A. Tujuan
3-1.5. Sistim kerja rangkaian atau kerja blok rangkaian dipahami dan
dijelaskan fungsi kerjanya.
3-2.1. MasterParlistkomponenElektronikditerjemahkandari
sumberskematikdiagram
47
3-2.3. Daftarkomponen/partlistatassistemkerjarangkaian
diperiksakembaliuntukmemperolehgambarrangkaian yangvalid
3-3.1. Idedanusulanperubahanskemadaripihakyang
memilikiotoritasdipelajariuntukmengetahuitingkat
perubahanyangterjadi
3-3.2. PerubahanNilai,Partnumber,Partnamekomponen
diketahuimelaluisimbolperubahanskema.
3-3.3. Perubahanskemagambarrangkaiandianalisisuntuk
mengetahuifungsikerjanya
3-3.4. Keabsahanperubahangambardanskemarangkaian
diproseskepadapihakyangmemilikiotoritassesuai
denganSOPyangberlaku.
3-3.5. Catatanpembacaandanperubahangambarrangkaian
dibuatdenganformatyangditetapkandan
diadministrasikansesuaidenganSOPyangberlaku.
C. Uraian Materi
Simbol Komponen
48
Tabel 3. 1.Simbol Gambar standart Internasional
Common/ Digital
Kabel tidak koneksi
Ground
Simbol Saklar
(Switch) dan Simbol Resistor
Simbol Relay
Saklar Push-
Potensio Meter
Button(NO)
Saklar Push-Button
Potensio Meter
(NC)
Simbol Condensator
Relay SPDT
(Kapasitor)
50
SIMBOL NAMA KOMPONEN
Sumber tegangan
Condensator Bipolar
yang dapat diatur
Simbol Kumparan
Volt Meter
(Induktor)
Induktor, lilitan,
Ampere Meter
kumparan, spul, coil
Simbol Power
Simbol Lampu
Supply
Sumber tegangan
Lampu
DC
Sumber tegangan
Lampu
AC
Battery Dioda
51
SIMBOL NAMA KOMPONEN
Transitor Bipolar
Bus
NPN
Transistor Bipolar
Bus
PNP
Op-Amp, Operational
Transistor NMOS
Amplifier
Simbol Komponen
ADC, Analog to Digital
Lain
Trafo, Transformer,
Crystal, Ocsilator
Transformator
52
SIMBOL NAMA KOMPONEN
Simbol Gerbang
Multiplexer 2 to 1
Logika (Digital)
NAND Gate
Besar tegangan suplay atau tegangan catu dalam rangkaian sangat penting.
Besar dan jenis tegangan catu ditampilkan dalam gambar skema.
53
Bagian-bagian Keselamatan
54
Komponen yang dalam gambar terdapat gambar menandakan harus
diganti dengan tipe yang sama dengan rating yang tertulis, ini untuk
pengamanan yang tetap terjaga.
Rangkaian Blok
Rangkaian blok atau juga disebut diagram blok adalah merupakan diagram
alir (flowchart) yang digunakan dalam rekayasan (engineering). Ini
digunakan untuk merancang sistem baru atau mendiskripsikan dan
memeperbaiki yang sudah ada. Struktur memberikan gambaran tingkat
tinggi komponen sistem utama, peserta proses kunci, dan hubungan kerja
yang penting.
Pada gambar 3.4 sebelah kiri digambarkan skema secara piktorial dan
gambar kanan dengan penggambaran simbol. Kedua cara biasa digunakan
dalam menggambar skema elektronika. Untuk metoda piktorial biasa
digunakan pula untuk menggambar tata letak komponen pada PRT/PCB.
Sedang metoda penggambaran simbol untuk menggambar skema, sehingga
cara kerja rangkaian menjadi jelas.
55
Gambar 3.5.Contoh Gambar Skema.
Gambar 3.5 memperlihatkan contoh gambar skema sebuah rangkaian
elektronik. Tata letak gambar yang menyebar merata dalam bidang gambar
dengan komponen-komponen yang terletak sedemikian rupa sehingga cara
kerja rangkaian jelas dapat dilihat.
56
Penataan komponen secara merata pada seluruh bidang PRT dan selain
didapat sambungan antar komponen yang benar, tata letak juga
memudahkan menelusur hubungan antar komponen untuk perbaikan.
Dalam hal perubahan bentuk fisik komponen yang menuntut perubahan jalur
PRT/PCB. Perubahan jalur harus memperhatikan berapa arus yang
dimungkinkan mengaliri jalur tersebut, dan berapa besar tegangan beda
diantara jalur tersebut.
Perubahan nilai dari tiap komponen yang berubah harus dicatat dan
digunakan untuk perbaikan dokumen.
57
D. Aktifitas Pembelajaran
58
Indikator Ya Tidak Bukti
3-2.3. Daftar komponen/part list atas sistem
kerja rangkaian diperiksa kembali untuk
memperoleh gambar rangkaian yang
valid
3-3.1. Ide dan usulan perubahan skema dari
pihak yang memiliki otoritas dipelajari
untuk mengetahui tingkat perubahan
yang terjadi
3-3.2. Perubahan Nilai, Part number, Part
name komponen diketahui melalui
simbol perubahan skema.
3-3.3. Perubahan skema gambar rangkaian
dianalisis untuk mengetahui fungsi
kerjanya
3-3.4. Keabsahan perubahan gambar dan
skema rangkaian diproses kepada pihak
yang memiliki otoritas sesuai dengan
SOP yang berlaku.
3-3.5. Catatan pembacaan dan perubahan
gambar rangkaian dibuat dengan format
yang ditetapkan dan diadministrasikan
sesuai dengan SOP yang berlaku.
2. Tindak Lanjut
a. Buat rencana pengembangan dan implementasi di lingkungan
bengkel kerja anda.
b. Gambarkan suatu situasi atau isu di dalam bengkel anda yang
mungkin dapat anda ubah atau tingkatkan dengan
mengimplementasikan sebuah rencana tindak lanjut.
c. Apakah judul rencana tindak lanjut anda?
d. Apakah manfaat/hasil dari rencana aksi tindak lanjut anda tersebut?
e. Uraikan bagaimana rencana tindak lanjut anda memenuhi kriteria
SMART (spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan,
rentang/ketepatan waktu).
59
Kegiatan Pembelajaran 4
MEMBACA DAN MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN
ELEKTRONIKA (PASIF)
A. Tujuan
4-1.1. Teoritentangkomponenelektronikadipelajaridan
dipahamisesuaidengankebutuhan.
4-1.2 Peralatandaninstrumenukurelektronikadisiapkan
sesuaidengankabutuhan
4-1.3 Tabeldandaftarkomponenyangterstandardisiapkan
untukkeperluanpembacaan
4-2.1. Resistordibacadandiidentifikasiharganya
berdasarkankodewarnadantandalain.
4-2.2. Resistordikenalikomposisibahannyauntukkeperluan yangberbeda-
beda.
4-3.1. Kapasitordiidentifikasidandibacanilainyaserta
tipenyaberdasarkantulisannyaataukodewarnanya.
4-3.2. Kapasitormampudijelaskanmasing-masing kegunaannya
4-3.3. Kapasitormampudijelaskancarapengisiannyadan
memahamihukumCoulomb.
60
4-4.1. Inductordiidentifikasidandipahaminilainyauntuk berbagaitipeintinya.
4-4.2. Induktormampudijelaskanikegunaandanalasannya.
4-4.3 NilaiInduktordihitungberdasarkanbesarnyaukuran
diameterkawatbelitansesuainilainya
C. Uraian Materi
Komponen Elektronika
Ada beberapa alat ukur untuk menganalisis cara kerja komponen pasif, alat
ukur tersebut antara lain Multimeter atau AVO-meter, RLC-meter, Power
Supply DC, Function Generator dan Oscilloscope.
61
a. Multimeter b. Jembatan LCR c. CRO dan FG
Untuk multimeter analog perlu perlakuan khusus saat akan digunakan untuk
mengukur tahanan.
62
lakukan hal ini. Juga saat mengganti batas pengukuran dai x1 ke x10 atau
ke x1k dan sebaliknya.
Untuk multimeter digital tidak perlu dilakukan hal seperti pada multimeter
analog, yang perlu diperhatikan apakah tidak muncul tanda lower bat
(baterai habis/kurang tegangan), jika muncul baterai perlu diganti.
https://www.autodesk.com/products/eagle/blog/wp-content/uploads/2017/03/resistors_01_electronic-
components_TESLA_Institute.jpg
Tahanan
variabel trim
(trimmer
potentiometer)
Potensiometer
PTC-NTC
LDR
63
Tabel 4.2. Komponen Induktor
dg inti ferit
Induktor
variable
Kapasitortor
Milar
Kapasitortor
Mika
Kapasitortor
Tantalum
64
Kapasitortor
elektrolit
(Elco)
Kapasitortor
variabel
.(a dam b)
.a dan b
Kapasitor
trimer (c) .a b c
c
Komponen resistor memiliki besaran satuan Ω (Ohm), jika diberi tegangan pada
ujung-ujungnya akan mengalir arus, jika kedua ujung memiliki beda potensial.
