Anda di halaman 1dari 2

Perbedaan pertahanan tubuh spesifik dan non spesifik pada manusia

Pertahan nonspesifik merupakan imunitas bawaan sejak lahir, berupa komponen normal tubuh
yang selalu ditemukan pada individu sehat, dan siap mencegah serta menyingkirkan dengan
cepat antigen yang masuk ke dalam tubuh. Disebut pertahanan nonspesifik karena tidak
ditujukan untuk melawan antigen tertentu tetapi dapat memberikan respon langsung terhadap
berbagai antigen untuk melindungi tubuh. Pertahanan tubuh spesifik merupakan pertahanan
ketiga tubuh, dan bekerja jika antigen berhasil masuk ke dalam tubuh dan telah melewati
sistem pertahanan tubuh nonspesifik internal.

Pertahanan non-spesifik manusia terhadap virus corona dan cara mencegah agar tubuh tidak
terinfeksi covid-19

1) Pertahanan Fisik, Kimia, dan Mekanis terhadap agen Infeksi berupa :Kulit , Membran
mukosa, Cairan tubuh yang mengandung zat kimia antimikroba, Pembilasan oleh air mata,
saliva, dan urine.
2) Fagositosis
Fagositosis merupakan garis pertahanan kedua bagi tubuh melalui proses penelanan dan
pencernaan mikroorganisme dan toksin yang berhasil masuk ke dalam tubuh. Fagositosis
dilakukan oleh neutrofil dan makrofag (derivate monosit), yang bergerak secara
kemotaksis. sel-sel ini bisa langsung bereaksi untuk membunuh sel yang terinfeksi tanpa
harus melakukan aktivasi, makanya disebut sel pembunuh alami atau sel NK (natural killer).
3) Inflamasi (Peradangan)
Inflamasi adalah reaksi lokal jaringan terhadap infeksi. Inflamasi atau peradangan
bertujuan untuk membawa fagosit dan protein plasma ke jaringan yang terinfeksi untuk
mengisolasi, menghancurkan, menginaktifkan agen penyerang, membersihkan debris,
serta mempersiapkan penyembuhan dan perbaikan jaringan. Peradangan dalam kasus
virus corona biasanya berupa demam.
4) Zat Antimikroba Spesifik yang Diproduksi Tubuh
 Interferon: protein antivirus yang berfungsi menghalangi multiplikasi virus.
 Komplemen: protein plasma yang tidak aktif dan dapat diaktifkan oleh berbagai
bahan dari antigen.
 Merupakan sistem kompleks yang memberikan respons imun terhadap antigen yang
spesifik.
Berdasarkan aparan di atas, kulit adalah perlindungan pertama kita terhadap virus. Oleh karena
itu kita harus menjaga kesterilan kulit kita. WHO pun juga sudah menganjurkan 5 cara
menghindari virus ini yaitu dengan rajin mencuci tangan, menerapkan social distancing, hindari
menyentuh mata, hidung, dan mulut, melakukan aturan bersin yang benar, serta segera
berobat jika mengalami gejala penyakit ini.

Pertahanan tubuh spesifik manusia jika covid-19 berhasil menginfeksi tubuh manusia
a. Mekanisme Respons Imunitas Humoral (Diperantarai Antibodi)
 Antigen masuk ke tubuh dibawa ke limfosit B.
 Aktivasi limfosit B proliferasi menghasilkan tiruan sel B.
 Tiruan sel B berdiferensiasi sel plasma sekresi antibodi dibawa ke lokasi infeksi.
 Kompleks antigen-antibodi menginaktifkan antigen.
 Tiruan sel B yang tidak berdiferensiasi meneap di jaringan limfoid dan menjadi sel B
memori, yang berfungsi dalam respos imunitas sekunder dika terjadi pajanan
antigen yang sama secara berulang.
b. Mekanisme Respons Imunitas Seluler (Diperantarai Sel)
Ekstraseluler (jika antigen dicerna oleh makrofag)
 Antigen ditelan makrofag. Makrofag mengandung fragmen protein dari antigen.
 Makrofag membentuk MHC II dan dibawa ke permukaan makrofag.
 MHC II ( major histocompatibility complex) membawa peptida antigen ke permukaan,
menyebabkan sel T penolong mengaktifasi makrofag untuk menghancurkan antigen
yang ditelan
Intraseluler (jika antigen menginfeksi sel)
 Antigen menginfeksi sel tubuh sehingga mengandung fragmen protein antigen.
 Sel tubuh membentuk MHC I, membawa fragmen protein ke permukaan sel,
menyebabkan sel sitotoksik teraktivasi dan berdiferensiasi menjadi sel pembunuh
aktif yang akan menghancurkan sel yang terinfeksi.
Apakah seseorang yang sudah pernah dinyatakan positif covid-19 kemudian sembuh bisa
terinfeksi lagi?

Bisa, karena tergantung dengan antibodi yang dihasilkan oleh tubuh. Virus yang akan kembali
menginfeksi tubuh bisa mati jika antibodi dalam tubuh kita berhasil membunuhnya. Dan
produksi antibodi sendiri tergantung dari kuat lemahnya pertahanan tubuh kita. Lain halnya jika
kita sudah diberi vaksinasi, antibodi yang dihasilkan tentunya akan lebih siap dan lebih efektif
dalam membunuh virus tersebut.
Faktor lain yang menyebabkan seseorang dapat terinfeksi covid-19 selain karena sistem imun

1. Banyaknya Jumlah Virus Corona yang Masuk ke Dalam Tubuh


Pada kenyataannya, penyebab terpapar Covid-19 juga dipengaruhi oleh dosis dari virus itu
sendiri. Semakin banyak virus Corona yang berhasil masuk ke dalam tubuh kita, maka
seseorang tersebut akan memiliki resiko yang lebih besar terpapar dan terinfeksi virus
Corona.
2. Virulensi atau Tingkat Keganasan Virus Corona
Penyebab terpapar Corona juga dipengaruhi oleh adanya virulensi atau tingkat keganasan
virus tersebut. Sedangkan untuk pengertian virulensi sendiri merupakan derajat kemampuan
suatu patogen oportunistik dalam menyebabkan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai