Anda di halaman 1dari 39

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Gambaran Umum Organisasi

2.1.1 Sejarah Singkat Organisasi

KPU Kota Gorontalo adalah pelaksana pemilu di kota Gorontalo.

Penetapan anggota KPU Kota Gorontalo diusulkan oleh walikota

setelah melalui proses seleksi yang ketat serta memenuhi

persyaratan sebagaimana tersebut pada pasal 18 UU Nomor 12

Tahun 2003. Untuk melaksanakan tugas, wewenang dan

kewajibannya, KPU Kota Gorontalo dalam penyelenggaraan pemilu

mempunyai sekretariat yang dipimpin oleh sekretaris.

Kelembagaan penyelenggaraan Pemilihan Umum di Kota Gorontalo

dibentuk berdasarkan :

- Undang – undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan

Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD.

- KEPRES Nomor 70 Tahun 2001 tentang Pembentukan Komisi

Pemilihan Umum.

- KEPRES Nomor 67 Tahun 2001 tentang Perubahan KEPRES

Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Komisi

Pemilihan Umum dan Penetapan Organisasi dan Tata Kerja

Sekretariat Umum Komisi Pemilihan Umum sebagaimana


telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 81 Tahun

2000.

Pembentukan KPU Kota Gorontalo diawali dengan dilantiknya

Sekretariat Perwakilan Sekretariat Umum KPU Kota Gorontalo Rudi

Iriawan, S.Sos berdasarkan surat keputusan gubernur Gorontalo No.

821.2/BKD-DIKLAT/SK/280/2003. Setelah terbentuknya sekretariat

Perwakilan KPU Kota Gorontalo maka Sekretariat Perwakilan

mengusulkan kepada Walikota Gorontalo untuk membentuk Tim

Seleksi Anggota KPU Kota Gorontalo. Walikota Gorontalo dengan

surat keputusannya No. 431 Tahun 2003 telah membentuk Tim

Seleksi dengan komposisi sebagai berikut :

- Ketua merangkap anggota : Prof. Drs. Tahir Musa

- Wakil ketua merangkap anggota : Drs. M. Nadjamuddin

- Anggota : Drs. Benyamin Mahdang

- Anggota : Drs. Hamzah Yunus,

M.Pd

- Anggota : Drs. Hi.Azhari

Bahariawan Thalib

- Sekretaris, Bukan Anggota : Rudi Irawan, S.Sos

Dalam rangka penyelenggaraan Pemilu Legislatif 2009, telah

dibentuk Komisioner KPU Kota Gorontalo yang juga sama prosnya

dengan pembentukan KPU Provinsi Gorontalo melalui surat

Keputusan atas Usulan Walikota Gorontalo.


Anggota KPU Kota Gorontalo ditetapkan dan disahkan oleh KPU

Provinsi Gorontalo melalui Surat Keputusan.adapun kelima

anggota KPU Kota Gorontalo tersebut adalah sebagai berikut :

1. Prof. Drs. Tahir Musa (Ketua)

2. Drs. M. Nadjamuddin (Anggota)

3. Drs. Benyamin Mahdang (Anggota)

4. Drs. Hamzah Yunus (Anggota)

5. Drs. Hi. Azhari Bagariawan Thalib (Anggota)

Untuk mendukung kerja KPU, maka dibentuk Sekretariat KPU

yang merupakan Lembaga Pemerintah. Sekretariat KPU berfungsi

untuk menfasilitaskan semua kegiatan Ketua dan Anggota KPU.

Sekretariat Umum ini dipimpin oleh Sekretariat Jendral KPU dan

dilengkapi dengan Kepala Bagian dan Sub Bagian serta Staf

Pemerintah yang bekrja sesuai dengan tugas dan fungsinya

masing-masing. Sebagai organisasi pemerintah KPU Kota Gorontalo

yang bersifat hirarki, mandiri dan nasional secara organisatoris

memiliki visi dan misi sebagai arah berpijak sebuah organisasi yang

akan dituju.

2.1.2 Visi dan Misi

Visi

Menjadi penyelenggara pemilu dari Pemilu Anggota DPR, DPD

dan DPRD, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang memiliki integeritas,


professional, mandiri, transparan dan akuntabel demi terciptanya

Demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Misi

1. Membangun lembaga penyelenggaraan Pemilihan Umum

yang memiliki kompetensi, kredibilitas dan kapabilitas dalam

menyelenggarakan Pemiluhan Umum ;

2. Menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk memilih Anggota

DPR, DPD dan DPRD, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil

Presiden serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,

adil, akuntabel, edukatif dan beradab ;

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilihan Umum

yang bersih, efisien dan efektif ;

4. Melayani dan memperlakukan setiap peserta Pemilihan

Umum secara adil dan setara, serta menegakkan peraturan

Pemilihan Umum secara konsisten sesuai dengan peraturan

perundang – undangan yang berlaku ;

5. Meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi

aktif dalam Pemilihan Umum demi terwujudnya cita – cita

masyarakat yang demokratis.


2.1.3 Struktur Organisasi

KETUA
H. RIZAN ADAM, S.Pd, M.HI

Anggota Anggota Anggota Anggota


HADI SUTRISNO AROMAN BOBIHOE, LA ABA, S.Pd, M.Pd DJARNAWI DATAU,
DAUD, S.IP SH S.Ag
Divisi Sosialisasi Divisi Umum,
Divisi Teknis Divisi Hukum dan pendidikan pemilih, Organisasi Rumah
Penyelenggara, Humas Pengawasan pengembangan SDM, Tangga dan
dan Hubungan antar pengolahan data dan Perencanaan
Lembaga informasi Keuangan Logistik.

Gambar 1. Struktur Organisasi Komisi Pemilihan Umum (Non kepemerintahan)


Plt. Sekretaris KPU
Kota Gorontalo

ADAM DUMBI, SH,


MH

Kasubag Keuangan, Kasubag Teknis dan Kasubag Program Kasubag Hukum


Umum dan Logistik Hupmas dan Data
Bobby Abdul,
Iramaya Eraku, SE M. Yusuf Lacuba, Beny Pakaya, SE SH,MH
S.Stp

Surya Ningsih Katili, SE Sirajudin Tuli, S.Kom Sukardi H, S.Sos Sri Susanti Nasaru,
Abd. Rasjid Abaidata Abdul Madjid Slamet Ramelan SH
Idham Mantali, SE Dwi Feby Hariati Amrin Sabihi Maman F. Pahrun
Jois Hasan Jana Bolota Murniyati Saleh Ningsih Thaib
Lani Laya Noviyanti L. Machmud Astri D. Maula Abd. Rahman
Dian A. Sabihi Harun Karim Yusman Daliwa Kalapati
Chandra Yus Sapii Karsimin Dumbi Rizal Pasau
Muhsin Polin Sofyan Moo Munifah Pakaya
Juli K. Nusi

Gambar 2. Struktur Organisasi Sekretariat KPU Kota Gorontalo (kepemerintahan)


2.1.4 Tugas dan Fungsi Sub Bagian Program dan Data

Adapun tugas dari Sub Bagian Program dan Data adalah

sebagai berikut :