Tahanan atau resistor mempunya kemampuan tertentu untuk dapat dialiri arus.
Maka sebuah tahanan selain memiliki resistansi sekian Ω juga memiliki
kemampuan dialiri arus, hasil kali arus yang lewat dengan tegangan jatuh pada
kedua ujungnya akan menimbulkan daya hilang yang disebut daya disipasi atau
daya hilang (dissipation power). Maka tahanan diproduksi dengan nilai tahanan
tertentu (urutan E6, E12 hingga E96).
Penandaan besar nilai dan keterangan lain pada badan resistor ada yang ditulis
langsung, seperti 5W3Ω3J karena bentuk fisiknya yang mencukupi untuk ditulis
itu. Untuk resistor yang berbentuk fisik kecil digunakan kode warna.
65
Tabel 4. 2. Kode Warna Resistor
66
Kunstruksi dan Bahan Resistor
Kunstruksi Kapasitor
Sebuah kapasitor dapat dibentuk oleh dua pelat penghantar yang terpasang
secara parallel dan dipisahkan oleh suatu bahan dielektrikum yang juga berfungsi
sebagai isolator.besarnya nilai kapasitansi dari sebuah kapasitor sangat
ditentukan oleh luas penampang pelat, permitivitas relatif, dan dielektrikum
bahan. Agar didapatkan bentuk fisik dari kapasitor kecil ,maka lazimnya untuk
memperoleh nilai kapasitansi yang layak, dibuat perbandingan dengan besaran-
besaran ditentukan sedemikian sehingga dipilih luas pelat yang besar dengan
permitivitas tinggi dan dielektrikumnya tipis.
Simbol
Kapasitor
Kapasitor elektrolit
Gambar 4.6. Kunstruksi Kapasitor.
Kapasitor dibedakan atas bahan dielektrikum, sehingga ada kapasitor kertas,
karena dielektrikumnya dari kertas. Bermacam jenis lainnya, kapasitor keramik,
mylar, tantalum, mika dan lain-lain. Untuk ukuran yang besar, digunakan elektrolit
sebagai dielektrikumnya, sehingga disebut sebagai Kapasitor Elektrolit atau
ELCO singkatan dari ELectrolyt COndensator. Untuk elco ada yang memiliki
67
polaritas, sehingga pemasangannya tidak boleh terbalik (gambar 4.5 kanan
bawah) dengan elektroda putih untuk polaritas positif. Terdapat pula Elco dengan
Non Polar (dengan kode NP) atau BIPOLAR (kode BP).
68
Hijau 5 5 105 ±5% ±0,5pF
Biru 6 6 106
Ungu 7 7
Abu-abu 8 8 X0,01 ±80%-
20%
Putih 9 9 X0,1 ±1.0pF
Emas X0,1 ±5%
Perak X0,01 ±10%
Dari hasil percobaan tergambar di layar CRO yang digambarkan pada gambar
berikut ini.
69
Gambar 4.10.. Kurva pengisian dan pengosongan kapasitor
R = Resistor / tahanan
τ = R ⋅C C = Kapasitor
τ = konstanta waktu
(
U C = U G ⋅ 1 − e − t / CR )
IC = IG ⋅ e −t / CR
VC =tegangan kapasitor
VG =tegangan sumber
t =waktu
70
−t / CR
UC = UG ⋅e (1.107)
IC=IG⋅⋅ (1 − e −t / CR ) (1.108)
V
dimana IG= G
R
τ = konstanta waktu
R = Resistor / tahanan
C = kapasitor
IG = arus sumber
Arus pada saat mulai pengisian dan mulai pengosongan dibatasi oleh tahanan
Kegunaan Kapasitor
Dengan sifat kemampuan menyimpan dan mengosongkan energi, maka
kapasitor dapat digunakan sebagai penunda waktu, sebagai filer, sebagai
decoupling dan masih banyak lagi kegunaan yang lainnya.
