Anda di halaman 1dari 20

Analisis Strukturalisme Dalam Cerpen Kematian Terindah

Disusun Oleh:

Melva Melvina (2197184013)

Dosen Pengampu:

Alfian Setya Nugraha, S.S., M.Hum.

Program Studi:

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas:

Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI

JOMBANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah swt yang telah memberikan


rahmat hidayah serta nikmat-Nya kepada seluruh umat dan mahluk-
Nya sehingga pada kesempatan kali ini saya bisa menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Sastra.

Shalawat serta salam akan senantiasa tercurahkan kepada Nabi


Muhammad saw, yang telah membimbing kita ke jalan yang benar.

Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan


baik  berupa materi maupun moral dari berbagai pihak. Untuk itu
saya ucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Alfian Setya
Nugraha, S.S., M.Hum selaku Dosen Pengampu kami yang telah
memberikan ilmunya kepada kami semua.

Saya menyadari bahwasannya makalah saya ini masih jauh dari


kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai
acuan saya untuk memperbaiki dalam penyusunan makalah
selanjutnya.. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Jombang, Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR 

DAFTAR ISI 

BAB I PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

1.2     Rumusan Masalah

1.3     Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1     Sinopsis cerpen Kematian Terindah

2.2     Unsur Intrinsik Cerpen Kematian Terindah

2.3     Unsur Ekstrinsik Cerpen Kematian Terindah

BAB III PENUTUP

3.1     Simpulan

3.2     Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa


dengan kisahan yang pendek dengan kesan tunggal dan terpusat
pada satu tokoh dalam suatu situasi. Cerpen terbangun dari dua
unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
cerpen meliputi tema, amanat, latar, sudut pandang, tokoh,
penokohan, dan diksi. Sedangkan unsur ekstrinsik cerpen
meliputi nilai sosial, pilitik, biografi pengarang dll. Cerpen
merupakan potret kehidupan nyata yang disajikan oleh
pengarang melalui cerita. Oleh karena itu, dengan
mengapresiasi cerpen kita akan mendapat pengalaman hidup,
termasuk nilai positif watak di dalamnya.

Mengapresiasikan cerpen ada banyak sekali macamnya, salah


satunya adalah dengan cara menganalisis unsur pembangunnya,
baik unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik. Untuk melakukan
pengkajian terhadap unsur – unsur pembentuk karya sastra,
khususnya fiksi, pada umumnya kegiatan itu disertai oleh
kegiatan analisis.

Selain itu, dalam melakukan pengkajian sebuah karya sastra,


khususnya fiksi kita hendaknya melakukan pengkajian dengan
menggunakan teori – teori pengkajian fiksi. Ada beberapa teori
yang dapat digunakan dalam melakukan pengkajian karya sastra
yang berupa fiksi. Misalnya teori struktural, teori semiotik, teori
psikologi, teori sosiologi, dan lain – lain. Dalam makalah ini akan
membahas mengenai bentuk pengkajian fiksi yaitu cerpen
dengan menggunakan teori strukturalisme.
1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan


beberapa masalah, yaitu:

1.      Bagaimana tokoh dan penokohan pada cerpen Kematian


Terindah?

2.      Bagaimana penggunaan gaya bahasa yang terdapat pada


cerpen Kematian Terindah?

3.      Apa amanat yang terkandung di dalam cerpen Kematian


Terindah?

1.3    Tujuan

1.      Mengetahui tokoh dan penokohan yang ada dalam cerpen


Kematian Terindah.

2.      Mengetahui gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen


Kematian Terindah.

