Anda di halaman 1dari 11

1

ALUR KEGIATAN USAHA TERKAIT BMC


(BUSINESS MODEL CANVAS)

Disusun oleh : Aspuri Safitri


Tema : Usaha Kuliner Kekinian yang Menyehatkan

ALAMAT :

Jln. Prof . Dr. Hamka No. 20 RT 18 RW 06 KAUMAN / NGANTRU TRENGGALEK JAWA TIMUR KODE
POS 66311 ( BARAT ALUN – ALUN KOTA TRENGGALEK )
1

A. JUDUL USAHA : SOYBEAN STEAK HIMALAYA


( STEAK TEMPE)

B. RINGKASAN EKSEKUTIF

a. Latar Belakang
Tempe merupakan makanan tradisional indonesia yang sangat
digemari dari berbagai kalangan dan bahkan hampir dikonsumsi
oleh hampir semua lapisan masyarakat. Yang bahan baku
utama pembuatan tempe dari kedelai yang sangat mudah
ditemui diberbagi daerah khususnya daerah Asia, manfaat
tempe sudah banyak diketahui oleh masyarakat, oleh karena
itu tempe sangat baik di konsumsi setiap hari. Karena olahan
tempe difermentasi oleh Kapang (jamur) yang tumbuh pada
kedelai sehingga menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia.
Menjadikan tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B,
dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe
mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk
menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit
degeneratif serta baik dikonsumsi untuk yang menjalankan
program diet. Maka dari itu di era saat ini menjalankan bisnis
kuliner salah satu bisnis yang menarik untuk para mahasiswa.
Menjadi seorangan mahasiswa dituntut untuk dapat menjadi
agent of change dalam kehidupan bermasyarakat. Berbisnis
dalam kuliner merupakan pilihan yang dapat dikembangkan
dengan sistem kemitraan. Apalagi bisnis makanan yang
dijalankan selain enak di lidah juga memiliki ciri khas sendiri.
Contohnya seperti makanan dengan berbahan dasar “Tempe”
yang proses pembuatannya tidak sulit Soal pilihan bisnis
makanan tempe ini alasannya adalah karena bahan baku
mudah didapat, dan pengolahannya relative mudah. Oleh
karena itu bisnis yang saya jalankan adalah “Steak Tempe”.
1

1. Konsep Bisnis
 Apa itu Soybean Steak Himalaya (Steak Tempe)? “Soybean
Steak Himalaya” (Steak Tempe) merupakan produk makanan
tradisional yang dikemas dalam bentuk yang unik, kekinian
serta bercita rasa yang khas yang terbuat dari “tempe” yang
berasal dari “kedelai” yang sajikan seperti hidangan steak pada
umumya di berbalur dengan saus barbeque atau saus lainya
dengan ditemani berbagai jenis sayur, umbi dan kacang-
kacangan yang tentunya menyehatkan bagi yang
mengkonsumsinya.
 Mengapa memilih “ tempe” / “kedelai” yang dijadikan produk
bisnis ? karena bisnis olahan kedelai yang diolah menjadi tempe
tak hanya sehat dimakan tetapi omzet nya pun lezat sebab
memiliki potensi yang sangat menguntungkan. Salah satu nya
sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi masyarakat.
Harganya yang relative murah dan ketersediaanya yang cukup
melimpah menjadikan tempe atau kedelai sering diolah
menjadi berbagai macam produk makanan. Tingginya
kandungan protein pada tempe yang ternyata lebih ungul dari
beras,tepung singkong,jagung dan kacang hijau kini turut
mendorong sebagian besar masyarakat indonesia untuk mulai
mengkonsumsi olahahan kedelai setiap harinya karena dampak
yang ditimbulkan sangat baik bagi kesehatan dan mudah
didapat serta harga yang terjangkau. Maka dari itu alasan
utama saya memilih produk lokal olahan kedelai sebagai bisnis
saya sebab perkembangan dunia yang semakin pesat membuat
saya harus berinovasi menjadikan produk olahan kedelai
menjadi berbagai macam makanan yang nikmat dikonsumsi
dan tidak menghilangkan manfaat yang ada didalamnya serta
omzet yang didapat pun lezat. Dan sisa pengolahan (limbah)
dari olahan kedelai nya pun bermanfaat dapat digunakan
1

sebagai pupuk hijau atau pun makanan ternak sehingga tidak


ada limbah yang terbuang.
 Bagaimana cara menjalankan usaha tersebut ?
i. Saya menjalankan usaha steak tempe ini dengan melihat dulu
untuk siapa saya membuat usaha makanan ini? Seperti yang
suda saya cantumkan dalam BMC bahwa target untuk bisnis ini
adalah Anak anak ,Remaja, Dewasa,Pelaku diet, Vegetarian,
Penderita alergi dengan daging merah, Penderita Kolesterol,
Penggemar olahan kedelai dan berbagai kalangan masyarakat
di indonesia.

