Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur alhamdulillah, senantiasa penulis panjatkan atas


kehadirat Allah SWT. Dzat yang menciptakan alam seisinya. Dzat yang
memperjalankan siang dan malam dengan teratur. Dzat yang wajib disembah oleh
hamba – hamba nya. Karena dengan Nikmat, Rahmat, Taufiq, Hidayah Inayah, serta
petunjuknya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan benar.

Dengan selesainya laporan praktikum yang memaparkan tentang :


“Antropometri”, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Yaitu:
1. Ibu Wisda Mulyasari, S.ST., MT. Selaku dosen mata kuliah Perancangan sistem
kerja dan Ergonomi di Program Studi Teknik Industri Universitas
Muhammadiyah Gresik.
2. Bapak Muhammad Zainuddin Fathoni M.MT , selaku dosen pengampuh
praktikum mata kuliah Ergonomi, di program studi Teknik Industri Universitas
Muhammadiyah Gresik.
3. Teman – teman anggota kelompok, dan pihak lain yang saling berkerjasama
dan memberikan bantuannya dalam menyusun laporan ini hingga selesai tepat
waktu.
4. Pihak pihak lain yang memberikan bantuan kepada penyusun dalam bentuk
fasilitas (Wifi, Pembiayaan, Transportasi, dll).

Serta semoga atas jeri payah dan pemikirannya diterima oleh Allah SWT.
Amin, dan penulis berharap semoga makalah ini bagi pembaca dapat dijadikan
sebagai sumber bacaan yang berguna untuk menambah ilmu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan selanjutnya.

Gresik, 24 juni 2018

1
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. v
ABSTRAK.............................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktikum.............................................................................. 2
1.3 Objek Pengamatan............................................................................. 2
1.4 Rumusan Masalah............................................................................. 3
1.5 Flow Chart......................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................. 5
2.1 Antropometri..................................................................................... 5
2.2 Uji Keseragaman Data...................................................................... 6
2.3 Uji Kecukupan Data.......................................................................... 7
2.4 Percentil............................................................................................. 7
BAB III PENGMUPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA................. 9
3.1 Pengmupulan Data............................................................................ 9
3.2 Pengolahan Data................................................................................ 16
3.3 Pengolahan Data Software................................................................ 23
3.4 Analisa Data Manual......................................................................... 25
3.5 Analisa Data Software....................................................................... 26
3.6 Analisa Produk.................................................................................. 27
BAB IV PENUTUP.............................................................................................. 28
4.1 Kesimpulan........................................................................................ 28
4.2 Saran.................................................................................................. 29

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Antropometri Mahasiswa Pagi Angkatan 2016.............................. 9


Tabel 3.2 Data Antropometri Mahasiswa Sore Angkatan 2016.............................. 10
Tabel 3.3 Data Antropometri Mahasiswa Sore Angkatan 2016.............................. 11
Tabel 3.4 Faktor Pengali Perhitungan Persentil....................................................... 11

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Alir Metodologi.................................................................... 4

Gambar 3.2 Probability Plot of PJ Jempol............................................................ 16

Gambar 3.3 Probability Plot of LJ 2, 3, 4, 5........................................................... 16

Gambar 3.4 Desain Produk...................................................................................... 18

v
ABSTRAK

Abstrak Untuk mewujudkan kondisi yang ergonomis dalam berbagai


perancangan produk dan stasiun kerja, diperlukan ukuran antropometri tubuh
manusia. Dalam melakukan pengukuran biasanya digunakan alat-alat ukur manual
seperti mistar, kaliper, meteran, kursi Antropometri, dll. Pengukuran manual akan
membutuhkan waktu yang cukup lama dan memungkinkan terjadinya eror akibat
standar pengukuran yang tidak seragam. Untuk mengatasi permasalahan yang ditemui
dalam pengukuran manual tersebut, maka perlu rancang sebuah alat atau sistem
pengukuran otomatis yang lebih Efisien.Kepala adalah bagian tubuh yang sangat
vital. Oleh karena itu, pengukuran antropometri kepala sangat penting. Ada 14
dimensi penting yang biasa diukur di kepala manusia. Pada penelitian ini akan
dirancang sebuah sistem pengukuran dimensi kepala yang terdiri dari kamera digital
yang terhubung dengan komputer dengan perangkat lunak yang diprogram untuk
pengolahan citra digital. Citra wajah diekstraksi menjadi fitur mata, mulut, telinga,
dan batas wajah pada citra diam. Antara tiap komponen dan titik diukur jaraknya
untuk mendapatkan dimensi antropometri. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan antara pengukuran manual dengan pengukuran menggunakan
sistem ini. Data yang dihasilkan dari pengukuran tersebut diaplikasikan untuk
perancangan produk untuk kepala. Sebagai studi kasus pada penelitian ini, data
Antropometri yang dihasilkan ini kemudian digunakan untuk perancangan safety
google. Dengan dihasilkannya alat ukur ini , data antropometri dapat diperoleh dan
diperbaharui dengan lebih efisien dan mudah, sehingga tidak mengakibatkan cidera
pada daeran yang diingin kan semisal pada daerah punggung kita bisa mennggunakan
pengukuran Persentil guna mengatasinya.

Kata Kunci : antropometri, efisien, persentil, perancangan produk

vi
BAB I
PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya antropometri adalah ilmu yang secara khusus mempelajari
tentang pengukuran tubuh manusia, ukuran tubuh manusia bervariasi berdasarkan
umur, jenis kelamin, suku bangsa, bahkan kelompok pekerjaan, antropometri
interaksi antara ruang dengan manusia secara dimensional dapat menimbulkan
dampak antropometris, yaitu kesesuaian dimensi-dimensi ruang terhadap dimensi
tubuh manusia.
Didalam kehidupan aktifitas sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang
dapat kita deskripsikan dalam sebuah data. Informasi data yang diperoleh tentunya
harus diolah terlebih dahulu menjadi suatu data yang mudah dibaca dan dianalisa,
akan tetapi bagaimana penyajian data yang kita dapat tentunya berbeda-beda, sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan penyaji data.
Pengamatan dan perhitungan Antropometri sangat membantu bagi pekerja
dengan adanya perhitungan dengan metode-motode yang ada maka pekerja akan
mendapatkan perbaikan dan fasilitas kerja yang berkualitas, serta mendapatkan
rancangan produk, juga bisa membuat lingkungan kerja menjadi nyaman dengan
memperhatikan dimensi-dimensi tubuh pekerja guna meningkatkan produktivitas
kerja, dengan cara menggunakan metode perhitungan uji keseragaman data, uji
kecukupan data, dan persentil.
Antropometri merupakan ilmu yang secara khusus mempelajari tentang
pengukuran tubuh manusia guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran pada tiap
individu atau kelompok.
Jadi, secara luas antropometri dapat digunakan sebagai pertimbangan
ergonomis dalam proses perencanaan (design) produk maupun sistem kerja yang
memerlukan interaksi manusia.

vii
1.2 Tujuan Praktikum
1. Mampu memahami konsep ergonomi dan mengetahui interaksi antara manusia,
mesin, peralatan, bahan, maupun lingkungan kerjanya.
2. Mampu memahami adanya sejumlah data antropometri dan menggunakan untuk
perancanngan/pengaturan sistem kerja yang baik.
3. Membekali mahasiswa dengan konsep berpikir (prosedural) penganalisaan dan
perancangan
4. Praktikan dapat melakukan pengolahan data antropometri dengan menggunakan
software MS excel dan spss.
5. Mampu merancang desain produk dengan data antropometri menggunakan
software autocad atau grafik.

1.3 Objek Pengamatan


a. Jenis Kelamin Operator : Laki-Laki dan Perempuan
b. Umur : 20 thn
c. Peralatan yang digunakan
1. Kursi Antropometri
2. Penggaris
3. Timbangan Badan
4. Flexible curve
5. Papan
6. Sandaran dan alas kursi
7. Alat Tulis
8. Komputer
9. Software Microsoft excel & SPSS
d. Deskripsi singkat :
Pekerjaan yang dilakukan pada saat praktikum pengukuran dan perancangan
system kerja adalah menyiapkan tiga operator sebagai pencatat data pengamatan, satu

viii
operator untuk megukur obyek, satu operator sebagai obyek. Obyek diukur anggota
tubuh dari mulai tinggi badan, berat badan, tinggi punggung, panjang jari dan lain-
lain. Setelah obyek satu selesai dilanjutkan obyek selanjutnya sampai semua anggota
diukur dimensi tubuhnya.

