Anda di halaman 1dari 3

PEDOSFER ( LAPISAN TANAH )

A. TANAH
Batuan lapuk atau hancuran batuan dalam waktu yang sangat lama berubah menjadi tanah.
Jadi pada dasarnya tanah berasal dari batuan.
Faktor –faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah antara lain :
batuan induk, iklim, waktu, topografi (bentuk lahan) dan organisme.
Dapat disimpulkan di Indonesia berdasarkan asal batuannya, sebaran tanah meliputi:
a. Tanah vulkanis (batuan induk dari abu gunung berapi) yang sebagian besar ada di
Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, dan Maluku.
b. Tanah gamping atau tanah kapur yang tersebar di Sumatra bagian sisi barat pulau, dan
Pulau Jawa pada perbukitan bagian selatan.
c. Tanah gambut (bahan induk berasal dari pelapukan tumbuhan rawa) , yang tersebar di
Pulau Kalimantan, Sumatra, dan Irian.
Tanah terdiri dari 4 lapisan :
1. lapisan tanah atas ( topsoil )
2. lapisan tanah bawah ( subsoil )
3. lapisan batuan induk terlapuk ( regolith )
4. lapisan batuan induk ( bedrock)

Tanah adalah lapisan kulit bumi yang tipis paling atas dipermukaan bumi.
a) Komponen utama pembentuk tanah :
 Bahan mineral ; ± 45 % dari volume total tanah.
 Air ; ± 25 %
 Udara ; ± 25 %
 Bahan organik ; ± 5 %
b) Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah dan jenis tanah, yaitu :
 Bahan induk
 Relief/topografi
 Iklim
 Organisme
 Waktu
c) Profil tanah
Profil tanah dibagi menjadi beberapa lapisan yang disebut horison. Horison tanah
yang lengkap adalah sebagai berikut :
a. Horison O ; lapisan humus / permukaan, terdapat pelapukan organik dan
banyak akar dan hewan tanah
b. Horison A ; lapisan di bawah horison O, masih mempunyai banyak humus
c. Horison B ; lapisan yang berisi sedikit sekali humus, banyak mengandung
mineral batuan
d. Horison C / R ; tempat terjadinya pelapukan dan tempat batuan dihancurkan
(batuan induk terlapuk ), R=Regolith
e. Horison D ; batuan induk / bed rock
Beberapa contoh tanah yang terdapat di Indonesia, yaitu ;
a. Tanah organik (tanah gambut)/organosol,
tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tanaman. Secara umum tanah ini dinamakan
tanah gambut. Tanah organosol memiliki kandungan bahan organik tinggi
sehingga tidak mengalami perkembangan profil
 Tanah muda, seperti tanah litosol, dapat kalian temukan di daerah-daerah
pegunungan yang tererosi berat. Tanah litosol tanpa atau sedikit mengalami
perkembangan profil, batuan induknya berupa batan beku atau sedimen keras.
Tekstur tanah pada umumnya berpasir, dan banyak mengandung batu serta
kerikil. Kesuburan tanah ini bervariasi, dan dapat dijumpai di berbagai jenis
iklim, umumnya di topografi berbukit, pegunungan, lereng miring sampai
curam. Lahan ini kurang cocok untuk pertanian, karena unsur haranya sangat
kurang.
 aluvial, terbentuk dari material endapan sungai biasa ditemukan pada daerah
yang masih terpengaruh aktivitas sungai, misal pada dataran banjir
 (flood plain) atau pada tanggul alami (natural levee).
 regosol, tanah muda karena profil tanahnya belum mengalami deferensiasi
horison. Memiliki ciri tekstur tanah pasir, konsistensi lepaslepas, pH umumnya
sedang, dan tingkat kesuburannya sedang. Biasanya dimanfaatkan unutk
pertanian semusim.
b. Tanah merah,
 seperti latosol,
 podzolit merah-kuning,
 mediteran merah-kuning dan
 laterit
c. Tanah andosol, terbentuk dari material gunung api saat gunung api tersebut
meletus.
d. Tanah grumusol, memiliki ciri teksturnya sangat liat, telah mengalami
perkembangan profil dengan konsistensi saat basah sangat lekat dan plastis,
sedang di saat kering akan pecah-pecah, permeabilitas lambat, dan umumnya
bersifat alkalis

B. Ciri dan proses pembentukan tanah di Indonesia


Berdasarkan bahan dan proses perubahan yang disebabkan oleh tenaga eksogen , tanah di
Indonesia dapat dibedakan :
a.Tanah podzolik merah kuning
b. Tanah organosal
c.tanah alluvial
d. tanah kapur
e.Tanah vulkanis
f. Tanah pasir
g. Tanah humus
h. Tanah laterit
C. Erosi tanah
Erosi atau pengikisan tanah terjadi karena beberapa hal antara lain
a. Tanah gundul
b. Tanah kering tanpa dibuat teras
c. Tidak dibuat tanggul
d. Permukaan tanah berlumpur
D. Mengurangi dan mencegah erosi
Untuk mengurangi tingkat erosi tanah di perlukan beberapa usaha antara lain:
1. Terasering
2. Contour farming
3. guludan
4. contour blowing
5. contour strip cropping
6. Crop rotation
7. Reboisasi
E. Konservasi Tanah
Konservasi tanah merupakan cara menjaga kelestarian tanah agar tetap terjaga kesuburannya
ada 3 metode/cara :
1. Metode Teknik/ mekanik
contoh : terasering, sengkedan dll
2. Metode Vegetatif
contoh : reboisasi, crop rotation (pergiliran tanaman) dll
3. Metode Kimiawi
contoh : remediasi, bioremediasi dll

Anda mungkin juga menyukai