ii. Bagaimana manfaat nya untuk konsumen (customer) dari


produk saya ? Manfaat bagi customer ialah sebagai Makanan /
camilan yang sehat, Tinggi serat, Karbohidrat, Mengandung
asam lemak tak jenuh, Tinggi Protein Nabati, Vitamin B
kompleks Omega 3, kalsium, zat besi serta mineral, yang
mempunyai nilai obat seperti antibiotika untuk menyembuhkan
infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif, dengan
Pelayanan kepada Customer yang ramah, baik, dan sopan, serta
harga Terjangkau dan yang rasa memukau dan tak lupa
dikemas dalam betuk yang unik dan kekinian serta kualitas yang
tidak diragukan , Sehingga membuat customer tidak merasa
kecewa saat membeli produk olahan saya dan akan terus
menjadi costomer tetap dengan mempertahankon kosistensi
rasa, harga dan manfaatnya.

iii. Bagaimana strategi pemasaran yang saya jalankan? Saya


memasarkan produk tidak hanya offline atau dikedai melainkan
saya juga memperkenalkan produk saya dengan cara online
melaui media sosial sebut saja fb, intagram,
bbm,whatshap,email ,youtube, twitter,website atau forum
oline lainya. Maka semakin aktif berpromosi didunia maya
maka semakin besar pula peluang untuk medatangkan
1

transaksi penjualan setiap harinya. Sebab, jangkauan intenet


yang cukup luas memudahakan saya untuk mempromosikan
produk olahan saya hingga ke berbagi belahan dunia selama 24
jam non stop setiap harinya. Selain itu saya juga memanfaat
kan bazar dan reseller sebagai cara saya menyampaikan
produk saya kepada customer. Dan juga dapat menjalin
kerjasama di berbagai pihak misal kedai, toko ritail, market
place dan masih banyak lagi dengan menerapkan sistem
konsinyasi (titip jual). Lengkap dengan brand label kemasan
saya miliki agar konsumen lebih mudah mengingat brand
produk yang usung. Serta saya juga membuka cabang seperti
outlet oultlet yang berada dijantung kota atau tempat rekreasi
sehingga juga dapat menarik karyawan atau kemitraan lebih
banyak sehingga dapat membantu perekonomian mereka
dengan menjualkan produk yang saya buat . Kemudian saya
juga memberikan diskon atau bagi bagi hadiah untuk terus
menarik customer agar tetep setia dengan produk saya, serta
rewards bagi para karyawan saya untuk terus semangat
memperkenalkan produk yang diluncur kan serta akan terus
berinovasi dengan produk-produk yang baru, unik, lezat dan
tentunya harga yang bersahabat.
iv. Dari mana saya mendapatkan bahan baku utama produk saya ?
bahan baku yang saya gunakan saya dapatkan atau saya beli
langsung dari sumbernya atau supplier nya langsung dari petani
kedalei karena harganya relative lebih murah dengan kualitas
tidak diragukan, sehingga ada jaminan terhadap supply stock
bahan baku dan kelangsungan dari usaha ini akan terjamin,
kalau membeli di toko, dikios kios, retail dan semacamnya
tentu akan lebih mahal karena ada biaya tambahan BOP nya
jadi tidak sama jika kita membeli langsung dari petani nya dan
bisa saya jadikan kerja sama antara supplier dan customer
tentu akan lebih memudahkan saya untuk bermitra dengan
petani kedelai. Dan untuk bahan yang lain saya dapatkan dari
1

pemasok sayur yang berada di desa desa. Maka dari itu saya
lebih mengutamakan produk lokal sebab dari segi kualitas dan
kuantitasnya hampir sama dengan produk import dengan
hanya yg membedakan ialah harga produk tersebut maka
gunakan lah prinsip ekonomi Modal tertentu, hasil UNLIMITED.
Prinsip ekonomi inilah yang paling maksimal. Caranya adalah
dengan menggunakan modal/sumber daya dalam jumlah
tertentu, segala kegiatan bisnis yang kita lakukan diniatkan
sebagai Ibadah. Sehingga hasil yang kita peroleh tidak hanya
berbentuk materi, namun juga pahala.