1.4 Rumusan Masalah


1. Apakah hasil dari perhitungan data yang didapatkan seragam dan cukup untuk
hasil produk rancangan?
2. Bagaimanakah normalitas data antropometri yang dipakai ?
3. Bagaimanakah penentuan percentile untuk masing-masing bagian yang digunakan
dalam perancangan produk?
4. Bagaimana desian produk terkait dengan analisa data antropometri ?

ix
1.5 Flow Chart

Mulai

Identifikasi pekerjaan

Pengumpulan data dan ukuran tubuh

Pengolahan data

Tidak
Uji Keseragaman data

cukup
Tidak
Uji kecukupan data

Pemilihan dimensi untuk


design produk

Perhitungan persentil

Analisa data persentil yang


akan digunakan

Design produk

Kesimpulan dan saran

selesai

Gambar 1.1 Diagram Alir Metodologi

x
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Antropometri
Untuk dapat menghasilkan rancangan sistem kerja yang baik perlu dikenal
sifat-sifat, keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki manusia. Dalam sistem kerja,
manusia berperan sentral yaitu sebagai perencana, perangan, pelaksana, dan
pengevaluasi sistem kerja yang baik secara keseluruhan agar diperoleh hasil kerja
yang baik dan memuaskan. Ilmu yang mempelajari manusia beserta perilakunya
didalam sistem kerja disebut ergonomic (Sutalaksana, 1979).
Ergonomic ialah ilmu yang sistematis dalam memanfaatkan informasi
mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem
kerja. Dengan ergonomic diharapkan penggunaan proyek dan fasilitas dapat lebih
efektif seta memberikan kepuasan kerja (Sutalaksana, 1979).
Ergonomic ialah ilmu sistematis dalam memanfaatkan informasi mengenai
sifat, keterbatasan, dan kemampuan manusia untuk merancang sistem kerja. Dengan
ergonomic diharapkan prnggunaan proyek fisik dan fasilitas dapat lebih efektif serta
memberikan kepuasan kerja (Sutalaksana, 1979).salah satu definisi ergonomic yang
menitik beratkan pada penyesuaian desain terhadap manusia adalah dikemukakan
oleh Annis & Mc Conville (1996) dan menerapkan informasi menurut karakter
manusia, kapasitas dan keterbatasan terhadap desain pekejaan, mesin dan sistemnya,
ruangan kerja dan lingkungan sehingga manusia dapat hidup dan bekerja secara
secara sehat, aman, nyaman dan efesien. Sedangkan pulat keselamatan dalam
penggunaan desain produk. Konsep tersebuat adalah desain untuk reliabilitas,
kenyamanan, lamanya waktu pemakaian, kemudahan pemakaian, dan efesiensi dalam
pemakaian.
Antropometri merupakan salah satu ilmu yang digunakan untuk menciptakan
kondisi kerja yang ergonomis. Ergonomi merupakan ilmu perancangan bebasis
manusia (Human Centered Design). Dengan diterapkan ergonomic, sistem kerja
menjadi lebih produktif dan efesien. Menurut (Sutalaksana, 1979), dilihat dari sisi

xi
rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomic dapat dikelompokkan menjadi 4
bidang penelitian, yaitu:
1. Penelitian tentang Display
Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang
dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambng-lambang. Display
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Display statis dan Display dinamis.
2. Penelitian tentang kekuatan fisik manusia
Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika bekerja
dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar
sesuai dengan kemampuan fisisk manusia ketika melakukan aktivitas tersebut.
Penelitian ini merupakan bagian dari biomekanik.
3. Penelitian tentang ukuran/dimensi tempat kerja
Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang sesuai
dengan ukuran tubuh manusia, dipelajari dalam antropometri.
4. Penelitian tentng lingkungan fisik
Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari
ruangan dan fasilitas-fasilitas dimana manusia bekerja. Hal ini meliputi
perancangan cahaya, suhu, suara, temperatur, warna, kelembapan, bau bauan,
getaran pada suatu suatu fasilitas kerja.