- Mengumpulkan dan mengolah bahan penyusunan rencana

anggaran pemilu

- Menyusun dan mengelola perencanaan anggaran pemilu

- Mengumpulkan dan mengelola bahan hasil surpevise

penyelenggara pemilu

- Menyusun rencana kerja KPU Kota Gorantalo

- Melakukan survey untuk mendapatkan bahan kebutuhan

pemilu

- Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan

kerjasama dengan lembaga pemerintah lain yang terkait

- Mengumpulkan dan mengolah bahan penyusunan

kerjasama dengan lembaga non pemerintah

- Menyusun dan merencanakan anggaran proses pergantian

antar waktu anggota KPU Kota Gorantalo

- Menyusun dan merencanakan kebutuhan anggaran proses

rekrutmen anggota KPU Kota Gorontalo

- Memberikan dan mengolah bahan hasil surpervise

penyelenggara pemilu

- Melaporkan hasil penyusunan dan pengelolaan

pelaksanaan tugas kepada sekretaris KPU Kota Gorontalo


- Mengumpulkan dan mengolah bahan pemilu

- Mengelola dan menyusun data pemilih

- Menyusun dan mengelola laporan pelaksanaam kegiatan

sub bagian program dan data

- Membuat kegiatan harian dan bulanan sub bagian program

dan data

2.1.5 Kegiatan Usaha

Adapun kegiatan usaha yang dilakukan pada KPU Kota

Gorontalo yaitu untuk membantu Pemerintah Pusat Provinsi dan

Daerah dalam mewujudkan Demokrasi Kedaulatan Rakyat

berupa pelaksana Pemilihan Umum, Pemilihan Kepala Daerah,

serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

Dalam kegiatan utamanya sebagai penyelenggara pemilu,

maka KPU melakukan beberapa kegiatan mulai dari Pencatatan

Daftar Pemilih Tetap sampai dengan Pendistribusian Logistik

hingga akhir pengumuman dan pelantikan anggota terpilih hasil

pemilih.

2.1.6 Kondisi Perangkat Sistem Komputer

Sebagian besar kegiatan yang dilakukan pada KPU Kota

Gorontalo, khususnya pengelolaan data pemilih sudah

menggunakan komputer. Sub Bagian Program dan Data sudah

menggunakan komputer yang memenuhi standar, antara lain :


1. Hardware (Perangkat Keras)

Perangkat keras yang digunakan yaitu komputer yang

dilengkapi dengan perangkat lainnya yang mendukung kinerja

dengan menngunakan spesifikasi yang sama yaitu :

- Motherboard MSI P9658 neo-F-socket I.GA 775

- Prosessor Intel Core 2 Duo 2.8 G.Hz

- V-Gen memory DDR 3.1 Gb

- Hardisck Segeate Barakuda 180 Gb

- DVD-RW Samsung

- Casing Simbada

- Monitor LCD

- Keyboard dan Mouse Optic

- Printer HP Laser Jet

- Speaker Active

2. Software (Perangkat Lunak)

Dengan menggunakan perangkat lunak sebagai berikut :

- Sistem Operasi : Windows XP Service Pack 2

- Microsoft Office 2007

- Corel Draw

- Photoshop CS

- SPSS

3. Brainware (Operator)
Untuk operator sendiri KPU Kota Gorontalo memiliki memiliki

2 orang pegawai yang bertugas sebagai operator yang

berpendidikan S1.

II.2 Analisis Sistem

2.2.1 Analisis Kelemahan Sistem

Prosedur sistem pengolahan data pemilih pada KPU Kota

Gorontalo adalah sebagai berikut :

1) KPU Provinsi Gorontalo mengirim logistik pemilu data

pengiriman

2) Bagian umum menerima pengadaan kebutuhan logistik dari

KPU Provinsi

3) Bagiaan umum memeriksa kembali jumlah logistik yang

dikirim oleh KPU Provinsi

4) Bagian umum membuat surat tanda terima logistik untuk

sekretaris KPU sebagai arsip

5) Bagian umum mengirimkan surat tanda terima logistik ke

KPU Provinsi

6) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan jumlah logistik sama

dengan kebutuhan logistik pemilu di Kota Gorontalo bagian

umum membentuk tim penyortiran logistik

7) Tim penyortiran melakukan penyortiran logistik sesuai

jumlah kebutuhan dri setiap daerah pemilihan


8) Setelah penyortiran bagian umum membuat laporan hasil

penyortiran logistik

9) Bagian umum memberikan laporan hasil penyortiran kepada

sekretaris KPU untuk disimpan sebagai arsip

10) Bagian umum membuat berita acara distribusi logistik untuk

diserahkan ke daerah pemilihan

11) Bagian umum memberikan berita acara ke sekretaris KPU

untuk disimpan sebagai arsip

12) Bagian umum membuat draft surat perintah perjalanan

dinas (SPPD) untuk ditandatangani oleh sekretaris KPU

13) Setelah SPPD disetujui dan ditandatangani oleh, bagian

umum mendistribusi logistik ke daerah pemilihan

14) Daerah pemilihan menerima distribusi logistic

15) Daerah pemilihan memeriksa logistik yang dikirim KPU Kota

16) Daerah pemilihan membuat laporan penerimaan distribusi

17) Bagian umum membuat laporan hasil distribusi logistik

untuk sekretaris KPU sebagai arsip

18) Bagian umum membuat laporan kelengkapan kebutuhan

logistik untuk sekretaris KPU sebagai arsip

19) Bagian umum membuat surat kelengkapan pengadaan,

pengolahan dan distribusi logistik (SKPPDLP) diserahkan ke

KPU Provinsi
Dengan melihat prosedur sistem diatas, maka penulis

mencoba menganalisis kelemahan – kelemahan yang terdapat

pada sistem lama.

Adapun kelemahan – kelemahan tersebut antara lain :

- Dilihat dari kebutuhan waktunya, sistem ini

menghabiskan waktu lebih banyak. Karena untuk mencatat

kebutuhan dari setiap daerah pemilihan masih dilakukan

secara manual

- Distribusi logistik pemilu terkadang kurang

ataupun lebih sehingganya sering terjadi di lapangan saat

pelaksanaan pemilihan

- Tidak tepatnya informasi yang dihasilkan ini

dianggap meninggkatkan biaya operasional, karena logistik

yang kurang harus didistribusi kembali

- Tidak adanya proteksi tentang data-data yang

ada, sehingga data mudah hilang.

- Proses pengolahan data logistik masih

dilakukan secara sederhana , maka waktu yang dibutuhkan

cukup lama.

- Pelayanan belum memuaskan karena sistem

menyajikan informasi dalam format yang tidak konsisten

sehingga harus dilakukan secara berulang-ulang.


Untuk mengetahui lebih jelas alur kerja pada sistem lama,

dapat dilihat dari bagan alir sebagai berikut :

1. Bagan Alir Sistem Berjalan

A
Mulai

Terima Pengadaan Membuat


SPPD
Logistik

Memeriksa jumlah Distribusi


logistik

Terima Laporan Penerimaan Logistik Dari


Membuat Surat Daerah Pemilihan
tanda Terima

Membentuk Tim
Penyortir Membuat Laporan
Hasil Distribusi

Penyortiran

Membuat Laporan Kelengkapan


Kebutuhan Logistik

Membuat
Laporan
Penyortiran

Membuat SKPDLP
Membuat Berita
Acara Penyortian

selesai

A
Gambar 3. Flowchart Sistem Berjalan

-SPPD = Surat Perintah Perjalanan Dinas

- SKPPDLP = Surat Kelengkapan Pengadaan, Pegolahan dan

Distribusi Logistik

2. Bagan Alir Dokumen Sistem Lama

KPU Provinsi Bagian Umum Sekretaris KPU Daerah Pemilihan

Mulai

Datsa Pengiriman Data Pengiriman


Logistik Logistik

Memeriksa Jumlah
Logistik

Membuat Surat
tanda terima

Surat Tanda Surat Tanda


Terima Surat Tanda Terima Terima

C
Membuat Tim
Penyortiran

Penyortiran

Membuat hasil
penyortiran

Laporan Hasil Laporan Hasil


Penyortiran Penyortiaran

Membuat berita
distribusi

A
KPU Provinsi Bagian Umum Sekretaris KPU Daerah Pemilihan

A Berita Acara
Distribusi

Berita Acara
Distribusi
Berita Acara Distribusi

C
Membuat draft SPPD

Draft SPPD Draft SPPD

SPPD Mengesahkan
Drat SPPD

Distribusi Penerimaan
Distribusi Logistik

Memeriksa
Jumlah Logistik

Membuat Laporan
penerimaan
distribusi logisik

Laporan
Penerimaan Laporan Hasil
Distribusi Logistik Penyortiran

Membuat berita
distribusi

Laporan Hasil
Laporan Hasil Penyortiaran
Penyortiran

C
B
KPU Provinsi Bagian Umum Sekretaris KPU Daerah Pemilihan

Membuat laporan
kelengkapan logistik

Lporan
Kelengkapan
Laporan Kelengkapan Kebutuhan Logistik
Kebutuhan Logistik

Membuat SKKPDL

Laporan Hasil
SKPPDL
Penyortiran

Selesai

Gambar 4. Flowchart Dokumen Sistem Berjalan

Keterangan:

- SPPD = Surat Perintah Perjalanan Dinas

- SKPPDLP = Surat Kelengkapan Pengadaan, Pegolahan dan

Distribusi Logistik
2.2.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Kebutuhan-kebutuhan yang dihasilkan sistem baru ini dibagi

menjadi 2 yaitu :

a. Kebutuhan fungsional

- Sistem dapat melakukan pendataan kebutuhan logistik

- Sistem dapat melakukan pendataan kekurangan

kebutuhan logistik

- Sistem dapat melakukan pendataan kelebihan jumlah

logistik pada daerah pemilihan

- Sistem dapat melakukan pendataan jumlah pemilih pada

tiap daerah pemilihan

- Sistem dapat menghasilkan laporan pendistribusian data

logistik

- Sistem dapat menghasilkan laporan jumlah kebutuhan

logistik untuk semua daerah pemilihan

- Sistem dapat menghasilkan rekapitulasi jumlah pemilih

terdaftar

b. Kebutuhan non fungsional

1. Kebutuhan Operasional
- Digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows XP,

Microsoft Windows Vista, Microsoft Windows NT, dan

Windows 7.

- Spesifikasi komputer minimum Pentium IV.

- Kebutuhan memori minimum 512 GB

- Printer untuk mencetak laporan kebutuhan dan hasil

distribusi data logistik pada tiap daerah pemilihan.

2. Kebutuhan Kinerja

Waktu yang dibutuhkan untuk penginputan data per

record dan untuk transaksi maksimal 5 menit.

3. Kebutuhan keamanan

Sistem aplikasi maupun database harus dilengkapi

password agar file - file penting dalam sistem ini tidak dapat

diakses oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

4. Kebutuhan Informasi

- Digunakan untuk menginformasikan apabila password

yang dimasukkan salah.

- Digunakan untuk menginformasikan validasi data

2.2.3 Analisis Kelayakan Sistem

a) Kelayakan Teknik
Teknologi ini mudah didapat dan tersedia di pasaran.

Selain itu sistem ini mudah untuk dioperasikan sehingga sistem

ini dapat dikatakan layak secara teknik.

b) Kelayakan Operasional

- Kemampuan Personil

Petugas yang mengoperasikan sistem ini sudah mampu

mengoperasikan komputer dengan baik.

- Kemampuan Sistem Menghasilkan Informasi

Sistem informasi pengolahan data logistik pemilu

diharapkan mampu menghasilkan informasi sesuai

kebutuhan pemakai.

- Kemampuan Pengendalian Operasi Sistem

Sistem pengolahan data logistik ini diharapkan mampu

mengendalikan kinerja sistem yang ada.

- Efisiensi Sistem

Pengembangan sistem pengolahan data distribusi logistik

ini diharapkan mampu mengolah data secara cepat, tepat

dan akurat.

c) Kelayakan Hukum
Proses pengembangan sistem pengolahan data logistik ini

tidak menyimpang dari aturan hukum dan menggunakan

perangkat lunak atau software yang resmi, sehingga sistem ini

dikatakan layak secara hukum.

II.3 Usulan Pengembangan Sistem


Start

2.3.1 Bagan Alir Sistem


Input data DAPIL DAPIL

Input data Kebutuhan


C kebutuhan

Jumlah Input data jumlah


logistik
D

Transaksi Logistik
Distribusi Data
Logistik
Distribusi

Perbaikan
E F C D

E
F Cetak laporan

- Lap Jumlah Logistik


- Lap Distribusi
- Lap Jumlah DAPIL
- Lap rekap jumlah
pemilih
Gambar 5. Bagan Alir Sistem Usulan

