Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN

KERIPIK BONGGOL PISANG (BONGPI)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PONOROGO


TAHUN AJARAN 2019/2020
Jl. Soekarno-Hatta No. 381 Keniten, Ponorogo, JawaTimur
Telp/Fax (0352) 48116
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta sholawat
dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad
SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari
kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaaat
bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan
tugas proposal ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh guru pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia.

Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun


berkat dukungan materil dari berbagai pihak, oleh karena itu melalui kesempatan
ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.

Segala sesuatu yang salah datangnya dari manusia dan seluruh hal yang
benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT,
meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini dapat
bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Ponorogo, 23 Januari 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pisang merupakan salah satu buah unggulan Indonesia. Pisang (Musa
paradisiaca) dikenal sebagai tanaman herbal yang berasal dari Asia Tenggara
termasuk Indonesia. Kawasan beriklim tropis dan subtropis merupakan
kawasan yang cocok bagi pertumbuhan tanaman pisang. Tanaman pisang
dikenal dengan tanaman yang memiliki banyak kegunaan karena seluruh
bagian dari pisang terdiri dari bagian bunga, daun, batang, buah, kulit dan
bonggol pisang seluruh bagian tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
keperluan hidup manusia. Bonggol pisang merupakan salah satu bagian dari
tanaman pisang yang berupa umbi batang.
Pemanfaatan bonggol pisang sebagai bahan makanan masih terbatas
dan sebagian besar masih dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Kurangnya
pemanfaatan bonggol pisang sebagai bahan makanan karena bentuk dan
rasanya yang hambar sehingga tidak disukai oleh sebagian besar masyarakat.
Disisi lain nilai gizi dan manfaat bonggol pisang belum dipahami secara luas
oleh masyarakat. Bonggol pisang merupakan sumber serat dan kalsium, serat
merupakan bagian dari makanan yang baik bagi kesehatan tubuh dan dalam
sehari disarankan mengkonsumsi serat sebanyak 25 gram/hari. Peran utama
serat dalam sistem pencernaan adalah pencegah terjadinya kanker kolon dan
membantu proses pencernaan serta memperlancar berbagai masalah
pencernaan seperti konstipasi.
Upaya untuk meningkatkan manfaat bonggol pisang bagi kesehatan
dan ekonomi masyarakat adalah dengan mengolah bonggol pisang menjadi
keripik. Dari segi kesehatan bonggol pisang memiliki kandungan serat yang
cukup tinggi sehingga dapat berguna untuk memperlancar pencernaan dan
dari segi ekonomi bonggol pisang yang harganya murah dan mudah ditemui.
Ketika diolah menjadi suatu produk makanan maka akan meningkatkan nilai
jual dari bonggol pisang, sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat.
Keripik merupakan makanan ringan atau camilan berupa irisan tipis yang
sangat populer dikalangan masyarakat karena sifatnya yang renyah, gurih,
tidak terlalu mengenyangkan, dan tersedia dalam aneka rasa seperti asin,
pedas, dan manis. Keripik sangat praktis karena kering, sehingga lebih awet
dan mudah disajikan kapan pun.
Pengolahan bonggol pisang ini harus benar-benar tepat supaya
hasilnya enak. Dalam pengirisan harus tipis sehingga mudah diolah menjadi
keripik yang renyah. Selain itu, perendaman juga dilakukan guna
menghilangkan rasa pahit yang dihasilkan oleh getah.
Berdasarkan latar belakang diatas maka akan menjadi dasar bagi
peneliti untuk melakukan penelitian mengenai pemanfaatan bonggol pisang
sebagai bahan dasar pembuatan keripik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan bonggol pisang sebagai bahan dasar
pembuatan keripik?
2. Apa manfaat bonggol pisang bagi kesehatan manusia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini:
1. Untuk mengetahui proses pembuatan bonggol pisang sebagai bahan dasar
pembuatan keripik.
2. Untuk mengetahui manfaat bonggol pisang bagi kesehatan manusia.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti :
a. Melatih dan meningkatkan keterampilan.
b. Meningkatkan kepedulian penulis terhadap bonggol pisang yang belum
banyak dimanfaatkan untuk diolah menjadi produk makanan.
2. Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan kreativitas sehingga dapat meningkatkan perekonomian.
b. Menciptakan peluang usaha baru dengan mengolah bonggol pisang
menjadi keripik.
BAB II

A. Tinjauan Pustaka
1. Pisang (Musa paradisiaca)
Pisang (Musa paradisiaca) merupakan salah satu jenis buah tropis
yang mempunyai potensi cukup tinggi untuk dikelola. Pisang telah menjadi
komoditas ekspor dan impor di pasar internasional. Tanaman ini berasal dari
Asia Tenggara yang kemudian menyebar luas ke benua Afrika dan Amerika.
Habitatnya di daerah tropis yang beriklim basah dan dapat tumbuh subur di
dataran rendah maupun tinggi. Pisang merupakan salah satu buah yang
banyak dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia. Pisang umumnya dapat
tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 2.000 m
dpl. Pisang dapat tumbuh pada iklim tropis basah, lembab dan panas dengan
curah hujan optimal 1.520–3.800 mm/tahun dan 2 bulan kering. Tanaman
pisang dalam taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Sub. Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotylae
Bangsa : Musales
Suku : Musaceae
Marga : Musa
Jenis : Musa paradisiaca

Tanaman pisang terdiri dari akar, bonggol, batang, daun, bunga dan
buah. Akarnya berupa akar serabut yang berpangkal pada umbi batang
(bonggol). Akar terbanyak terdapat di bagian bawah tanah yang tumbuh
sampai kedalaman 75 sampai 150 cm di dalam tanah. Akar yang berada di
bagian samping umbi batang (bonggol) tumbuh ke samping atau mendatar.
Tanaman pisang merupakan tanaman yang serba guna, mulai dari akar
sampai daun dapat digunakan, sehingga tanaman pisang memiliki kegunaan
diantaranya :
a. Batang pohon
Dapat digunakan sebagai makanan ternak dimusim kekurangan air dan
secara sederhana dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan
pupuk kompos yang bernilai humusnya sangat tinggi. (Munadjim,1988)
b. Daun pisang
Daun yang segar dapat digunakan sebagai makanan ternak dimusim
kering dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pembungkus makanan
secara tradisional. (Munadjim,1988)
c. Bunga pisang
Bunga pisang yang masih segar (jantung pisang) bisa dijadikan makanan
sebagai sayur. (Munadjim,1988)
d. Buah pisang
Selain enak dimakan secara langsung, bisa dijadikan selai pisang yang
daya awetnya tinggi dan dapat menghasilkan uang yang lebih serta juga
bisa dibuat tepung pisang dari buah yang tua yang belum masak.
(Munadjim,1988)
e. Kulit buah pisang
Kulitnya pun bisa untuk makanan ternak, selain itu bisa untuk
menghasilkan alkohol yaitu ethanol karena mengandung gula yang
mempunyai aroma yang menarik (Munadjim,1988). Kulit buah pisang
juga dapat dimanfaatkan menjadi sirup glukosa sebagi pemanis alami
makanan.
f. Umbi batang (Bonggol)
Pati yang terkandung dalam umbi batang pisang dapat dipergunakan
sebagai sumber karbohidrat bahkan bisa dikeringkan untuk menjadi abu.
Dimana abu dari umbi ini mengandung soda yang dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan sabun dan pupuk (Munadjim,1988). Pati
bonggol pisang juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan
bioetanol, karena memiliki kadar gula yang cukup tinggi.
Dalam banyak kasus, bonggol pisang dapat dimanfaatkan untuk
diambil patinya, pati ini menyerupai pati tepung tapioca (Yuanita dkk,
2008). Potensi kandungan pati bonggol pisang yang besar dapat
dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar yaitu, bioetanol. Bonggol
pisang memiliki komposisi sebagai berikut.
Tabel 1. Komposisi kimia bonggol pisang per 100 gr bahan

Komponen Basah Kering


Kalori (kal) 43 245
Protein (g) 0,6 3,4
Lemak (g) - -
Karbohidrat (g) 11,6 66,2
Ca (mg) 15 60
P (mg) 60 150
Fe (mg) 0,5 2
Vitamin A (SI) - -
Vitamin B (mg) 0,01 0,04
Vitamin C (mg) 12 4
Air (%) 86 20
Sumber :Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I., (1996)

2. Jenis-Jenis Pisang
I. Jenis Umum
Sebenarnya tanaman pisang yang dibudidayakan untuk diambil
manfaatnya bagi kesejahteraan hidup manusia ini berasal dari jenis herba
berumpun yang hidupnya menahun. Jenis-jenis tanaman pisang di
Indonesia jumlahnya mencapai ratusan. Secara garis besar jenis itu dapat
dikelompokkan menjadi sebagai berikut.
a) Pisang Serat (Musa texstiles) Pisang serat adalah tanaman pisang yang
tidak diambil buahnya, tetapi seratnya. Pada awal abad ke 16,
pigattota menerangkan penduduk asli daerah Cebu, Filipina,
memanfaatkan serat pisang manila ini untuk bahan pakaian.
Karenanya pisang ini dinamakan Musa textiles.
Batangnya merupakan batang semu yang terbentuk dari upih-upih
daun yang saling menutupi. Tingginya mencapai 7 meter dengan daun
berbentuk lanset warna hijau. Bunganya seperti pisang berbentuk buah
jorong yang berkulit tebal, tetapi tidak dapat dimakan. Biji buah hitam
bulat kecil keras seperti biji randu. Tanaman ini siap dipanen bila
kuncup bunga telah keluar. Artinya siap dipotong untuk diambil
seratnya. Serat yang diperoleh adalah serat yang kuat , tahan terhadap
air (air tawar maupun air laut). Serat ini cocok dipakai sebagai tali di
kapal laut, tali tambang, dan tali untuk kail. Juga bisa dipintal atau
dibuat anyaman untuk ayunan, sandal, dll.
b) Pisang Hias (Heliconia indica Lamk) Pisang hias juga tidak diambil
buahnya. Pisang hias dibagi dua, yaitu pisang kipas dan pisang-
pisangan. Disebut pisang kipas, karena bentuknya persis seperti kipas.
Nama lain pisang kipas adalah pisang Madagaskar. Sedangkan pisang-
pisangan berbatang semu yang kecil-kecil dan tumbuh bertumpun
indah ditanam di muka rumah karena bentuknya yang kecil.
c) Pisang Buah (Musa paradisiaca L) Pisang jenis ini sudah tidak asing
lagi, karena banyak ditemui, dan dapat dibedakan menjadi 4 golongan.
Golongan pertama adalah yang dapat dimakan langsung setelah masak
(pisang kepok, pisang susu, pisang hijau, pisang mas, pisang raja, dll).
Golongan kedua dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu (pisang
tanduk, pisang muli, pisang kapas, pisang bangkahulu, dll). Golongan
ketiga adalah pisang yang dapat dimakan langsung setelah masak
maupun diolah lebih dahulu (pisang kepok dan pisang raja).
Sedangkan golongan ke empat adalah pisang yang dapat dimakan
sewaktu masih mentah (pisang klutuk/batu) (Satuhu, 2003).
II. Jenis Pisang Komersil
Pengertian komersial di sini adalah banyak terdapat di pasaran,
baik di pasar umum maupun di supermarket. Jenis-jenis pisang ini
banyak digemari masyarakat karena keistimewaannya. Jenis pisang
komersial diantaranya sebagai berikut.
a) Pisang Raja
Pisang jenis ini tangkai buahnya terdiri atas 6 sisir yang masing-
masing terdiri dari 15 buah. Berat satu buah pisang sekitar 92
gramdengan panjang 12 sampai 18 cm, dan diameter 3,2 cm. Bentuk
buahnya melengkung dengan bagian pangkalnya bulat. Warna daging
buahnnya kuning kemerahan tanpa biji. Empelur buahnya nyata
dengan tekstur kasar. Rasanya manis, lamanya berbunga sejak anakan
adalah 14 bulan. Sedangkan buah masak setelah 164 hari sesudah
muncul bunga.
b) Pisang Raja Sere
Pisang raja sere dikenal sebagai pisang meja. Ukurannya kecil dengan
panjang buah 10 sampai 15 cm dan diameter 3 sampai 4 cm. Berat per
tandan 10 sampai 14 kg. Jumlah sisir 5 sampai 9, dan tiap sisir terdiri
dari 12 sampai 16 buah. Pada waktu matang warna kulitnya kuning
kecoklatan dengan bintik-bintiknya coklat kehitaman. Kulit buahnya
tipis, dan warna daging buahnya putih, rasanya manis, dan aromanya
harum.
c) Pisang Raja Bulu
Pisang raja bulu termasuk buah yang dapat digunakan sebagai buah
meja dan buah olahan. Daging buahnya agak tebal, rasanya manis dan
aromanya kuat. Pada waktu matang, warna kulitnya kuning berbintik-
bintik coklat. Warna daging buahnya kuning kemerahan. Berat setiap
tandannya 7 sampai 10 kg terdiri dari 6 sampai 7 sisir dan tiap sisirnya
10 sampai 15 buah. Panjang buahnya 23 sampai 35 cm dan
diameternya 6 sampai 6,5 cm.
d) Pisang Kepok
Pisang kepok di Filipina dikenal dengan nama pisang saba, sedang di
Malaysia dikenal dengan nama pisang nipah. Buahnya enak dimakan
setelah diolah terlebih dahulu. Bentuk buahnya agak pipih, sehingga
kadang disebut pisang gepeng. Beratnya pertandan dapat mencapai 14
sampai 22 kg dengan jumlah sisir 10 sampai 16. Setiap sisir terdiri
dari 12 sampai 20 buah. Bila matang warna kulit buahnya kuning
penuh. Pisang kepok banyak jenisnya, yang terkenal antara lain pisang
kepok kuning dan putih. Pisang kepok putih warna dagingnya putih,
dan pisang kepok kuning warna dagingnya kuning. Pisang kepok
kuning mempunyai rasa yang lebih enak dibandingkan dengan pisang
kepok putih, karenanya pisang kepok kuning lebih disukai.
e) Pisang Tanduk
Pisang tanduk ukuran buahnya besar dan bentuknya menyerupai
tanduk. Oleh karenanya dikenal dengan nama pisang tanduk. Bila
matang warna kulit buahnya coklat kemerahan dan berbintik-bintik.
Warna daging buahnya putih kemerahan. Pisang jenis ini cocok untuk
olahan. Berat setiap tandannya 7 sampai 10 Kg terdiri dari tiga sisir
dan setiap sisirnya terdiri dari 10 buah.
f) Pisang Nangka
Warna kulit buah pisang nangka pada waktu matang adalah hijau.
Rasanya asam manis. Berat setiap tandannya 11 sampai 14 Kg terdiri
dari 6 sampai 8 sisir dan setiap sisirnya terdiri dari 14 sampai 24
buah. Ukuran buah 24 sampai 28 cm dengan diameter 3,5 sampai 4
cm (Satuhu, 2003).
g) Pisang Ambon Lumut
Warna kulit buah pisang ambon lumut pada waktu matang hijau atau
hijau kekuningan dengan bintik colat kehitaman. Warna daging
buahnya putih kemerahan dan lunak. Rasanya manis dan enak,
aromanya juga kuat. Berat setiap tandannya 15 sampai 18 Kg terdiri
dari 8 sampai 12 sisir dan setiap sisirnya terdiri dari 20 buah. Ukuran
buah 15 sampai 20 cm dengan diameter 3 sampai 3,5 cm.