2.2 Uji keseragaman Data


Uji keseragaman data bisa dilaksnakan dengan cara visual atau
mengaplikasikan peta control test keseragaman data secara visual dilakuakan secara
sederhana, mudah dan cepat. Peta control adalah suatu alat yang tepat guna untuk
menguji keseragaman data.
Menghitung standar deviasi dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

σ= √ n−1
∑ x2
∑ x 2−
n

xii
Dimana :

σ = standar deviasi

N = jumlah pengamatan pendahuluan

Xi = waktu penyelesaian yang teramati selama pengukuran pendahuluan

Menentukan batas control atas (BKA) dan batas control bawah (BKB) dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:

BKA = X̄ + k. σ

BKB = X̄ - k . σ

2.3 Uji kecukupan Data


uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data-data yang didapatkan sudah
cukup atau belum yaitu dengan melihat apakah data pendahuluan jumlahnya
seharusnya (N) maka dapat diketahui melalui rumus berikut :

k
N=[s
√ N ∑ x 2−( ∑ x ) 2 ]2
∑x

Keterangan :

K : konstanta, besarnya tergantung dengan tingkat keyakinan (tk) yang diinginkan


apabila tk = 95% maka k =2

S : derajat ketelitian yang diinginkan

X : data pengamatan

N : jumlah pengamatan

2.4 Uji Percentile Data


Terdapat tiga nilai percentile yang baisanya digunakan dalam perancangan
yakni persentil kecil, percentile besar, dan persentil tengah.

xiii
1) Persentil kecil (persentil 5)
Merupakan persentil yang dipilih ketika dimensi rancangan tersebut “kritis” bagi
mereka yang berukuran kecil akan sangat kesulitan menggunkan suatu rancangan jika
dimensi tersebut dibuat terlalu besar, lebar maupun tinggi. Namun, dengan catatan
orang yang besar tetap nyaman, walaupun ukurannya terlalu kecil atau pendek.
2) Persentil besar (persentil 95)
Merupakan persentil yang digunakan ketika mereka yang berukuran tubuh besar atau
tinngi akan kesulitan menggunakan suatu racangan jika dibuat pendek tetap merasa
nyaman.
3) Persentil tengan (persentil 50)
Merupakan persentil yang digunakan ketika rancangan tidak mensyaratkan kedua
kondisi terlalu besar atau terlalu kecil. Dalam hal ini, orang yang berbadan besar
maupun kecil sama-sama merasa nyaman dengan produk tersebut.
Jika diketahui nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku dari suatu set data,
maka dengan mudah dapat dihitung besarnya persentil p sebagai berikut:

Pi = X̄ + Ki .S

Dimana,

P= nilai persentil yang dihitung

X̄= nilai rata – rata, X̄ = ∑i=1n xi/n

K= factor pengali persentil yang diinginkan, dengan nilai k dapat dilihat pada tabel
yang diperoleh dari nilai z pada tabel distribusi normal.

√∑
n
❑ xi− X̄
S= simpangan baku, s = i=1 x
n−1

xiv
BAB III
PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data

Tabel 3.1 Data Antropometri Mahasiswa Pagi Angkatan 2016

A Pagi B Pagi
Lebar Lebar
Panjang Panjang
Jari Jari
Jari Jari
2, 3, 4, 5 2, 3, 4, 5
7 7 7 9
6 7 7 10
6 7 7 10
7 8 7 9
4 9 7 7
7 9 7 7
6 7 6 8
6 7 7 11
6 7 7 8
6 7,5 8 8
7 7 8 7
6 6 7 7
7 6 7 9
6 7,5 7 9
5.5 6 7 9
7 7 7 7
5 7 6 7
5.5 9 6 7
5.5 8 6 6
7 8 7 7
6 8 8 8
6 8 8
7 8 8
8 8
8 8

xv
3.2 Data Antropometri Mahasiswa Sore Angkatan 2016
A Ssore B Sore
Lebar Lebar
Panjang Panjang
Jari Jari
Jari Jari
2, 3, 4, 5 2, 3, 4, 5
7 8 7 11,7
7 8 7.5 11,8
9 9 7 10,9
6 7 7 10,3
7 8 7 11
7 8,2 8.5 11,8
6.5 8 7 10,7
6 8 8 12
7 8 7 10,5
6 8 7.5 11,9
6 7,5 7 10,7
6.5 7,5 7.5 12
7 8 7.5 11,2
6.5 8 8.5 11,9
7 8 7.5 10,8
7 8 8.5 11,4
7 8
6 9
6.5 8
6 9,5
7 8
6 8
7 8,5
7 8
6 8
7 9,5
7 9
6 8
7 8
7 9
6 8,5
6 7
7 7
6 8
6 8
6 8