71
Frekuensi batas adalah frekuensi tegangan
saat Xc = R
1
dengan 𝑋𝑋𝐶𝐶 =
2.𝜋𝜋.𝑓𝑓.𝐶𝐶
1
sehingga 𝑓𝑓𝐵𝐵 =
2.𝜋𝜋.𝑅𝑅.𝐶𝐶
72
4-4. Identifikasi Komponen Induktor
Kunstruksi Induktor
Induktor yang juga disebut dengan coil adalah komponen listrik dua terminal
pasif, yang menyimpan energi listrik di medan magnet saat arus melewatinya.
Ketika arus yang mengalir melalui perubahan induktor, medan magnet yang
bervariasi waktu menginduksi tegangan pada konduktor, yang dijelaskan oleh
hukum induksi Faraday.
Dalam Sistem Satuan Internasional (SI), unit induktansi adalah henry (H), dalam
elektronika besarannya berkisar antara 1 μH (10-6H) sampai 1 H. Banyak
induktor memiliki inti magnetik yang terbuat dari besi atau ferit di dalam koil, yang
berfungsi untuk meningkatkan medan magnet dan dengan demikian induktansi.
Untuk induktor dalam kemasan mirip dengan resistor, memiliki cara pembacaan
yang sama dengan kode warna pada resistor, Tabel 4.7 memperlihatkan code
warna pada induktor.
Untuk induktor
berkode angka
73
Induktor dirangkai seperti Gambar 4.14 berikut
(a) (b)
Ampermeter menunjukkan arus rangkaian, yang dalam hal ini juga arus induktor,
Dengan tegangan VL=0V maka nilai resistansinya akan sama dengan 0Ω.
Karena R= VL/IL=0/IL=0Ω.
Rangkaian Induktor
Dua atau lebih induktor dapat dirangkai dalam rangkaian seri maupun paralel.
Gambar 4.16 memperlihatkkan induktor dalam rangkaian seri
74
Gambar 4.16Induktor dalam rangkaian seri
Pada rangkaian seri Lt=L1+L2 terlihat rumusan ini sama dengan pada rumusan
resistor yang dihubung seri.
Pada rangkaian paralel seperti diperlihatkan pada Gambar 4.17, arus Is sama
dengan jumlah arus yang mengalir pada masing-masing cabang.
1
Lt
= L1 + L1
1 2
Induktor dirangkai seperti gambar berikut dengan kumparan dengan jumlah 600
llilit. Untuk mengamati kejadian tadi dapat dilakukan dengan rangkaian seperti
dalam Gambar 4.17berikut.
75
Gambar 4.18Rangkaian LR
Pada gambar 4.19 menggambarkan pada t=0-50ms tegangan arus searah “on”
dan dari t=50-100ms tegangan arus searah pada posisi “off”. Pada tegangan UR,
dimana arusnya juga serupa dengan UR ini, terlihat adanya waktu tunda sebelum
UR mencapai nilai maksimumnya. Pada proses naik maupun turun mempunyai
fungsi eksponensial.
Contoh Penggunaan
Dari sifat induktor dalam aplikasinya induktor digunakan pula untuk filter pada
tape mobil, yang disambung seri antara baterai dengan tape mobil (Gambar
76
4.20). Induktor akan melalukan tegangan DC dan menghadang tegangan AC
yang timbul dalam kendaraan.
Aplikasi lain dari induktor sebagai contoh filter RL seperti gambar berikut ini
1 𝑅𝑅
Sehingga fr = �
2𝜋𝜋 𝐿𝐿
77
3. Untuk dapat memahami simbol komponen elektronika dan rangkaian
kerja skematik, menterjemahkandalam daftarkomponen/part list
danmengetahui perubahan dan up-date skema dengan benar di
bengkel/laboratorium Teknik Elektronika Audio Video, lakukan diskusi,
brainstroming dalam kelompok kecil. Selama proses diskusi gunakan
cara berfikir kritis, proses pengambilan keputusan (decision making),
perencanaan strategi (strategic planning), proses ilmiah (scientific
process), dan pemecahan masalah (problem solving).
D. Aktifitas Pembelajaran
78
Indikator Ya Tidak Bukti
4-1.1. Teori tentang komponen elektronika
dipelajari dan dipahami sesuai dengan
kebutuhan.
4-1.2 Peralatan dan instrumen ukur elektronika
disiapkan sesuai dengan kabutuhan
4-1.3 Tabel dan daftar komponen yang
terstandar disiapkan untuk keperluan
pembacaan
4-2.1. Resistor dibaca dan diidentifikasi
harganya berdasarkan kode warna dan
tanda lain.
4-2.2. Resistor dikenali komposisi bahannya
untuk keperluan yang berbeda-beda.
4-3. 1. Kapasitor diidentifikasi dan dibaca
nilainya serta tipenya berdasarkan
tulisannya atau kode warnanya.
4-3. 2. Kapasitor mampu dijelaskan masing-
masing kegunaannya
4-3. 3. Kapasitor mampu dijelaskan cara
pengisiannya dan memahami hukum
Coulomb.
4-4.1. Inductor diidentifikasi dan dipahami
nilainya untuk berbagai tipe intinya.
4-4.2. Induktor mampu dijelaskani kegunaan
dan alasannya.
4-4.3 Nilai Induktor dihitung berdasarkan
besarnya ukuran diameter kawat belitan
sesuai nilainya
2. Tindak Lanjut
a. Buat rencana pengembangan dan implementasi di lingkungan
bengkel kerja anda.
b. Gambarkan suatu situasi atau isu di dalam bengkel anda yang
mungkin dapat anda ubah atau tingkatkan dengan
mengimplementasikan sebuah rencana tindak lanjut.
c. Apakah judul rencana tindak lanjut anda?
d. Apakah manfaat/hasil dari rencana aksi tindak lanjut anda tersebut?
e. Uraikan bagaimana rencana tindak lanjut anda memenuhi kriteria
SMART (spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan,
rentang/ketepatan waktu).
79
Kegiatan Pembelajaran 5
MEMBACA DAN MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN
ELEKTRONIKA (AKTIF)
A. Tujuan
5-1.1. Konsepteoritentangkomponenelektronikaaktif
(transistor)dipalejaridandipahamiuntuk
kebutuhanpekerjaandibidangindustrielektronika
5-1.2. Peralatandaninstrumenukurdiidentifikasidan
dipersiapkanuntukmengukurankomponen elektronikaaktif.
5-1.3. Komponenelektronikaaktifyangakandikur
disiapkansesuaidengankebutuhan
5-2.1. TransistorUJTdapatdibacadandiidentifikasi
tipenyasertadijelaskanoperasinya.
5-2.2. Perbedaanmasing-masingkomponenUJT,MOS,
CMOSdanFETdapatdijelaskanpemakaiannya.
5-3.1. Thyristordapatdibacadandiidentifikasi
kegunaannyadengansemikonduktorlainnya.
5-3.2. KomponenDiac,Triacs,danSCRdapat
diidentifikasidandijelaskanoperasinya.
5-4.1. Diodedapatdiidentifikasidandipahamitipenya dankegunaannya
5-4.2. Diodepenyearahdapatdijelaskankegunaannya
80
padapenyearahanteganganbolak-balik.
5-4.3. Diodezenerdapatdijelaskanbatasratingnya,dan
kegunaannyapadaregulatortegangansearah
5-4.4. Diodedetectordapatdijelaskanfungsinyapada
pendeteksisinyalmodulasi
5-4.5. DiodeVaractordapatdijelaskanfungsinyauntuk
pengubahteganganmenjadikapasitansi
5-5.1. Komponenoptikdibacadandiidentifikasi
kegunaannyasebagaiLED,LCDdansebagainya.
5-5.2. KomponenoptikuntukSolarseldapatdijelaskan
aktivasinyadenganbenar.
5-5.3. Komponenoptikuntukphotoresistor,photodiode,
phototransistordapatdijelaskanpemakaiannya masing-
masingdandapatdigambarkan skemanya.
C. Uraian Materi
1. Menyiapkan pekerjaan
81
Indium dan Arsenikumatau Silikon. Atom-atom ini sendiri termasuk bahan
yang tidak mengalirkanarus listrik, jadi termasuk jenis bahan isolator atau
resistor. Setelahmengalami proses peleburan, maka terbentuklah hasil
campuran yangdinamai P-N junction. Bahan campuran ini mempunyai sifat
setengahmenghantarkan arus listrik atau semikonduktor. Itulah sebabnya
hasilcampuran ini sering dinamai semikonduktor. Ada 2 jenis tipe transistor
yaitu tipe PNP dan NPN.
PNP NPN
Gambar 5.1.Simbol transistor
Transistor mempunyai 3 pin atau kaki yaitu emitor (E), kolektor (C), dan
basis (B).
