Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
Program Studi:
Fakultas:
Ilmu Pendidikan
JOMBANG
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Air mata ini seraya aliran sungai yang tak pasti di mana letak
ujungnya. Menciptakan segala kegelapan dan kesenduan hati.
Bayangannya seolah telah melekat pasti di dalam jiwa dan
ragaku. Sampai di bawah batas kesadarankupun aku tak mampu
sama sekali untuk melupakannya. Satria Andika, dengan segala
kesederhanaan yang dia miliki aku mencintainya. Sesosok pria
berwibawa yang sampai sekarang aku tak tau dia di mana.
Seorang pangeran yang dulu dan sampai sekarang. Lima tahun
berlalu tetap singgah di dalam relung hatiku yang paling dalam.
Kenangan akan kebersamaan yang dulu terjalin masih terekam
jelas di dalam otakku, meski kepala ini terbentur hingga
hancur ‘tak akan menghilangkan sedikitpun cerita tentangnya di
dalam hidupku. Ingatan ini melangkah mundur kembali,
mengingat peristiwa lima tahun silam, saat aku dan dirinya,
Satria Andika.
Jangan biarkan kata itu terucap lagi dari mulutmu Dika. Itu
pilihan orang tuaku. Dan sampai kapanpun hati ini akan tetap
selalu memilihmu. Sudah malam, sebaiknya aku antarkan kau
pulang. Hemmmm baiklah .............. Aku peluk pinggang Dika,
ketika motor yang kita tumpangi melaju ke arah rumah tempat
di mana Dika selalu merasa dihina oleh papa. Dika lelaki yang
kuat, aku percaya suatu saat nanti dia mampu untuk meluluhkan
hati papa. Tiba di depan sebuah rumah mewah, terlihat mobil
sedan berwarna hitam gelap terparkir di halaman luas rumah
itu. Itu mobil Riko, seorang yang telah dipilih papa untuk
menjadi calon suamiku. Sekali lagi itu pilihannya dan hatiku
sama sekali tak menggubris lelaki siapapun yang mencoba
mendekatiku, karena hati ini telah tertancap kuat di dalam hati
Dika, dan tak ada satupun yang mampu merebutnya, meskipun
dia adalah seorang perwira hebat.
Tenang Serin, percayalah. Tak akan ada satu orang pun yang
mampu mengusik kita. Kamu mau tau di mana tempat indah
itu? Iya, katakan Dika...... Kemudian Dika berjalan bergegas di
tengah jalan. Ketika berada persis di tengah keramaian
kendaraan bermotor itu Dika berteriak keras…. “Aku akan
membawamu ke surga kita Serin”. Jika kau mencintaiku,
kemarilah Bersamaku…!!! Bruukkkkkkkk… Truk besar
menghempaskan tubuh Dika dengan keras. Aku hanya
tercengang melihatnya. Tak kusangka Dika berbuat seperti itu.
Sebesar itukah cintanya padaku? Dika aku mencintaimu, sangat
mencintaimu. Tak ku sadari ternyata kaki ini membawaku ke
tengah jalan hingga sebuah pick up berkecepatan tinggi
menghempaskan tubuh kecilku. Gelap....., dan hanya itu yang
mampu aku rasakan.
Satria Andika, kini berada di sampingku, menggenggam erat
tanganku. Sekilas menoleh padaku dan melemparkan senyum
tampannya itu. Kami berdua melihat dua sosok tubuh
bersimbah darah tak bernyawa di tengah keramaian itu. Aku tau
kini jiwaku telah terlepas dari ragaku. Tapi aku sungguh
ANALISIS CERPEN
Kematian Terindah
1. Tema
2. Tokoh
a. Serin
b. Satria Andika
d. Riko Perdana
a. Perkenalan
b. Pemunculan Konflik
c. Konflik Meningkat
e. Penyelesaian
a. Latar Tempat
b. Latar Waktu
c. Latar Suasana
7. Amanat
B. Unsur Ekstrinsik
1. Nilai Moral
2. Nilai Spiritual
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran