Anda di halaman 1dari 11

Makalah PJOK

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Air

Disusun oleh :

Nama : Anisa Septianti Putri

Kelas : XII IIS 2

Guru Mata Pelajaran : Drs. Sulyedi

2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban


dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan
perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah
tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh
dari penyakit yang dialami. Pertolongan Pertama biasanya diberikan oleh orang-orang
disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat.
Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat
berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian.
Namun sebelum kita memasuki pembahasan kearah penanggulangan atau pengobatan
terhadap luka, akan lebih baik kita berbicara dulu mengenai pencegahan terhadap suatu
kecelakaan (accident), terutama dalam kegiatan di alam bebas. Selain itu harus kita garis
bawahi bahwa situasi dalam berkegiatan sering memerlukan bukan sekedar pengetahuan kita
tentang pengobatan, namun lebih kepada pemahaman kita akan prinsip-prinsip pertolongan
terhadap korban. Sekedar contoh, beberapa peralatan yang disebutkan dalam materi ini
kemungkinan tidak selalu ada pada setiap kegiatan, aka kita dituntut kreatif dan mampu
menguasai setiap keadaan.

A.  Prinsip Dasar
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut
diantaranya:
1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang
berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban,
periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.
2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan
sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana
pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan
dipahami oleh seluruh anggota.
3. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan,
identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita
mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.
B.  Sistematika Pertolongan Pertama
Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :
1. Jangan Panik
Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-
korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan
diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih
mungkin untuk ditolong.
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah
terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya
adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih
mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila
dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.

3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.


Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.
4.    Pendarahan.
            Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam
waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat
pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang,
atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka
memungkinkan, letakkan
bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.
5. Perhatikan tanda-tanda shock.
Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota
tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan
telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga
dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air
dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak nafas
(tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.

6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.


Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan
keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi
korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu
pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung
korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai
saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.

7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.


Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke
sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama
hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan
tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten
BAB II
PEMBAHASAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI AIR

A.  Kecelakaan Yang Terjadi Di Air


Beberapa penyebab kecelakaan di air, khususnya di sungai atau di kolam renang
adalah faktor keteledoran manusia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan
pemahaman, keterampilan, kehati-hatian, lalai atau lengah, ceroboh, atau keadaan fisik dan
mental yang kurang sehat.
Bahaya-bahaya yang sering terjadi di sungai atau kolam renang antara lain disebabkan
sebagai berikut.
a.Tidak melakukan pemanasan (warming up) sebelum latihan berenang.
b.Tidak mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.
c.Tidak menguasai teknik berenang yang baik.
d.Terlalu lelah atau terlalu lama berenang.
e.Belum sarapan (makan) sebelum latihan renang.
f.Terlalu dekat waktu makan dengan waktu berenang (sebaiknya 2 jam sebelum
berenang   arus sudah makan).
g. Sarana dan prasarana kolam yang kurang memadai, dan lain sebagainya.

Berbagai macam kecelakaan atau cedera yang sering menimpa seorang siswa atau atlet yang
sedang berenang dikolam renang, antara lain sebagai berikut.

a. Kejang-kejang otot (kram), seperti otot tungkai/kaki, otot lengan, dan otot perut.
b. Keseleo persendian, pergelangan kaki (engkel joint), persendian dengkul (knee joint),
persendian bahu (solder joint), pergelangan tangan (wrist joint), dan tulang belakang.
c. Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan oleh benturan dengan sesama
perenang, alat pemisah kolam, dan sisi kolam (dinding) atau lantai kolam (jika dangkal).
d. Pingsan akibat kelelahan.
e. Tidak dapat berenang sehingga terlalu banyak minum air kolam. Penyebab lainnya,
terutama penyakit yang diderita atau yang tidak terduga lainnva.

