Disusun oleh:
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melakukan sesuatu, manusia membutuhkan dorongan tertentu dalam
dirinya. Hal itu akan mempengaruhi dengan apa yang akan ia lakukan walaupun
terdapat niat atau sesuatu tekad pada individu, mereka tetap membutuhkan suatu
dorongan unruk terlaksananya kegiatan atau aktivitas yang ia lakukan. Dalam
terciptanya suatu dorongan terdapat pemgaruh-pengaruh dari dalam diri
maupun dari luar individuyang dapat berimbas pada dorongan dan terlaksanya
suatu pencapaian tertentu yang diinginkan.
Dalam kenyataannya sutu niat atau tekad sesorang tanpa dikuatkan
dengan adanya dorongan, maka hal yang hendak dicapai akan kurang terlaksana
secara maksimal. Dorongan atau disebut motivasi merupakan hasil dari
interaksi individu dan situasi. Setiap individu mempunyai dorongan atau
motivasi yang berbeda-beda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan motif dan motivasi?
2. Bagaimana Jenis-jenisnya motif?
3. Bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar peserta didik?
4. Bagaimana Caranya untuk mengukur motivasi belajar peserta didik?
BAB II
PEMBAHASAN
1
Syaiful Bahri djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011) hal: 148
kebutuhannya.sangat percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan
diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu seperti kebutuhan fisiologis, rasa
aman, rasa cinta, penghargaan aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan
kebutuhan estentik. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang mampu memotivasi
seseorang . oleh karena itu apa yang seseorang lihat itu mempunyai hubungan
dengan kepentingan sendiri. Dalam pendekatannya untuk memahami apa yang
membuat orang melakukan sesuatu atau tidak sama sekali banyak ahli teori yang
terbalik kepada “kebutuhan” (need) sebagai konsep.2 Motif terbagi empat
kedalam kebutuhan-kebutuhan:
1. Biologis: lapar, haus, seks
2. Emosi: mendekat menjauh
3. Sosial,:kasih sayng ( hubungan dengan orang lain), kekuasaan, agresi
4. Bermain dan pencapaian motivasi: bermain, eksplorasi,pencarian
stimulasi prestasi. 3
B. JENIS-JENIS MOTIF
Dalam membicarakan soal jenis-jenis motivasi, hanya akan dibahas
dari dua sudut pandang. Yakni motivasi yang berasal dari dalam diri
pribadi seseorang yang dimaksud “motivasi intrinsik” dan motivasi yang
berasal dari luar diri seseorang yang disebut “motivasi ekstrinsik”.
1. Motivasi instrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif
yang menjadi aktif atau fungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar, karena daam diri seseorang sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu.
Motivasi instriksik bila tujuannya inheren dengan situasi belajar
dan bertemu dengan kebutuhan dan tujuan anak didik untuk
menguasai nilai-nilai yang terkandung didalam pelajaran itu.
Anak didik termotivasi untuk belajar semata-mata untuk
menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran,
2
Samuels, Frederick.”Human Needs and Behavior. Cambridge, MA:Schenkman.
3
Lynn Wilcox.. “Psikologi Kepribadian” (Yogyakarta:DIVA Press,2018)hlm.152
bukan karena keinginan lain seperti ingin dipuji, mendapatkan
nilai yang tinggi ataupun hadiah.
Jika seseorang telah memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya,
maka ia secara sadar akan melakukan sesuatu kegiatan yang
tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Dalam aktivitas
belajar, motivasi instrnsik sangat diperlukan, terutama belajar
sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi instrinsik sulit
sekali melakukan aktivitas belajar terus menerus. Seseorang
yang memiliki motivasi instrinsik selalu ingin maju dalam
belajar, keinginan itu dilatar belakangi oleh pemikiran yang
positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang
akan dibutuhkan dan sangat berguna kini dan dimasa
mendatang. 4
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi instrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi
karena adanya rangsangan dari luar.
Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila anak didik
menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor-faktor situasi
belajar. Anak didik belajar karena ingin mencapai tujuan yang
terletak diluar hal yang dipelajarinya. Misalnya untuk
mendapatkan nilai yang tinggi, diploma, gelar sarjana,
kehormatan.
Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan
dan tidak baik bagi pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan
agar anak didik mau belajar. Berbagai macam cara bisa
dilakukan agar anak didik mau belajar. Berbagai macam cara
bisa dilakukan oleh guru agar anak didik termotivasi untuk
belajar. Guru yang pandai membangkitkan minat anak didik
dalam belajar adalah guru yang berhasil. 5
4
Syaiful Bahri djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011) hal: 149-150
5
Widayatun, Tri Rusmi. 2009. ILMU PERILAKU. Jakarta: Sagung Seto
C. CARA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK.
6. Pemberian harapan.
Harapan selalu mengacu ke depan. Artinya, jika seseorang
berhasil melaksanakan tugasnya atau berhasil dalam kegiatan
belajarnya, dia dapat memperoleh dan mencapai harapa- harapan yang
telah diberikan kepadanya sebelumnya. Itu sebabnya pemberian harapan
kepada siswa dapat menggugah minat dan motivasi belajar asalkan
siswa yakin bahwa harapannya bakal terpenuhi kelak. Harapan itu dapat
merupakan hadiah, kedudukan, nama baik, atau sejenisnya. Sebaliknya,
cara ini tidak menghasilkan apa-apa jika guru tidak memenuhi harapan
yang pernah diberikannya kepada para siswa. 6
6
Prayitno, Elida. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Hlm.88
D. CARA MENGUKUR MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK.
7
Notoatmodjo,. Ilmu Perilaku Kesehatan. (Jakarta: Rineka Cipta,2010) hlm.89
3. Observasi Perilaku
Cara lain untuk mengukur motivasi adalah dengan membuat
situasi sehingga klien dapat memunculkan perilaku yang mencerminkan
motivasinya. Misalnya, untuk mengukur keinginan untuk berprestasi,
klien diminta untuk memproduksi origami dengan batas waktu tertentu.
Perilaku yang diobservasi adalah, apakah klien menggunakan umpan
balik yang diberikan, mengambil keputusan yang berisiko dan
mementingkan kualitas dari pada kuantitas kerja.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Motif adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang, yang mendorong orang tersebut
untuk bersikap dan bertindak guna mencapai tujuan tertentu. Motif merupakan tahap
awal dari motivasi. Motif dan daya penggerak menjadi aktif, apabila suatu kebutuhan
dirasa mendesak untuk dipenuhi. Motif yang menjadi aktif inilah yang disebut motivasi.
Dalam membicarakan soal jenis-jenis motivasi, hanya akan dibahas dari dua sudut
pandang. Yakni motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang yang dimaksud
“motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut
“motivasi ekstrinsik”.
Motivasi tidak dapat diobservasi secara langsung namun harus diukur. Pada
umumnya, yang banyak diukur adalah motivasi sosial dan motivasi biologis. Ada
beberapa cara untuk mengukur motivasi yaitu dengan 1) tes proyektif, 2) kuesioner, dan
3) perilaku.
DAFTAR PUSTAKA