Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MELAKUAN LATIHAN RENTANG GERAK (ROM)


PADA PASIEN STROKE

Oleh :

..........................

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKes MITRABUNDA PERSADA
BATAM
2012
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Melakuan latihan rentang gerak (rom) pada pasien strok

Sasaran : Klien dan Keluarga klien

Waktu : 45 menit

Tempat :

Hari/Tgl :

A. Latar Belakang

Stroke adalah sindrom klinis berupa gangguan fungsi otak sebagian atau

seluruhnya yang diakibatkan oleh gangguan suplai darah ke otak. Indonesia

merupakan negara dengan tingkat kejadian stroke tertinggi di Asia. Stroke

menjadi penyebab kematian nomor tiga setelah kanker dan penyakit jantung dan

merupakan salah satu masalah kesehatan utama di masyarakat. Stroke dapat

berdampak pada berbagai fungsi tubuh, diantaranya adalah defisit motorik berupa

hemiparese (kelemahan satu sisi tubuh). Penanganan yang baik terhadap kondisi

hemiparese ini dapat membantu mencegah komplikasi, meningkatkan kemampuan

pasien dalam aktivitas sehari-hari, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Menurut Jenkins (2005) penurunan ROM disebabkan oleh tidak adanya aktivitas.

Untuk mempertahankan kenormalan ROM, sendi dan otot harus digerakkan

dengan maksimum dan dilakukan secara teratur. Aktivitas ROM juga dianjurkan

untuk terapi yang dapat mempertahankan pergerakan sendi dan jaringan lunak,

yang dapat mempertahankan pergerakan sendi dan jaringan lunak, yang akan

meminimalkan pembentukan kontraktur. Latihan untuk meningkatkan ROM aktif


dalam jenis latihan Free Active Exercise yaitu latihan isotonik yang dapat

meningkatkan tonus dan massa, kekuatan otot dan ketahanan fleksibilitas sendi.

Latihan adalah salah satu jenis aktivitas fisik dengan gerakan yang

direncanakan, terstruktur dan gerakan yang berulang untuk mempertahankan atau

meningkatkan kesehatan maupun kebugaran jasmani (Physical Fitness). Latihan

dan aktivitas fisik pada lansia dapat mempertahankan kenormalan pergerakan

persendian, tonus otot dan mengurangi masalah fleksibilitas .

Latihan yang diutamakan pada kelenturan sendi dengan peregangan

maksimal dan secara bertahap ditingkatkan dengan latihan kekuatan, namun harus

dilakukan secara hati-hati dan perlahan, latihan yang digunakan termasuk jenis

latihan ROM ringan dengan penyesuain dosis dalam kategori latihan ROM

smooth motionyakni gerakannya perlahan namun pasti dalam posisi full ROM dan

tanpa nyeri. teknik gerak ROM yang digunakan dalam latihan ini adalah gerak

sesuai bidang anatomi sendi lutut yakni gerak fleksi-ekstensi dan fungsional

patterns gerak ditujukan untuk aktifitas sehari-hari sesuai dengan indeks katz

(Kisner & Colby, 1996).

Melihat fenomena diatas inilah maka kelompok melakukan Penyuluhan

ini bertujuan untuk mengimplementasi pengaruh latihan ROM terhadap kekuatan

otot, luas gerak sendi dan kemampuan fungsional pasien stroke.


B. Tujuan Penyuluhan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien dan keluarga

mengetahui dan paham tentang cara melakukan latihan rentang gerak (ROM).

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien dan keluarga dapat :

a. Menyebutkan pengertian latihan rentang gerak (ROM)

b. Menyebutkan tujuan latihan rentang gerak (ROM)

c. Menyebutkan kontra indikasi latihan rentang gerak (ROM)

d. Memperagakan latihan rentang gerak (ROM)

C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Topik kegiatan

Melakuan latihan rentang gerak (rom) pada pasien strok

2. Sasaran

Pasien di instalasi Non bedah diruang rawat inap Neurologi RSUP.

DR M. Djamil Padang

D. Metode

 Ceramah

 Tanya jawab

E. Media dan Alat :

 Leaflet
 Flip chart

F. Tempat

Di Instalasi Non bedah diruang rawat inap Neurologi RSUP. DR. M.

DJAMIL Padang

G. Waktu

Hari/tanggal : Jum’at 24 Desember 2010

Jam : 10-10:45 WIB

H. Struktur

Moderator :

Penyaji :

Fasilitator :

Observer :

I. Setting Tempat
Keterangan :

: Moderator

: Penyaji

: fasilitator

: pembimbing (klinik & akademik)

: observer

: peserta

J. Uraia Tugas

1. Penanggung jawab : Pembimbing klinik dan pembimbing akademik

Tugas : mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan

2. Moderator :

Tugas : Membuka acara, membuat kontrak waktu, menjelaskan tujuan

acara dan mengatur jalannya penyuluhan yang sedang berlangsung.

3. Penyaji/presenter :

Tugas : menyampaikan materi penyuluhan

4. Fasilitator :

Tugas : memotivasi dan memfasilitasi peserta untuk aktif selama

penyuluhan.
5. Observer :

Tugas : mengamati proses pelaksanaan kegiatan penyuluhan dari awal

sampai akhir meliputi waktu, jumlah peserta dan keaktifannya selama

kegiatan berlangsung.

K. Susunan Acara
No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audience Waktu

1 Moderator :
- Menjawab salam
Pembukaan 5 mnt
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Memberi salam
- Menjelaskan kontrak dan
tujuan pertemuan
- Memberi kesempatan pada
presenter untuk menjelaskan
materi

Pelaksanaan
2 Penyaji : 30 mnt

- Menggali pengetahuan - Mengemukakan pendapat


audience tentang pengertian
latihan rentang gerak (ROM)
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Memberi reinforcement (+)
- Menjelaskan tentang - Mendengarkan dan memperhatikan
pengertian latihan rentang
gerak (ROM)

- Menggali pengetahuan
audience tantang tujuan - Menngemukakan pendapat

latihan rentang gerak (ROM)


- Memberi reinforcement (+) - Mendengarkan dan memperhatikan
- Menjelaskan tentang tujuan
latihan rentang gerak (ROM) - Mendengarkan dan memperhatikan

- Mnggali pengetahuan - Mengemukakan pendapat


audience tentang kontra
indikasi latihan rentang gerak
(ROM)
- Memberi reinforcement (+) - Mendengarkan dan memperhatikan
- Menjelaskan tentang kontra
indikasi latihan rentang gerak - Mendengarkan dan memperhatikan
(ROM)

- Menggali pengetahuan
audience tentang cara - Mengemukakan pendapat
melakukan latihan rentang
gerak (ROM)
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Memberi reinforcement (+)
- Menjelaskan tentang cara - Mendengarkan dan memperhatikan
melakukan latihan rentang
gerak (ROM)

- Memberi kesempatan pada - Mengemukakan pendapat

audience untuk bertanya


- Memberi reinforcement (+) - Mendengarkan dan memperhatikan

- Memberi kesempatan - Mengemukakan pendapat

audience lain untuk


memberikan pendapat
- Melengkapi atau memberikan - Mendengarkan dan memperhatikan

penjelasan atas pertanyaan


audience.
Penutup
3
Penyaji :
- Mendengar dan memperhatrikan 10 mnt
- Menyimpulkan hasil
penyuluhan
- Mengajukan pertanyaan pada - mengemukakan pendapat
audience mengenai materi
yang dibahas untuk
mengevaluasi pemahaman
audience
- Memberi reinforcement (+) - Mendengar dan memperhatikan
- Mengucapkan salam - Menjawab salam

Moderator :
- Mendengar dan memperhatikan
- Menyimpulkan hasil diskusi
- Menutup dengan salam
- Menjawab salam

L. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi sruktur

 Undangan untuk audience disebarkan minimal 1 Jam sebelum kegiatan

penyuluhan dilakukan

 Liflet telah selesai dicetak 1 hari sebelum kegiatan dilakukan

 Flip chart telah selesaikan 1 hari sebelum acara penyuluhan dilakukan

 Mahasiswa selaku panitia kegiatan melakukan tugas dan peran sesuai

dengan yang telah ditetapkan.


2. Evaluasi Proses

- Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang telah ditetapkan

- 75% undangan datang tepat waktu

- 75% audience terlibat aktif (mampu mengemukakan pendapatnya, dan

memahami tentang materi yang disampaikan)

- 75% audience mengikuti jalannya kegiatan sampai selesainya penyuluhan

- Panitai kegiatan melaksanakan tugas dan peran yang telah ditetapkan.

- Kegiatan selesai tepat waktu yang telah ditetapkan.

3. Evaluasi Hasil

 50% audience yang hadir mengetahui dan memahami pengertian latihan

rentang gerak (ROM)

 50% audience yang hadir mengetahui dan memahami tujuan latihan

rentang gerak (ROM)

 50% audience yang hadir mengetahui dan memahami kontra indikasi

latihan rentang gerak (ROM)

 50% audience yang hadir memperagakan latihan rentang gerak (ROM)


MATERI PENYULUHAN

LATIHAN RENTANG GERAK (ROM)

1. Pengertian

ROM ( Range of Motion) adalah kemampuan klien untuk menggerakan sendi

agar tidak terjadi kekakuan, pembengkaan, nyeri, keterbatasan sendi, dan gerakan yang

tidak seimbang. Latihan ROM ( Range of Motion) adalah latihan yang dilakukan

untukmempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan

menggerakanpersendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa

otot dan tonus otot.

(Potter & Perry, 2005).

1.1 Klasifikasi latihan gerak ROM meliputi :

1.1.1 ROM pasif

Adalah latihan ROM yang di lakukan pasien denganbantuan

perawat setiap-setiap gerakan. Indikasi latihan fasif adalah pasien

semikomadan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak

mampu melakukanbeberapa atau semua latihan rentang gerak dengan

mandiri, pasien tirah baring totalatau pasien dengan paralisis ekstermitas

total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerakpasif ini berguna untuk menjaga

kelenturan otot-otot dan persendian denganmenggerakkan otot orang lain

secara pasif misalnya perawat mengangkat danmenggerakkan kaki pasien.


1.1.2 ROM aktif

Adalah Perawat memberikan motivasi, dan membimbingklien

dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan

rentanggerak sendi normal. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan

otot serta sendidengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif .

2. Tujuan

a. Mempertahankan fungsi tubuh

b. Memperlancar peredaran darah

c. Mempertahankan tonus otot

d. Mencegah kelainan bentuk

e. Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga pasien dapat kembali normal

dan atau dapat memenuhi kebutuhan gerak harian.

3. Kontra indikasi

a. Hypermobilitas

Pada hipermobilitas tidak dapat diberikan tehnik mobilisasi karena

masalah yang ada pada hypermobilitas bukanlah gangguan mobilitas

sendi melainkan stabilatas.

b. Efusi sendi

Pada sendi yang mengalami efusi tidak boleh dilakukan mobilisasi

karena keterbatasan yang terjadi adalah karena penumpukan cairan dan


karena adanya respon otot terhadap nyeri, bukan karena pemendekan

otot ataupun kapsul ligamen.

c. Inflamasi

Pemberian mobilisasi pada fase inflamasi dapat menimbulkan nyeri dan

memperberat kerusakan jaringan.

4. Cara melakukukan pergerakan sendi

4.1 Leher ,spina, serfikal

Fleksi : Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45°

Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°

Hiperektensi :Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang

40- 45°

Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh

mungkin kearah setiap bahu, rentang 40-45°

Rotasi : Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler,

rentang 180°

Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

4.2 Bahu

Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan

ke posisi di atas kepala, rentang 180°

Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh,

rentang 180°
Hiperektensi : Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap

lurus, rentang 45-60°

Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan

telapak tangan jauh dari kepala, rentang 180°

Adduksi : Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh

mungkin, rentang 320°

Rotasi dalam : Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan

menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke

belakang, rentang 90°

Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari

ke atas dan samping kepala, rentang 90°

Sirkumduksi : Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang

360°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

4.3 Siku

Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan

sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°

Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°

4.4 Lengan bawah

Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan

menghadap ke atas, rentang 70-90°

Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap

ke bawah, rentang 70-90°


Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

4.5 Pergelangan tangan

Fleksi : Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan

bawah, rentang 80-90°

Ekstensi : Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan,

lengan bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-90°

Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang

sejauh mungkin, rentang 89-90°

Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30°

Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari,

rentang 30-50°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

4.6 Jari- jari tangan

Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90°

Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°

Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh

mungkin, rentang 30-60°

Abduksi : Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain,

rentang 30°

Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

4.7 Ibu jari


Fleksi : Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan,

rentang 90°

Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90°

Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°

Adduksi : Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°

Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan

yang sama

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

4.8 Pinggul

Fleksi : Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°

Ekstensi : Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain,

rentang 90-120°

Hiperekstensi : Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-

50°

Abduksi : Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang

30-50°

Adduksi : Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi

jika mungkin, rentang 30-50°

Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang

90°

Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang

90°

Sirkumduksi : Menggerakan tungkai melingkar


Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

4.9 Lutut

Fleksi : Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°

Ekstensi : Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

4.10 Mata kaki

Dorsifleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke

atas, rentang 20-30°

Flantarfleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke

bawah, rentang 45-50°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

4.11 Kaki

Inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°

Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

4.12 Jari-Jari Kaki

Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°

Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°

Abduksi : Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang

15°

Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

Anda mungkin juga menyukai