82
b. Peralatan dan instrumen ukur komponen elektronika aktif
83
Gambar 5.3 di atas memperlihatkan contoh peralatan dan instrumen ukur
komponen elektronika aktif. Anda dapat memilih yang mana saja yang Anda
kuasai penggunaannya. Masih banyak lagi peralatan dan instrumen ukur
untuk komponen aktif ini, tergantung tempat Anda bekerja, apa yang dapat
disediakan/ada di sana.
Banyak macam dan tipe komponen elektronika aktif, gambar 5.4 di atas
sebagai contohnya. Dalam hal ini Anda harus menyiapkan komponen
elektronika aktif yang dibutuhkan atau yang disediakan oleh instruktor.
84
yang terbuat dari bahan semikonduktor, UJT memiliki tiga terminal dan
hanya memiliki satu sambungan. Pada umumnya UJT digunakan sebagai
Saklar Elektronik dan penghasil Isyarat Pulsa. Seperti namanya, Uni
Junction Transistor atau UJT juga digolongkan sebagai salah satu anggota
dari keluarga Transistor, namun berbeda dengan Transistor Bipolar pada
umumnya, Uni Junction Transistor atau UJT ini tidak memiliki
Terminal/Elektroda Kolektor. UJT yang memiliki Tiga Terminal ini terdiri dari
1 Terminal Emitor (E) dan 2 Terminal Basis (B1 dan B2). Oleh karena itu,
Transistor UJT ini sering disebut juga dengan Dioda Berbasis Ganda
(Double Base Diode).
Struktur dasar Uni Junction Transistor atau UJT dapat dilihat pada gambar
dibawah ini. Pada dasarnya UJT terdiri dari semikonduktor jenis Silikon yang
bertipe N yang didoping ringan dan sepotong Silikon bertipe P yang
berukuran kecil dengan doping tinggi (berat) di satu sisinya untuk
menghasilkan sambungan tunggal P-N (P-N Junction). Sambungan Tunggal
inilah yang kemudian dijadikan terminologi UJT yaitu Uni Junction Transistor.
Di kedua ujung batang silikon yang bertipe N, terdapat dua kontak Ohmik
yang membentuk terminal B1 (Basis 1) dan (Basis 2). Daerah
Semikonduktor yang bertipe P menjadi Terminal Emitor (E) pada UJT
tersebut.
Sumber:http://teknikelektronika.com/pengertian-uni-junction-transistor-ujt-dan-cara-
kerjanya/
Saat Tegangan diantara Emitor (E) dan Basis 1 (B1) adalah Nol, UJT tidak
menghantarkan arus listrik, Semikonduktor batang yang bertipe N akan
85
berfungsi sebagai penghambat (memiliki resistansi yang tinggi). Namun akan
ada sedikit arus bocor yang mengalir karena bias terbalik (reverse bias).
Pada saat tegangan di Emitor (E) dan Basis 1 (B1) dinaikan secara
bertahap, resistansi diantara Emitor dan Basis 1 akan berkurang dan arus
terbalik (reverse current) juga akan berkurang. Ketika Tegangan Emitor
dinaikan hingga ke level bias maju, arus listrik di Emitor akan mengalir. Hal
ini dikarenakan Hole pada Semikonduktor yang di doping berat bertipe P
mulai memasuki daerah semikonduktor tipe N dan bergabung kembali
dengan Elektron yang di Batang Semikonduktor bertipe N (yang di doping
ringan). Dengan demikian Uni Junction Transistor atau UJT ini kemudian
mulai menghantarkan arus listrik dari B2 ke B1.
86
terputus (Off), dan apabila tegangan lebih positif dari nol maka arus Source
– Drain akan semakin besar (ON). Dengan sifatnya yang mudah untuk di
operasikan ON-OFF maka MOSFET banyak dipakai dalam rangkaian Digital
(Switch). MOSFET dapat dioperasikan sebagai Penguat DC, yaitu penguat
yang dapat beroperasi sepenuhnya sampai frekuensi nol tanpa kehilangan
penguatan.
Pemberian Tegangan Bias :
a). Self Bias/Bias sendiri.
b). Source Current Bias/ Bias sumber arus
c). Drain Feetback Bias/Bias umpan balik Cerat.
Komponen MOS, CMOS dan FET dapat dijelaskan kegunaannya masing-
masing Kegunaan MOS; CMOS dan FET Kanal P dan Kanal N:
a)Saklar elektronik kecepatan tinggi/ High Speed Switch
b)Pembalik Fase / Inverter
c)Penguat Pencuplik dan Penahan / Sample & Hold Amplifier
d)Penguat DC/ DC Amplifier
87
Keistimewaan thyristor dibanding dengan semikonduktor yang lainnya
adalah thyristor dapat dikontrol besaran outputnya, selain itu juga lebih besar
kemampuannya pada tegangan lebih besar, sedangkan sakelar digital pada
elektronika hanya mampu dilewati oleh arus dan tegangan yang rendah.
