Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STUDI AGAMA ISLAM


(BEBERAPA PANDANGAN YANG KELIRU TENTANG AGAMA BUDHA)

Dosen Pengampu:
M. Ya’qub, S.H.I, M.S.I

Disusun Oleh:
1. Abdul Rozak (1)
2. Eka Abidah Hilmiyah (11)

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM QOMARUDDIN GRESIK
TAHUN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
tentang Kesesatan Dalam Berpikir Ilmiah.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya makalah ini tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik
dari penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
bagi pembaca.

Gresik, 27 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A. Pemuja Berhala.............................................................................................................3
B. Vihara dan Klenteng.....................................................................................................3
C. Pesimistis......................................................................................................................4
D. Sayuramis.....................................................................................................................5
E. Mengenal Perbedaan Vegan dan Vegetarian.................................................................6
F. Agama Pertapaan..........................................................................................................8
BAB III....................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya, agama itu tak luput dari yang namanya mazhab atau aliran,
sama seperti agama lain agama Buddha juga memiliki beragai macam aliran
diantaranya: Mahayana dan Hinayana. Di dalam Mahayana pecah menjadi banyak
aliran, sedangkan di dalam Hinayana ada Sarwastivada dan juga Theravada.
Namun, diantara beberapa aliran tersebut yang masih mempertahankan
ajaran asli Buddha Gautama dari India adalah aliran Theravadha. Di dalam aliran
Theravada ini pokok tujuan mazhab ini yaitu berusaha untuk menjadi orang-orang
suci (arahat) yang nantinya akan berhasil menaklukan hasrat atau nafsu keinginan
(Tanha) hingga menjadi terbebas dari kelahiran kembali yang tiada henti
(samsara) dan pada akhirnya bisa melenyapkan diri ke dalam Nibbana yang
merupakan tujuan akhir umat Buddha karena mampu terbebas dari kemelekatan.
Agama Buddha ini lahir dan berkembang pada abad ke-6 SM. Asal nama
agama Buddha ini diperoleh dari pendiri agama Buddha itu sendiri yaitu Siddharta
Gautama atau Sang Buddha yang artinya “tercerahkan”. Panggilan itu didapatkan
oleh Siddharta Gautama setelah ia mampu meninggalkan kehidupan yang penuh
dengan penderitaan dengan menjalani hidup yang suci, bertapa selama tujuh tahun
di bawah pohon Bodhi atau pohon hikmat. Selama pertapaan itu Sang Buddha
berkeliling di hutan dekat dengan sungai Gangga dan menemui guru-guru yang
mashur dan mempelajari cara Samadhi dan cara-cara lain untuk menjadi seorang
pertapa yang sejati dan benar. Dan setelah menjalani semua perintah guruguru
sang Buddha tidak pernah puas dalam hal itu, oleh karena itu ia mencoba
melepaskan diri dari semua tata cara agama dan lebih memilih dengan mencari
jalan dan solusi dalam membebaskan diri dari penderitaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Berapa macam pandangan yang keliru tentang agama Budha?
2. Bagaimana pandangan yang keliru tentang agama Budha Theravada?
3. Bagaimana persiapan dalam pelaksanaan meditasi dalam agama Budha
Theravada?

1
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui macam-macam pandangan kliru agama budha
2. Untuk mengetahui persiapan dalam pelaksanaan meditasi dalam agama
Budha Theravada

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemuja Berhala
Penyembahan berhala adalah istilah merendahkan untuk pemujaan berhala,
benda fisik seperti gambar kultus, sebagai dewa, atau praktik diyakini hampir
pada ibadah, seperti memberikan kehormatan yang tidak semestinya dan
memperhatikan bentuk membuat selain Tuhan. Dalam agama Abrahamik semua
penyembahan berhala adalah sangat dilarang, meskipun dilihat sebagai apa yang
merupakan penyembahan berhala mungkin berbeda di dalam dan di antara
mereka.
Dalam agama-agama lain penggunaan gambar kultus diterima, meskipun
istilah "penyembahan berhala" tidak mungkin digunakan dalam agama, yang pada
dasarnya tidak setuju. Gambar, ide, dan objek merupakan penyembahan berhala
sering kali menjadi masalah perdebatan yang cukup besar, dan di dalam semua
agama Abrahamik istilah ini dapat digunakan dalam pengertian yang sangat luas,
dengan tidak ada implikasi bahwa perilaku menentang untuk benar-benar
merupakan dari penyembahan religius dari objek fisik.
B. Vihara dan Klenteng
Bagi orang awam vihara dan kelenteng dianggap tempat ibadah yang sama .
Padahal, vihara ini merupakan tempat ibadahumat Budha. Sementara kelenteng
merupakan tempat ibadah untuk penganut Tridharma (tiga agama), yakni
Konghuchu, Taoisme, dan Budha. Itu artinya, umat Buddha bisa beribadah di
vihara maupun kelenteng.
Indonesia merupakan negara yang memiliki agama beragam. Setidaknya ada
enam agama resmi di Indonesia, salah satunya yaitu Budha. Berikut ini nama
tempat ibadah Budha. Perlu diketahui, masing-masing agama mempunyai tempat
ibadah dengan nama dan bentuk yang berbeda-beda, termasuk agama Budha.
Selain itu ada juga aturan masuk tempat ibadah Budha. Jadi, nama tempat ibadah
Budha yaitu Vihara atau identik juga dengan Klenteng. Bagi orang awam vihara
dan kelenteng dianggap tempat ibadah yang sama . Padahal, vihara ini merupakan
tempat ibadahumat Budha. Sementara kelenteng merupakan tempat ibadah untuk

3
penganut Tridharma (tiga agama), yakni Konghuchu, Taoisme, dan Budha. Itu
artinya, umat Buddha bisa beribadah di vihara maupun kelenteng. Sedangkan bagi
penganut Taoisme dan Konghuchu hanya melakukan ibadah di kelenteng saja, dan
bukan di vihara.
Perbedaan keduanya yaitu kelenteng itu diurus oleh sefu, laki-laki.
Sedangkan vihara diurusnya oleh perempuan. Adapun perbedaan vihara dan
klenteng lainnya yaitu, di dalam vihara umumnya hanya ada patung atau rupang
dewa-dewi, yang mana statusnya bukan sebagai tuan rumah. Sedangkan kelenteng
terdapat dua rupang yang statusnya sebagai tuan rumah.
Fungsi Vihara:
1. Sebagai pusat Pendidikan
2. Sebagai tempat pertemuan
3. Sebagai tempat pelantikan organisasi Budha, baik dari kalangan mahasiswa
maupun umum
4. Sebagai pengembangan budaya
5. Sebagai sosial kemasyarakatan
C. Pesimistis
Pesimistis bukan sekadar berpikir negatif. pesimistis juga mencakup sikap
yang berfokus pada tujuan, sesuatu yang diperkirakan terjadi di kemudian hari.
Orang yang pesimistis justru menduga hasil negatif cenderung akan terjadi. Salah
satu tipe pesimistis ialah pesimistis defensif, yakni menggunakan pikiran negatif
dengan cara yang berbeda dan diperhitungkan dapat mencapai suatu tujuan.
Pesimistis defensif adalah suatu strategi yang membantu orang dengan kecemasan
berlebih untuk mengelola kecemasannya sehingga mereka tidak lari dari masalah
dan berusaha meraih tujuan. Salah satu faktor penting dalam pesimistis ialah
menetapkan ekspektasi yang rendah untuk rencana dan situasi tertentu, misalnya
membayangkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Menariknya,
seseorang dengan sikap pesimistis dapat merencanakan berbagai tindakan untuk
memastikan kemungkinan buruk yang dibayangkan tidak akan terjadi. Sikap
pesimistis juga berhubungan dengan suasana hati yang negatif. Ketika diposisikan
dalam suasana hati yang baik, seseorang yang pesimistis tidak mampu
menyelesaikan masalah. Namun, ketika ditempatkan dalam suasana hati yang

4
negatif, atau diberi tahu kemungkinan buruk yang akan terjadi, kinerja mereka
menjadi jauh lebih baik. pesimistis dan optimisme merupakan bagian dari
karakteristik manusia sehingga berperan penting dalam menyikapi suatu isu dan
masalah. Sebagai sifat yang alamiah, manusia yang pesimistis berekspektasi pada
hal yang terburuk terlebih dahulu, tetapi tetap mempersiapkan rencana alternatif.
dalam konteks tertentu.
D. Sayuramis
Istilah vegan mungkin belum sepopuler vegetarian. Keduanya
diasumsikan sebagai gaya hidup tanpa mengonsumsi makanan yang berasal dari
hewan, misalnya daging dan ikan. Meski sering dianggap sama, vegan dan
vegetarian memiliki beberapa perbedaan.Diet vegan dan vegetarian umumnya
dilakukan karena alasan kesehatan, lingkungan, atau keyakinan. Nah, jika Anda
mempertimbangkan untuk berhenti mengonsumsi makanan yang berasal dari
hewan beserta produk turunannya, Anda mungkin perlu mengetahui terlebih
dahulu mengenai perbedaan vegan dan vegetarian.
Apa Itu Vegetarian?
Vegetarian adalah gaya hidup dengan menerapkan pola makan tanpa
mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan. Jenis makanan ini termasuk
daging sapi, daging kambing, daging babi, daging unggas, dan makanan laut,
seperti ikan dan kerang-kerangan.
Pola makan atau diet vegetarian terdiri dari sayuran, buah-buahan,
kacang-kacangan, dan biji-bijian. Orang yang menjalani pola makan ini juga bisa
mengonsumsi jamur, seperti jamur portobello. Namun, diet vegetarian bisa terbagi
menjadi beberapa tipe, yaitu:
1. Lacto-vegetarian
Tidak mengonsumsi daging merah, daging unggas, ikan, dan telur, tetapi
mengonsumsi susu dan produk turunannya.
2. Ovo-vegetarian
Tidak mengonsumsi semua makanan yang berasal dari hewan beserta produk
turunannya, tetapi membuat pengecualian untuk telur.
3. Lacto-ovo-vegetarian

5
Pola malan lacto-ovo vegetarian idak mengonsumsi daging merah, daging
unggas, dan ikan, tetapi mengonsumsi telur, susu dan produk olahannya,
termasuk keju dan yoghurt.
Selain itu, ada juga yang disebut dengan fleksitarian (semi vegetarian) dan
pescatarian. Fleksitarian tidak mengonsumsi daging merah, tetapi terkadang
masih mengonsumsi ayam, ikan, serta susu dan produk turunannya.
Sementara itu, diet pescatarian tidak mengonsumsi daging merah dan daging
unggas, tetapi mengonsumsi ikan dan makanan laut.Meski terkadang
dianggap vegetarian, fleksitarian dan pescatarian tetap mengonsumsi daging
hewan. Oleh karena itu, secara teknis keduanya tidak termasuk dalam definisi
vegetarian.
Apa Itu Vegan?
Vegan sebenarnya merupakan salah satu tipe vegetarian, tetapi batasan jenis
makanan yang dikonsumsi pada pola makan ini lebih ketat. Sebagian orang
menganggap pola makan vegan sebagai versi ekstrem dari gaya hidup
vegetarian.Vegan didefinisikan sebagai gaya hidup yang berupaya untuk
menghindari semua bentuk eksploitasi terhadap hewan, termasuk untuk dijadikan
makanan, pakaian, kosmetik, atau tujuan lainnya.
Oleh karena itu, pola makan vegan tidak hanya menghindari daging hewan,
tetapi juga produk susu, telur, dan bahan makanan yang berasal dari hewan. Bahan
makan tersebut meliputi gelatin, madu, whey, kasein, albumin, dan suplemen
minyak ikan.

E. Mengenal Perbedaan Vegan dan Vegetarian


Pada dasarnya, orang yang menjalani gaya hidup vegan maupun vegetarian sama-
sama memilih pola makan yang bersumber dari nabati. Meski demikian, sebagian
orang yang menjalani pola makan vegetarian masih mengonsumsi daging, ikan, susu,
atau telur.
Dari segi etika, vegetarian menentang pembunuhan hewan untuk dimakan,
tetapi menganggap konsumsi produk sampingan hewan, seperti susu dan telur,
dapat diterima selama hewan tersebut dipelihara dalam kondisi yang memadai.

6
Di sisi lain, orang yang menjalani gaya hidup vegan percaya bahwa hewan
memiliki hak untuk bebas, baik dari konsumsi atau penggunaan lainnya oleh
manusia.
Oleh karena itu, mereka juga berusaha untuk tidak memakai produk
sampingan hewan, terlepas dari kondisi di mana hewan dikembangbiakkan atau
dipelihara dengan baik. Contohnya adalah dengan tidak memakai pakaian dari
kain sutra, wol, atau kulit hewan.
Manfaat Pola Makan Vegan dan Vegetarian Beserta Risikonya
Pola makan vegetarian atau vegan dianggap lebih sehat dan dapat
memberikan manfaat untuk kesehatan. Pola makan yang lebih banyak
memfokuskan pada makanan jenis nabati ini juga diketahui dapat mengurangi
risiko terjadinya penyakit tertentu, seperti:
1. Stroke
2. Penyakit jantung coroner
3. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
4. Diabetes
5. Kanker, misalnya kanker usus besar dan kanker lambung Divertikulitis
Selain itu, diet berbasis tumbuhan, baik vegan dan vegetarian, juga diketahui
baik untuk menurunkan berat badan dan menjaga berat badan tetap ideal sehingga
dapat mencegah obesitas. Pola makan vegan dan vegetarian juga baik untuk
mencegah kolesterol tinggi.
Meski demikian, diet vegan dan vegetarian juga berisiko menimbulkan
masalah kesehatan, misalnya anemia dan kekurangan protein. Hal ini dikarenakan
kedua pola makan tersebut melarang orang yang menjalaninya untuk
mendapatkan asupan makanan yang bersumber dari hewani Padahal, makanan
yang bersumber dari hewani, seperti daging dan ikan, merupakan salah satu
sumber protein dan zat besi yang penting untuk mencegah anemia serta defisiensi
protein.
Oleh karena itu, jika Anda berencana untuk menjadi vegan atau vegetarian,
pastikan kebutuhan nutrisi harian Anda tetap terpenuhi, terutama protein, zat besi,
zinc, yodium, kalsium, folat, dan vitamin B12.

7
Untuk mengurangi risiko terjadinya kekurangan nutrisi, terapkan pola makan
vegetarian yang sehat agar kesehatan tubuh tetap terjaga. Apabila memiliki
kondisi medis tertentu, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter gizi jika hendak mencoba diet vegan atau vegetarian.
F. Agama Pertapaan
Pertapaan atau tapa berasal dari akar kata tapa yang berarti energi. Tapa
dimaksudkan adalah mengendalikan energi agar terpusat sehingga dapat
digunakan untuk suatu tujuan. Contoh dalam ajaran Hindu, Tuhan melakukan tapa
untuk melakukan penciptaan semesta. Dalam ajaran Hindu yang berhubungan
dengan kehidupan, manusia melakukan tapa untuk mengendalikan energi dalam
dirinya. Dalam hal ini tapa digunakan sebagai cara memusatkan energi diri untuk
kembali kepada Tuhan (moksa). Bagaimanapun, untuk mencapai tiga tahapan
moksa (terserap ke dalam kesadaran Tuhan dengan meninggalkan badan wadag,
terserap ke dalam kesadaran tuhan dengan meninggalkan abu jasmani, dan
terserap ke dalam kesadaran Tuhan dengan tanpa meninggalkan apa-apa)
membutuhkan energi yang besar. Apalagi untuk mencapai jiwanmukti (jiwa sadar
dalam kesadaran Tuhan), hal ini membutuhkan sirkulasi imbang energi tubuh
dengan energi semesta sehingga wujud diri dapat selalu dipertahankan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pemuja Berhala
Penyembahan berhala adalah istilah merendahkan untuk pemujaan
berhala, benda fisik seperti gambar kultus, sebagai dewa, atau praktik diyakini
hampir pada ibadah, seperti memberikan kehormatan yang tidak semestinya
dan memperhatikan bentuk membuat selain Tuhan. Dalam agama Abrahamik
semua penyembahan berhala adalah sangat dilarang, meskipun dilihat sebagai
apa yang merupakan penyembahan berhala mungkin berbeda di dalam dan di
antara mereka.
2. Vihara dan Klenteng
Vihara ini merupakan tempat ibadahumat Budha. Sementara kelenteng
merupakan tempat ibadah untuk penganut Tridharma (tiga agama), yakni
Konghuchu, Taoisme, dan Budha. Itu artinya, umat Buddha bisa beribadah di
vihara maupun kelenteng.
Fungsi Vihara:
a. Sebagai pusat Pendidikan
b. Sebagai tempat pertemuan
c. Sebagai tempat pelantikan organisasi Budha, baik dari kalangan mahasiswa
maupun umum
d. Sebagai pengembangan budaya
e. Sebagai sosial kemasyarakatan
3. Pesimistis
Pesimistis bukan sekadar berpikir negatif. pesimistis juga mencakup
sikap yang berfokus pada tujuan, sesuatu yang diperkirakan terjadi di kemudian
hari. Orang yang pesimistis justru menduga hasil negatif cenderung akan
terjadi. Salah satu tipe pesimistis ialah pesimistis defensif, yakni menggunakan
pikiran negatif dengan cara yang berbeda dan diperhitungkan dapat mencapai
suatu tujuan.

9
Salah satu faktor penting dalam pesimistis ialah menetapkan ekspektasi
yang rendah untuk rencana dan situasi tertentu, misalnya membayangkan
kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi.
4. Sayuramis
Istilah vegan mungkin belum sepopuler vegetarian. Keduanya
diasumsikan sebagai gaya hidup tanpa mengonsumsi makanan yang berasal
dari hewan, misalnya daging dan ikan. Meski sering dianggap sama, vegan dan
vegetarian memiliki beberapa perbedaan.
Vegetarian adalah gaya hidup dengan menerapkan pola makan tanpa
mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan. Jenis makanan ini termasuk
daging sapi, daging kambing, daging babi, daging unggas, dan makanan laut,
seperti ikan dan kerang-kerangan.
Diet vegetarian bisa terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu:
a. Lacto-vegetarian
Tidak mengonsumsi daging merah, daging unggas, ikan, dan telur, tetapi
mengonsumsi susu dan produk turunannya.
b. Ovo-vegetarian
Tidak mengonsumsi semua makanan yang berasal dari hewan beserta
produk turunannya, tetapi membuat pengecualian untuk telur.
c. Lacto-ovo-vegetarian
Pola malan lacto-ovo vegetarian idak mengonsumsi daging merah, daging
unggas, dan ikan, tetapi mengonsumsi telur, susu dan produk olahannya,
termasuk keju dan yoghurt.
5. Agama Pertapaan
Pertapaan atau tapa berasal dari akar kata tapa yang berarti energi.
Tapa dimaksudkan adalah mengendalikan energi agar terpusat sehingga dapat
digunakan untuk suatu tujuan. Contoh dalam ajaran Hindu, Tuhan melakukan
tapa untuk melakukan penciptaan semesta. Dalam ajaran Hindu yang
berhubungan dengan kehidupan, manusia melakukan tapa untuk
mengendalikan energi dalam dirinya. Dalam hal ini tapa digunakan sebagai
cara memusatkan energi diri untuk kembali kepada Tuhan (moksa).

10
DAFTAR PUSTAKA

Yosita Nur Wirdayanti, Merger 3 Bank Jadi Akselerasi Ekosistem Keuangan Syariah
Nasional. https://m.bisnis.com/finansial/read/20201030/231/1311433/merger-3-
bank-jadi-akselerasi-ekosistem-keuangan-syariah-nasional (Diakses pada 9 Maret
2020)

Rifan Aditya, Tempat Ibadah Budha Dan Aturan Bagi Yang Memasukinya, lllll
(Diakses pada 10 Desmber 2021)

Wikipedia, Penyembahan Berhala, lllll (Diakses pada 10 Desember 2021)

Alodokter, Kenali Perbedaan Vegan dan Vegetarian, llll (Diakses pada 10 Desember
2021)

Wikipedia, Pertapaan, iiii (Diakses pada 10 Desember 2021)

11

Anda mungkin juga menyukai