Dokumen Potensi Desa
Dokumen Potensi Desa
Dokumen Potensi Desa
(MBKM)
KEGIATAN POTENSI SDA, SDM DESA DAN PERENCANAAN INFASTRUKTUR
PERWISATA, DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MANDIRI DESA, UNTUK
KESEJAHTRAAN MASYARAKAT DESA ROPU TENGAH BALU, KECAMATAN
SAHU,KABUPATEN HALMAHERA BARAT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga memberikan rahmat dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul “KEGIATAN POTENSI SDA, SDM DESA DAN PERENCANAAN INFASTRUKTUR
PERWISATA, DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MANDIRI DESA, UNTUK KESEJATRAAN
MASYARAKAT DESA ROPU TENGAH BALU, KECAMATAN SAHU,KABUPATEN HALMAHERA
BARAT”.
Terimakasih kami ucapkan kepada bapak/ibu yang telah membantu kami baik secara moral
maupun materi.Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Pada laporan magang ini sangat dimungkinkan masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki.Segala bentuk kritik dan saran akan senang hati diterima dan diharapkan dapat
membantu dalam penulisan laporan seharusnya agar lebih baik lagi. Semoga Laporan
Magang di Desa Rupo Tengah Balu dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca.
Penyusunan laporan merdeka belajar kampus merdeka bertujuan untuk memberikan tujuan
kepada seluruh mahasiswa jurusan sarjana, untuk meningkatkan kualitas di bidang binadesa.
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ...............................................................................1
B. TUJUAN .....................................................................................................2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka menunjang aspek keahlian profesional Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Khairun Ternate telah menyediakan sarana dan prasarana penunjang pendidikan
dengan lengkap.Merdeka Belajar-Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakakn dari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.Kampus Merdeka adalah Hak Belajar Tiga Semester di
Luar Program Studi.Program tersebut merupakan amanah dari berbagai regulasi/landasan
hukum pendidikan tinggi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan
pendidikan tinggi. Proses pembelajaran dalam kampus merdeka merupakan salah satu
perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning)yang
sangat esensial. Pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan kesempatan untuk
pengembangan inovasi,kreativitas,kapasitas,kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa untuk
menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat.
Melalui program merdeka belajar yang dirancang dan diimplementasikan dengan
baik,makahard dan soft skills(kemampuan dan ketrampilan ) mahasiswa akan terbentuk
dengan kuat. Program Merdeka Belajar- Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi solusi
Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan yang sesuai perkembangan zaman,kemajuan
IPTEK,tuntutan dunia usaha dan dunia industri,maupun dinamika masyarakat.Desa
merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Indonesia (Pasal 1
ayat 12 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerahRopu Tengah Balu adalah
sebuah nama desa yang berada diwilayah Kecamatan Sahu,Kabupaten Halmahera
Barat,Provinsi Maluku Utara,Indonesia. Awal mulanya desa RTB dikenal dengan nama desa
Jerbu (Jere Butila),akan tetapi masyarakat setempat tidak menyetujui penggunaan nama desa
tersebut mereka lebih memilih untuk menggunakan nama desa Ropu Tengah Balu (RTB).
Desa RTB adalah salah satu desa yang belum maksimal dalam mengimplementasikan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014.
Pembangunan desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat. Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014
menjelaskan bahwa tujuan pembangunan desa adalah meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui
pemenuhan kebutuhan dasar,pembangunan sarana dan prasarana desa,pengembangan pottensi
ekonomi lokal,serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan berkelanjutan.
B. Tujuan
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi lulusan,baik
soft skill maupun heard skill,agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan
zaman,menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan
berkepribadian. Program- program experiental learningdengan jalur yang fleksibel
diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan
passiondan bakatnya.
Kegunaan memuat sasaran utama (tujuan) dibuatnya program potensi,yakni
sebagai landasan ilmiah bagi penyusunan,yang memberikan arah,dan menetapkan
ruang lingkup pengenalan kemasyarakat luas potensi pertanian,perkebunan dan
peternakan.
Memuat sasaran utama (tujuan)dibuatnya program potensi,yakni sebagai landasan
ilmiah bagi penyusunan,yang membuka arah,dan menetapkan ruang lingkup
pengenalan kemasyarakatan dalam dan luas desa dan juga dapat berguna bagi
pihak-pihak yang berkepentingan.
Untuk mengetahui implementasi kebijakan pembangunan desa di desa RTB.
BAB II
GAMBARAN DESA
Desa Ropu Tengah Balu terletak dalam kawasan pesisir pantai, secara administratif termasuk
dalam wilayah kecamatan sahu kabupaten halmahera barat, secara geografis terletak pada
garis kordinat 109’ 10” LU/LS dan 1270 25 BB 1270 25.
Akses desa ropu tengah balu menuju ke kabupaten jailolo kurannya transportasi umum jarak
desa ropu tengah balu ke kabupaten jailolo sekitar 7-8 kilometer. Desa ropu tengah balu
berbatasan dengan desa taruba kec.sahu di sebelah utara, sebelah selatan berbatasan dengan
desa jarokore kec.sahu sebelah barat berbatasan dengan desa sangaji kec.sahu,. Desa ini
memiliki potensi yang besar di sektor perikanan dan pertanian.
RTB adalah sebuah nama desa dan juga pusat pemerintahan dari Kecamatan Sahu,Kabupaten
Halmahera Barat. Provinsi Maluku Utara,Indonesia. Dengan jumlah penduduk 1.008jiwa
dengan luas wilayah 4,95 km2. Didesa RTB memiliki terdapat 3 potensi desa. Dari 3 potensi
desa yang ada dikelompokkan menurut jenisnya dan dipilih lagi potensi mana saja yang dapat
dikembangkan dan aman untuk dijadikan tempat wisata,mengingat sebagian besar lokasi
potensi wisata masih sangat rawan bencana longsor dan banjir saat musim hujan. Potensii
yang dapat dikembangkannya yaitu:
a. Wisata Alam
- Pantai Disa
Merupakan sebuah kubur keramat yang sudah ada sejak zaman dahulu kala. Kubur keramat
tersebut dikelilingi hutan yang sangat rimbun dan masih terjaga keasliannya.
Merupakan sebuah tugu peninggalan Belanda yang terletak disebuah area perumahanwarga
setempat. Tugu tersebut telah berdiri sejak abad ke-16. Tulisan VOC itupun masih sangat
khas,dengan huruf O dan C yang sejajar serta ditengahnya ada V yang besar. Tulisannya
seperti dipahat dan sudah berwarna hitam serta penuh lumut.
Merupakan sumber mata air yang muncul pada tahun 1999. Kemudian tempat sumber mata
air tersebut direnovasi oleh para anggota TNI-AD,sehingga mata air tersebut sering
digunakan oleh warga setempat untuk beraktivitas sehari-hari.
BAB III
METODE ANALISIS
Analisis SWOT:
Untuk membantu mempersiapkan desa Ropu Tengah Balu (RTB) menjadi desa
wisata maka peneliti melakukan observasi menggunakan analisis SWOT yaitu:
Kekuatan (Strength)
Alam menyediakan pemandangan yang indah,seperti bukit dan pantai.
Lokasi desa yang strategis dan merupakan jalur alternatif menuju kawasan pantai
disa.
Kelemahan (Weakness)
Dana desa yang belum terfokus ke bidang pariwisata.
Rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) pengelola di desa RTB.
Beberapa akses jalan menuju potensi wisata yang masih bebatuan.
Peluang (Opportunity)
Adanya bantuan dari pemerintah pusat untuk pengemba
ngan potensi desa RTB.
Penyediaan sarana dan prasarana potensi desa dibagian pariwisata desa RTB.
Ancaman (Threat)
Potensi bencana alam seperti longsor dan gempa bumi di dekat bukit desa
RTB.
Kurang pedulinya masyarakat sekitar tentang pentingnya keberadaan sebuah
objek wisata yaitu pantai disa di desa RTB.
BAB IV
HASIL ANALISIS POTENSI DESA
BENTANG ALAM:
Bentang alam merupakan segala sesuatu yang disediakan oleh alam dan tampak secara kasat
mata, dimana kita sebagai manusia tidak memiliki kemampuan untuk menciptakan objek
tersebut maupun mengendalikannya.
1.Pariwisata pantai disa
Setiap desa memiliki keunikan tempat pariwisata yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi
desa, desa ropu tengah balu memiliki potensi alam yang menarik di sektor parwisata, dimana
desa ropu tengah balu memiliki tempat wisata yaitu pantai disa, yang lokasinya terletak di
sebelah utara dengan panjang 560 m dan lebar 80 m, wisata ini mulai aktif dari tahun 2016,
dan berjalan aktf selama 3 tahun sehingga sudah tidak mulai aktif semenjak terjadinya covid-
19 di tahun 2019 sampai sekarang.
BENTANG EKONOMI:
Beberapa contoh di antaranya adalah rata- rata pendapatan per kapita/per orang, pola
konsumsi masyarakat, daya beli, dan segala sesuatu yang kiranya bisa diukur dengan uang.
Ekonomi berasal dari kata yunani yaitu “oikos, oikos atau nomos” memiliki arti peraturan
rumah tangga. Menurut pengertian umum ekonomi merupakan ilmu untuk mengkaji urusan
sumber daya material agar dapat sejahtera baik individu, masyarakat dan negara.
Ekonomi yang sesuai dengan prinsip ekonomi merupakan cara pikir dan bertindak sesuai
ilmu ekonomi, maka bisa dikatakan ekonomi merupakan ilmu pengelola sumber daya,
dimana terlihat manusia memanfaatkan modal materi serta tenaga untuk mampu memberikan
kesejatraan banyak orang.
Masyarakat desa RopuTengah Balu (RTB) sebagian besar berprofesi sebagai petani dan
nelayan. Dalam hal ini masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan paling banyak
menghasilkan ikan sarden. Namun masyarakat setempat dalam pengolahan ikan sarden belum
berinovasi untuk menghasilkan suatu produk yang lebih berkualitas,misalnya seperti
mengolah ikan sarden menjadi abon dan menjadi makanan cepat saji.
BENTANG TEKNOLOGI:
Bentang teknologi adalah segala hal yang dapat memberikan dukungan terhadap aktivitas
guna meningkatkan produktivitas melalui efisiensi kerja. Bentang teknologi adalah suatu
kumpulan alat, aturan dan juga prosedur yang merupakan sebuah penerapan dari sebuah
pengetahuan ilmiah terhadap sebuah pekerjaan tertentu dalam suatu kondisi yang dapat
memungkinkan terjadinya pengulangan.
Awalnya makna teknologi terbatas hanya pada benda-benda terwujud seperti peralatan-
peralatan atau mesin, sejak teknologi muncul pertama kalinya terus berkembang pesat hingga
sekarang. Saat ini manusia banyak bergantung pada teknologi, bahkan teknologi bisa menjadi
kebutuhan dasar bagi setiap orang, mulai dari orang tua hingga anak-anak yang mengunakan
teknologi dari aspek kehidupan.
Di desa ropuh tengah balu ada beberapa teknologi yang terdapat yaitu: mesin bercocok
tanam, dan mesin pembuat minyak kelapa.
Kekuatan (strength): Kelemahan (weakness):
Masyarakat bisa membuka usaha Kurangnya pemanfaatan pelayanan
untuk mengelola minyak teknologi yang telah dikembangkan
mengunakan mesin. sebelumnya.
BENTANG INFRASTRUKTUR:
Hal lain yang tak kalah penting untuk dipetakan adalah bentang infrastruktur yang ada di
desa. Bentang ini menggambarkan ketersediaan infrastruktur atau sarana pra sarana yang
menunjang kegiatan masyarakat di desa, baik kegiatan ekonomi, sosial, keagamaan, dan
sebagainya. Ketersediaan infrastruktur memegang peran penting dalam pembangunan daerah
karena menyangkut ketersediaan dari kebutuhan masyarakat di berbagai aspek kehidupan.
Bentang SDM adalah potensi kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang tersedia dan
dapat dimanfaatkan untuk keberlangsungan usaha. Hal ini merupakan kunci keberhasilan
BUMDes karena keberhasilan ini dimulai dari kapasitas pengelola BUMDes yang memiliki
integritas,keyakinan akan kemampuannya sendiri,dan tentunya keinginan untuk memajukan
BUMDes. Oleh karena itu penting bagi kita untuk melakukan pemetaan bentang SDM agar
ke depannya desa dapat menentukan orang-orang terpilih yang akan mengembangkan
BUMDes.