3.      Dapat mengambil amanat yang terkandung di dalam


cerpen Kematian Teridah.
BAB II

PEMBAHASAN

Sinopsis Cerpen  Kematian Terindah

Air mata ini seraya aliran sungai yang tak pasti di mana letak
ujungnya. Menciptakan segala kegelapan dan kesenduan hati.
Bayangannya seolah telah melekat pasti di dalam jiwa dan
ragaku. Sampai di bawah batas kesadarankupun aku tak mampu
sama sekali untuk melupakannya. Satria Andika, dengan segala
kesederhanaan yang dia miliki aku mencintainya. Sesosok pria
berwibawa yang sampai sekarang aku tak tau dia di mana.
Seorang pangeran yang dulu dan sampai sekarang. Lima tahun
berlalu tetap singgah di dalam relung hatiku yang paling dalam.
Kenangan akan kebersamaan yang dulu terjalin masih terekam
jelas di dalam otakku, meski kepala ini terbentur hingga
hancur ‘tak akan menghilangkan sedikitpun cerita tentangnya di
dalam hidupku. Ingatan ini melangkah mundur kembali,
mengingat peristiwa lima tahun silam, saat aku dan dirinya,
Satria Andika.

“Aku mencintaimu Serin” ucapnya seraya memegang kedua


pergelangan tanganku.
“Dan aku pun sangat mencintaimu Dika” balasku menatap mata
teduhnya itu.
Aku akan berjuang  sampai kedua orang tuamu mau
menerimaku. Aku akan pertahankan cinta kita. Salahkah aku
Serin, jika aku yang hanya seorang pedagang sayur
mencintai anak seorang direktur ternama sepertimu? tanyanya.
Aku tau ada luka mendalam di Dalam bayangan hitam bola
matanya. Tidak Dika, tidak ada yang salah. Cinta tak memandang
status seperti itu. Aku mencintai segala kesederhanaan yang kau
punya. Karena hanya kamulah yang mampu mencintaiku setulus
dan sepenuh jiwa ragamu. jawabku seolah menenangkan hati
dan perasaannya. Lalu bagaimana dengan seorang perwira yang
nantinya akan menjadi calon suamimu itu?

Jangan biarkan kata itu terucap lagi dari mulutmu Dika. Itu
pilihan orang tuaku. Dan sampai kapanpun hati ini akan tetap
selalu memilihmu. Sudah malam, sebaiknya aku antarkan kau
pulang. Hemmmm baiklah ..............  Aku peluk pinggang Dika,
ketika motor yang kita tumpangi melaju ke arah rumah tempat
di mana Dika selalu merasa dihina oleh papa. Dika lelaki yang
kuat, aku percaya suatu saat nanti dia mampu untuk meluluhkan
hati papa. Tiba di depan sebuah rumah mewah, terlihat mobil
sedan berwarna hitam gelap terparkir di halaman luas rumah
itu. Itu mobil Riko, seorang yang telah dipilih papa untuk
menjadi calon suamiku. Sekali lagi itu pilihannya dan hatiku
sama sekali tak menggubris lelaki siapapun yang mencoba
mendekatiku, karena hati ini telah tertancap kuat di dalam hati
Dika, dan tak ada satupun yang mampu merebutnya, meskipun
dia adalah seorang perwira hebat.

Serin, mengapa tak pernah kau gubris ucapan papa


ha??? Jangan kau berhubungan lagi dengan si gembel itu! Dia
hanya ingin memanfaatkanmu. Sungguh sapaan yang
sangat menyakitkan bagi siapapun yang mendengarnya. Maaf
om, bukan salah Serin. Saya yang telah memaksanya untuk
bertemu malam ini. Sekali lagi maafkan saya. Dika? panggilku
lirih. Dia hanya melirik sekilas ke arahku. Ohh memang kau anak
yang tak tau malu. Urusi saja seluruh sayur busukmu itu. Jika
semua sayur busuk itu telah berubah menjadi emas dan mampu
menyaingi kekayaanku, maka aku akan pertimbangkan lagi
untuk kau memacari anak tunggalku, Serin Wijaya! Ucapnya
sinis dan penuh dengan penghinaan. “ Om saya janji akan
membuat Serin bahagia”. Saya janji akan berusaha untuk
menjadi seperti apa yang om mau.
Baiklah aku tunggu segala bukti ucapanmu itu. Tapi jangan
berbangga dulu, Karena tetap saja pertunangan Serin dan Riko
akan tetap terlaksana. Papa, hentikan! Kau yang harus hentikan
Serin, dan sekarang masuklah.....  Masukk!!! Tanpa sempat
berkata lagi tangan perkasa Riko menarik lembut tanganku.
Menarikku masuk ke dalam. Meninggalkan Dika dengan segala
makian yang terus terlontar dari mulut papa. Hujan mulai
mengguyur deras. Sepertinya langit ikut menjadi saksi, betapa
hancur dan rapuhnya hatiku, dan begitu juga dengan hati orang
yang paling aku cintai, Satria Andika.

