Npm : 2001007
Yaitu ilmu yang mempelajari pengukuran besaran teknik, sedangkan Metrologi Industri adalah ilmu yang
mempelajari pengukuran dimensi dan karakteristik geometrik suatu produk, menggunakan alat ukur
sehingga didapatkan hasil yang mendekati hasil yang sebenarnya.
B. Pengukuran
yaitu membandingkan suatu besaran yang belum diketahui dengan suatu besaran yang standar.
C. Besaran
Yaitu standar yang digunakan dalam pengukuran. Besaran terdiri dari dua
Yaitu alat ukur yang dilengkapi dengan skala ukur yang lengkap, sehingga hasil pengukuran dapat
langsung diperoleh.
Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur beda ukuran suatu produk dengan ukuran dasar produk
yang telah diperkirakan terlebih dahulu dengan blok ukur.
Yaitu alat ukur yang hanya dilengkapi dengan satu skala nominal, tidak dapat memberikan hasil
pengukuran secara langsung, dan digunakan untuk alat kalibrasi dari alat ukur lainnya. Contohnya : blok
ukur.
Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk menunjukkan apakah dimensi suatu produk berada di dalam atau
diluar dari daerah toleransi produk tersebut.
Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk membantu dalam proses pengukuran. Sebenarnya alat initidak bisa
mengukur objek, namun karena peranannya yang sangat penting dalam pengukuranmaka alat ini
dinamakan juga dengan alat ukur.
Yaitu alat ukur yang dibuat khusus untuk mengukur geometri yang khas, misalnya kekasaran
permukaan, kebulatan, profil gigi pada roda gigi.
Yaitu alat ukur ysang memiliki sensor yang dapat digerakkan dalam ruang, digunakan untuk menentukan
posisi
1. Sensor
Yaitu bagian alat ukur yang menghubungkan alat ukur dengan objek ukur. Terdiri dari
Teori Dasar Alat Ukur Adapun alat ukur yang digunakan pada praktikum ini adalah :
Adalah mikrometer yang digunakan untuk mengukur dimensi luar suatu benda.
1. Mikrometer rahang dalam Adalah mikrometer yang digunakan untuk mengukur dimensi dalam suatu
benda.
2. Mikrometer kedalaman.
Mistar Ingsut atau Jangka Sorong adalah alat ukur dimensi linier atau panjang yang memiliki dua skala
yaitu Skala Utama dan Skala Nonius. Skala Utama adalah skala panjang dan Skala Nonius adalah skala
yang digeser-geser.
C. Pentingnya Metrologi
Salah satu faktor penting untuk kemajuan suatu negara adalah pertumbuhan ekonominya. Perdagangan
internasional amat diperlukan dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Namun terdapat penghambat
yang besar untuk peningkatan perdagangan antar negara, salah satunya adalah Technical Barrier to
Trade (TBT) atau hambatan teknis perdagangan. Disamping itu persaingan antar negara yang semakin
meningkat dalam era perdagangan bebas sekarang ini menuntut kualitas yang tinggi bagi produk-produk
yang dipasarkan, artinya kualitas yang dapat diterima oleh pasar yaitu kualitas produk yang memenuhi
regulasi dan standar internasional.
D. Metrologi di Indonesia
Legalitas metrologi di Indonesia berpijak pada Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1981
tentang Metrologi Legal (UUML) yang mengatur hal-hal mengenai
pembuatan, pengedaran, penjualan, pemakaian, dan pemeriksaan alat-alat ukur, takar, timbang dan
perlengkapannya. Sesuai dengan amanat UUML tersebut, maka ditetapkanlah Peraturan Pemerintah
(PP) No. 2 Tahun 1989 tentang Standar Nasional untuk Satuan Ukuran (SNSU) yang menjabarkan perihal
penetapan, pengurusan, pemeliharaan dan pemakaian SNSU sebagai acuan tertinggi pengukuran yang
berlaku di Indonesia. Selain itu, ditetapkan pula Keppres No. 79 tahun 2001 tentang Komite Standar
Nasional untuk Satuan Ukuran (KSNSU) sebagai penjabaran UUML yang mengharuskan adanya lembaga
yang membina standar nasional. Keppres ini memandatkan bahwa pengelolaan teknis ilmiah SNSU
diserahkan kepada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Secara tidak langsung, Keppres ini berisi
penunjukkan Lembaga Metrologi Nasional atau National Metrology Institute (NMI) kepada salah satu
unit kerja di LIPI.
Keppres ini memandatkan bahwa pengelolaan teknis ilmiah SNSU diserahkan kepada Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI). Secara tidak langsung, Keppres ini berisi penunjukkan Lembaga Metrologi
Nasional atau National Metrology Institute (NMI) kepada salah satu unit kerja di LIPI. Dalam hal ini,
Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi (Puslit KIM–LIPI) adalah unit organisasi di bawah
LIPI yang bidang kegiatannya paling berkaitan dengan pengelolaan standar nasional. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa Puslit KIM–LIPI merupakan instansi pemerintah yang menjalankan fungsi sebagai
Lembaga Metrologi Nasional atau NMI di Indonesia.
Secara umum, tugas dan fungsi sebagai NMI yang dijalankan oleh Bidang Metrologi ada di lingkup
metrologi ilmiah, yang juga menjadi acuan untuk metrologi industri maupun metrologi legal. Tugas dan
fungsi ini meliputi:
2. Mendiseminasikan atau mentransfer nilai ukur dari standar nasional ke standar-standar industri
(standar ukur yang dimiliki industri)
4. Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang metrologi dalam bentuk pelatihan dan
konsultasi
5. Memberikan saran kebijakan yang berkaitan dengan metrologi ilmiah dan metrologi industri
6. Berkomunikasi dan bekerja sama dengan LMN negara-negara lain dilingkup Asia-Pasifik dan
Internasional Dilihat dari jenis besarannya, bidang metrologi di Pusli KIM-LIPI dibagi ke dalam beberapa
subbidang berikut: