Notulensi Kajian Ramadhan Berlian 2020 Edisi 1
Notulensi Kajian Ramadhan Berlian 2020 Edisi 1
Susunan Acara:
1. Pembukaan
2. Pemberian Materi
3. Sesi Tanya Jawab dan Diskusi
4. Penutupan
Pelaksanaan:
1. Acara kajian dimulai oleh moderator dengan ucapan salam, membaca surat Al-Fatihah, dan
penyampaian peraturan dalam diskusi. Moderator memperkenalkan pemateri Ustadz
Suhairi Umar dan mempersilahkan beliau untuk menyampaikan materinya.
2. Dibuka sesi tanya jawab oleh moderator, dengan batasan tiga pertanyaan pada sesi pertama,
dan satu pertanyaan pada sesi kedua.
3. Diskusi diakhiri dengan kesimpulan dari notulis. Lalu ditutup oleh moderator.
MATERI
Berbicara tentang milenial berarti berbicara tentang masa depan suatu bangsa.
Indonesia menurut angka statistik memiliki 80 juta lebih anak milenial. Ini angka yang
besar dan potensial. 80 juta sama dengan 1/3 penduduk Indonesia. Jika yang sepertiga ini
baik, kreatif, inovatif maka sangat menentukan nasib bangsa ke depan. Dalam pepatah arab
dikatakan, "Pemuda hari ini pemimpin di masa akan datang."
شبان اليوم رجال الغد
Maka peran pemuda itu sangatlah besar dalam membentuk, mewarnai peradaban
suatu bangsa. Dalam konteks agama masa pemuda sangatlah dihargai dan diagungkan.
Banyak ulama kita yang mencapai keluhuran budi, kekayaan, ketinggian ilmu di masa
mudanya. Imam syafi'i sudah menjadi mufti pada usia 15 tahun. Muhammad Al Fatih
menaklukkan konstantinopel usia 21 tahun. Usamah bin Zaid dipercaya memimpin
pasukan Islam padahal masih ada Abu bakar, Umar, Usman, Ali. Intinya pada masa muda
adalah puncak kekuatan dan kemampuan seorang manusia menurut Syekh Yusuf Al
Qardawi.
Ketika muda manusia bisa melakukan apa saja yang dia mau dan dia pikirkan.
Berbeda dengan masa tua yang hanya bisa menyesali umurnya yang telah lewat.
"Seandainya aku masih muda ... aku akan ….” Usia muda datang hanya sekali dan jangan
sampai di sia siakan. Masa ini tidak akan terulang. Ramadan bagi anak milenial ada yang
merasa senang dan ada pula yang merasa menjadi beban. Ia merasa dibatasi gerak-
geriknya. Matanya tidak sebebas sebelum puasa karena harus menjaga pandangan. Begitu
juga dengan telinga, mulut, dan perutnya. Pola tidur, olahraga, kuliah, belajar, dan ibadah
semuanya berubah. Kadang anak muda sering terbawa dengan lingkungan dan mudah lalai
dalam menjalani kehidupan. Bagaimana caranya agar kita sukses di dalam Bulan
Ramadan?
PERTAMA, Kenali kemampuan dan kekurangan kita. Kelebihan apa yang kita
miliki dan tidak dimiliki orang lain. Coba kita inventarisir kelebihan kita dalam sebuah
kertas kosong di sebelah kanan dan kekurangan kita di sebelah kiri. Tatap dengan mata hati
kita. Lalu syukuri dengan kelebihan, kekuatan yang diberikan Allah kepada kita. Lalu
minta kepada Allah untuk mengampuni kekurangan kita. Kelebihan seperti iman, badan
sehat, akal cerdas, teman banyak, lingkungan baik, bisa mengaji, mampu melakukan hal
baik. Kekurangan kita mungkin mudah putus asa, pesimis, malas, sering membuang waktu
percuma dan sebagainya yang membuat jiwa milenial kita menjadi tidak produktif dan
bahkan destruktif.
KEDUA, tentukan target kita di bulan suci ini. Tujuan hidup manusia adalah untuk
ibadah kepada Allah. Apakah setiap kata, langkah, dan perbuatan kita sebagai bernilai
ibadah? Target ibadah kita di bulan ini kita niatkan dalam hati dan ucapkan dengan lisan
lalu lakukan dengan penuh tanggungjawab. Misalnya, "Saya akan khatam dua kali, tiga
atau empat. Saya mau infak 1 hari seribu atau berapapun. Saya akan tarawih setiap malam
meskipun sambil duduk,” dan seterusnya.
KETIGA, sabar dalam mencapai target hidup kita. Setiap orang yang akan
mencapai puncak kesuksesan pasti memerlukan energi lebih, dan pengorbanan yang tidak
sedikit. Maka bersabarlah in syaa Allah dengan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup
kita akan sampai pada puncak keberhasilan.
KEEMPAT, minta taufiq dan pertolongan Allah. Manusia makhluk yang lemah. Ia
hanya bisa berencana dan berusaha. Yang menentukan hasil akhir adalah Allah. Dalam
segala hal kebaikan mintalah untuk dimudahkan. Wallahu A'lam.
SESI TANYA JAWAB
KESIMPULAN
Kesimpulan dari kajian pada hari ini adalah kita sebagai pemuda tidak boleh
menyia-nyiakan kesempatan kita di masa muda. Karena masa muda adalah masa yang
sangat berharga dimana kita bebas untuk melakukan hal-hal baik karena masih memiliki
tenaga dan juga pikiran yang kuat. Untuk itu, jadilah pemuda yang produktif dalam hal
kebaikan. Luruskan niat, berusahalah semaksimal mungkin, dan teruslah memperbaiki diri.
MasyaaAllah.