Lima tahun berlalu sejak kejadian itu. Dika meninggalkanku


tanpa jejak sedikitpun. Hingga saat hari pernikahanku dua tahun
silam dengan Rikopun Dika tak kunjung menampakkan
sosoknya. Begitu bencikah dia terhadapku sekarang? Begitu
mudahkah dia melupakan segala janji dan setianya? Meskipun di
sini, saat ini aku telah menjadi istri sah Riko Perdana, hati dan
perasaan ini tetap seperti lima tahun silam, tetap menjadi milik
kekasih yang paling aku cintai. Andika, andai kau tahu,
kembalilah. Bawa aku pergi bersamamu aku tak kuat jika terus
seperti ini. Setiap hari tangisan diiringi namamu selalu terurai.

Hari ini aku ingin berjalan-jalan sendiri. Mencari kesegaran


hidup yang selama ini telah mulai redup dimakan lembabnya
hati dan kalutnya perasaanku. Kuhidupkan mesin
mobil, mobilpun melaju ke sebuah pusat perbelanjaan mewah
yang rencananya hari ini akan diresmikan pembukaannya
langsung oleh pemilik mall mewah tersebut. Sesampai di sana,
sudah banyak pengunjung yang menyaksikan pemotongan tali
tanda resmi pembukaan mall itu. Hingga tiba pada satu titik
jantungku seolah berhenti, kakiku seolah rapuh dan tak mampu
berdiri, dadaku terasa penat dan sesak. Sosok itu. Sosok yang di
segani oleh jejeran pengusaha-pengusaha ternama yang ikut
serta dalam jalinan kerja sama pusat perbelanjaan itu adalah
sosok seorang yang selama lima tahun ini aku rindukan
kehadirannya. Yah, dia Satria Andika. Mataku lekat menatap
sosoknya. Mungkin karena ikatan cinta yang terlalu kuat atau
alasan apa sajalah Andika mampu merasakan sorotan mataku.
Dia balas menatapku. Tampak keterkejutan di dalam bola mata
teduh itu. Tak terasa air mata ini mulai terurai.

Dika kau ada di hadapanku sekarang, dan memanggil namamu


pun aku merasa tak sanggup. Segera aku
bergegas meninggalkan tempat tersebut menuju taman
pinggiran kota tempatku selama ini membagi rasa. Aku
menangis dan menangis di dalam ketenangan taman itu. Tak
kusangka aku dapat melihatnya kembali. Rasa senang, bahagia,
haru, bangga, marah, kecewa, bercampur menjadi satu.
Kekalutanku belum hilang saat ku rasa sentuhan hangat di
pundakku. Serin Wijaya, panggilnya lembut, segera ku tolehkan
wajah ke tempat sumber bunyi suara berada. Dika? dari mana
kau tau aku? Aku tak akan dengan mudah melupakanmu,
sayang......, Dika, mengapa kau tega, mengapa kau tak
memberiku kabar sama sekali? Mengapa kau biarkan orang lain
memilikiku Dika? Kau pembohong! teriakku histeris.

