Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKN SEBAGAI PENDIDIKAN POLITIK


UNTUK SEKOLAH DASAR’’

DOSEN MATA KULIAH :

Dr. Marien Pinontoan, M.Pd


Anggota Kelompok 2

Christin Generous Daeli (20105062)


Lenni Mariana Sinaga (20105207)
Dameria Br Silaban (20105204)
Risnawati Timbayo ( 20105208)
Yuyun Samudra (20105131)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
Nya sehingga makalah berjudul “PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKN SEBAGAI
PENDIDIKAN POLITIK UNTUK SEKOLAH DASAR” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Selama pelaksanaan penyusunan makalah ini, kami tidak lepas dari kesulitan dan
hambatan-hambatan yang dihadapi. Namun atas bantuan bimbingan serta pengarahan dari
berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu, dengan
rendahan hati kami ucapkan terimakasih. “Tiada gading yang tak retak”, demikian kata
pepatah.
Oleh karena itu, tegur sapa yang bersifat membangun sangat dinantikan demi
perbaikan penyusunan makalah yang akan datang. Akhirnya, semoga makalah ini dapat
bermanfaat umumnya bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………....
DAFTAR ISI ......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................
A.Latar belakang...............................................................................................................
B.Rumusan Masalah..........................................................................................................
C.Tujuan ...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan..................................................................
B. Pengertian Pendidikan Politik....................................................................................
C. Memahami Tentang Pendidikan Politik Di Sekolah..................................................

BAB III PENUTUP ............................................................................................................


A. Kesimpulan..................................................................................................................
B. Saran............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
PKN sebagai pendidikan politik yaitu dengan belajar PKn kita dapat memahami
bahwa politik adalah kegiatan dalam suatu sistem politik atau Negara yang menyangkut
proses penentuan tujuan dari sistem tersebut dan bagaimana melaksanakan tujuannya.
Dengan belajar PKn kita dituntut untuk memahami suatu organisasi dalam suatu wilayah
yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya, dan juga mengerti
kekuasaan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau
kelompok sesuai dengan keinginan dan perilaku. Serta memberikan informasi kepada kita
bahwa Negara memiliki dasar dan pedoman untuk menjalankan segala kegiatan
pemerintahan. Dan akhirnya menjadikan kita sebagai insan politik.
PKn sebagai pendidikan demokrasi dapat diartikan dengan mempelajari PKn kita
dididik untuk menjadi warga negara yang mengerti bahwa kekuasaan tertinggi dipegang oleh
rakyat dan dijalankan oleh pemerintah (eksekutif, yudikatif dan legislatif). Dengan
kesejajaran dan independensi ketiga lembaga tersebut, negara dapat mengawasi dan
mengontrol kinerja pemerintahan. Dengan demikian kita dapat memberikan atau menuntut
pemerintah apabila menjalankan pemeritahan tidak sesuai dengan suara rakyat.

Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan menjadi tiga rumusan masalah yaitu:
a. Apa pengertian pendidikan kewarganegaraan?
b. Apa pengertian pendidikan politik?
c. Bagaimana pendidikan politik diterapkan di lingkungan sekolah?

Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

a. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pendidikan kewarganegaraan.


b. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pendidikan politik.
c. Untuk mengetahui dan memahami pendidikan politik di sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan
pentingnya nilai-nilai hak dan kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang dikerjakan
sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang di harapkan.
Karena dinilai penting, pendidikan ini sudah di terapkan sejak usia dini di setiap jenjang
pendidikan mulai dari yang paling dini hingga pada perguruan tinggi agar menghasilkan
penerus-penerus bangsa yang berkompeten dan siap menjalankan hidup berbangsa dan
bernegara.
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan
dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan
kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-calon
penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu pengetahuaan dan
teknologi serta seni.
Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia yang
berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung  jawab, dan
produktif serta sehat jasmani dan rohani.
Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang
cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai perilaku yang:

 Beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa serta menghayati nilai-nilai falsafah
bangsa.
 Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam masnyarakat berbangsa dan bernegara.
 Rasional, dinamis, dan sabar akan hak dan kewajiban warga negara.
 Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
 Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan negara.

