PENDAHULUAN
Heat treatment atau perlakuan panas adalah suatu proses yang dilakukan terhadap suatu
material,dalam hal ini berupa logam dengan maksud untuk meningkatkan sifat-sifat material
untuk kondisi operasional komponen. Selain itu Proses laku-panas adalah kombinasi dari
operasi
pemanasan dan pendinginan dengan kecepatan tertentu yang dilakukan terhadap logam atau paduan
dalam keadaan padat, sebagai suatu upaya untuk memperoleh sifat-sifat tertentu. Proses laku-panas
pada dasarnya terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dengan pemanasan sampai ke temperatur
tertentu, lalu diikuti dengan penahanan selama beberapa saat, baru kemudian dilakukan pendinginan
dengan kecepatan tertentu.
Tujuan umum dari perlakuan panas jenis $ear E&uilibrium ini diantaranya adalah untuk
melunakkan struktur kristal, menghaluskan butir, menghilangkan tegangan dalam dan memperbaiki
machineability. enis dari perlakukan panas $ear E&uibrium, misalnya : *ull +nnealing (annealing),
Stress relief +nnealing, Process annealing, Spheroidiing, $ormaliing dan Homogeniing.
Tujuan umum dari perlakuan panas jenis $on E&uilibrium ini adalah untuk mendapatkan
kekerasan dan kekuatan yang lebih tinggi. enis dari perlakukan panas $on E&uibrium, misalnya :
Hardening, Martempering, +ustempering, Surface Hardening (arburiing, $itriding, yaniding,
*lame hardening, nduction hardening).
BAB II
LANDASAN TEORI
+nnealing adalah suatu proses laku panas (heat treatment) yang dilakukan terhadap logam atau
paduan dalam proses pembuatan suatu produk. Tahapan dari proses anneling ini dimulai dengan
memanaskan logam (paduan) sampai temperatur tertentu, menahan pada temperatur tertentu
tersebut selama beberapa /aktu tertentu agar tercapai perubahan yang diinginkan. emudian
mendinginkan logam atau paduan tersebut dengan laju pendinginan yang cukup lambat.
8ambar : 9iagram kesetimbangan besi karbon menunjukan daerah temperatur untuk full
annealing
*ull annealing untuk baja hipeutektoid dilakukan pada temperatur austenisasi sekitar 277
diatas garis +0 dan mendiamkannya pada tempertur tersebut untuk jangkauan /aktu tertentu,
kemudian diikuti dengan pendinginan yang lambat diatas tungku. Pada temperatur austenisasi,
pembentukan austenit akan merubah struktur yang ada sebelum dilakukan pemanasan, dan austenit
yang terbentuk relatif halus. Pendinginan yang lambat didalam tungku akan menyebabkan
austenit mengurai menjadi perlit dan ferit. Pemanasan yang terlalu tinggi diatas +0 akan
menyebabkan austenit tumbuh sehingga dapat merugikan sifat baja yang diproses.
Menganil"annealing baja hipereutektik dilakukan dengan cara memanaskan baja tersebut diatas
+ untuk membulatkan sementit proeutektoid. ika baja hipereutektik dipanaskan pada temperatur
+cm dan didinginkan perlahan-lahan, maka pada batas butir akan terbentuk sementit preutektoid
sehingga akan terjadi rangkaian sementit pada batas butir austenit. Pendinginan yang diperlambat
akan menyebabkan presipitasi ferit sebagai kelompok yang terpisah. Pembentukan daerah pemisah
ferit pada baja yang tidak dikehendaki karena akan menimbulkan daerah yang lunak (soft
spot) selama proses pengerasan berlangsung. *ull annealing juga diterapkan pada baja karbon dan
baja paduan hasil proses pengecoran serta baja hot /orked hipereutektoid. ntuk produk cor yang
besar, terutama yang terbuat dari baja paduan, *ull annealing akan memperbaiki mampu mesin dan
juga menaikan kekuatan akibat butir-butirnya menjadi halus. *ull annealing juga diterapkan pada
baja-baja dengan kadar karbon lebih dari 7,2; agar mampu mesinnya menjadi lebih baik.
Metoda-metoda yang diterapkan untuk memperoleh struktur yang bulat adalah sebagai berikut:
0. Metoda ketiga
9alam metoda ini baja dipanaskan diatas temperatur kritik + (tidak boleh
lebih tinggi dari 277), dan dibiarkan pada tempelatur ini untuk jangka /aktu tertentu emudian
didinginkan sampai temperatur sedikit diba/ah + (tidak boleh lebih tinggi dari 277),
dan dibiarkan pada temperatur tersebut untuk suatu jangka /aktu tertentu dan kemudian
didinginkan
pada temperature kamar. Temperatur yang mendekati +, struktursperodisasi yang akan
diperoleh lebih kasar dan lebih lunak, namun jika proses temperatur menjauhi +, misalnya 3677,
struktur yang dihasilkannya akan berbentuk lamelar dan bersifat lebih keras. 9engan cara ini
proses sperodisasinya memerlukan /aktu yang lebih singkat dibanding dengan cara-cara
sebelumnya dan mulai diterapkan untuk baja karbon dan baja paduan.
1. Metoda keempat
Sperodisasi dapat juga dilakukan dengan cara memanaskan dan mendinginkan yang berulang-
ulang pada temperatur diatas dan diba/ah +.Selama pemanasan diatas +, hanya butir-
butir sementit yang kecil yang akan larut kedalam austenit, tetapi untuk butir-butir sementit yang
besar
/aktu tersedia untuk larut tidak mencukupi. Pada siklus pendinginan berikutnya, molekul-molekul
sementit akan mengendap pada butir-butir sementit yang tidak larut. 4erdasarkan hal ini timbullah
proses koagulasi. +tas dasar hal ini, metode sperodisasi memerlukan /aktu yang lebih singkat tetapi
sulit untuk dilaksanakannya.
Laju sperodisasi tergantung pada struktur yang dimiliki sebelumnya. Makin halus karbida pada
struktur asalnya, makin mudah proses sperodisasinya. adi struktur perlit yang halus lebih mudah
dibandingkan struktur perlit yang kasar. Struktur bainit lebih baik lagi untuk di sperodisasi dan
yang terbaik adalah struktur sorbit (struktur yang diperoleh dari hasil penempern martensit).
Proses
pengerjaan dingin yang dapat memecahkan sementit dan mendistribusikannya secara lebih homogen
dapat membantu mempercepat prosessperodisasi.
nsur-unsur pembentuk karbida yang kuat, terutama r, =, Mo, dan > meningkatkan stabilitas
karbida dalam baja. arena itu unsur-unsur tersebut menurunkan laju koagulasi dan meningkatkan
/aktu yang diperlukan untuk soft anneal pada temperatur annealnya.
ekerasan yang dicapai setelah proses sperodisasi tergantung pada komposisi kimia baja. 4aja-
baja yang mengandung karbon yang rendah menghasilkan kekerasan sekitar 37-57 H4,
sedangkan pada baja paduan dan karbon tinggi, menghasilkan kekerasan sekitar 277-207 H4.
ntuk meningkatkan mampu mesin baja-baja perkakas karbon tinggi, paduan tinggi, baja pegas,
baja bantalan, baja tahan aus, baja perkakas, dan sebagainya sperodisasidilakukan setelah proses
tempa. Sperodisasinya dilkukan dengan cara memanaskan baja diatas tempelatur +
kemudian didinginkan perlahan-lahan dan ditahan pada tempelatur sedikit diba/ah +. ntuk
jangka /aktu tertentu kemudian diikuti dengan pendinginan diudara sampai tempelatur kamar.
Perlu diperhatikan
bah/a, agar memperoleh struktur yang globular (bulat), baja harus dipanaskan secara homogen dan
distribusi tempelatur di dalam tungku juga harus homogen.
4aja-baja yang mengandung sementit dibatas butirnya relatif sulit untuk dimesin. ntuk itu,
proses sperodisasinya dilakukan dengan cara mengeliminasi sementit dengan proses homogenisasi
atau normaliing diatas tempelatur +cm kemudian di&uench dan dilanjutkan
dengan
proses sperodisasi.