Sehari-Hari
Apa itu prinsip-prinsip Geografi? Kenapa dalam belajar Geografi penting untuk
memahami prinsip-prinsip geografi? Jawabannya sederhana, Prinsip-prinsip Geografi merupakan
suatu acuan yang digunakan untuk menganalisis fenomena-fenomena geografis yang ada di suatu
wilayah. Ada 4 prinsip Geografi
Prinsip Geografi
Prinsip-prinsip Geografi ada empat, yaitu prinsip distribusi (penyebaran), prinsip
deskripsi (penjelasan), prinsip interelasi (keterkaitan), serta prinsip korologi (gabungan dari
prinsip distribusi, deskripsi, dan interelasi). Bagaimana penjelasan prinsip Geografi dan
contohnya dalam kehidupan sehari-hari
Prinsip ini menjelaskan mengenai persebaran fenomena di permukaan bumi yang tidak
merata. Pertanyaan yang biasanya mendasari prinsip distribusi misalnya: “Mengapa terdapat
suatu fenomena di lokasi A, sedangkan lokasi B tidak dijumpai fenomena tersebut?”
Sobat pintar, jangan bingung kalau ada soal-soal tentang prinsip-prinsip geografi. Kakak
bakalan ngasih tahu kalian kata kunci yang biasanya digunakan pada soal-soal prinsip geografi.
Berikut kata kunci untuk soal-soal prinsip distribusi:
Pada soal biasanya diceritakan persebaran fenomena atau gejala yang ada di permukaan
bumi tidak merata. Contoh: persebaran penduduk yang tidak merata, persebaran sumber daya
alam yang tidak merata, persebaran curah hujan yang berbeda antar wilayah, dan lain
sebagainya.
Pada soal biasanya ditampilkan data yang berbeda antara wilayah satu dengan wilayah
lainnya. Contoh: di daerah A terdapat 50 warga terinfeksi virus, di daerah B terdapat 70 warga
terinfeksi virus, sedangkan di daerah C hanya 2 warga yang terinfeksi virus.
Pada soal biasanya diceritakan terlebih dahulu sebab terjadinya suatu fenomena atau
gejala di permukaan bumi, kemudian dijelaskan akibat yang ditimbulkan oleh fenomena tersebut.
Contoh: Kebakaran hutan dan lahan meluas di wilayah Kalimantan dan Sumatera tahun 2019.
Kejadian pada musim kemarau tersebut memicu bencana asap di berbagai daerah di Indonesia.
Laporan bencana asap mulai bermunculan dari Riau, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat
pada bulan ini.
Pada soal biasanya dijelaskan fenomena atau gejala di suatu wilayah, kemudian
dijelaskan penyebab terjadinya fenomena tersebut. Contoh: pembakaran hutan di berbagai
provinsi di Indonesia ditujukan untuk membuka lahan sawit baru. Hal tersebut disebabkan oleh
banyaknya permintaan minyak goreng karena jumlah penduduk yang meningkat.
Pada soal biasanya digambarkan atau dijelaskan secara detail suatu fenomena geosfer.
Contoh: Gunung Sinabung adalah salah satu dari 120 lebih gunung berapi aktif di Indonesia.
Gunung Sinabung rentan terhadap pergolakan seismik karena lokasinya di “Cincin Api” Pasifik,
yang merupakan busur gunung berapi dan garis patahan yang mengelilingi Cekungan Pasifik.
Letusan Gunung Sinabung pada tahun 2016 mengakibatkan 7 orang meninggal.
2. Kata Kunci Kedua
Pada soal biasanya didapati penjelasan suatu fenomena dalam bentuk angka, tabel,
grafik, atau peta yang menggambarkan kondisi pada saat tersebut. Contoh: Kabut asap
menyebabkan kualitas udara memburuk di Sumatera Selatan dan Riau. Kualitas udara yang
buruk mengakibatkan 25 bayi dan 15 orang dewasa meninggal serta 225 sekolah di liburkan.
Prinsip korologi adalah prinsip yang menggabungkan ketiga prinsip di atas, yakni
prinsip distribusi, prinsip interelasi, dan prinsip deskripsi. Prinsip korologi bertujuan untuk
menelaah fakta, gejala, maupun permasalahan yang terjadi di suatu tempat. Semuanya ditinjau
dari segi persebarannya, interelasinya, interaksinya, dan integrasinya dalam ruang tertentu. Pada
umumnya soal-soal mengenai prinsip korologi menyebutkan 3 hal berikut:
Contoh: Kabut asap yang terjadi di tahun 2016 disebabkan oleh kebakaran hutan.
Berdasarkan pantauan satelit terdapat 625 titik di Riau, 1.200 titik di Sumatera Selatan, 725 titik
api di Kalimantan Tengah. Kabut asap menyebabkan kualitas udara memburuk di Sumatera
Selatan dan Riau. Kualitas udara yang memburuk mengakibatkan 25 bayi dan 15 orang dewasa
meninggal. Kegiatan belajar di sekolah juga diliburkan, sebanyak 225 sekolah libur di Riau dan
Sumatera Selatan.