Anda di halaman 1dari 6

PASAR UANG

Referensi :
1. Manajemen Pasar Uang dan Pasar Modal, Mia lasmi Wardiyah. Bandung.
2. Pasar Uang Rupiah : Kondisi saat ini & Kebijakan Pengembangan, Bank Indonesia. 2018

A. Definisi Pasar Uang


Menurut Para Ahli :
1. Nasarudin
Pasar uang adalah suatu sarana yang menyediakan pembiayaan jangka pendek (kurang
dari satu tahun). Pasar uang tidak seperti pasar modal yang mempunyai suatu tempat fisik,
pembiayaan yang dilakukan didasarkan pada pinjaman (loan).
2. Anoraga dan pakarti (2001)
Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan yang abstrak dimana para pemilik dana jangka
pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik secara
langsung maupun melalui perantara. Dana jangka pendek adalah suatu danadana yang
dihimpun dari perusahaan maupun perorangan dengan batasan waktu dari satu hari sampai
satu tahun, yang dapat diperjualbelikan didalam pasar uang.
Menurut Undang – Undang :
1. Definisi menurut pbi no.18/11/pbi/2016 tentang pasar uang
Pasar uang adalah bagian dari sistem keuangan yang bersangkutan dengan kegiatan
perdagangan, pinjam-meminjam, atau pendanaan berjangka pendek sampai dengan 1
(satu) tahun dalam mata uang rupiah dan valuta asing, yang berperan dalam transmisi
kebijakan moneter, pencapaian stabilitas sistem keuangan, dan kelancaran sistem
pembayaran.
Pengertian umum :
1. Pasar uang adalah tempat dimana suatu pihak meminjam dana dari pihak lainnya pada
tingkat bunga tertentu dan untuk jangka waktu dibawah satu tahun.
2. Suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek dapat
menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya baik secara langsung maupun
melalui perantara.

B. Sejarah Klasifikasi Pasar Uang


Sesuai dengan namanya, pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan
penawaran dana-dana atau surat-surat berhrga yang mempunyai jangka waktu satu tahun
atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan.
Pada pasar uang ini diperjualbelikan instrumen kredit jangka pendek. Kredit yang
dimaksud dapat berupa kredit harian (on call), kredit bulanan (prolongasi), ataupun kredit
tiga bulanan (belening). Karena diperjualbelikan kurang dari satu tahun, kredit tersebut
disebut kredit jangka pendek. Adapun jenis instrumen pada pasar uang, antar lain SBI,
SBPU, SUN, Repurchase Agreement, dan lain-lain. Para pelaku pasar uang, di antaranya
bank, perusahaan asuransi, dan perusahaan keuangan nonbank lainnya.
Dalam sejarahnya, pasar uang muncul karena dunia mengalami krisis moneter
secara global, yang memunculkan sebuah ide di dunia perekonomian, yaitu diadakannya
simpan pinjam, kredit, baik jangka panjang maupun jangka pendek, seperti SBI, SBPU,
Sun, Repurchase Agreement, yang dapat membantu perekonomian pada saat krisis
moneter.
Pada tahun 1968 Bank Indonesia membentuk Tim Persiapan Pasar Uang dan
Modal tahun 1969, yang diketuai Gubernur Bank Indonesia. Pada tahun 1972 tim ini
diganti dengan Badan Pembina Pasar Uang dan Modal yang masih di ketuai oleh
Gubernur Bank Indonesia. Pada akhir tahun 1967, badan inilah yang melahirkan Badan
Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) dan PT Persero Danareksa.

C. Fungsi Pasar Uang


1. Fungsi likuiditas: menjembatani antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang
kekurangan dana dalam jangka pendek.
2. Fungsi accumulation of wealth (investasi) dan diversification of wealth (diversifikasi
portofolio).
3. Sarana implementasi kebijakan (moneter dan fiskal).

D. Tujuan Pasar Uang


Tujuan Bank Indonesia melakukan pengembangan Pasar Uang adalah:
1. Menciptakan Pasar Uang yang likuid, efisien, transparan, dan berintegritas, didukung
Infrastruktur Pasar Keuangan yang sesuai dengan standar internasional; dan
2. Mendukung tersedianya sumber pembiayaan ekonomi nasional.

Pihak-pihak yang terkait dalam pasar uang adalah sebagai berikut:


3. Pihak yang membutuhkan dana Dalam hal ini baik bank maupun perusahaan non bank
yang kebetulan membutuhkan dana yang segera harus dipenuhi untuk kepentingan tertentu.
4. Pihak yang menanamkan dana yaitu pihak yang menyediakan dana atau pihak yang
menjual dana baik bank maupun perusahaan non bank dengan tujuan investasi di pasar
uang.

Ada 4 (empat) tujuan dalam menghimpun dana dari pasar uang yaitu:
1. untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek, seperti membayar membayar utang yang
segera akan jatuh tempo.
2. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, karena disebabkan kekurangan uang kas
3. untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yaitu membayar biaya-biaya, upah karyawan,
pembelian bahan dan kebutuhan modal kerja lainnya.
4. sedang mengalami kalah kliring hal ini terjadi di lembaga kliring dan harus segera di
bayar.