-SPPD = Surat Perintah Perjalanan Dinas

- SKPPDLP = Surat Kelengkapan Pengadaan, Pegolahan dan

Distribusi Logistik

2.3.2 Desain Sistem

a) Identifikasi External Entity

Tabel 2. Identifikasi External Entity

External Entity Input Output

Data DAPIL

- Data
Kebutuhan
Logistik
Bagian Teknis
- Data Jumlah
Logistik

- Distribusi Data
Logistik

Ketua KPU Kota - Laporan


Jumlah
Logistik

- Laporan
Distribusi

- Laporan
Jumlah
DAPIL

- Laporan
RKJP

- Distribusi
DAPIL
Logistik

b) Diagram Konteks

Teknis

- Data DAPIL
- Data kebutuhan Logistik
- Data jumlah Logistik
- Distribusi Data Logistik

0
Distribusi Logistik
DAPIL Sistem Pengolahan Data
Logistik Pemilu

- Lap Jumlah DAPIL


- Lap Distribusi Logistik
- Lap jumlah Logistik
- Lap RKJP

Ketua KPU
Kota

Gambar 5. Diagram Konteks

DAPIL : Daerah Pemilihan

RKJP : Rekapan Jumlah Pemilih


c)Dad Level 0

D a ta D A P IL
F1 D a ta D A P IL
- D a ta D A P IL D a ta K e b u u h a n L o g is tik
- D a ta K e b u tu h a n . L o g is tik 1 .0 F 2 D a ta K e b u tu h a n L o g is tik
- D a ta J u m la h L o g is tik
T e k n is D a ta J u m la h L o g is tik
In p u t F3 D a ta J u m la h L o g is tik

- D is trib u s i D a ta L o g is tik D a ta D A P IL

D a ta K e b u tu h a n L o g is tik
2 .0
- D is trib u s i L o g is tik D a ta J u m la h L o g is tik
D A P IL D is trib u s i
L o g is tik
F4 D a ta D is trib u s i L o g is tik
D a ta D is trib u s i L o g is tik
F 5 D a ta D is trib u s iL o g is tik T a m b a h a n
D a ta D is trib u s iL o g is tik T a m b a h a n
F 6 D a ta J u m la h D A P IL
D a ta J u m la h D A P IL

-- L a p J u m la h L o g is tik 3 .0
K e tu a K P U - L a p D is trib u s i L o g is tik D a ta D is trib u s i L o g is tik
K o ta - L a p J u m la h D A P IL C e ta k L a p o ra n D a ta D is trib u s iL o g is tik T a m b a h a n
- Lap R K JP
D a ta J u m la h D A P IL
Gambar 7. DAD Level 0
d) DAD Level 1 Proses 1

1.1..P
Data DAPIL Data DAPIL
F1 Data DAPIL
Data DAPIL

1.2..P
Data Kebutuhan Logistik Data Data Kebutuhan Logistik
Teknis F2 Data Kebutuhan Logistik
Kebutuhan
Logistik

1.3..P
Data Jumlah Logistik Data Jumlah Logistik
Data Jumlah F3 Data Jumlah Logistik
Logistik

Gambar 8. DAD Level 1 Proses 1 Sistem Usulan


e) DAD Level 1 Proses 2

Data DAPIL
F1 Data DAPIL

Data Kebutuhan. Logistik


F2 Data ebutuhan. Logistik
DAPIL
Data Jumlah Logistik
F3 Data Jumlah Logistik

2.1.P
Data Distribusi Logistik Data Distribusi Logistik
Data Distribusi F4 Data Distribusi Logistik
Logistik
Data Distribusi Logistik

Data DAPIL

Data Jumlah Logistik


2.2.P Data Kebutuhan Logistik
Data Logistik Tambahan
Data Logistik
Tambahan F5 Data Logistik Tambahan
Data Logistik Tambahan Data Logistik Tambahan
Data Jumlah Logistik

Data Jumlah DAPIL Data Kebutuhan Logistik


Data DAPIL
2.3.P

Teknis Data Jumlah F6 Data Jumlah DAPIL


DAPIL Data Jumlah DAPIL

Gambar 9. DAD Level 1 Proses 2 Sistem Usulan


f) DAD Level 1 Proses 3

Data DAPIL

3.1.P
F1 Data DAPIL Lap Jumlah DAPIL
Lap Jumlah
DAPIL

Data Kebutuhan Logistik


F2 Data Kebutuhan Logistik 3.2.2
Lap Distribusi Logistik
Lap Distribusi
Logistik
Data Jumlah Logistik
F3 Data Jumlah Logistik
3.3.P
Lap Jumlah Logistik Ketua KPU
Data Distribusi Logistik Lap Jumlah
Kota
F4 Data Distribusi Logistik Logistik