 Apa saja resiko yang terjadi saat menjalankan Usaha ? Sebelum


kita masuk dalam ranah resiko dalam analisis SWOT saya akan
menjelaskan dulu dalam menganalisis industri :
i. Prespektif Masa Depan Usaha
Guna melihat apakah penjualan yang kita
jalankan sukses atau gagal sebaiknya kita harus
memiiki target penjualan untuk mengukur
apakah prospek penjualan yang kita jalankan
baik atau tidak dapat diukur dengan angka
pencapaian prosentase , semisal apabila
penjualan dibawah 50 % maka dianggap gagal
dalam menjalankan usaha, namun demikian kita
tidak boleh patah semangat namanya berusaha
pasti ada pasang surutnya kita harus optimis
walaupun usaha yang kita jalankan masih baru
belum banyak dikenal khalayak umum kita harus
memasang target agar penjualan dapat diatas
50% bahkan bisa 100% sesuai dengan proses
setiap periodenya dengan tetap mementingkan
kualitas yang bagus bagi para konsumen.
1

ii. Analisis Persaingan


Seperti yang kita ketahui bersama ada beberapa
makanan berat khususnya steak yang diolah dari
danging merah. Maka steak yang saya pasarkan
bukan menjadi makanan berat bagi tubuh
melainkan dapat dijadikan makanan sehat atau
cemilan yang menyehatkan sebab olahan steak
yang saya buat berasal dari kedelai atau olahan
kedelai “ tempe” di olah dengan berbagai
macam2 sayur segar yang pastinya khasiatnnya
tidak diragukan lagi dengan proses pemasakan
yang sesuai dengan prosedur karena untuk steak
tempe pengolahannya tidak telalu lama dapat
dioven,di goreng, maupun dibakar. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan kualitas rasa yang
terbaik dan memukau memberikan tingkat
kenikmatan menyantab “steak tempe” sama
seperti menyantab steak dari daging. Konsep
produk yang saya tawarkan tidak jauh berbeda
dari konsep pemasaran produk lain hanya saja,
saya sangat mengutamakan produk lokal / bahan
baku lokal yang banyak digemari berbagai
kalangan dengan mengemas produk saya
dengan cara yang unik dan lezat pastinya.
iii. Segmentasi Pasar yang akan dimasuki
Maksudnya ialah memetakan pasar dengan
potensi konsumen yang memiliki karakter yang
sama dalam kebutuhan sehari hari. Sehingga
konsumen membelanjakan uangnya sesuai
dengan karakter konsumen. Misal daerah nya
masyarakatnya serta kebiasaannya dapat
diajadikan patokan sebelum menjual produk ke
pasar.
1

Evaluasi tentang kelemahan Usaha (Analisis SWOT)

a. Strength (Kekuatan)
Ketersediaan bahan baku yang mudah didapat dan familiyarnya
olahan kedelai “ tempe” di masyarakat indonesia.
b. Weaknes (Kelemahan)
Daya tahan steak tempe sangat tergantung dengan proses
pengolahannya. Steak tempe hanya dapat bertahan 3 hari
didalam lemari pendingin untuk dikonsumsi.
c. Oportunity (Peluang)
Membuka peluangan lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat. Serta dapat dijadikan salah satu daya tarik bagi
pengusaha makanan untuk terus berinovasi atau berkarya
sesuai dengan bidangnya dan menghasilkan terobosan baru
yaitu makanan alternatif baru bagi masa depan.
d. Threaty (Ancaman)
Banyaknya kompetitor yang lebih dulu terjun dalam bisnis
kuliner ini, harus menjadi perhatian khusus selain itu ada juga
pesaing yang menggunakan bahan yang tidak baik dikonsumsi
sehingga dapat menjadi ancaman yang buruk bagi pelaku usaha
yang jujur dalam keberlangsungan usaha yang mereka jalankan.
Serta ada banyak sekali resiko yang datang dimasa yang akan
datang misalnya dari Resiko Produksi karena yang kita produksi
ialah makanan maka kita dituntut untuk selalu memberikan
yang terbaik untuk konsumen karena konsistensi rasa dan
kehiegenisan produk tidak diganggu gugat. Dampaknya jika
sudah ditangan konsumen dan ada perubahan rasa atau
kecacatan produk serta pegemasan produk tetap begitu saja
maka dapat merugikan usaha saya karena konsumen complain
dan satu pelanggan tersebut membicarakan kepada customer
lain berakibat fatal bagi usaha dan mengahambat proses
keberlangsungan usaha saya. Maka dari itu timbullah resiko
usaha. Untuk itu maka diperlukan ketelitian dan ketlatenan
1

serta kreatif dalam memanfaatkan bahan baku lokal dalam


menjalankan usaha agar usaha dapat berkembang dan terjamin
keberlangsungannya. Ada juga Resiko Pemasaran dan SDM ada
kaitanya resiko pemasaran dan sumber daya manusianya tentu
sudah jelas bukan resiko pemasaran berkaitan erat dengan
proses marketing dan pemasaran produk dan faktor SDM nya
berkaitan erat dengan karyawan yg direkrut jadi sebelum
merekrut karyawan pastikan dan cermati karakteristik setiap
karyawan yg kita rekrut seperti karyawan yg malas, sikap tidak
baik dan tidak bertanggung jawab dapat merugikan usaha kita
karena dalam proses pemasaran produk kita butuh karyawan
yang gigih, ulet, bertanggung jawab dan memiliki etos kerja
kerja maka yang didapat produk yangg kita pasarkan lebih
efektif dan sampai ke tangan konsumen dapat diterima dengan
baik. Serta resiko Finansial, Lingkungan dan Teknologi, dan
kerja sama dalam faktor finansial sangat berpengaruh dalam
menjalankan usaha sebab pendapatan yang saya dapat tidak
terus dalam jumlah yang besar dan bahkan kita rugi maka dari
itu meminimalisir kerugian kita dapat menyesuaikan
pendapatan dengan modal usaha agar serta kebutuhan
konsumen agar dana yg kita keluarkan tidak terlalu besar dan
dan tidak menimbulkan kerugian , dalam faktor lingkungan dan
teknologi yang dipikirkan ialah hasil limbah yang ditimbulkan
maka dari itu kita memanfaatkan teknologi untuk mengolah
limbah menjadi bahan yang dimanfaatkan dan dan tidak
memcemari lingkungan. Resiko Dalam faktor kerjama juga
perlu diperhatikan sebagai owner kita harus melihat lihat dulu
rekan bisnis yang akan kita jadikan mitra bisnis untuk
mengihindari resiko penipuan dan rekan yg kurang baik
sehingga dapat merugikan usaha yg saya jalankan.
1

iv. Analisa Sumber Pendanaan & Rencana


Anggaran Biaya Steak tempe Perbulan
 Modal Awal Perusahaan

Setelah mengetahui keinginan konsumen seperti apa maka


tahap selanjutnya adalah persiapan produksi. Setelah
menganalisa beberapa aspek yang ada yaitu, bahan baku
utama, alat pengolah, tempat usaha, serta yang tak kalah
penting adalah sumber daya manusia dan sumber pendanaan.
Modal awal yang digunakan dalam usaha ini adalah
menggunakan modal pribadi. Alasanya karena modal pribadi
yang cukup maka usaha yang saya jalan kan sesuai dengan
kemampuan permodalahan usaha saya.

A. Investasi Harga
1. Biaya untuk etalase Rp 700.000
2. Biaya untuk kompor dan gas Rp 300.000
3. Biaya untuk wajan Rp 90.000
4. Biaya untuk penggoreng Rp 25.000
5. Biaya untuk wadah Rp 100.000
6. Biaya untuk pemanggang Rp 150.000
7. Biaya untuk piring Rp 100.000
8. Biaya untuk sendok Rp 60.000
9. Biaya untuk garpu Rp 60.000
10. Biaya untuk pisau Rp 40.000
11. Biaya untuk meja dan kursi Rp 900.000
12. Biaya untuk peralatan tambahan Rp 100.000
Jumlah investasi Rp 2.625.000
B. Biaya operasional per bulan Harga
1. Biaya tetap untuk penyusutan barang Rp 43.750
2. Biaya untuk pembelian bawang putih,merah dan bombay Rp 200.000
3. Biaya untuk pembelian tempe Rp 600.000
4. Biaya untuk pembelian udang/ayam Rp 500.000
5. Biaya untuk pembelian mentega Rp 200.000
6. Biaya untuk pembelian tepung maizena Rp 6.000
7. Biaya untuk pembelian merica Rp 50.000
8. Biaya untuk pembelian garam Rp 30.000
9. Biaya untuk pembelian gula pasir Rp 70.000
10. Biaya untuk pembelian sayuran Rp 200.000
11. Biaya untuk pembelian cabe merah Rp 150.000
12. Biaya untuk pembelian saus sambal Rp 200.000
13. Biaya untuk pembelian saus tomat Rp 200.000
14. Biaya untuk air,listrik dan internet Rp 300.000
1

Total biaya operasional/bulan Rp 2.749.750

C. Pendapatan per bulan


Target Penjualan
30 Porsi /hari x Rp.8.000 Rp. 240.000
Rp. 240.000 x 30 hari Rp. 7.2000.000

D. Keuntungan per bulan


Laba = total pendapatan – total biaya operasional
Rp. 7.200.000 – Rp. 2.749.750 = Rp. 4.450.250

E. Lama balik modal


Total investasi / keuntungan = Rp. 2.625.000 : Rp.4.450.250 = 2 bln

Anda mungkin juga menyukai