Tanpa banyak berkata, Dika membawa tubuhku ke dalam


dekapannya.
Sayang, andai kau tahu. Aku datang di hari pernikahanmu. Aku
hanya mampu melihatmu dari jauh tanpa pernah bisa aku
langkahkan kaki untuk mendekatimu. Aku malu sayang, aku
belum bisa menjadi apa yang seperti papamu mau saat itu. Sejak
saat itu aku berfikir meskipun mungkin kamu telah dimiliki orang
lain jika memang kamu adalah jodohku maka tanpa ragu aku
akan merebutmu kembali meskipun aku harus korbankan
nyawaku untuk itu. Jadi jangan pernah berfikir aku
membohongimu Serin. Tidak, aku tidak seperti itu katanya
tenang. Kata - kata yang dewasa itu cukup mampu meredam
segala gejolak kekecewaan ini. Aku sungguh sangat
mencintainya. Dan sampai sekarangpun perasaan itu tetap sama
adanya. Satria Andika, sosok yang dulu sangat diremehkan oleh
papa kini menjadi seorang pengusaha besar yang namanya

sangat diperhitungkan dalam jalinan-jalinan kerja sama nasional


maupun internasional.

Beasiswa kuliah singkatnya di Amerika mampu membawa


dirinya ke dalam kesuksesan seperti sekarang ini. Keadaan ini
membuatku merasa sangat dilema. Aku bahagia bisa bertemu
belahan jiwaku, namun aku tak kuasa akan kenyataan.
Kenyataan yang memaksaku untuk menyadari bahwa aku
bukanlah Serin yang dulu, sekarang aku adalah Serin Perdana,
istri sah dari suamiku, Riko Perdana. Sayang, maukah kau hidup
bersamaku? Aku akan membawamu ke tempat yang orang lain
tidak akan pernah menemukan dan mengusik hubungan kita.
Dika, tapi bagaimana bisa? Papa pasti akan menyuruh orang
suruhannya untuk mencari kita. Dan aku tidak ingin sesuatu
terjadi padamu. Sudah cukup kamu memendam segala sakit
hatimu selama ini.

Tenang Serin, percayalah. Tak akan ada satu orang pun yang
mampu mengusik kita. Kamu mau tau di mana tempat indah
itu? Iya, katakan Dika...... Kemudian Dika berjalan bergegas di
tengah jalan. Ketika berada persis di tengah keramaian
kendaraan bermotor itu Dika berteriak keras…. “Aku akan
membawamu ke surga kita Serin”. Jika kau mencintaiku,
kemarilah Bersamaku…!!! Bruukkkkkkkk… Truk besar
menghempaskan tubuh Dika dengan keras. Aku hanya
tercengang melihatnya. Tak kusangka Dika berbuat seperti itu.
Sebesar itukah cintanya padaku? Dika aku mencintaimu, sangat
mencintaimu. Tak ku sadari ternyata kaki ini membawaku ke
tengah jalan hingga sebuah pick up berkecepatan tinggi
menghempaskan tubuh kecilku. Gelap....., dan hanya itu yang
mampu aku rasakan.
Satria Andika, kini berada di sampingku, menggenggam erat
tanganku. Sekilas menoleh padaku dan melemparkan senyum
tampannya itu. Kami berdua melihat dua sosok tubuh
bersimbah darah tak bernyawa di tengah keramaian itu. Aku tau
kini jiwaku telah terlepas dari ragaku. Tapi aku sungguh

merasakan kebahagiaan yang selama lima tahun ini aku


nantikan. Tak akan pernah bisa suamiku Riko akan
melepaskanku dan membiarkanku hidup bahagia dengan Dika,
kekasih hatiku. Jadi mungkin inilah jalan terbaik dari serangkaian
hidupku. Papa, Mama, Riko suamiku, maafkan aku. Aku
meninggalkan kalian dengan perbuatan keji ini. Tapi pernahkah
kalian mengerti bahwa hanya dengan Dikalah aku merasa hidup.

Tak perlu aku hidup dengan kekayaan berlimpah. Aku hanya


ingin bersamanya, bersama Satria Andika, dan kini aku
mendapatkannya. Dan kalian tak lagi mempunyai hak atas
diriku. Mungkin di mata orang lain, kematianku adalah hal yang
tragis dan menyedihkan, tapi untukku, kematian ini adalah
kematian terindah, karena dengan kematian ini, aku dapat
memeluk erat kekasih hatiku, separuh dari nyawaku, orang yang
paling aku cinta “ Satria Andika” dan kini aku tak akan
melepasnya lagi.

