Anda di halaman 1dari 7

RESUME ARTIKEL

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


“Pendekatan dan Metode Pembelajaran Bahasa Arab”

Disusun oleh:
Ika Wahyu Susiani (212417001)

Dosen Pengampu:
Zahrul Fata, M.IRK., Ph.D.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PONOROGO
2018
Judul : Dasar-dasar Keilmuan dalam Pembelajaran Bahasa Arab
bagi Penutur Non-Arab
Penulis : Prof. Suad Ghebarab dan Prof. Dr. Abdul Majid Issani
Instansi Penulis : Universitas Qosidi Aljazair
Nama Jurnal : Jurnal al-Atsar
Volume/No. : 28
Tahun Terbit : 2017

Bahasa Arab menjadi bahasa yang istimewa dengan adanya perhatian


yang sangat besar dari para cendekiawan ketimuran (orientalis) yang meneliti
serta menganalisis keistimewaan-keistimewaannya dari segi keilmuan. Bahkan,
dengan adanya perkembangan zaman yang semakin maju, bahasa Arab yang
dulunya hanya diteliti dan dianalisis keistimewaan-keistimewaannya saja saat ini
telah dipelajari dan diusahakan pemerolehannya oleh berbagai bangsa, baik dari
timur maupun barat yang mana mayoritas mereka adalah non-Arab. Karena
adanya minat yang sangat besar untuk mempelajari bahasa Arab ini, maka banyak
negara-negara Arab yang dipimpin oleh Kerajaan Arab Saudi dan organisasi Arab
untuk bidang pendidikan, kebudayaan dan sains mendirikan pondok-pondok guna
menyiapkan para spesialis di bidang pembelajaran bahasa Arab bagi penutur non-
Arab. Hal ini merupakan upaya yang bagus bagi perkembangan pembelajaran
bahasa Arab khusunya bagi penutur non-Arab, akan tetapi untuk merealisasikan
tujuan dari upaya tersebut diperlukan adanya pembekalan terhadap pondok-
pondok serta yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
ilmu psikologi dan juga linguistik. Selain itu, juga diperlukan adanya
pertimbangan hasil-hasil penelitian terkait serta berupaya keras untuk menemukan
metode dan juga media yang paling tepat dan menetapkan kurikulum yang sesuai
untuk pembelajaran bahasa Arab bagi penutur non-Arab sehingga mereka dapat
mempelajari bahasa Arab dalam waktu yang singkat, dengan upaya yang lebih
sedikit, akan tetapi mampu mencapai tingkat penguasaan yang bagus. Di samping
upaya-upaya tersebut, terdapat dasar-dasar keilmuan yang harus diperhatikan

1
dalam pembelajaran bahasa Arab bagi penutur non-Arab yang antara lain sebagai
berikut:
1. Pemerolehan Bahasa
Pemerolehan bahasa merupakan proses bawah sadar yang terjadi
tanpa adanya kesengajaan dari seorang individu yang mana dalam proses
tersebut terjadi pengembangan keterampilan-keterampilan berbahasa.
Meskipun proses bawah sadar tersebut tidak disadari, akan tetapi dia sadar
bahwa dia menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasi. Proses ini
serupa dengan pengembangan kemampuan anak dalam mempelajari bahasa
pertamanya.
Pemerolehan bahasa biasanya berlangsung dalam lingkungan
masyarakat penutur bahasa, sehingga individu tersebut memiliki banyak
kesempatan untuk terus berkomunikasi dengan para penutur dari hari ke
hari. Dengan demikian, ia dapat menyerap sebagian struktur bahasa,
menyimpan konsep-konsep bahasa dan tenggelam dalam budaya masyarakat
tersebut sehingga ia memiliki perasaan kebahasaan serta mampu
mengadopsi tabiat kebahasaan yang memudahkannya untuk menggunakan
bahasa tesebut secara spontan tanpa disengaja. Adapun perbedaan antara
pemerolehan bahasa dan belajar bahasa dapat dilihat pada tabel berikut:
Ruang Belajar Lingkungan Belajar
Belajar Bahasa Potensi Kuat Potensi Lemah
Pemerolehan Bahasa Potensi Lemah Potensi Kuat

2. Belajar Bahasa Arab


Tujuan dari belajar bahasa Arab sebagai bahasa kedua adalah untuk
mampu memahami simbol-simbol bahasa ketika ia mendengarkannya,
mampu berbicara, membaca dan menulis. Mempelajari bahasa Arab sebagai
bahasa kedua tidak berarti ia harus memiliki kosakata yang banyak dan
pemahaman yang besar terhadap struktur-struktur bahasanya saja, tetapi juga
mampu menggunakan semua itu dengan positif dalam berinteraksi dengan

2
para penutur bahasa Arab atau dengan budaya mereka. Dia yang secara
sungguh-sungguh belajar bahasa Arab sebagai bahasa kedua akan mampu:
a. Mengidentifikasi dan membedakan suara-suara Arab, memahami
artinya serta menyimpannya dalam ingatan
b. Memahami berbagai unsur pembangun bahasa Arab serta struktur-
strukturnya
c. Menentukan kaidah-kaidah umum yang mengatur ekspresi bahasa dan
membedakan antara konotasi kata dan makna
d. Mengidentifikasi penggunaan bahasa yang benar dalam konteks
budaya.

3. Pembelajaran Bahasa Arab


Secara umum, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses
membangun kembali pengalaman yang diperoleh oleh pelajar melalui
pengetahuan, keterampilan, sikap dan juga nilai. Pembelajaran bukan untuk
menjadikan akal pelajar penuh dengan kesimpulan-kesimpulan, akan tetapi
untuk mengajaknya berpartisipasi dalam proses yang memungkinkannya
untuk menanam serta membangun pengetahuan.
Adapun pembelajaran bahasa kedua secara khusus merupakan
kegiatan yang disengaja yang dilaksanakan oleh individu guna membantu
individu yang lain untuk berkomunikasi menggunakan sistem simbol-simbol
bahasa yang berbeda dengan yang biasa ia gunakan (bahasa pertama).
Sedangkan pembelajaran bahasa Arab bagi penutur non-Arab
adalah suatu kegiatan yang utuh yang mengarah pada: (a) pengembangan
kemampuan mental, penginvestasian kemampuan berpikir serta kreatifitas
pelajar; (b) pengembangan perasaan dan sikap positif mereka terhadap
bahasa Arab dan budayanya; dan (c) proses psikomotor. Dengan dimikian,
pembelajaran bukanlah upaya individual pelajar tapi juga merupakan upaya
pendidik yang bertujuan untuk membantu pelajar berpikir dengan
kemampuannya sendiri serta untuk dirinya sendiri.

3
Adapun permasalahan-permasalahan terpenting yang dihadapi oleh
pelajar bahasa Arab dari penutur non-Arab adalah dalam aspek:
a. Kemampuan komunikasi, seperti gagap saat berbicara menggunakan
bahasa Arab Fusha, mengucapkan suara-suara Arab tertentu tidak dari
makhraj-nya yang benar, kesulitan memahami maksud lawan tutur,
kesuliatan dalam dualisme bahasa Arab (Fusha-Amiyah) saat
berkomunikasi dengan pendidik, pelajar Arab Saudi lain atau
berinteraksi dengan masyarakat Arab.
b. Kemampuan membaca. Adapun indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur kesulitan-kesulitan tersebut meliputi: kecepatan membaca,
keselamatan ucapan (adanya kesesuaian antara pengucapan huruf
dengan makhraj-nya), keselamatan pemahaman dan kesulitan dalam
memahami kaidah tata bahasa Arab.
c. Kemampuan menulis, mencakup (1) kesulitan imla’ seperti kesulitan
untuk menulis dengan benar, kesulitan dalam menguasai kaidah-kaidah
imla’, kesulitan tentang keserupaan bentuk-bentuk huruf serta
kesulitan dalam membedakan antara suara yang terucap dan yang
tidak, (2) kesulitan dalam pengungkapan dalam hal pengungkapan
secara lisan dengan bahasa yang benar, pengungkapan secara tertulis,
penggunaan kalimat sempurna, penggunaan kata-kata yang sesuai serta
pengungkapan setiap gagasan/ide dan pemahaman yang ada dalam
pikiran.

4. Kontribusi Linguistik dalam Pembelajaran Bahasa


Sumbangan linguistik dalam pembelajaran bahasa antara lain
sebagai berikut:
a. Mengatur daftar kebahasaan, fonetis bahasa, suku kata, kosakata atau
struktur bahasanya. Daftar kebahasaan ini dijadikan pijakan dalam
penyususnan materi pembelajaran berdasarkan metodologi ilmiah yang
ketat berlandaskan pada prinsip statistik dan urutan pemilihan kosakata
serta struktur bahasa.

4
b. Pengadopsian prinsip penggantian dan pemenggalan bahasa
menggunakan ukuran, maka pembelajaran bahasa mengadopsi dasar-
dasar struktural dalam analisis bahasa serta perumusan latihan-latihan
struktural dan suara/vokal.
c. Mengadopsi pendekatan metodologis yang dibangun atas prinsip
struktural dan komunikasi dengan menghindari aspek negatif dari
masing-masing doktrin.

5. Faktor-faktor Psikologis dalam Pembelajaran Bahasa Arab bagi Penutur


Non-Arab
Di antara faktor-faktor psikologis pelajar yang harus
dipertimbangkan oleh pendidik dalam melaksanakan pembelajarannya
adalah:
a. Perbedaan-perbedaan individual
b. Stimulus (rangsangan)
c. Motivasi
d. Kecenderungan-kecenderungan
e. Kebutuhan-kebutuhan psikologis

6. Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab bagi Penutur Non-Arab di Negara


Arab
Sesungguhnya problem yang nyata dalam bidang pembelajaran
bahasa Arab bagi penutur non-Arab dapat disebabkan oleh:
a. Tersedianya kurikulum yang spesifik dengan tujuan yang jelas tanpa
adanya konsep yang jelas dari landasan filosofis, psikologis dan
budaya
b. Tersedianya materi pembelajaran bagi anak-anak penutur non-Arab
dengan sedikitnya penggunaan strategi modern yang sesuai bagi
mereka
c. Tersedianya pendidik yang berkualitas yang siap dari segi linguistik,
pendidikan dan budaya.

5
Untuk mengantisipasi munculnya problem tersebut maka
hendaknya kurikulum pembelajaran bahasa Arab bagi penutur non-Arab
didesain sedemikian rupa dengan memperhatikan berbagai aspek terkait
dengan apa yang harus dipelajari dan diajarkan? Bagaimana caranya
mempelajari dan mengajarkannya? Untuk siapa pembelajaran itu ditujukan?
Dimana pembelajaran akan dilaksanakan? Kapan pelaksanaannya?
Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana cara melaksanakannya?
Bagaimana cara meningkatkannya? Bagaimana pengajaran dan
pembelajaran berkembang? dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai