Anda di halaman 1dari 8

DAUR BIOGEOKIMIA DAN ENERGI

Sumber Energi
Energy merupakan sesuatu yang digunakan untuk kelangsungan ekosistem, energy tidak
pernah musnah tapi energy bisa berubah bentuk. Energy diperoleh makhluk hidup dari nutrisi
atau makanan yang dikonsumsi/di sintesa kedalam bentuk yang lain. Cahaya matahari
merupakan sumber energy utama dalam ekosistem, dimana energy cahaya matahari
dimanfaatkan pertama kali oleh makhluk hidup berklorofil untuk proses fotosintesis. Energy
matahari yang merupakan materi anorganik dirubah menjadi material organic melalui fotosintesi
oleh tumbuhan berklorofil atau organisme autotroph lainya.

Perpindahan energy dalam Ekosistem


Energy (cahaya matahari) merupakan materi anorganik yang dimanfaatkan organisme
autotroph untuk mendapatkan makanan melalui proses sintesa baik secara fotoautotrof (oleh
tumbuhan berklorofil) maupun kemoautotrof (merubah materi anorganik menjadi organic
melalui reaksi kimia). Perpindahan energy dalam ekosistem melalui berbagai proses diaman
energy pertama kali dimanfaatkan organisme autotroph yang selanjutnya dirubah menjadi materi
organic, dimana materi organic merupakan sumber makanan untuk orgnaisme hetertrof.
Organisme heterotroph memanfaatkan makanan dari materi organic untuk metabolisme sehingga
menghasilkan energy dalam bentuk yang lain yang dimanfaatkan organisme saprofit dan
decomposer. Selanjutnya organisme decomposer mengembalikan energy dalam bentuk materi
anorganik melalui proses metabolic dan dikembalikan kedalam ekosistem, begitu seterusnya.
Secara sederhana energy berpindah dari organisme autotroph (produsen) dimanfaatkan oleh
organisme heterotroph (konsumen/decomposer) melalu proses makan dan dimakan atau isilah
umumnya melalui proses rantai makanan. Berikut adalah gambaran sekilas perpindahan energy
dalam ekositem baik darat maupun ekosistem perairan:
Gambar perpindahan energy dalam ekosistem perairan (Drawn by: Chritopher kremb)

Energi dan materi mengalir melalui berbagai komponen (biotik dan abiotic) dalam ekosistem,
dimana energy tidak sama dengan materi begitu juga dengan aliran keduanya. Berikut
perbedaannya:
 Energi
Energy mengalir didalam ekosistem berasal dari luar (cahaya matahari) sedangkan materi
berasal dari dalam lingkungan abiotic.
 Aliran energi
Aliran energi dapat mengalami reduksi (penyerapan) disepanjang lintasan, sedangkan
aliran materi berjalan membentuk suatu daur materi.

Suklus biogeokimia
Siklus biogeokimia dalam ekosistem diartikan sebagai suatu siklus bahan kimia yang
merupakan bagian dari komponen abiotic dalam ekosistem untuk dimanfaatkan komponen biotik
sebagai energy dalam proses metabolic, yang kemudian diuraikan kembali kedalam bentuk
mineral.
Siklus biogeokimia atau siklus organik-anorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia
yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotic. Siklus
unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia
dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.
Dalam siklus biokimia dalam ekosistem terdiri dari beberapa siklus diantaranya siklus air,
siklus carbon, siklus oksigen, siklus nitrogen dan siklus fosfor.
1. Siklus Air
Air merupakan media utama bagi perpindahan zat/unsur baik pada ekosistem daratan maupun
atmosfer, molekul air sangat penting bagi kehidupan. Di atmosfer, air tersedia dalam bentuk uap
air melalui beberapa proses sebagai berikut:
 Evaporasi, Proses penguapan zat cair menjadi gas
 Traspirasi, Pengeluaran air dari tumbuhan dalam bentuk uap
 Kondensasi, Proses perubahan gas menjadi cair
 Presipitasi, Proses jatuhnya kembali zat cair ke bumi melalui hujan.
2. Siklus karbon
Didalam ekosistem perairan, pertukaran karbon (CO2) dengan lingkungan luar/atmosfer
berjalan secara tidak langsung, dimana karbon dioksida mengalir kedalam perairan dan berikatan
antara keduanya membentuk asam karbonat yang kemudian terurai menjadi ion bikarbonat.
Bikarbonat merupakan sumber karbon bagi algae dalam proses fotosintesis dengan tambahan
unsur yang lain menghasilkan oksigen. Organisme heterotroph memanfaatkan hasil respirasi
algae dalam bentuk oksigen untuk metabolism, dan organisme heterotroph mengeluarkan CO2 ke
lingkungan , dan dimanfaatka kembali oleh algae dan organisme autotroph lainya.

 Aliran Karbon dari atmosfer melalui:


1. Proses fotosintesa : memanfaatkan cahaya matahari, dengan mengubah CO2 menjadi
karbonat dan melepaskan oksigen ke atmosfer.
2. Pada perairan : daerah dingin (kutup) sehingga Co2 mudah larut atau terdifusi
kedalam perairan. Untuk perairan dengan produktivitas tinggi, organisme membentuk
jaringan yang mengandung karbon. Biasanya berbentuk cangkang karbonat atau
bagian tubuh yang megeras.
3. Pelabukan bebatuan : bebatuan yang mengandung karbon adalah bebatuan sislikat.
Gambar 6. Siklus karbon dalam ekosistem, Sumber : (google 2016)

3. Siklus Nitrogen
Gas nitrogen merupakan unsur terbesar dalam atmosfir, sekitas 78% dari udara adalah
nitrogen, dimana nitrogen tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh makhluk hidup.
Karakteristik nitrogen tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun mempunyai sifat inert
(Sukar bereaksi). Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil
akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang, sedangkan tanaman memperoleh
nitrogen dari tanam berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02-), dan ion nitrat (N03-).
Beberapa organime uniseluler seperti bakteri dapat mengikat nitrogen secra langsung seperti
Azetobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan
Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen.
Fungsi nitrogen:
• Merupakan unsur yang penting untuk tumbuhan hewan dan manusia
• Penyusun asam nukleat pada rantai DNA dan RNA sbg pembawa kode genetic
• Berperan pada proses fotosintesis (terdapat pada klorofil)
Karakter nitrogen tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh organisme, sehingga
pemanfaatanya harus melalui beberapa proses diantaranya:
Gambar 7. Daur nitrogen, (Sumber: google 2016)
a. Fiksasi
Gas N2 yang terdapat di atmosfer difiksasi terlebih dahulu, proses fiksasi ini dapat terjadi
secara biologis dan non-biologis. Proses fiksasi secara biologis terjadi dengan bantuan
mikroorganisme pengikat nitrogen, sedangkan secara non-biologis dapat terjadi dengan
pembakaran bahan bakar fosil, bantuan petir atau radiasi ultraviolet.
Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri simbiotik dan beberapa
bakteri yang hidup bebas. Salah satu contoh bakteri simbiotik tersebut adalah bakteri
Rhizobium yang bersimbiosis mutualisme dengan akar kacang - kacangan (Leguminosae).
Mikroorganisme yang memfiksasi nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini
memiliki enzim nitrogenase yang dapat mereaksikan nitrogen dan hidrogen.
N2 + 3H2 2NH3
Mikroorganisme yang berperan dalam fiksasi nitrogen antara laina dalah Cyanobacteria,
Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia.

b. Asimilasi
Asimilasi merupakan penyerapan dan penggabungan dengan unsure lain membentuk zat
baru dengan sifat baru. Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbs akar
baik dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh nitrogen
dari tanaman yang mereka makan. Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau ammonium
dari tanah melalui rambut akarnya. Jika nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi
ion nitrit dan kemudian ion ammonium untuk dimasukkan kedalam asam amino,
asamnukleat, dan klorofil. Senyawa nitrat (NO3-) diserap oleh tumbuhan mengalami
proses asimilasi menjadi bahan penyusun organ pada tumbuhan. Tumbuhan sebagai
Produsen dikonsumsi olehmanusia dan hewan. Nitrogen pada biomassa tumbuhan masuk
kedalam proses biokimia pada manusia dan hewan.
c. Nitrifikasi
Proses nitrifikasi didefinisikan sebagai konversi nitrogen ammonium menjadi nitrit dan
kemudian menjad initrat yang dilakukan oleh bakteri autotropik dan heterotropik. Proses
nitrifikasi dibagi menjadi dua tahap.
 Tahap nitritasi
Pada tahap ini terjadi oksidasi ion ammonium menjadi ion nitrit yang dilakukan oleh
bakteri nitrosomonas.
 Tahap nitratasi
Pada tahap initerjadi oksidasi lebihlanjut ion nitrit menjadi ion nitrat yang
dilakukanoleh bakteri nitrobacter.
d. Amoifikasi
Proses amonifikasi diartikan sebagai proses dekomposisi yang menghasilkan senyawa
antara amonia (NH3) atau di dalam larutan dikonversi menjadi NH4+.
e. Denitrifiksi
Proses denitrifikasi merupakan proses reduksi nitrogen oksida baik NO 3 maupun NO2
menjadi gas nitrogen yang akan dilepaskan ke atmosfer kembali. Proses denitrifikasi ini
melibatkan mikroorganisme yang bersifat fakultatif anaerob yang disebut dengan
denitrifier.
4. Siklus fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan
hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan
tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat
anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut.
Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut.
Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus
menerus.

Ringkasan
Energy merupakan materi yang tidak pernah musnah didalam ekosistem, namun mengalami
transformasi bentuk. Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu
ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer,
konsumen tingkat tinggi, sampai ke saprobe, siklus ini berlangsung dalam ekosistem. Energy
dalam ekosistem mengalami berbagai bentuk metamorfosa sebagai materi/unsur dimana dalam
pemanfaatanya harus melalui tahap pendaur ulangan/proses sehingga menghasilkan energy baru
untuk proses metabolic. Daur tersebut tersebut disebut daur biogeokimia yang terdiri dari
daur/siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen dan siklus fosfor. Air merupakan
media utama bagi perpindahan zat/unsur baik pada ekosistem daratan maupun atmosfer, molekul
air sangat penting bagi kehidupan. Karbon merupakan materi gas yang dibutuhkan organisme
autrotrof untuk fotosintesis, yang menghasilkan oksigen selanjutnya dimanfaatkan organisme
heterotroph sebagai sumber respirasi. Nitrogen merupakan unsur terbesar dalam atmosfer,
dengan peran sebagai unsur penting untuk pertumbuhan organisme. Nitrogen tidak dapat
dimanfaatkan secara langsung sehingga dalam perlu dilakukan beberapa proses dalam
pemandaatannya. Daur nitrogen dilakukan memalui beberapa tahap yakni fiksasi, nitrifikasi,
amonifikasi dan denitrifikasi. Fosfat berada dalam dua bentuk yakni fosfat organic yang terdapat
dalam tumbuhan dan hewan, sedangkan fosfat anorganik terkandung dalam tanah dan air. Fosfat
anorganik dimanfaatkan oleh tumbuhan hijau sebagai nutrisi melalu akar.

Pustaka

Odum, E P. 1996. Dasar Dasar Ekologi. Gadjah Mada Univ. Press. Yogyakarta.
Bengen, D.G., 2000. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat
Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Boyd C.E. dan J. Queiroze. 1999. Pond Soil Characteristics and Dynamics Of Soil Organik
Matter and Nutrients. Annual Technical Report. Pond Dynamics/Aquaculture CRSP,
Oregon State University, Corvallis, Oregon.
Hall, C.A.S and J .W.Day. 1997. Ecosystem Modelling in Theory and Practice; an Introduction
with Case Histories. John Wiley and Sons, New York.

Anda mungkin juga menyukai