xvi
3.3 Data Antropometri Mahasiswa Sore Angkatan 2016

C Sore
Lebar
Panjang
Jari
Jari
2, 3, 4, 5
7 13
6 7
6 11
6 8
6 8
5 8
6 8
8 9
6 8
7 8
7 8
7 8
7 9
7 9
6 9
6 8
6 8,5
6 9
6 9
6 11
6 11
6 11
6 8
8 9
5 7
7 8
6 9
6 10

Tabel 3.4 Faktor Pengali Perhitungan Persentil


Persentil P1 P5 P10 P25 P50 P75 P90 P95
K -2,236 -1,645 -1,282 -0,674 0 +0,674 +1,282 +1,645

xvii
3.2 Pengolahan Data
3.2.1 Uji keseragaman data
3.2.1.1 Uji Keseragaman Data Panjang Jari (PJ) Jempol
Berikut ini adalah uji keseragaman data panjang jari (PJ) Jempol.
Dengan tingkat keyakinan 95% (k=2) dan tingkat ketelitian 5% = 0,05.
N = 128 Σx2 = 5896
Σx = 862 (Σx)2 = 743044
Σx 862
x̄ = n = 128 = 6,73

s =√ 2
Σx −
( Σx)2

n−1
n

=√
743044
5896−
128
128−1

=√
5896−¿ 5805,03
¿
127

=1
BKA = x̄ + k σ BKB = x̄ - k. Σ

= 6,73 + 2.1 = 6,73 - 2.1


= 6,73 + 2 = 6,73 – 2
= 8,73 = 4,73
3.2.1.2 Uji Keseragaman Data Lebar Jari 2, 3, 4, 5 (LJ)
Berikut ini adalah uji keseragaman data pada lebar jari 2, 3, 4, 5 (LJ).
Dengan tingkat keyakinan 95% (k=2) dan tingkat ketelitian 5% = 0,05.
N = 126 Σx2 = 9644
Σx = 1094,3 (Σx)2 = 1197492,5
Σx 1094,3
x̄ = n = 128 = 8,54

xviii
s =√ 2
Σx −
( Σx)2

n−1
n

=√
1197492,5
9644−
128
128−1

=
√ 9644−9355,41
127
= 1,5
BKA = x̄ + k σ BKB = x̄ - k. Σ
= 8,54 + 2.1,5 = 8,54 – 2.1,5
= 8,54 + 3 = 8,54 – 3
= 11,54 = 5,54
3.2.2 Uji Kecukupan Data
3.2.2.1 Uji Kecukupan Data Panjang Jari (PJ) Jempol
Berikut ini adalah uji kecukupan data pada panjang jari (PJ) jempol.
Dengan tingkat keyakinan 95% (k=2) dan tingkat ketelitian 5% = 0,05.
N = 121 Σx2 = 5562
Σx = 816 (Σx)2 = 665856
Σx 816
x̄ = n = 121 = 6.74
K
N’ =[ S
√ 2
NΣx −(Σx)2 2
]
Σx
2
√121 ( 5562 )−665856 2
= [ 0,5 ]
816
40 √ 673002−665856 2
= [ ]
816
1600 X 7146
= 665856

= 17,17

xix
N’ ≤ N = 17 ≤ 121, sehingga data dikatakan cukup.

3.2.2.2 Uji Kecukupan Data Lebar Jari 2, 3, 4, 5 (LJ)


Berikut ini adalah uji kecukupan data pada lebar jari 2, 3, 4, 5 (LJ).
Dengan tingkat keyakinan 95% (k=2) dan tingkat ketelitian 5% = 0,05.
N = 114 Σx2 = 8453
Σx = 980,2 (Σx)2 = 960792,04
Σx 980,2
x̄ = n = 116 = 8,45
K
N’ =[ S
√ 2
NΣx −(Σx)2 2
]
Σx