3.4.P
Lap RKJP
F5 Data Logistik Tambahan Lap RKJP

Data Logistik Tambahan

F6 Data Jumlah DAPIL


Data Jumlah DAPIL

Gambar 10. DAD Level 1 Proses 3 Sistem Usulan


g) Perancangan Database

Untuk desain aplikasi pengolahan data pemilih pada KPU Kota

Gorontalo rancangan tabelnya terdiri dari :

Tabel 3. Daftar File Rancangan Database

Kod Type Organis


e Nama file Media Field kunci
file asi file
file
F1 DAPIL Master Hardis Indeks Kd_DAPIL
k
F2 KebutuhanLogist Master Indeks Kd_Kebutuha
ik Hardis n
F3 Master Indeks
k
Jumlah Logistik Kd_Jumlah
F4 Transak Indeks
Hardis
DistribusiLogisti si Kd_Distrib usi
F5 k Indeks
k
Transak Kd_Tambaha
F6 Hardis Indeks
LogistikTambaha si n
k
n
Transak Kd_Jdapil
Hardis
JumlahDAPIL si
k

Hardis
k

1. Tabel DAPIL

Tabel 4. Daftar File DAPIL

Nama field Type Panja Indeks Keterangan


data
ng

Kd_DAPIL C 3 Primary Kode DAPIL


50 key

Nm_Dapil C 5 Nama Dapil

Jml_TPS C Jumlah TPS

2. Tabel Kebutuhan Logistik

Tabel 5. Daftar File Kebutuhan Logistik

Nama field Type Panja Indeks Keterangan


data
ng

Kd_DAPIL C 3 Primary Kode DAPIL


key
Jml_logistik C 15 Jumlah Logistik
-
Kd_Logistik C 6 Kode Logistik
Foreign
key

3. Tabel Jumlah Logistik

Tabel 6. Daftar File Jumlah Logistik

Nama field Type data Panjang Indeks Keterangan

Kd_Logistik C 6 Primary Kode Logistik

Nm_Logistik C 50 key Nama Logistik


Jml_logistik C 15 - Jumlah

Knds_Logisti C 15 - Logsistik

k - Kondisi Logistik

4. Tabel Distribusi Data Logistik

Tabel 7. Daftar File Distribusi Logistik

Nama field Typ Panja Indeks Keterangan


e ng
dat
a

Kd_DAPIL C 3 Primary Kode DAPIL

Jml_TPS C 5 key Jumlah TPS

Jml_DPT C 6 - Jumlah DPT

Jml_Logistik C 15 - Jumlah Logistik

Kd_Logistik C 6 - Kode Logistik

Foreign

key

h) Relasi Antar Tabel


DAPIL Jumlah Logistik
Kd_Logistik *
Kd_DAPIL * Nm_Logistik
Nm_DAPIL
Jml_Logistik
Jml_TPS
Knds_Logistik

Kebutuhan Logistik Distribusi Logistik


Kd_DAPIL * *
Kd_DAPIL
Jml_Logistik Jml_TPS
Kd_Logistik Jml_DPT
**
Jml_Logistik
Kd_Logistik **
i) Perancangan Form

1. Form Input Data DAPIL


KOMISI PEMILIHAN UMUM
KOTA GORONTALO

Kode DAPIL
Nama DAPIL
Jumlah TPS

Sav
Cance Delet Exi
Add esss
l e t
sss
Kd_DAPIL Nm_DAPIL Jml_TPS

Gambar 11. Form Input Data DAPIL

2. Form Input Data Kebutuhan Logistik

KOMISI PEMILIHAN UMUM


KOTA GORONTALO

Kode DAPIL
Jumlah Logistik
Kode Logistik

Sav Cance Delet Exi


Add
e l e t

Kd_DAPIL Jml_Logistik Kd_Logistik

Gambar 12. Form Input Data Kelurahan

Gambar 12. Form Input Data Kebutuhan Logistik


3. Form Input Data Jumlah Logistik

KOMISI PEMILIHAN UMUM


KOTA GORONTALO

Kode Logistik
Nama Logistik
Jumlah Logistik
Kondisi Logistik Exi
Sav Cance Delet
Add tffff
e l e
f