S
BAB V
5.1. Permasalahan
1. Keterbatasan dana
Pengembangan wisata Pantai Disa sebagai potensi desa RTB (Ropu Tengah Balu) selama ini
masih terkendala oleh dana yang dijadikan sebagai sumber utama pembangunan infrastruktur
seperti akses jalan raya menuju tempat wisata serta untuk melengkapi kegiatan sarana
prasarana yang dapat mendukung kegiatan pengelolaan wisata secara efektif dan efisien.
Selama ini dana diperoleh hanya dari dana desa, dana itupun hanya untuk nifrastruktur jalan
menuju lokasi dan pembangunannya juga dilakukan bertahap.
Rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) pengelola menjadi kendala pengembangan
wisata Pantai Disa sebagai potensi desa RTB (Ropu Tengah Balu). Hal ini disebabkan
sebagian besar masyarakat di Desa RTB hanya berpendidikan sekolah dasar. Sehingga
pelaksanaan program -program kegiatan harus dilakukan dengan sosialisasi dan penyuluhan
yang membutuhkan waktu lama.
3. Peran Pemerintah Desa RTB (Ropu Tengah Balu ) yang belum aktif dalam mendukung
penyediaan sarana dan prasarana kegiatan wisata serta belum memberikan bantuan secara
finansial yang dirintis oleh Pemerintah Desa RTB. Peran Pemerintah Desa RTB yang masih
pasif ini sangat menghambat pembangunan wisata Pantai Disa. Padahal jika ditinjau,
pengembangan wisata Pantai Disa memerlukan rencana strategis yang menghubungkan
intruksi kepariwisataan secara menyeluruh.
5.2. Rekomendasi
Rekomendasi dan saran perbaikan untuk program masa depan. Penanganan terhadap
masalah untuk yang akan datang adalah dengan memberikan urutan jangka panjang yang
makin mendukung terwujudnya pengembangan desa dari usulan program kondisi sekarang.
Adapun beberapa usulan tersebut adalah:
Menambah edukasi mengenai sumber daya alam yang tersedia dan bagaimana cara
mengelola sumber daya alam dengan baik.
Menambah transportasi angkutan umum disekitaran kota Jailolo terutama di Desa
Ropu Tengah Balu (RTB).
Mengadakan penyuluhan terhadap warga bangun desa untuk keberlanjutan
pembangunan desa.
Memanfaatkan potensi pantai disa sebagai salah satu sumber daya alam yang ada
didesa Ropu Tengah Balu (RTB).
5.3 Strategi
1. Strategi S-O:
a. Mengikuti trend wisata saat ini yang sedang ramai dikalangan wisatawan maka
pembangunan desa wisata berbasis masyarakat sangat cocok,mengingat di desa RTB
mempunyai keindahan alam yang sangat indah.
b. Mengajak kerja sama investor untuk membantu membangun objek wisata yang belum
diperhatikan oleh pemerintah.
2. Strategi S-T:
a.Potensi wisata yang masih alami dapat dijadikan sebagai kawasan konversi wisata alam.
b. Gotong royong warga untuk membangun pondasi dikawasan yang rawan longsor.
3. Strategi W-O:
a. Pemerintah pusat yang mulai gencar untuk pembangunan desa wisata maka seharusnya
pemerintah desa wisata juga lebih memperhatikan pengembangan wisata didesa.
b.Untuk mengatasi pengetahuan SDM yang masih sangat rendah maka sebaiknya pihak
pemerintah desa mengadakan seminar tentang sadar wisata yang bekerja sama dengan
pemerintah pusat maupun pemerintah desa.
c. Pemerintah desa untuk lebih memperhatikan manfaat positif dari pengembangan desa
wisata untuk masyarakat.
4. W-T:
a. Masyarakat yang belum mampu untuk ikut andil dalam mengembangkan desa wisata
diarahkan untuk ikut pembinaan pengembangan wisata desa.
Lampiran-lampiran
Dokumentasi Kegiatan