Melalui pendidikan kewarganegaraan , warga negara republik indonesia diharapkan mampu


memahami, menganalisa, dan menjawab masalah-masalah yang di hadapi oleh masyarakat, bangsa
dan negaranya secra konsisten dan berkesinambungan dalam cita-cita dan tujuan nasional seperti yang
di gariskan dalam pembukaan UUD1945.
B. Pengertian Pendidikan Politik
Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, bahwa pendidikan dan politik
memiliki makna yang berbeda namun saling bahu-membahu dalam proses  pembentukan
karakteristik masyarakat. Kata politik sebenarnya berasal dari bahasa Yunani; politikos, yang
berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara. Berdasarkan penjelasan ini,
dapat dikembangkan pengertian politik sebagai  proses  pembentukan dan pembagian
kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud  proses  pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya  penggabungan antara
berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat  politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Sedangkan pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk
mencerdaskan manusia lain melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian. Dari penjelasan
kedua istilah tersebut di atas dapat dirumuskan bahwa pendidikan politik adalah proses
pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga
negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ramlan Surbakti dalam bukunya yang
berjudul memahami ilmu politik (1999:117) mengemukakan bahwa pendidikan politik dan
sosialisasi politik memiliki kesamaan dalam istilah.
Dalam bahasa Inggris kedua istilah ini memang sering disamakan. Istilah political
sosialization jika diartikan secara harfiah ke dalam bahasa Indonesia akan bermakna
sosialisasi politik. Oleh karena itu, dengan menggunakan istilah political sosialization banyak
yang mensinonimkan istilah pendidikan politik dengan istilah Sosialisasi Politik, karena
keduanya memiliki makna yang hampir sama. Dengan kata lain, sosialisasi politik adalah
pendidikan politik dalam arti sempit.
Melalui proses sosialisasi politik para anggota masyarakat dapat memperoleh sikap
dan orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat. Atau dengan
kata lain, di dalam pendidikan politik terjadi proses pembelajaran dan  pemahaman tentang
hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pendidikan politik dalam tulisan ini dipahami sebagai perbuatan memberi latihan,
ajaran, serta bimbingan untuk mengembangkan kapasitas dan potensi diri manusia, melalui
proses dialogik yang dilakukan dengan suka rela antara pemberi dan penerima  pesan secara
rutin, sehingga para penerima pesan dapat memiliki kesadaran berdemokrasi dalam
kehidupan bernegara. Hal ini dimaksudkan agar dapat mewujudkan kesadaran dan  partisipasi
berdemokrasi dalam kehidupan bernegara.
Definisi pendidikan politik ini mengandung tiga anasir penting, yakni: Pertama,
adanya perbuatan memberi latihan, ajaran, serta bimbingan untuk mengembangkan kapasitas
dan potensi diri manusia. Kedua, perbuatan di maksud harus melalui proses dialogik yang
dilakukan dengan suka rela antara pemberi dan penerima pesan secara rutin. Ketiga,
perbuatan tersebut ditujukan untuk para penerima pesan dapat memiliki kesadaran
berdemokrasi dalam kehidupan bernegara.
Pemahaman di atas pada dasarnya menunjukan bahwa Pelaksanaan pendidikan
politik harus dilakukan tanpa unsur paksaan dengan fokus penekanan pada upaya untuk
mengembangkan pengetahuan (Kognisi), menumbuhkan nilai dan keberpihakan (Afeksi) dan
mewujudkan kecakapan (Psikomotorik) warga sebagai individu maupun sebagai anggota
kelompok.
Pendidikan Politik di Sekolah
Dalam menjalankan dan mengoptimalkan proses sosialisasi politik maka perlu
strategi dan tempat yang tepat di mana sosilisasi politk itu dilaksanakan, salah satu contoh
bahwa sebagai salah satu sarana atau agen tempat sosioalisasi politik itu adalah di lingkungan
sekolah. Sekolah merupakan suatu wahana yang luas untuk sosialisasi politik. Sebagai
institusi pendidikan formal, sekolah memiliki potensi yang sangat besar dalam meletakkan
pondasi dasar bagi terciptanya kehidupan masyarakat ataupun politik yang demokratis.
Dalam konteks ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Banjarnegara, Drs. H. Muhdi, memaparkan, pendidikan politik di sekolah harus ditanamkan
ketika siswa sudah mulai bisa menerjemahkan dan merasakan bahwa dia, dari sudut pandang
pembuat kebijakan (decision maker) adalah objek yang terimbas dengan kebijakan-kebijakan
yang diterapkan.
Menurut Muhdi, sebenarnya konsep pendidikan politik dalam sekolah bisa dilakukan
dengan cara-cara sederhana. Pendidikan politik di sekolah lebih mengarah pada pembentukan
kultur/budaya sederhana yang mencirikan demokrasi dan kemandirian. Inilah yang menjadi
landasan dasar terwujudnya kehidupan yang demokratis nantinya.
Dalam hal ini pendidikan politik di sekolah bisa dimulai dari hal-hal yang kecil dan
sederhana dengan lebih menonjolkan tumbuhnya budaya positif dalam pergaulan.
Diantaranya sebagai berikut:
Pertama, adanya kebebasan yang besar bagi siswa untuk menyampaikan pendapat
dalam forum-forum kelas. Metode-metode diskusi harus dilakukan sesering mungkin dan
tidak hanya berangkat dari buku-buku teks. Dalam hal ini, harus disadari bahwa secara ilmiah
tidak ada sesuatu yang memiliki kebenaran absolut
Kedua, adanya komunikasi dua arah yang cair antara guru dan siswa. Bila kita
terbiasa dengan cara-cara komunikasi yang serba resmi dan kaku, seperti saat guru mengajar
di kelas, maka konsep pendidikan politik yang harus diterapkan adalah menciptakan ruang-
ruang komunikasi yang tidak kaku. Dengan begitu siswa bisa menyampaikan ide-ide secara
bebas, terbuka dan kritis. Komunikasi yang berjalan dua arah dan tidak kaku tersebut jelas
berujung pada tumbuhnya rasa percaya diri pada siswa yang pada gilirannya nanti akan
melatih kreativitas dan kemandirian mereka.
Ketiga, keteladanan dalam kehidupan berorganisasi. Sekolah merupakan sistem
organisasi yang meliputi hubungan antara kepala sekolah, pegawai, guru hingga para siswa.
Meskipun berbagai teori mengenai kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat telah
disampaikan oleh para guru, namun tanpa contoh langsung walaupun dalam sekup kecil,
maka teori-teori akan menguap dan hanya sekedar membekas di catatan raport para siswa.
Bagaimana seharusnya pemimpin bersikap kepada bawahan atau sebaliknya, bagaimana
bekerjasama yang baik dengan rekan seorganisasi, menumbuhkan sikap empati dan tenggang
rasa dengan teman, semua itu juga bisa dicontohkan lewat organisasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik di sekolah dapat diterapkan
dengan langkah berikut:

 Siswa berlatih dan diberi kebebasan untuk berpendapat


 Komunikasi antara guru dan siswa menggunakan bahasa yang santai agar kedekatan
antara guru dan siswa dapat tumbuh.
 Guru memberikan contoh yang baik pada siswa karena guru adalah panutan siswa dalam
berperilaku.

Saran
 Sebagai calon guru, kita harus mulai belajar untuk bersikap dan membiasakan diri
melakukan hal-hal yang baik. Agar nantinya ketika kita mulai terjun dalam bidang
pendidikan kita dapat memberikan contoh yang baik kepada anak didik kita.
Daftar Pustaka

https://fingeridea.wordpress.com/2010/09/28/pendapat-saya-mengenai-pkn-sebgai-
pendidikan-hukum-nilaimoral-demokrasi-dan-politik/
https://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/03/01/pengertian-dan-tujuan-pendidikan-
kewarganegaraan-pegertian/ .
http://www.banjarnegarakab.go.id/v2/index.php/berita/pemerintahan/1309-pentingnya-
pendidikan-politik-di-sekolah. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/khazanah/article/
view/
657/649&ved=2ahUKEwiSy6Xp5rj2AhUDgtgFHSaRCvoQFnoECAQQAQ&usg=AOvVaw2
DOxl1IVrdorGxFerzjQOx

Anda mungkin juga menyukai