Sedangkan tujuan dari pihak yang bermaksud menanamkan dananya di pasar modal adalah:
1. untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu.
2. Bermaksud membantu pihak yang benar-benar mengalami kesulitan keuangan.
3. Spekulasi, dengan harapan akan memperoleh keuntungan besar dalam waktu yang relatif
singkat dan dalam kondisi ekonomi tertentu

E. Ciri – Ciri Pasar Uang


1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
2. Hanya memenuhi dana pada jangka pendek.
3. Mekanisme pasar uang lebih menekankan pada suatu pertemuan antara pemilih dana
dengan pihak yang membutuhkan dana.
4. Menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli aset finansial.
5. Memeprtemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang mengalami deficit.
6. Transaki dalam pasar uang sebagian bersifat jangka pendek.
7. Pasar uang juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek perusahaan,
lembaga keuangan, dan pemerintah, mulai dari overnight sampai dengan jangka waktu
jatuh tempo satu tahun.
8. Pada waktu yang sama pasar uang menyediakan outlet investasi bagi pihak surplus dana
jangka pendek yang ingin memperoleh pendapatan atas dana yang belum terpakai.

F. Kelebihan dan Kelemahan Pasar Uang


1. Kelebihan Pasar Uang
a) Sarana untuk mencari pinjaman dana jangka pendek bagi perusahaan yang mengalami
kesulitan likuidittas.
b) Sarana untuk menempatkan kelebihan dan yang dimiliki oleh badan usaha.
2. Kelemahan atau Risiko Pasar Uang
a) Risiko pasar (market risk); risiko yang berkaitan dengan kenaikan tingkat bunga,
mengakibatkan investor mengalami capital loss;
b) Risiko reinvertment; risiko yang berkaitan dengan turunnya harga sekuritas;
c) Risiko gagal bayar; risiko yang terjadi akibat peminjam (debitur) tidak mampu
memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan;
d) Risiko inflasi; pemberi pinjaman menghadapi kemungkinan naiknya harga-harga
barang dan jasa yang menurunkan daya beli atas pendapatan yang diterimanya;
e) Risiko valuta (currency risk); risiko yang terjadi karena perubahan yang tidak
menguntungkan terhadap kurs mata uang asing;
f) Risiko politik; risiko yang berkaitan dengan perubahan Undang-Undang atau peraturan
pemerintah.
G. Peserta Pasar Uang
1. Lembaga Keuangan
2. Perusahaan besar
3. Lembaga Pemerintahan
4. Individu
5. Bank Indonesia

H. Jenis Pasar Uang


Pasar keuangan dapat dibagi ke dalam beberapa subjenis, sebagai berikut:
a. Pasar modal, yang terdiri atas pasar primer dan pasar sekunder, yang terbagi lagi
menjadi:
1) Pasar saham , yaitu sarana pembiayaan melalui penerbitan saham dan merupakan
sarana perdagangan saham;
2) Pasar Obligasi, yaitu sarana pembiayaan melalui penerbitan obligasi dan merupakan
saranan perdagangan obligasi.
b. Pasar komoditi, yaitu memfasilitasi perdagangan komoditi.
c. Pasar keuangan, yaitu sarana pembiayaan utang jangka pendek dan investasi.
d. Pasar derivatif, yaitu sarana yang menyediakan standarisasi kontrak berjangka bagi
perdagangan suatu produk pada suatu tanggal pada masa mendatang.
e. Pada asuransi, yaitu memfasilitasi redistribusi dari berbagai risiko.
f. Pasar valuta asing, yaitu memfasilitasi perdagangan valuta asing.

I. DEBITUR DAN KREDITUR DALAM PASAR UANG


Menentukan siapa debitur (borrrower) dan siapa kreditur (leader) dalam pasar uang agak
sulit, karena kadang perusahaan atau lembaga-lembaga yang sama beroperasi di kedua sisi
pasar uang, yaitu dalam waktu yang sama bisa sebagai debitur dan juga kreditur.
Lembagalembaga yang biasanya ikut bermain di dua sisi pasar uang adalah bank-bank besar,
lembaga-lembaga keuangan non bank, lembaga-lembaga pemerintah. Bahkan kadang
bankbank sentral dapat menjadi pemasok dana yang agresif di pasar uang dan mengambil
posisi sebaliknya pada esok harinya.

J. Instrumen Pasar Uang


Adapun jenis-jenis instrumen pasar uang yang ditawarkan antara lain:
1. Interbank Call Money
merupakan pinjaman antar bank yang terjadi dalam proses kliring. Dalam transaksi
kliring ada yang kalah dan ada yang menang. Bagi bank yang kalah kliring apabila tidak
dapat menutupi kekalahannya maka akan terkena sanksi dari Bank Indonesia. Oleh
karena itu agar tidak dikenakan sanksi akibat kekurangan likuiditas bank tersebut dapat
meminjamkan uang dari bank lain yang kita kenal dengan nama interbank call money
atau call money.
Pengertian call money adalah kredit atau pinjaman yang harus segera dilunasi/dibayar
apabila sudah ada tagihan atau panggilan dari pihak pemberi dana (kreditur). Jangka
waktunya berkisar 1 hari sampai dengan 7 hari.
Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pemberian fasilitas call
money antara lain:
• Fasilitas call money diberikan lembaga kliring kepada bank-bank yang mengalami
kekalahan kliring dan kekurangan likuiditas.
• Besarnya pinjaman call money tidak boleh melebihi kalah kliring hari ini.
• Instrumen pinjaman dapat berupa promes.
• Maksimal jangka waktu 7 hari dan apabila tidak dapat dilunasi pada masa jatuh tempo,
maka akan berubah menjadi pinjaman biasa.

2. Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia merupakan surat berharga yang
diterbitkan Bank Sentral (Bank Indonesia). Penerbitan SBI dilakukan atas unjuk dengan
nominal tertentu dan penerbitan SBI biasanya berkaitan dengan kebijakan pemerintah
terhadap operasi pasar terbuka dalam masalah penanggulangan jumlah uang beredar.
SBI Pertama sekali terbit pada tahun 1970 dan hanya diperdagangkan antar bank. Namun
kebijaksanaan ini tidak berlangsung lama karena pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan
untuk memperkenankan bank-bank umum untuk menerbitkan sertifikat deposito tahun
1971.
Tujuan bagi investor baik bank maupun lembaga keuangan lainnya membeli SBI adalah
sebagai akibat kelebihan dana yang tidak disalurkan untuk sementara waktu, namun pihak
investor memerlukan dana kembali, maka dengan mudah SBI dapat diperjualkan kepada
pihak Bank Indonesia atau pihak lainnya.

3. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dengan nominal tertentu. Jangka waktunya pun
bervariasi sesuai dengan keinginan bank. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan
kepada lembaga atau pihak umum jika memerlukan dana.
Perbedaan antara sertifikat deposito dengan deposito berjangka adalah:
• dalam hal identitas, di mana sertifikat deposito atas unjuk sedangkan deposito berjangka
atas nama.
• dalam hal nominal sertifikat deposito sudah tercetak sedangkan deposito berjangka
belum.
• dalam hal penarikan bunga, sertifikat deposito dapat ditarik di muka sedangkan deposito
berjangka hanya dapat ditarik setiap bulan atau setelah jatuh tempo.

4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)


merupakan surat berharga yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia tahun 1985 sebagai
salah satu alat untuk melakukan operasi pasar terbuka dalam rangka ikut menstabilkan
nilai rupiah. Bank atau lembaga keuangan yang ingin memperoleh dana jangka pendek
dapat menerbitkan SPBU ini kemudian diperjualbelikan dengan Bank Indonesia atau
pihak-pihak lainnya.

5. Banker's Acceptance
merupakan wesel bank yang diberikan cap dengan kata-kata “accepted” dan dapat
diperjualbelikan di pasar uang sebagai salah satu sumber dana jangka pendek. Jangka
waktu penarikan antara 30 hari sampai dengan 180 hari. Wesel yang diberi cap
“accepted” inilah yang kemudian kita kenal dengan Banker's acceptance.
Banker's acceptance terjadi dalam perdagangan luar negeri (ekspor-impor).

6. Commercial Paper
merupakan kertas berharga yang dapat diperdagangkan di pasar uang dengan jangka
waktu yang tidak lebih dari 1 tahun. Yang termasuk ke dalam commersial paper adalah
promes yang diterbitkan oleh perusahaan lembaga keuangan termasuk bank. Penerbitan
promes adalah untuk memenuhi kebutuhan modal jangka pendek perusahaan di mana
kepada si pemegang promes penerbit berjanji untuk membayar sejumlah uang tertentu
pada saat jatuh tempo.
Kelebihan commersial paper:
• Terletak dari jaminan di mana pihak penerbit tidak perlu menyediakan jaminan tertentu.
• Tingkat suku bunga yang relatif rendah jika dibandingkan dengan jenis kredit lainnya.
• Penerbitannya relatif mudah dengan jangka waktu yang tidak terlalu pendek.
Kelemahannya:
• akibat tidak adanya jaminan tertentu, maka untuk menjualnya reltif lebih sulit apabila si
penerbit tersebut bonafiditasnya dianggap kurang.
• Dana yang diperoleh hanya digunakan untuk modal kerja.

7. Treasuri Bills Merupakan instrumen pasar modal yang diterbitkan oleh Bank Sentral
dengan jangka waktu paling lama 1 tahun.
Keuntungan dari treasuri bills ini bagi pembeli faktor kepercayaan akan dibayar kembali
mengingat diterbitkan oleh bank pemerintah. Di samping jenis surat berharga ini mudah
diperjualbelikan. Treasuri bills diterbitkan di luar negeri sedangkan di Indonesia dapat
disamakan dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang diterbitkan Bank Indonesia.

8. Repurchase Agreement merupakan bentuk surat berharga yang juga dapat


diperjualbelikan dengan suatu perjanjian tertulis bahwa si penjual akan membeli kembali
surat-surat berharga tersebut.

Anda mungkin juga menyukai