Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TELAAH KURIKULUM

Susunan Kurikulum K13

Dosen Pengampu:
Indah Puspitasari, M.Pd.

Disusun oleh :
Zahrotun Nafisah (2197184002)
Inka Prinanti (2197184007)
Rena Novitasari (2197184012)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
TEBUIRENG – JOMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufiq-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan atau petunjuk pedoman bagi pembaca.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Kami sebagai penyusun makalah ini merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan dikarenakan keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
selama proses penyusunan makalah ini.

Jombang, 23 Februari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan.........................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1 Susunan Kurikulum..........................................................................................................2
2.2 Analisis Kurikulum..........................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kurikulum 2013 merupakan awal perubahan kurikulum di Indonesia
yang menitik beratkan pembelajaran holistic. Sebagai calon guru, mahasiswa
harus memahami kurikulum 2013 yang memiliki tujuan untuk menciptakan
pembelajaran yang kontekstual dengan memadukan konsep dengan apa yang
ada di lingkungan sekitar siswa. Harapannya melalui pembelajaran holistic
keterampilan berpikir ilmiah yang dimiliki siswa dapat membangun
pemahaman sendiri. Oleh sebab itu, mahasiswa harus bisa mengembangkan
pembelajaran holistik dengan mengaitkan konsep dengan kehidupan sehari-
hari siswa.
Melalui pengembangan kurikulum 2013, kita akan menghasilkan insan
Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi (Mulyasa, 2015).
Pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan karakter peserta
didik berupa pemahaman, keterampilan, dan sikap yang harus diwujudkan
dalam bentuk perilaku sebagai wujud pemahaman dari konsep yang telah
dipelajari. Oleh karena itu,peserta didik perlu mengetahui kriteria penguasaan
kompetensi dan karakter yang harus dikuasai agar dapat mempersiapkan
dirinya dalam penilaian hasil belajar.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah
yang akan dibahas yaitu:
1. Bagaimana susunan kurikulum 2013?
2. Bagaimana analisis kurikulum 2013?

1.3 Tujuan penulisan


1. Agar mengetahui susunan kurikulum 2013.
2. Agar mengetahui bagaimana analisis kurikulum 2013.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Susunan Kurikulum


Untuk menerapkan konsep kesamaan antara SMA dan SMK, maka
dikembangkan kurikulum Pendidikan Menengah yang terdiri atas kelompok
mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Mata pelajaran wajib
sebanyak 9 (sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 18 jam per
minggu. Konten kurikulum (kompetensi inti/KI dan KD) dan kemasan konten
serta label konten (mata pelajaran) untuk mata pelajaran wajib bagi SMA dan
SMK adalah sama. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik
adalah subjek dalam belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai
dengan minatnya.
Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik (SMA) serta
pilihan akademik dan vokasional (SMK). Mata pelajaran pilihan ini
memberikan corak kepada fungsi satuan pendidikan dan di dalamnya terdapat
pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban belajar di SMA untuk tahun
X, XI, XII masing-masing 43 jam belajar per minggu. Satu jam belajar adalah
45 menit.
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran
wajib sebagai berikut:
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN X XI XII
Kelompok Wajib
1. Pendidikan Agama 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Prakarya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2

2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok Wajib per minggu 23 23 23
Kelompok Peminatan
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA) 20 20 20
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi 28 28 28
Kompetensi Dasar mata pelajaran wajib memberikan kemampuan dasar yang
sama bagi tamatan Pendidikan Menengah antara mereka yang belajar di SMA dan
SMK. Bagi mereka yang memilih SMA. Tersedia pilihan kelompok peminatan
(sebagai ganti jurusan) dan pilihan antar kelompok peminatan dan bebas. Nama
Kelompok Peminatan digunakan karena memiliki keterbukaan untuk belajar di luar
kelompok tersebut, sedangkan nama jurusan memiliki konotasi terbatas pada apa yang
tersedia pada jurusan tersebut dan tidak boleh mengambil mata pelajaran di luar
jurusan.
Struktur Kelompok Peminatan Akademik (SMA) memberikan keleluasaan
bagi peserta didik sebagai subjek, tetapi juga berdasarkan pandangan bahwa semua
disiplin ilmu adalah sama dalam kedudukannya. Nama kelompok minat diubah dari
IPA, IPS, dan Bahasa menjadi Matematika dan Sains, Sosial, dan Bahasa. Namanama
ini tidak diartikan sebagai nama kelompok disiplin ilmu karena adanya berbagai
pertentangan fisolosfis pengelompokkan disiplin ilmu. Berdasarkan filosofi
rekonstruksi social, maka nama organisasi kurikulum tidak terikat pada nama disiplin
ilmu.
Terlampir di bawah ini adalah mata pelajaran peminatan dan mata pelajaran
pilihan (pendalaman minat dan lintas minat):
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
Kelompok Wajib 23 23 23
Peminatan Matematika dan Sains
1. Matematika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
I 3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial
1. Geografi 3 4 4
2. Sejarah 3 4 4