88
a. konstruksi Diac b. simbol Diac
Gambar 5.6.Konstruksi dan simbol Diac
DIACS yang tersusun dari 2 buah dioda empat lapis dengan bahan silicon
memungkinkan bekerja pada tegangan tinggi dan arus yang sebatas
kemampuannya, namun DIACS perlu mendapat perhatian khusus karena
setelah mencapai tegangan UBRF tertentu, kemudian tegangan dengan
sendirinya turun tapi arus IF tiba-tiba naik secara tajam. Untuk itu rangkaian
DIACS memerlukan R seri sebagai pembatas arus. Dan karena
konstruksinya yang kalau kita lihat dari simbol terdiri dari 2 dioda yang
tersambung secara anti parallel maka DIACS dapat dipergunakan pada
rangkaian AC.
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier, yang artinya komponen yang
terbuat dari bahan silicon dan dipergunakan untuk penyearah yang dapat
dikendalikan berdasarkan sudut trigernya. Thyristor adalah elemen semi
konduktor yang mempunyai karakteristik tegangan arus yang spesifik
SCR disebut juga Thyristor dan dipakai sebagai pengatur daya dan
saklar.Penggunaan SCR sebagai pengatur daya dan sebagai saklar
sangatmenguntungkan dibandingkan dengan saklar mekanik sebab tak
adakontak-kontak yang aus karena terbakar, tidak menjangkitkan busur
apidan memerlukan sedikit komponen-komponen tambahan. SCR
89
dapatdipakai untuk mengatur daya yang besar-besar sepertin mesin-mesin
listrik,sedangkan SCR itu sendiri memerlukan daya yang kecil saja
TRIAC singkatan dari Triode Alternating Current Switch. Atinya saklar trioda
untuk arus bolak-balik. Triac adalah merupakan dua SCR (thyristor) yang
dirangkaikan anti paralel dan diberi satu elektroda baru yang disebut
gate.TRIAC adalah perangkat yang ideal untuk digunakan dalam aplikasi
switching AC karena dapat mengontrol aliran arus pada kedua bagian dari
siklus tegangan bolak-balik. Tidak seperti SCR atau Thyristor yang hanya
dapat mengendalikan setengah dari siklus tegangan bolak-balik.
Fakta bahwa TRIAC dapat digunakan untuk mengontrol switching dari kedua
bagian siklus tegangan bolak-balik, memungkinkan untuk dimanfaatkan
pada daya yang lebih besar dibandingkan SCR.
90
Diode akan menghantar pada saat arah forward (maju) dimana anoda
(material P) diberi tegangan positif, sedangkan katoda (material N)
dihubungkan pada tegangan negatif. Harga batas dari dioda adalah batas
kemampuan arus dan tegangan maksimum dari suatu dioda, sedangkan
peak inverse voltage adalah batas tegangan reverse (break downvoltage)
dari dioda.
Ada dua karakteristik dioda yaitu arah maju (forward) dan arah mundur
(reverse). Kedua karakteristik tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah.
b. Dioda penyearah
Disebut dioda penyearah karena fungsinya untuk menyearahkan arus bolak-
balik (AC) menjadi arus searah (DC). Ada berbagai macam jenis dioda, dan
umumnya dioda mempunyai keterbatasan arus penyearahan. Dioda
biasanya di sebut dengan kemampuan arus maksimum penyearahannya,
misalnya dioda 1A, 3A, 6A dan seterusnya.
Dioda penyearah terbagi menjadi 2 yaitu dioda penyearah tunggal dan dioda
penyearah Bridge (jembatan).
91
Gambar 5.12.Berbagai macam dioda penyearah tunggal
92
Gambar 5.16.Penyearah setengah gelombang
Pada saat gelombang sinus bergerak dari 0o sampai dengan 180o, dioda on
sehingga arus mengalir dari dioda ke beban RL dan kembali ke sumber (-).
Pada saat gelombang sinus bergerak dari 180o sampai dengan 360o, dioda
off, sehingga arus tidak mengalir. Dengan demikian pada beban hanya
dilewati arus setengah perioda saja (perhatikan gambar 5.15 warna
merah).
93
Gambar 5.17.Penyearah gelombang penuh
94
Gambar 5.20.Bentukpenyearah gelombang penuh dengan empat dioda
C. Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada
daerahkerja reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas
tegangan.Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya.
Misalnya 12V, iniberarti dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih
besar dari 12 V ataumenjadi 12 V.
Dalam kondisi forward bias dioda zener, kaki katoda diberi tegangan lebih
negatif terhadap anoda atau anoda diberi tegangan lebih positif terhadap
katoda, maka dioda zener akan berfungsi sama halnya dioda penyearah dan
mulai aktif setelah mencapai tegangan barier yaitu 0,7V.
95
Dalam kondisi reverse bias, kaki katoda diberi tegangan yang lebih positif
terhadap anoda. Jika digambarkan kurva karakteristik dioda zener dalam
kondisi forward bias dan reverse bias adalah sebagai berikut.
Harga batas dioda zener adalah data-data komponen dioda zener yang
harus di penuhi dan tidak boleh dilampaui batas maximumnya serta tidak
boleh jauh lebih kecil dari batas minimumnya. Adapaun harga batas tersebut
memuat antara lain keterangan tentang tegangan break down (Uz ), arus
maximumnya dioda zener (Iz), tahanan dalam dioda zener (Rd).
Sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki, dioda zener dapat digunakan sebagai
penstabil tegangan searah.
96
d. Dioda Detektor
Fungsi dioda detektor adalah untuk mendeteksi sinyal informasi atau audio
dari sinyal modulasi pada penerimaan radio AM.
Gambar 5.25.Demodulasi AM
97
1N60 1N4148
e. Dioda Varactor
Dioda varactor adalah sebuah dioda yang jika dialiri arus listrik dan
mendapatkan tegangan catu tertentu maka sifatnya akan berubah
menjadi kapasitif. Kelebihan dari dioda ini adalah mampu
menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan
yang diberikan kepadanya. Dengan dioda ini maka sistem penalaan
digital pada sistem transmisi frekuensi tinggi mengalami kemajuan
pesat, seperti pada radio dan televisi. Contoh sistem penalaan
dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase lock loop), yaitu
mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan frekuensinya
untuk kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscilator.
Dioda varactor dibias reverse.
98
Dalam penggunaannya, Terminal Katoda Dioda Varactor akan dihubungkan
ke tegangan positif (+) sedangkan terminal Anoda-nya dihubungkan ke
tegangan negatif (-). Jika terjadi perubahan beda potensial diantara terminal
Katoda dan Anoda yang melebihi breakdown atau tegangan tembus Dioda
Varactor, maka daerah deplesi pada sambungan semikonduktor tipe P dan
tipe N dalam Dioda Varaktor tersebut akan terjadi perubahan lebar. Semakin
tinggi tegangan terbalik (Reverse Bias) yang diberikan pada Dioda Varaktor,
semakin lebar pula daerah deplesi pada sambungan semikonduktor tersebut
yang mengakibatkan semakin rendahnya nilai kapasitansi. Sebaliknya, jika
Dioda Varaktor menerima tegangan terbalik atau reverse bias yang rendah,
maka deplesi akan menyempit sehingga nilai kapasitansi menjadi lebih
tinggi.
Nilai kapasitansi dioda varactor akan naik jika tegangan bias turun, dan
nilainya akan turun jika tegangan biasnya naik. Nilai kapasitansi dari dioda
varactor akan nol (0) pada batas maksimum tegangan kerjanya.
99
• Foto Voltaik, komponen ini akan membangkitkan tegangan pada output
yang sebanding dengan kekuatan radiasi. Contohnya : Dioda Foto
(tanpa diberi tegangan), solar cell, transisitor foto, Darlington, FET
Photo, dan Dectronic Coupler.
LED
LED (Light Emiting Dioda) dikenal juga dengan Dioda cahaya, karena
perangkat elektronik ini mampu menghasilkan cahaya. LED adalah dioda
yang di dalam Junction diadop dengan Fosfor, maka bila dialiri arus listrik
akan menghasilkan cahaya. LED akan menyala jika diberi arus DC arah
forward atau arus AC yang sesuai dengan tegangan kerjanya. LED memiliki
2 kaki anoda (+) dan katoda (-), LED memiliki tiga warna yaitu merah, hijau
dan kuning serta ada juga yang bewarna putih untuk memancarkan tiga
warna sekaligus. Dioda LED digunakan sebagai lampu indikator dan sebagai
display.
100