B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode:
1. Eksperimen
Penulis memilih metode eksperimen untuk mendukung laporan ini.
Eksperimen adalah penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi
hubungan sebab akibat dari satu atau lebih variable terkait dengan
melakukan manipulasi variable bebas pada suatu keadaan yang terkendali
(variable kontrol).
2. Riset
Selain menggunakan eksperimen, penulis juga menggunakan metode riset.
Riset adalah penelitian suatu masalah secara bersistem,kritis,dan ilmiah
untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapat fakta yang
baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik.

C. Jadwal Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dijadwalkan sebagai berikut.

No Nama Kegiatan Bulan


1. Penyusunan proposal Januari 2020
2. Pelaksanaan penelitian Februari 2020
3. Analisis data Februari 2020
4. Penyusunan laporan Februari-Maret 2020
5. Penyerahan proposal April 2020
D. Rencana Anggaran Dana
Secara rinci, kebutuhan anggaran penelitian ini direncanakan sebagai berikut.

No Uraian kegiatan Volume kegiatan dan Jumlah


satuan biaya biaya
1. Persiapan :
a. Penyusunan proposal
 Print 15 lembar x Rp.500 Rp. 7.500

 Jilid 1 x Rp.3.000 Rp. 3.000

b. Penyusunan KTI
40 lembar x Rp.500 Rp.20.000
 Print
1 kali x Rp.3.000 Rp. 3.000
 Jilid
2. Bahan penelitian :
a. Bonggol pisang segar ½ kg x Rp.0 Rp. 0
b. Bawang merah ¼ kg Rp. 9.000
c. Bawang putih 1 ons Rp. 4.000
d. Kapur sirih ¼ kg Rp. 4.000
e. Merica 2 bungkus x Rp.1.000 Rp. 2.000
Jumlah keseluruhan Rp.52.500
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penjelasan di atas, pembuatan keripik bonggol pisang bisa
menjadi sumber pangan alternative yang dapat meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan. Potensi yang terdapat dalam tanaman pisang serta
keberadaan bonggol pisang yang seringkali tidak dimanfaatkan sebagai bahan
pangan yang diolah menjadi berbagai hidangan yang mengandung
karbohidrat dan serat yang cukup tinggi serta bisa memperlancar pencernaan
bagi manusia. Bonggol pisang tidak lagi menjadi bahan pangan yang
memiliki nilai ekonomis.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang kita
anggap tidak berguna ternyata mempunyai segudang manfaat jika kita pandai
mengelolanya.

B. Saran
1. Untuk Pemerintah
Penulis berharap dengan proposal ini, pemerintah mampu
memfasilitasi dan mengembangkan produk keripik bonggol pisang ini,
agar sumber daya alam yang ada di Indonesia ini bermanfaat.
2. Untuk Masyarakat
Dengan proposal ini, penulis berharap agar masyarakat lebih
mengenal manfaat bonggol pisang untuk diolah menjadi suatu bahan
pangan yang dapat dikonsumsi masyarakat sehari-hari.
3. Untuk Pembaca
Diharapkan dengan proposal ini, para pembaca bisa menambah
pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan-tumbuhan yang ada di
Indonesia dan bisa menikmati produk dari kekayaan alam sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Rismunandar. 1990. Bertanam Pisang. Bandung: C.V. Sinar Baru.

Suyanti Satuhu, Ahmad Supriyadi. 1992. Pisang: Budidaya, pengolahan, dan


prospek pasar. Surabaya: Penebar Swadaya.

Arif Hartono. 2013. Bonggol Pisang Dibuat Makanan.


http://media.unpad.ac.id/thesis/240210/2013/240210130012_1_7565.pdf.
Diakses pada tanggal 21 Januari 2020.

Yosep Alfatah. 2019. Cara Membuat Keripik Bonggol Pisang Enak dan Bisnisnya
https://mesinvacuumfrying.id/cara-membuat-keripik-bonggol-pisang/.
Diakses pada tanggal 22 Januari 2020.

Deni Supendi. 2019. Jenis Pisang di Dunia dengan Ciri Khas Masing-masing.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.h
arapanrakyat.com/2019/11/jenis-pisang-di-dunia-dengan-ciri-khas-masing-
masing/amp/
&ved=2ahUKEwjiwYbYosbnAhUXcCsKHXKPAtUQFjAlegQICxAB&u
sg=AOvVaw0ATVJZbVIDg99SvElzK7KO&ampcf=1&cshid=158131344
6229. Diakses pada tanggal 22 Januari 2020.

Y Haryono. 2015. Pemanfaatan Tepung Bonggol Pisang.


https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.p
olsri.ac.id/1878/3/03.%2520BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwiDgPOZp8bnAhW1wzgGHQBiCZoQFjAA
egQIARAB&usg=AOvVaw2WsZTry4tiAP7txFMEwJNc&cshid=158131
4580507. Diakses pada tanggal 22 Januari 2020.

Anda mungkin juga menyukai