ANALISIS CERPEN

 Kematian Terindah

Kajian teori struktural adalah suatu teori yang menganalisis


unsur – unsur pembangun yang ada di dalam karya sastra itu
sendiri. Pengkajian fiksi yang berupa cerita pendek, secara
struktural memiliki beberapa aspek yang dikaji, diantaranya
adalah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
A.  Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur pembangun yang berasal dari


dalam karya sastra. Di antaranya unsur intrinsik dalam sinopsis
cerpen  Kematian Terindah adalah sebagai berikut.

1.    Tema

Tema adalah suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang


suatu hal. Salah satunya dalam membuat karya tulis baik puisi,
cerpen, maupun novel. Berdasarkan uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa tema pada cerita pendek yang berjudul
Kematian Terindah  karya Anteng Maya Surawi adalah tentang
cinta yang berujung kematian.

2.    Tokoh

Tokoh adalah sosok atau pelaku yang mengambil peran dalam


sebuah karya sastra. Bentuk penokohan yang paling sederhana
di dalam cerpen adalah pemberian nama. Selain pemberian
nama penokohan juga dapat menggunakan dengan kata ganti
orang, tergantung pengarang menyikapi sudut pandangnya.
Berikut adalah tokoh dan penokohan yang ada pada sinopsis
cerpen  Kematian Terindah.

a.    Serin

Seorang putri dari direktur utama di sebuah perusahaan


ternama yang mencintai seorang pemuda yang bernama Satria
Andika. Penokohan Serin adalah sebagai protagonis.

b.    Satria Andika

Seorang lelaki yang hidup dalam kesederhanaan. Yang


mengandalkan mata pencariannya dengan hanya menjual
sayur–sayuran. Dialah sosok laki–laki yang sangat mencintai
Serin, anak dari seorang direktur di perusahaan ternama.
Penokohan Satria Andika adalah sebagai protagonis.
c.    Papa

Ayah dari Serin yang sangat menentang hubungan asmara Serin


dengan Satria Andika. Karena menurutnya, dengan segala
kesederhanaan yang dimiliki Satria Andika, dia tidak akan
mampu membahagiakan putrinya yang bernama Serin. Baginya
harta adalah sumber kebahagiaan Serin. Penokohan Papa Serin
adalah sebagai antagonis.

d.   Riko Perdana

Seorang perwira yang kaya raya dan berlimpah harta yang


menjadi pilihan papa Serin untuk dijadikan menantunya.
Penokohan Riko Perdana adalah sebagai tritagonis.

3.    Alur atau Plot

Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan–


tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang
dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita (Siswanto,
wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra). Berdasarkan uraian di
atas, maka alur cerita dalam cerpen Kematian Terindah karya
Anteng Maya Surawi adalah alur maju. Dengan dimulai dari
tahap sebagai berikut.

a.       Perkenalan

Menceritakan tentang hubungan asmara Serin dengan Satria


Andika. Yang mana Serin sangat mencintai Satria Andika dengan
segala kesederhanaan yang dimilikinya. Begitu pula dengan
Satria Andika yang sangat mencintai Serin dengan setulus
hatinya.

b.      Pemunculan Konflik

Ketika Satria Andika dicaci maki, dihina, direndahkan, bahkan


diusir oleh papa Serin dari rumahnya. Karena papa sangat
menentang hubungan asmara antara Serin dengan Santria
Andika. Karena Satria Andika adalah seorang pemuda yang
sederhana atau miskin.

c.       Konflik Meningkat

Ketika Serin menikah dengan lelaki pilihan papanya yaitu Riko


Perdana, pemuda yang berlimpah harta. Namun selama
menikah dan hidup bersama Riko Perdana, Serin tidak pernah
merasa bahagia karena dalam hidupnya hanya tangisan yang
selalu terurai.

