KARL MARX Rafi Abdurrahman D1F019012
KARL MARX Rafi Abdurrahman D1F019012
https://www.investopedia.com/terms/k/karl-marx.asphttps://www.investopedia.com/terms/k/karl-marx.asp
Kelas lain yang jauh lebih besar terdiri dari buruh (yang disebut Marx sebagai
"proletariat"). Buruh tidak memiliki atau memiliki klaim atas alat produksi, produk
jadi yang mereka kerjakan, atau keuntungan apa pun yang dihasilkan dari penjualan
produk tersebut. Sebaliknya, tenaga kerja hanya bekerja dengan imbalan upah uang.
Marx berpendapat bahwa karena pengaturan yang tidak merata ini, kapitalis
mengeksploitasi pekerja.
Menurut Kamus Bahasa Inggris Oxford, kata bahasa Inggris pertama kali
digunakan oleh penulis William Thackeray pada tahun 1854, dalam novelnya The
Newcomes, yang bermaksud mengartikannya sebagai rasa kepedulian terhadap harta
pribadi dan uang secara umum. Meskipun tidak jelas apakah Thackeray atau Marx
mengetahui pekerjaan orang lain, kedua pria itu bermaksud untuk memiliki nada
merendahkan.
Meskipun dia adalah kritikus paling keras dari sistem kapitalis, Marx mengerti
bahwa itu jauh lebih produktif daripada sistem ekonomi sebelumnya atau sistem
ekonomi alternatif. Di Das Kapital, dia menulis tentang "produksi kapitalis" yang
menggabungkan "bersama-sama dari berbagai proses menjadi satu kesatuan sosial,"
termasuk mengembangkan teknologi baru.2
Dia percaya semua negara harus menjadi kapitalis dan mengembangkan kapasitas
produktif itu, dan kemudian pekerja secara alami akan memberontak ke komunisme.
Tetapi, seperti Adam Smith dan David Ricardo sebelumnya, Marx meramalkan bahwa
karena kapitalisme mengejar keuntungan tanpa henti melalui persaingan dan
kemajuan teknologi untuk menurunkan biaya produksi, bahwa tingkat keuntungan
dalam suatu perekonomian akan selalu turun seiring waktu.
Marx memahami teori tenaga kerja lebih baik daripada pendahulunya (bahkan
Adam Smith) dan orang-orang sezamannya, dan menghadirkan tantangan intelektual
yang menghancurkan bagi para ekonom laissez-faire di Das Kapital: Jika barang dan
jasa cenderung dijual pada nilai kerja objektif yang sebenarnya sebagaimana diukur
dalam tenaga kerja. jam, bagaimana kapitalis menikmati keuntungan? Ini pasti berarti,
Marx menyimpulkan, bahwa kapitalis membayar lebih rendah atau bekerja terlalu
keras, dan dengan demikian mengeksploitasi, buruh untuk menurunkan biaya
produksi.1
Sementara jawaban Marx akhirnya terbukti salah dan para ekonom kemudian
mengadopsi teori nilai subjektif, pernyataan sederhananya sudah cukup untuk
menunjukkan kelemahan logika dan asumsi teori kerja; Marx secara tidak sengaja
membantu memicu revolusi dalam pemikiran ekonomi.
Sumber :
Marxis.org. “Capital A Critique of Political Economy Volume I Book One:
The Process of Production of Capital,”, Halaman 1-549.
https://www.marxists.org/archive/marx/works/download/pdf/Capital-
Volume-I.pdf