Kd_LogistikNm_LogistikJml_LogistikKnds_Logistik

Gambar 13. Form Input Data Jumlah Logistik


4. Form Transaksi Distribusi Data Logistik

KOMISI PEMILIHAN UMUM


KOTA GORONTALO

Kode DAPIL
Jumlah TPS
Jumlah DPT
Jumlah Logistik
Kode Sav Cance Delet Exi
Add Logistik
e l e t

Kd_DAPILJml_TPSJml_DPTJml_LogistikKd_Logistik

Gambar 14. Form Transaksi Distribusi Data Logistik


5. Rancangan Form Laporan Jumlah Logistik

DAFTAR JUMLAH LOGISTIK


KPU KOTA GORONTALO

Kota :
Provinsi :
Kode LogistikNama LogistikJumlah LogistikKondisi Logistik
Keterangan

Mengetahui, Gorontalo,
……….
Ketua KPU Kota Gorontalo Sekretaris

H. Rizan Adam, S.Pd, M.HI Adam Dumbi, SH,MH

Gambar 17. Form Laporan jumlah Logistik


6. Rancangan Form Laporan Daftar Distribusi Logistik

DAFTAR DISTRIBUSI LOGISTIK


KPU KOTA GORONTALO

DAPIL : Kota :
Provinsi :
Kode DAPILJumlah TPSNama LogistikJumlah LogistikKode LogistikKet

Mengetahui, Gorontalo,
……….
Ketua KPU Kota Gorontalo Sekretaris

H. Rizan Adam, S.Pd, M.HI Adam Dumbi, SH,MH

Gambar 18. Form Laporan Daftar Distribusi Logistik


7. Rancangan Form Laporan Jumlah DAPIL

DAFTAR JUMLAH DAPIL


KPU KOTA GORONTALO

Kota :
Provinsi :
Kode DAPILNama DAPILJumlah TPSKet

Mengetahui, Gorontalo,
……….
Ketua KPU Kota Gorontalo Sekretaris

H. Rizan Adam, S.Pd, M.HI Adam Dumbi, SH,MH

Gambar 19. Form Laporan Daftar Jumlah DAPIL


8. Rancangan Form Laporan Rekap Jumlah Pemilih

REKAPITULASI JUMLAH PEMILIH


KPU KOTA GORONTALO

DAPIL : Kota :
Provinsi :
Kode DAPILJumlah TPSPemilih TerdaftarKet
Mengetahui, Gorontalo,
……….
Ketua KPU Kota Gorontalo Sekretaris

H. Rizan Adam, S.Pd, M.HI Adam Dumbi, SH,MH

Gambar 20. Form Laporan Jumlah Pemilih


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka

dalam hal ini penulis dapat mengambil kesimpulan sitem

pengolahan Data Logistik Pemilu yang masih tebilang manual ini

menyebabkan banyaknya kesalahan dalam distribusi logistik

pemilu, hal ini menyebabkan keterlambatan dalam distribusi dan

juga ketepatan dalam kebutuhan logistik pemilu, sering terjadinya

kesalahan dalam hal distribusi ini mengakibatkan terjadinya

keterlambatan dan juga kelebihan logistik di tiap daerah pemilihan.

Sistem pengolahan data yang masih menggunakan program office

ini sering kali tidak memberikan laporan yang kurang akurat dan

sesuai dengan kebutuhan sehingganya perlu ada suatu sistem yang

dapat mempermudah dalam hal pengolahan data ini.

3.2 Saran

Adapun saran yang diberikan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah, dengan adanya sistem pengolahan data kebutuhan logistik

pemilu ini diharapakan dapat mempermudah pihak KPU untuk


melakukan pengolahan data dengan cepat dan akurat dan dapat

meningkatkan kinerja KPU.

Anda mungkin juga menyukai