3
II 3. Sosiologi dan Antrropologi 3 4 4
4. Ekonomi 3 4 4
Peminatan bahasa
1. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
III 3. Bahasa dan Sastra Asing 3 4 4
Lainnya
4. Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan
Pilihan pendalaman minat atau Lintas 6 4 4
Minat
Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia 73 75 75
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh 41 43 43

2.2 Analisis Kurikulum


a. Ciri dan Karakteristik
Kurikulum 2013 mempunyai ciri dan karakteristik tersendiri.
Karakteristik dan ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mewujudkan pendidikan berkarakter dengan menciptakan sistem
pendidikan yang berkelanjutan dan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dimana kurikulum sebelumnya sama mewujudkan karakter yang baik,
bermoral dan budi pekerti yang baik. Namun masih banyak kekurangan
sehingga pada kurikulum 2013 ini untuk memperbaiki dari sebelumnya.
2. Menciptakan pendidikan berwawasan lokal.
Pada kurikulum 2013, sistem pendidikannya lebih mengentalkan budaya
lokal sebagai isnpirasi dan implementasi dalam kehidupan bermasyarakat
yang selama ini terabaikan dan sedikit demi sedikit luntur oleh tingginya
pengaruh budaya luar.
3. Menciptakan pendidikan yang ceria dan bersahabat.
Pendidikan tidak hanya sebagai media pembelajaran tetapi tempat untuk
menggali seluruh potensi dalam diri. Oleh sebab itu, dengan sistem ini
mengharapkan dapat menggali seluruh potensi diri peserta didik, baik
prestasi akademik maupun nonakademik. Dengan begitu pada kurikulum

4
2013 akan diterapkan pendidikan yang lebih menyenangkan, bersahabat,
menarik dan berkompeten. Sehingga peserta didik diharapkan berpotensi,
kreativitas serta inovasi secara cepat dan tepat.

b. Tujuan Kurikulum 2013


Melalui pengembangan Kurikulum 2013 kita akan menghasilkan insan
Indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif, afektif: melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi (Mulyasa,2015).
Pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan karakter peserta
didik berupa pemahaman, keterampilan, dan sikap yang harus diwujudkan
dalam bentuk perilaku sebagai wujud pemahaman dari konsep yang telah
dipelajari. Oleh karena itu peserta didik perlu mengetahui kriteria penguasaan
kompetensi dan karakter yang harus dikuasai agar dapat mempersiapkan
dirinya dalam penilaian hasil belajar.
Mengacu pada penjelasan UU No. 20 Tahun 2003, bagian umum
dikatakan, bahwa: “Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-
undang ini meliputi:…, 2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis
kompetensi,…” dan pada penjelasan Pasal 35, bahwa ”Kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati.” Maka diadakan perubahan kurikulum dengan tujuan untuk
“Melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis
pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu.” (Mulyasa, 2015).
Untuk mencapai tujuan tersebut menuntut perubahan pada berbagai
aspek lain, terutama dalam implementasinya di lapangan. Pada proses
pembelajaraan dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu. Sedangkan
pada proses penilaian, dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian
output menjadi berbasis kemampuan melalui penialain proses, portofolio dan
penilaian output secara utuh dan menyeluruh, sehingga memerlukan
penambahan jam pelajaran.
c. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
Mulyasa menyebutkan pengembangan kurikulum dilandasi secara
filosofis, yuridis, dan konspetual sebagai berikut (Mulyasa, 2015):
5
1) Landasan Filosofis
 Filosofis Pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam
pembangunan pendidikan.
 Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai-nilai
akademik, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat
2) Landasan Yuridis
 RPJMM 2010-2014 Sektor Pendidikan tentang perubahan Metodologi
Pembelajaran dan Penataan Kurikulum.
 PP No 19 Tahhun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
 Inpress no 1 tahun 2005 Tentang Percepatan Pelaksanaan prioritas
Pembangunan Nasional, penyempurnaan kurikkulum dan metode
pembelajaran aktif berdasarkan nila-nilai budaya bangsa untuk
membentuk daya saing dan karakter bangsa.
3) Landasan Konseptual
 Relevansi pendidikan
 Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter
 Pembelajaran kontekstual
 Pembelajaran aktif
 Penilaian yang valid, utuh,dan menyeluruh
d. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi perlu
mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut (Balitbang Kemendikbud,
2013) .
1) Pengembangan kurikulum dilakukan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2) Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik.
3) Mata pelajaran merupakan wahana untuk mewujudkan pencapaian
kompetensi.
4) SKL dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional dan kebutuhan
masyarakat, negara, sera perkembangan global.
5) Standar isi dijabarkan dari SKL.

