.3 Pengolahan Data Software
3.3.1 Uji Normalitas Data Pangkal ke Tangan (PT)
24
3.3.3 Uji Normalitas Data Lebar Jari (LJ)
25
3.4 Analisis Data Manual
3.4.1 Analisa Keseragaman Data
3.4.1.1 Analisa Data Pangkal ke Tangan (PT)
Setelah melakukan perhitungan uji keseragaman data secara manual
maka dapat diketahui bahba BKA dan BKB dari Pangkal ke Tangan (PT) ,
yang di peroleh 23,595 dan 5 dari 128 data ada 1 yang keluar dari range
sehingga jumlah data normal menjadi 127.
3.4.1.1 Analisa Data Panjang Jari (PJ) Jempol
Setelah melakukan perhitungan uji keseragaman data secara manual
maka dapat diketahui bahba BKA dan BKB dari Panjang Jari (PJ) Jempol,
yang di peroleh 12,45 dan 1,5 dari 128 data tidak ada yang keluar dari range
sehingga jumlah data normal menjadi 128.
3.4.1.1 Analisa Data Lebar Jari (LJ)
Setelah melakukan perhitungan uji keseragaman data secara manual
maka dapat diketahui bahba BKA dan BKB dari Lebar Jari (LJ), yang di
peroleh 23,595 dan 5 dari 12,035 data ada 4,651 data ada 4 yang keluar dari
range sehingga jumlah data normal menjadi 124.
3.4.1.1 Analisa Data Lebar Tangan (LT)
Setelah melakukan perhitungan uji keseragaman data secara manual
maka dapat diketahui bahba BKA dan BKB dari Lebar Tangan (LT) , yang di
peroleh 15 dan 7,334 dari 128 data ada 5 yang keluar dari range sehingga
jumlah data normal menjadi 123.
26
3.4.2.1 Analisa Data Lebar Jari (LJ)
Pada uji kecukupan data Lebar Jari (LJ) didapatkan hasil N’ ≤ N =
36,31 ≤ 128, sehingga data dikatakan cukup.
3.4.2.1 Analisa Data Lebar Tangan (LT)
Pada uji kecukupan data Lebar Tangan (LT) didapatkan hasil N’ ≤ N =
27,21 ≤ 128, sehingga data dikatakan cukup.
27
Pada uji normalitas data lebar jari 2,3,4,5 (LJ 2,3,4,5) didapatkan α<0,05
maka H0 ditolak, dan menerima H1, sehingga data bisa dikatakan berditribusi
normal.
Pada uji normalits data lebar Tangan (LT) didapatkan α < 0,05 maka H0
ditolak, dan menerima H1, sehingga data bisa dikatakan berdistribusi normal.
28
BABIV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam Pembuatan produk potong kuku ini kita perlu menggunakan ukuran
yang sesuai dengan data dari antripometri yakni gunakan 12cm sebagai keliling
pegangan dari data Pangkal ke Tangan (PT), sementara untuk menekan tuas pada
pemotong kuku butuh 7cm guna menjangkaunya yang kita peroleh dari Panjang Jari
(PJ) Jempol, untuk menahan topangan dari pemotong kuku yakni 8cm yang
didapatkan dari Lebar Jari (LJ), untuk menggenggam produk pemotong kuku ini
butuh11cm yang didapatkan dari Lebar Tangan (LT).
Setelah melakukan perhitungan uji keseragaman data secara manual
maka dapat diketahui bahba BKA dan BKB dari Pangkal ke Tangan (PT) ,
yang di peroleh 23,595 dan 5 dari 128 data ada 1 yang keluar dari range
sehingga jumlah data normal menjadi 127. Setelah melakukan perhitungan uji
keseragaman data secara manual maka dapat diketahui bahba BKA dan BKB
dari Panjang Jari (PJ) Jempol, yang di peroleh 12,45 dan 1,5 dari 128 data
tidak ada yang keluar dari range sehingga jumlah data normal menjadi 128.
Setelah melakukan perhitungan uji keseragaman data secara manual maka
dapat diketahui bahba BKA dan BKB dari Lebar Jari (LJ), yang di peroleh
23,595 dan 5 dari 12,035 data ada 4,651 data ada 4 yang keluar dari range
sehingga jumlah data normal menjadi 124. Setelah melakukan perhitungan uji
keseragaman data secara manual maka dapat diketahui bahba BKA dan BKB
dari Lebar Tangan (LT) , yang di peroleh 15 dan 7,334 dari 128 data ada 5
yang keluar dari range sehingga jumlah data normal menjadi 123.
Pada uji kecukupan data Pangkal ke Tangan (PT), didapatkan hasil N’
≤ N = 171,68 ≥ 128, sehingga data dikatakan tidak cukup. Pada uji
kecukupan data Panjang Jari (PJ) Jempol, didapatkan hasil N’ ≤ N = 508,09 ≥
128, sehingga data dikatakan tidak cukup. Pada uji kecukupan data Lebar Jari
(LJ) didapatkan hasil N’ ≤ N = 36,31 ≤ 128, sehingga data dikatakan cukup.
29
Pada uji kecukupan data Lebar Tangan (LT) didapatkan hasil N’ ≤ N = 27,21
≤ 128, sehingga data dikatakan cukup.
Dengan tingkat persentil 50 maka pada perhitunga pada Pangkal ke
Tangan (PT) didapatkan nilai persentil sebesar 167,97 cm. Dengan tingkat
persentil 50 maka pada perhitunga pada Panjang Jari (PJ) didapatkan nilai
persentil sebesar 3,310 cm. Dengan tingkat persentil 50 maka pada
perhitungan pada Lebar Jari (LJ) didapatkan nilai persentil sebesar 1.29 cm.
Dengan tingkat persentil 50 maka pada perhitunga pada Lebar Tangan (LT)
didapatkan nilai persentil sebesar 1,42 cm.
Penentuan percentile 50 karena dapat menciptakan produk yang
erogonomis untuk digunakan pada semua ukuran pengguna agar merasa
nyaman.
4.1 Saran
Dalam pelaksanaan praktikum ini diperlukan adanya ketelitian dalam
perhitungan uji kecukupan data, dan percentilenya, sehingga akan didapatkan
hasil yang akurat. Dan perlu diperhatiakn apabila terdapat nilai ekstrim pada
uji keseragaman data, maka perlu dihilangkan nilai ekstrim tersebut tanpa
dihitung ulang. Dan untuk penentuan ukuran, gunakanlah ukuran – ukuran
yang tidak membatasi ukuran tertentu saja, agar dapat digunakan semua
kalangan dengan ukuran tubuh yang bermacam – macam.
30