d.      Klimaks atau Puncak

Ketika Serin dapat melihat dan bertemu kembali dengan Satria


Andika, pemuda yang selalu mengisi ruang hatinya. Saat itulah
Andika muncul dengan tampilan yang berbeda. Satria Andika
yang dulunya hanya seorang pedagang sayur dan diremehkan
oleh papa Serin, kini berubah menjadi sosok Satria Andika yang
disegani oleh jajaran pengusaha – pengusaha ternama.

e.       Penyelesaian

Saat truk besar menghempaskan tubuh Satria Andika dengan


keras serta Serin menghempaskan tubuhnya pada sebuah pick
up berkecepatan tinggi. Dengan demikian mereka
menghembuskan nafas terakhirnya dengan waktu dan tempat
yang sama, demi bersatunya cinta mereka yang abadi.

4.    Latar atau Setting

Latar atau setting adalah suatu tempat atau kejadian mengenai


suatu peristiwa dalam sebuah cerita. Pada sinopsis cerpen
Kematian Terindah terdapat beberapa latar atau setting,
diantaranya adalah:

a.         Latar Tempat

Latar tempat adalah menggambarkan lokasi terjadinya peristiwa


yang diceritakan dalam sebuah cerita. Dalam cerpen Kematian
Terindah terdapat beberapa latar tempat diantaranya adalah
sebagai berikut.

 Rumah Serin, Tempat dimana Satria Andika selalu di hina,


dan di caci maki oleh papa Serin.
 Pusat perbelanjaan mewah, yang pada saat itu akan
diresmikan pembukaannya.
 Taman pinggiran kota, tempat Serin dan Satria Andika
membagi rasa selama ini.
 Jalan raya, tempat Serin dan Satria Andika
menghempaskan tubuhnya pada sebuah truk dan mobil
pick up.

b.        Latar Waktu

Latar waktu adalah menggambarkan kapan sebuah peristiwa itu


terjadi. Di dalam cerpen Kematian Terindah sedikitnya terdapat
tiga latar waktu, yaitu:

 Lima tahun yang lalu, saat Satria Andika meninggalkan


kekasihnya, Serin.
 Siang hari, saat Serin hendak berjalan–berjalan sendiri ke
sebuah pusat perbelanjaan mewah.
 Dua tahun, perjalanan hidup Serin bersama Rico Perdana,
suami yang telah di jodohkan oleh papanya.

c.         Latar Suasana

Latar suasana adalah menggambarkan suasana atau budaya


yang melatarbelakangi terjadinya adegan atau suatu peristiwa.
Pada cerpen Kematian Terindah terdapat beberapa latar
suasana diantaranya adalah:

 Marah, pada saat papa Serin membentak, mencaci maki


serta mengusir Satria Andika dari rumahnya.
 Hening, saat Satria Andika melangkahkan kakinya pergi
peninggalkan rumah Serin.
 Sedih, ketika Satria Andika melihat dan menyasikan
pernikahan Serin dengan Riko Perdana dari kejauhan.
 Kecewa, saat Serin menunggu dan menanti kehadiran
Santria Andika seseorang yang selalu mengisi hatinya
untuk kembali hadir di kehidupannya. Akan tetapi Satria
Andika tidak kunjung datang kepadanya.

5.    Bahasa atau Gaya Bahasa

Untuk memberikan efek dan menghidupkan sebuah karya


sastra, penulis biasanya memanfaatkan keragaman bahasa yang
ada. Terlihat pada sebuah sinopsis cerita pendek Kematian
Terindah yang terdapat beberapa gaya bahasa yang digunakan,
yaitu:

 Dalam cerita pendek Kematian Terindah, penulis


cenderung menggunakan bahasa yang lugas. Seperti yang
terdapat pada kalimat “ Aku mencintaimu Serin, ucapnya
seraya memegang kedua pergelangan tanganku“. Penulis
sengaja menggunakan bahasa yang lugas agar pembaca
lebih mudah untuk memahami isi dari cerita tersebut.
 Selain menggunakan bahasa yang lugas, penulis juga
mengikutsertakan bahasa–bahasa kiasan atau majas,
yang mana dalam hal ini penulis cenderung memakai
majas hiperbola. Seperti yang terdapat pada kalimat “Air
mata ini seraya aliran sungai yang tak pasti di mana letak
ujungnya, menciptakan segala kegelapan dan kesenduan
hati, bayangannya seolah telah melekat pasti di dalam
jiwa dan ragaku”. Pemakaian bahasa kiasan tersebut di
maksudkan untuk memperindah dan lebih
menghidupkan karya tulisnya. Sehingga para pembaca
lebih bisa menikmati keindahan hasil karyanya.
6.    Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara yang digunakan oleh pengarang


sebagai sarana untuk menjadikan tokoh, tindakan, latar, dan
berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya
fiksi kepada pembaca.

Berdasarkan uraian di atas, dapat di katakan bahwa dalam


sinopsis cerita pendek Kematian Terindah, penulis menggunakan
sudut pandang orang pertama.

7.    Amanat

Di dalam cerita pendek Kematian Terindah karya Anteng Maya


Surawi, tersimpan beberapa amanat yang dapat kita petik dan
kita jadikan sebagai bahan pelajaran. Di antaranya adalah
sebagai berikut.

 Tidak selamanya kebahagiaan dapat di ukur dengan harta


dan tahta, namun dengan adanya cinta yang tulus
kebahagiaan itu akan menyertainya. Oleh karena itu
sebagai orang tua hendaknya tidak menuruti
keegoisannya, melainkan harus lebih mementingkan
kebahagiaan anak yang di sayanginya.
 Cinta tidak memandang harta dan tahta, melainkan cinta
datang dan mengisi hati secara tiba – tiba. Meskipun
begitu banyak perjalanan lika–liku yang dilaluinya namun
cinta yang tulus akan tetap diperjuangkan hingga jasad
tidak bernyawa lagi. Rela berkorban demi bersatunya
cinta yang abadi.

B.  Unsur Ekstrinsik

Unsur Ekstrinsik adalah unsur pembangun dalam sebuah karya


sastra yang berasal dari luar karya sastra. Di antaranya unsur
ekstrinsik dalam sinopsis cerpen Kematian Terindah adalah
sebagai berikut.

1.    Nilai Moral

Nilai moral yang terkandung dalam sinopsis cerpen Kematian


Terindah adalah kehidupan ini merupakan sebuah pilihan jadi,
ketika kita sudah menentukan pilihan kita maka jangan pernah
menyesal terhadap pilihan tersebut.

2.    Nilai Spiritual

Nilai spiritual yang terkandung dalam sinopsis cerpen Kematian


Terindah ini adalah “yang menentukan takdir adalah Tuhan
semata. Kita sebagai makhluk hanya pemain belaka. Maka,
jangan pernah bertindak bodoh dengan mengakhiri hidup hanya
karena masalah cinta”.
BAB III

PENUTUP

A.        Simpulan

Tokoh dan penokohan dalam cerita pendek Kematian Terindah


karya Anteng Maya Surawi adalah Serin sebagai pemain
protagonis, Satria Andika pemain protagonis, Papa sebagai
pemain antagonis, dan Riko Perdana sebagai pemain tritagonis.
Sedangkan amanat yang terkandung dalam sinopsis cerpen
Kematian Terindah karya Anteng Maya Surawi adalah sebagai
orang tua hendaknya tidak menuruti keegoisannya, melainkan
harus lebih mementingkan kebahagiaan anak yang di
sayanginya.

B.        Saran

Saya  menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.


Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, sebagai acuan kami untuk memperbaiki
dalam penyusunan makalah selanjutnya, dan demi
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi


semua kalangan termasuk diri saya sendiri,  Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Muis, Abdul. 2008. Horison Majalah Sastra: Kaki Langit. Jakarta:


Bumi Aksara

Sutardi.(2011).Apresiasi Sastra.Lamongan: CV.Ilalang pustaka


group.

Anda mungkin juga menyukai