6
6) Standar proses dijabarkan dari Standar Isi.
7) Standar penilaian dijabarkan dari SKL, Standar isi,dan Standar proses.
8) SKL dijabarkan ke dalam kompetensi inti.
9) Kompetensi inti dijabarkan ke dalam kompetensi dasar yang
dikontekstualisasikan dalam suatu pata pelajaran.
10) Kurikulum Satuan Pendidikan dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional,
daerah, dan satuan pendidikan.
11) Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif
menyenangkan, menantang, memotovasi peserta didik untuk berpartisi
aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembanagn fisik serta
psikologis peserta didik.
12) Penilaian hasil belajar berbasis proses dan produk.
13) Proses belajar dengan pendekatan ilmiah.

e. Implementasi Kurikulum 2013


1) Merancang pembelajaran efektif dan bermakna
Pembelajaran menyenangkan, efektif, dan bermakna dapat dirancang
oleh setiap guru, dengan prosedur sebagai berikut (Mulyasa, 2015):
• Pemanasan dan apersepsi
• Eksplorasi
• Konsolidasi pembelajaran
• Pembentukan sikap, kompetensi, dan karakter
• Penilaian formatif
2) Mengorganisasikan pembelajaran
Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan
pengorganisasian pembelajaran dalam implementasi Kurikulum 2013, yaitu
pelaksanaan pembelajaran, pengadaan, dan pembinaan tenaga ahli,
pendayagunaan lingkungan dan sumber daya masyarakat, serta
pengembangan dan penataan kebijakan (Mulyasa, 2015).
3) Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran
Selain menggunakan pendekatan pedagogi, dalam implementasi
Kurikulum 2013 juga dianjurkan menggunakan pendekatan andragogi,
yang berbeda dengan pedagogi terutama dalam pandangannya terhadap
7
peserta didik. Andragogi menempatkan peran peserta didik lebih dominan
dalam pembelajaran, yang meletakkan perhatian dasar terhadap individu
secara utuh (Mulyasa, 2015).
Pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi dalam menyukseskan
implementasi kurikulum merupakan alternatif pembinaan peserta didik,
melalui penamaan berbagai kompetensi yang berorientasi pada
karakteristik, kebutuhan, dan pengalaman peserta didik, serta
melibatkannya dalam proses pembelajaran seoptimal mungkin. Agar
setelah menamatkan suatu program pendidikan mereka memiliki
kepribadian yang kukuh dan siap menghadapi serta mengikuti berbagai
perubahan (Mulyasa, 2015).
4) Melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi dan karakter
Pada umumnya kegiatan pembelajaran mencakup kegiatan awal atau
pembukaan, kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter, serta
kegiatan akhir atau penutup (Mulyasa, 2015).
5) Menetapkan kriteria keberhasilan
Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 berbasis kompetensi
dapat dilihat dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang
(Mulyasa, 2015).
f. Keunggulan Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan
yang produktif, kreatif, dan inovatif. Menurut Mulyasa (2015), hal ini
dimungkinkan karena Kurikulum ini berbasis karakter dan kompetensi yang
secara konseptual memiliki beberapa keunggulan. Pertama: Kurikulum 2013
menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (kontekstual), karena
berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakikat peserta didik untuk
mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-
masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar, dan proses
belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami
berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan.
Kedua: Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh
jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu
pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-
8
aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar
kompetensi tertentu.
Ketiga: ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang
dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi,
terutama yang berkaitan dengan keterampilan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum
2013 dikemas dengan memperhatikan bakat akademik dan nonakademik
peserta didik. Kurikulum 2013 memilki karakteristik yang berkelanjutan dari
kurikulum sebelumnya serrta tujuannya yang tercantum dalam UU No 20
tahun 2003. Kurikulum ini mempunyai 3 landasan yaitu landasan filosofis,
landasan yuridis, dan landasan konseptual sehingga memberikan prinsip dan
dapat diimplementasikan dikegiatan belajar mengajar. Keunggulan kurikulum
2013 menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, S. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Drafit Kurikulum 2013. Jakarta:
Kemendikbud.
Mulyasa, E. 2015. Pengembangandan Implementasi Kurilulum 2013. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nasution. 2012. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

11

Anda mungkin juga menyukai