2 √ 116 ( 8453 )−¿ 960792,04 2


=[ ¿]
0,05 980,2
40 √ 980548−960792,04 2
= [ ]
989,2
1600× 19755,96
= 960792,04
= 32,90
N’ ≤ N = 33 ≤ 116, sehingga data dikatakan cukup
3.2.3 Uji Percentile Data
3.2.3.1 Uji Percentile Data Panjang Jari (PJ) Jempol
Dengan tingkat percentile 95, maka bisa menggunakan pada panjang
jari (PJ) jempol. P95, sehingga K = +1,645.
N = 121 Σx² = 5562
Σx = 816 (Σx)² = 665856
Σx 816
x= = =6.74
n 121


( Σx )2
2
Σx −
n
S=
n−1

xx

665856
5562−
121
¿
121−1

¿
√ 5562−5502,94
120
¿ 0,7
P95 =x + K 95 . S
= 6,74 + 2 . 0,7
= 8,14
3.2.3.2 Uji Percentile Data Lebar Jari 2, 3, 4, 5 (LJ)
Dengan tingkat percentile 95, maka bisa menggunakan pada lebar
jari2, 3, 4, 5 (LJ). P95, sehingga K = +1,645.
N = 116 Σx² = 8453
Σx = 980,2 (Σx)² = 960792,04
Σx 980,2
x= = =8,45
n 116


2 ( Σx )2
Σx −
n
S=
n−1


960792,04
8453−
116
¿
116−1

¿
√ 8453−8282,69
115
¿ 1.21
P95 =x + K 95 . S
= 8,45 + 2.1,21
= 10,87

xxi
xxii
3.3 Pengolahan Data Software
3.3.1 Uji Normalitas Data Panjang Jari (PJ) Jempol

Gambar 3.2 Probability Plot of PJ Jempol


Pada uju normalitas data panjang jari (PJ) Jempol dalam software
minitab didapatkan nilai α < 0,005.

3.3.2 Uji Normalitas Data Lebar Jari (LJ) 2, 3, 4, 5

Gambar 3.3 Probability Plot of LJ


Pada uju normalitas data lebar jari 2, 3, 4, 5 (LJ) dalam software
minitab didapatkan nilai α < 0,005.

xxiii
3.2 Analisis Data Manual
3.4.1 Analisa Keseragaman Data
3.4.1.1 Analisa Data Panjang Jari (PJ) Jempol
Setelah melakukan perhitungan uji keseragaman data secara manual
maka dapat diketahui bahwa BKA dan BKB dari Panjang Jari (PJ)
jempol, yang di peroleh 8,73 dan 4,73 dari 128 ada data 7 yang keluar
dari data sehingga jumlah data normal menjadi 121.
3.4.1.2 Analisa Data Lebar Jari 2, 3, 4, 5 (LJ)
Setelah melakukan perhitungan uji keseragaman data secara manual
maka dapat diketahui bahwa BKA dan BKB dari Lebar Jari 2, 3, 4, 5
(LJ), yang di peroleh 23,595 dan 5 dari 15,54 data ada 5,54 data ada 12
yang keluar dari data sehingga jumlah data normal menjadi 116.

3.4.2 Analisa Kecukupan Data


3.4.2.1 Analisa Data Panjang Jari (PJ) Jempol
Pada uji kecukupan data Panjang Jari (PJ) jempol, didapatkan hasil N’
≤ N = 17 ≥ 121, sehingga data dikatakan cukup.
3.4.2.2 Analisa Data Lebar Jari 2, 3, 4, 5 (LJ)
Pada uji kecukupan data Lebar Jari 2, 3, 4, 5 (LJ) didapatkan hasil N’
≤ N = 33 ≤ 116, sehingga data dikatakan cukup.

3.4.3 Analisa Percentile Data


3.4.3.1 Analisa Data Panjang Jari (PJ)
Dengan tingkat percentile 95 maka pada perhitunga pada Panjang Jari
(PJ) jempol didapatkan nilai persentil sebesar 8,14 cm.
3.4.3.2 Analisa Data Lebar Jari 2, 3, 4, 5 (LJ)
Dengan tingkat persentile 95 maka pada perhitungan pada Lebar Jari
2, 3, 4, 5 (LJ) didapatkan nilai persentil sebesar 10,87 cm.

xxiv
3.5 Analisis Data Software
H0= Data Tidak Normal
H1= Data Normal
Pada uji normalits data Panjang Jari (PJ) jempol didapatkan α < 0,05 maka H0
ditolak, dan menerima H1, sehingga data bisa dikatakan berdistribusi normal.
Pada uji normalitas data lebar jari 2, 3, 4, 5 (LJ) didapatkan α<0,05 maka H0
ditolak, dan menerima H1, sehingga data bisa dikatakan berditribusi normal.

