Dosen Pengampu:
Erik Haritman, S.Pd., M.T.
Disusun oleh:
TE-02
B. Hasil Praktikum
a. Simulasi
Percobaan 1 Rangkaian Dasar Logika
Rangkaian 1
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Rangkaian 2
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 0
Rangkaian 3
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Rangkaian 4
0 0
1 1
0 0 off 0
0,4 0 off 0
0,8 0 off 0
1,2 0 off 0
1,6 0 off 0
2 0 off 0
2,4 0 off 0
2,8 0 off 0
3,2 0 off 0
3,6 0 off 0
4 0 off 0
4,4 0 off 0
5 0 off 0
Rangkaian 2
0 0 off 0
0,4 0 off 0
0,8 0 off 0
1,2 0 off 0
2 2,16 off 0
3,2 2,21 on 1
3,6 2,21 on 1
4 2,21 on 1
4,4 2,21 on 1
5 2,21 on 1
b. Analisis
1) Percobaan 1 Rangkaian Logika
a) Rangkaian 1
Ketika salah satu diantara V1 dan V2 bernilai 1 maka Vout
akan bernilai 1, dan jika V1 dan V2 bernilai 0 maka Vout akan
bernilai 0.
b) Rangkaian 2
Ketika V1 bernilai 1 atau 0 dan V2 bernilai 1 atau 0 Vout
tidak menampilkan nilai sama sekali.
c) Rangkaian 3
Vout hanya akan bernilai 1 jika dan hanya jika V1 dan V2
bernilai 1, dan jika salah satu diantara V1 dan V2 bernilai 0 maka
Vout akan bernilai 0.
d) Rangkaian 4
Nilai yang dihasilkan oleh Vout akan berbanding terbalik
dengan V1. Contoh jika V1 bernilai 1 maka Vout akan bernilai 0 dan
sebaliknya.
2) Percobaan 2 Ambang Logika
a) Rangkaian 1
Pada IC FET (74LS05), ambang terlarang berada 1,2V - 2V.
Tetapi LED tidak menyala sama sekali.
b) Rangkaian 2
Pada IC CMOS (4049) ambang terlarang berada pada 1,6V -
2,8V. Jadi, LED seharusnya menyala akan tetapi hasil menunjukkan
yang lain, LED hanya menyala saat Vout bernilai 2,21V dan
seterusnya.
C. Kesimpulan
Berkat praktikum dasar logika dari rangkaian dioda - transistor ini, kami dapat
mengetahui dan memahami prinsip kerja dasar AND, OR, NOT, serta mampu
merangkai rangkaian dasar logika. Selain itu, setiap rangkaian transistor mempunyai
ambang batas tegangan yang mampu menghantarkan tegangan keluaran, dapat
diketahui bahwa ambang batas tegangan antara CMOS dan TTL berbeda. Sehingga
disaat keluaran terdapat tegangan melebihi ambang batas, tegangan keluaran dari IC
berlogika 0.