B.  Pertolongan Pada Kecelakaan Air

1.    Pertolongan Pertama Pada Korban Tenggelam


Tenggelam adalah penyebab kematian keempat akibat kecelakaan. Setiap tahu ada
4000 orang tenggelam, dan sepertiganya anak anak dibawah usia 14 tahun. Kematian yang
disebabkan air yang masuk ke dalam saluran pernafasan sehingga otak kekurangan oksigen.
Belum lagi, tenggelam sering disertai benturan di kepala dan leher yang mengakibatkan fatal.
Anak- anak sangat menyukai air. Dengan badan yang kecil , bak mandi pun dapat menjadi
tempat berbahaya bagi anak-anak. Untuk itu bagi orang tua yg memiliki anak kecil harus
senantiasa menjaga anaknya ketika bermain air, terutama jika berada di kolam renang. Secara
umum, tenggelam di kolam renang dapat disebabkan oleh kram kaki atau leher, penurunan
kesadaran, bermain di air yang dalam, tidak bisa berenang, dan jatuh terpeleset. Ditambah
lagi, banyak yang tidak munggunakan alat penyelamat yang lengkap. 
Jika peristiwa tenggelam atau hampir tenggelam terjadi dihadapan anda, pastikan anda
menguasai keadaan dan cukup terlatih.

a)      Cobalah meraih korban yang hampir tenggelam dengan tangan dari sisi kolam renang, jika
tidak bisa menggapainya cobalah dengan tali atau alat bantuan yang lain.
b)      Jika anda memutuskan masuk ke dalam air, dekati secara hati-hati dari belakang. Jangan
mendekati korban dari depan, karena ia akan merangkul anda. Akibatnya, anda pun sulit
untuk bergerak.
c)      Bicaralah dan tenangkan korban saat anda mendekat. Tanyakan apakah semuanya baik-baik
saja.
d)     Raihlah pakaiannya atau tangkupkan satu tangan ke dagu korban dan tarik korban dari
belakang hingga ke tempat aman.
e)      Katakan pada korban untuk menjauhkan tangannya dari anda. Teruskan menenangkan
korban.
f)       Jika korban berhenti bernafas  tau tidak teraba nadinya, lakukan pernafasan buatan.
g)      Jika korban selamat namun setelah itu menderita batuk, demam, ataupun sakit otot,
segerakan periksa ke dokter.
2.    Pertolongan Pertama Saat Kram Dalam Air
Kram memang bukan sebuah masalah besar jika kita berada di darat, tapi bila kita sedang
di air yang dalam maka kram akan mengancam jiwa kita. Penyebab utama tenggelamnya
seorang perenang akibat kram adalah kegagalan dalam mencegah terjadinya panik.
Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram, dia akan langsung berusaha ke tepi,
sehingga akan terlihat gerakan yang tidak teratur dan laju renangnya pun lambat. Gerakan
yang tidak teratur ini disebabkan oleh rasa sakit dan kepanikan perenang. Jika di kolam
renang, langsung berusaha ke tepi sesaat terjadi kram mungkin menjadi solusi yang bagus,
namun bila open water (danau, sungai, laut) jelas ini bukan solusi yang baik.
Penanganan kram di darat maupun di air sebenarnya memiliki prinsip yang sama yaitu
lakukan peregangan . Langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi kram adalah :
1. Bersikap tenang dan jangan berusaha ke tepi
2. Tarik napas dalam dan tahan
3. Lakukan peregangan dan pemijatan pada otot yang kram
4. Jangan lakukan gerakan apapun kecuali peregangan (walaupun badan kita tenggelam)
5. Tarik napas lagi, kemudian lakukan peregangan lagi
6. Ulangi sampai nyerinya reda
7. Setelah reda barulah berenang ke tepi, usahakan tidak menggunakan otot yang tadi
kram
8. Setelah di tepi lakukan kembali peregangan sampai otot terasa nyaman
Ada dua posisi utama untuk peregangan di air (untuk otot-otot di ekstremitas bawah), yaitu :
1. Posisi 1 : Tekuk lutut ke arah dada, dan tarik jari kaki dan telapak kaki ke arah
punggung kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot betis dan otot paha bagian
belakang
2. Posisi 2 : Tekuk paha ke belakang, tekuk lutut, tarik jari kaki dan punggung kaki ke
arah telapak kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot punggung kaki dan otot paha
bagian depan.

3.    Pertolongan Pertama Saat Pingsan Di Dalam Air

Pingsan bisa berlangsung dikarenakan kelelahan waktu berenang atau dikarenakan


mengidap penyakit lain seperti typhus atau penyakit ayan. pertolongannya yaitu seperti
berikut, siswa dibaringkan di area yang safe, teduh serta kering. posisi tubuh terlentang pada
dimiringkan baju renang dikendurkan di bagian yang menghalangi pernapasan serta pada
pernapasannya diberikan minyak cologne. pertolongan pertama pada korban yang tenggelam
yaitu seperti berikut :
1. Baringkan tubuh korban didalam posisi terlentang dan kepala menghadap ke belakang
2. Berikanlah napas buatan dengan meniupkan hawa napas pada mulut korban.
3. Miringkan kepala korban serta buka mulut korban dengan jari-jari tangan anda
4. Didalam posisi miring periksa denyut nadi korban di bagian leher
5. Periksa mata korban
6. Kerjakan napas buatan yang ke-2 dengan menghimpit tulang rusuk dada sisi bawah
berkali-kali.
7. Jika napas korban telah normal, ganti posisi terlentang jadi telungkup kepala
dimiringkan.
8. Jika PPPK yang anda kerjakan belum juga sukses, segera bawa ke dokter atau rumah
sakit paling dekat.
4.    Pertolongan Pertama Saat Memar Ketika Berenang

Memar adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit. Jaringan di
bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga darah dan cairan
seluler merembes ke jaringan sekitarnya (Morgan, 1993: 63). Memar ini menimbulkan daerah
kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit. Bila terjadi pendarahan yang cukup, timbulnya
pendarahan didaerah yang terbatas disebut hermatoma (Hartono Satmoko, 1993:191). Nyeri
pada memar biasanya ringan sampai sedang dan pembengkakan yang menyertai sedang
sampai berat.
Adapun memar yang mungkin terjadi pada daerah kepala, bahu, siku, tangan, dada, perut
dan kaki. Benturan yang keras pada kepala dapat mengakibatkan memar dan memungkinkan
luka sayat
Penanganan pada cedera memar adalah sebagai berikut:
1) Kompres dengan es selama 12-24 jam untuk menghentikan pendarahan kapiler.
2) Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut dan mempercepat pemulihan jaringan-
jaringan lunak yang rusak.
3) Hindari benturan di daerah cedera pada saat latihan maupun pertandingan berikutnya.
5.    Petolongan Pertama Saat Perdarahan Di Dalam Air

     Perdarahan terjadi karena pecahnya pembuluh darah sebagai akibat dari trauma pukulan
atau terjatuh. Kemungkinan pendarahan yang terjadi pada cabang olahraga renang ialah
pendarahan pada hidung, mulut dan kulit. Perawatan yang dapat dilakukan oleh pelatih atau
tim medis menurut Hardianto Wibowo (1995:21) adalah sebagai berikut:

A) Pendarahan Pada Hidung

(1) penderita didudukan, batang hidung dijepit sedikit kebawah tulang rawan hidung, dalam
posisi ibu jari berhadapan dengan jari-jari yang lain. Lakuka kurang lebih 5 menit dengan jari
tangan. Sementara penderita dianjurkan bernafas melalui mulut
(2) hidung dan mulut dibersihkan dari bekas-bekas darah. Biasanya pendarahan akan berhasil
dihentikan, sebaiknya diberikan kompres dingin disekitar batang hidung. Sekitar mata hingga
pipi.
(3) Kalau pemijatan tidak berhasil, maka atlet harus diberi perlotongan oleh dokter atau
dibawa kerumah sakit.
(4) Kalau pendarahan hidung tidak mau berhenti setelah pertolongan pertama ini,
kemungkinan besar disertai patah tulang, kadang-kadang deformitas dapat terjadi.
(5) Bila terjadi fraktur atau retak pada tulang hidung, maka untuk menghentikan pendarahan
pada hidung tidak boleh dipijit, tetapi hanya diberi kompres dingin saja, lalu dikirim kerumah
sakit. Jangan sekali-kali meniupkan udara dari hidung dengan paksa untuk mengeluarkan
bekuan-bekuan darah, karena ini akan menimbulkan pendarahan paru.

B) Pendarahan Pada Mulut

(1) hentikan pendarahan dari bibir atau gusi dengan penekenan secara langsung dan kompres
dingin.
(2) Bila gigi goyang atau fraktur, jangan mencabutnya. Kirim ke dokter gigi untuk
penanganan lebih lanjut.

C) Pendarahan Pada Kulit

(1) Bersihkan luka terlebih dahulu dengan obat yang mengandung antiseptik.
(2) setelah luka kering lalu diberi obat yang mengandung antiseptik seperti betadine, apabila
luka sobek lebih dari satu cm sebaiknya di jahit, apabila lepuh dan robek, potonglah sisa-sisa
kulitnya kemudian dibersihkan dan bebatlah dengan bahan yang tidak melekat.

6.    Pertolongan Pertama Saat Luka Di Dalam Air


              Menurut Hartono Satmoko (1993:187), luka didefinisikan sebagai suatu
ketidaksinambungan dari kulit dan jaringan dibawahnya yang mengakibatkan pendarahan
yang kemudian dapat mengalami infeksi. Luka dapat dibagi menjadi (1) Luka lecet (Abrasi):
cedera goresan pada kulit. (2) Lepuh: cedera gesekan pada kulit. Seluruh tubuh mempunyai
kemungkinan besar untuk mengalami luka, karena setiap perenang akan melakukan kontak
langsung pada saat latihan dan bisa juga luka karena peralatan yang dipakai.
Perawatan yang dapat dilakukan oleh pelatih atau tim medis menurut Hardianto Wibowo
(1995:21) adalah sebagai berikut:
a) Bersihkan terlebih dahulu luka tersebut, karena dikhawatirkan akan timbul infeksi. Cara
membersihkan luka pada kulit yaitu dibersihkan atau dicuci dengan Hidrogen peroksida
(H202) 3% yang bersifat antiseptik (membunuh bibit penyakit), Detol atau betadine, PK
(kalium permangat) kalau tidak ada bisa dengan sabun. Setelah luka dikeringkan lalu
diberikan obat-obatan yang mengandung antiseptik juga, misalnya: obat merah, yodium
tingtur, larutan betadine pekat. Apabila luka robek lebih dari 1cm, sebaiknya dijahit.

b) Bila lepuhnya robek, potonglah sisa-sisa kulitnya. Kemudian bersihkanlah dan bebatlah
dengan bahan yang tidak melekat. Bila lepuh utuh dan tidak mudah robek, biarkan atau
letakkan bebat untuk lepuh diatasnya. Bila lepuhnya tegang, nyeri atau terlihat akan pecah,
bersihkan dan kemudian tusuklah dengan jarum steril. Kemudian tutuplah dengan bebat yang
bersih.

C.    Cara Mencegah Terjadinya Kecelakaan Di Dalam Air


Sebelum kecelakaan air tersebut terjadi alangkah baiknya Anda mengetahui beberapa tips
mencegah kecelakaan air :
1. Lakukan Peregangan

Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan air adalah karena kaki keram. Mungkin saja
seseorang sedang berenang di kolam yang dalam namun tiba – tiba kakinya keram dan tidak
bisa digerakkan sama sekali. Mungkin saja kemudian orang tersebut tenggelam lalu
meninggal dunia karena kehabisan nafas.

2. Ukur Kemampuan Anda

Ukurlah kemampuan Anda. Jika Anda tidak begitu pandai berenang, maka pilihlah kolam
yang dangkal. Namun jika anda mampu berenang dengan baik ya silakan anda pilih kolam
yang mana saja.

3. Jangan Lupa Makan


Keram perut juga salah satu penyebab kecelakaan air dimana korban akan merasakan rasa
keram campur nyeri di bagian perut hingga tubuhnya tidak mampu digerakkan. Untuk
mencegah terjadinya keram perut diantaranya adalah dengan melakukan peregangan pada
pinggang sebelum Anda masuk ke dalam air dan jangan lupa ... makanlah makanan apapun
sebelum Anda berenang. Yang jelas pencernaan anda tidak boleh dalam keadaan kosong saat
berenang untuk mencegah terjadinya keram perut.

4. Belajar Cara Menyelamatkan Orang Lain

Jika anda pandai berenang, apa salahnya jika anda belajar bagaimana caranya menyelamatkan
orang lain yang mengalami kecelakaan air? Setidaknya Anda harus mampu menolong orang
yang tenggelam. Yah ... lumayanlah orang – orang juga akan berpendapat bahwa Anda
adalah seseorang yang berjiwa heroik :)

5. Jangan Sendirian

Jika anda merasa anda belum pandai berenang, maka jangan pernah berenang sendirian.
Mintalah rekan anda yang pandai berenang untuk mengawasi anda. Siapa tahu tiba – tiba
anda tenggelam, setidaknya nyawa Anda dapat terselamatkan.

BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan
sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Pertolongan
pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke
dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban
mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.
            Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada kecelakaan :
1.      Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari bahaya)
2.      Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih aman dan
3.      nyaman.
4.      Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.
5.      Usahakan Menghubungi Tim Medis
6.      Tindakan P3K

DAFTAR PUSTAKA

http://evenfisika.blogspot.com/2013/02/pertolongan-pertama-pada-kecelakaan-
p3k_2250.html
http://vhaasayankdaii.blogspot.com/2010/10/penanganan-perawatan-cedera-
olahraga.html

Anda mungkin juga menyukai