3.6 Analisa Produk


Dalam Pembuatan produk pemotong kuku ini kita perlu menggunakan ukuran
yang sesuai dengan data dari antripometri, sementara untuk menekan tuas pada
pemotong kuku butuh 8,14 cm yang di dapat dari Panjang Jari (PJ) jempol, untuk
menahan topangan dari pemotong kuku yakni 10,87 cm yang didapatkan dari Lebar
Jari 2, 3, 4, 5 (LJ) , untuk lebar dari produk tersebut 1,35 yang diperoleh dari hasil
dari Lebar Jari 2, 3, 4, 5 (LJ) 10,87/4 = 2,71/2 = 1,35.
Dari produk yang dirancang sedemikian rupa dapat dianalisa bahwa dalam
menentukan atau merancang suatu produk maka harus disesuaikan dengan ukuran
dimensi tubuh manusia yang akan menggunakan produk ini agar terciptanya produk
yang ergonomis. Dan juga bisa digunakan untuk semua konsumen bagi yang
memakai produk ini.

Gambar 3.4 Desain Produk Pemotong Kuku

xxv
BABIV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam Pembuatan produk pemotong kuku ini kita perlu menggunakan ukuran
yang sesuai dengan data dari antripometri, sementara untuk menekan tuas pada
pemotong kuku butuh 8,14 cm yang di dapat dari Panjang Jari (PJ) jempol, untuk
menahan topangan dari pemotong kuku yakni 10,87 cm yang didapatkan dari Lebar
Jari 2, 3, 4, 5 (LJ) , untuk lebar dari produk tersebut 1,35 yang diperoleh dari hasil
dari Lebar Jari 2, 3, 4, 5 (LJ) 10,87/4 = 2,71/2 = 1,35.
Setelah melakukan perhitungan uji keseragaman data secara manual maka
dapat diketahui bahwa BKA dan BKB dari Panjang Jari (PJ) jempol, yang di peroleh
8,73 dan 4,73 dari 128 ada data 7 yang keluar dari data sehingga jumlah data normal
menjadi 121. Setelah melakukan perhitungan uji keseragaman data secara manual
maka dapat diketahui bahwa BKA dan BKB dari Lebar Jari 2, 3, 4, 5 (LJ), yang di
peroleh 23,595 dan 5 dari 15,54 data ada 5,54 data ada 12 yang keluar dari data
sehingga jumlah data normal menjadi 116.
Pada uji kecukupan data Panjang Jari (PJ) jempol, didapatkan hasil N’ ≤ N =
17 ≥ 121, sehingga data dikatakan cukup. Pada uji kecukupan data Lebar Jari 2, 3, 4,
5 (LJ) didapatkan hasil N’ ≤ N = 33 ≤ 116, sehingga data dikatakan cukup.
Dengan tingkat percentile 95 maka pada perhitunga pada Panjang Jari (PJ)
jempol didapatkan nilai persentil sebesar 8,14 cm. Dengan tingkat persentile 95 maka
pada perhitungan pada Lebar Jari 2, 3, 4, 5 (LJ) didapatkan nilai persentil sebesar
10,87 cm.
Penentuan percentile 95 karena dapat menciptakan produk yang ergonomis
untuk digunakan pada semua ukuran pengguna agar merasa nyaman.

xxvi
4.2 Saran
Dalam pelaksanaan praktikum ini diperlukan adanya ketelitian dalam
perhitungan uji kecukupan data, dan percentilenya, sehingga akan didapatkan hasil
yang akurat. Dan perlu diperhatiakn apabila terdapat nilai ekstrim pada uji
keseragaman data, maka perlu dihilangkan nilai ekstrim tersebut tanpa dihitung
ulang. Dan untuk penentuan ukuran, gunakanlah ukuran – ukuran yang tidak
membatasi ukuran tertentu saja, agar dapat digunakan semua kalangan dengan ukuran
tubuh yang bermacam – macam.

xxvii

Anda mungkin juga menyukai