I. Tujuan
a. Menjelaskan tentang cara kerja injector dan nozzle
b. Mahasiswa mampu menjelaskan kompone-komonen pada injector dan noozle
c. Membongkar dan memasang pompa injeksi tipe rotari sesuai dengan SOP
d. Mahasiswa mampu menganalisis, memeriksa kerusakan serta melakukan
pengetesan terhadap injector maupun nozzle
Nosel injeksi ditempatkan pada mesin diesel dengan pemegang nosel (nozzle
holder) yang dapat menentukan jumlah bahan bakar dan mengatur tekanan injeksi.
Pada gambar 38 ditunjukkan konstruksi nosel injeksi. Jarum nosel ditahan oleh
pena tekanan (pressure pin) dan pegas tekan (pressure spring) yang dapat diatur
oleh sekrup penyetel (adjusting screw) sehingga membukanya nosel injeksi dapat
diatur.
3. Akhir Penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalir bahan bakar, tekanan bahan bakar
turun dan tekanan pegas (pressure spring) mengembalikan nozzle needle ke
posisi semula. Pada saat ini needle tertekan kuat pada nozzle body seat dan
menutup saluran bahan bakar. Sebagian bahan bakar tersisa diantara nozzle
needle dan nozzle body, antara pressure pin dan nozzle holder dan lain-lain,
melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipe Seperti terlihat
Pemasangan Injektor
- Pemasangan dilakukan sebaliknya dari langkah pembongkaran di atas
Analisa Pengetesan/Pemeriksaan
Pemeriksaan Bentuk Penyemprotan
A, B, C = Jelek
D = Bentuk baik
- Tekanan penyemprotan injektor satu lubang adalah 100-130 bar (10-13 Mpa). Jika
injection pressure belum memenuhi standar yang dibutuhkan, maka perlu
menambahkan atau mengurangi shim dalam nozzle. Perubahan ketebalan shim 0,05
mm, akan merubah injection pressure 5 kgf/cm2. Setelah memasang shim pada nozzle,
periksa kembali injection pressure pada nozzle tersebut hingga mencapai angka yang
dibutuhkan.
- Keausan jarum, lubang bodinya dan kotoran yang menempel sangat mempengaruhi
bentuk penyemprotan
- Pemeriksaan needle valve
VII. Kesimpulan
Dari praktik pembongkaran serta repair di atas maka didapatkan kesimpulan
bahwa injector masih dalam keadaan baik, namun hanya tekanan penyemprotannya
saja yang kurang yaitu 80 bar dan untuk menambah tekanan hingga mencapai standar
maka ditambah 4 shim yang mana tiap sim menambah tekanan sebesar 5 bar.
Kerugian tekanan kompresi sangat mempengaruhi kerjanya motor Diesel:
1. Motor agak sulit dihidupkan, karena temperatur akhir langkah kompresi terlalu
rendah untuk penyalaan diri.
2. Akibat kebocoran udara selama langkah kompresi, daya motor berkurang, dan
knalpot berasap hitam karena jumlah penyemprotan tetap sesuai untuk pengisian
silinder yang normal.
Oleh karena itu, tes tekanan kompresi dilakukan setiap 40’000 km. Tekanan
kompresi harus mencapai 2-3 Mpa (20-3- bar), perbedaan antara masing-masing
silinder tidak boleh melewati 10%.
Tekanan kompresi yang kurang menunjukkan kebocoran, yang dapat berasal
dari ketidak rapatan pada cincin-cincin torak atau katup-katup. Untuk mendiagnosa,
dapat dilakukan dengan tes kebocoran tekanan kompresi.
Pada silinder dengan kekurangan tekanan kompresi, injektornya juga harus
diperiksa, karena kemungkinan katup/torak dirusakkan oleh bentuk penyemprotan
yang tidak sesuai.
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melepas dan memasang kembali pompa injeksi
2. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen dari pompa injeksi
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari pompa injeksi
4. Mahasiswa mampu menganalisis pada pompa injeksi
- Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui lubang
masuk (feed hole) pada silinder ke ruang penyalur (delivery chamber) di atas
plunyer.
- Pada saat poros nok pada pompa injeksi berputar dan menyentuh tappet roller
maka plunyer bergerak ke atas. Apabila permukaan atas plunyer bertemu dengan
bibir atas lubang masuk maka bahan bakar mulai tertekan dan mengalir keluar
pompa melalui pipa tekanan tinggi ke injector.
- Plunyer tetap bergerak ke atas, tetapi pada saat bibir atas control groove bertemu
dengan bibir bawah lubang masuk, maka penyaluran bahan bakar terhenti.
- Gerakan pluyer ke atas selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang tertinggal
dalam ruang penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer dan
mengalir ke lubang masuk menuju ruang isap, sehingga tidak ada lagi bahan bakar
yang disalurkan.
Jumlah pengiriman bahan bakar dari pompa diatur oleh governor sesuai dengan
kebutuhan mesin. Governor mengatur gerakan control rack yang berkaitan dengan
control pinion yang diikatkan pada control sleeve. Control sleeve ini berputar bebas
terhadap silinder. Bagian bawah plunyer (flens) berkaitan dengan bagian bawah
control sleeve. Jumlah bahan bakar yang dikirim tergantung pada posisi plunyer dan
perubahan besarnya langkah efektif (Gambar 4). Langkah efektif adalah langkah
plunyer dimulai dari tertutupnya lubang masuk oleh plunyer sampai control groove
bertemu dengan lubang masuk. Langkah efektif akan berubah sesuai dengan posisi
plunyer dan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan besarnya langkah
efektif.
e. Perhatikan bagian-bagian dari setiap komponen pompa injeksi dan pelajari tentang
system kerja dari setip bagian pompa injeksi
f. Pasang kembali seluruh komponen dari pompa injeksi sesuai dengan kebalikan dari
pemmbongkaran
VII. Kesimpulan
System bahan bakar mesin diesel dibuat sedemikian rupa agar dapat
menghasilkan kemampuan yang cukup pada waktu tekanan tinggi. Bahan bakar di
dalam tangki disalurkan keluar oleh pompa penyalur melalui saringa-saringan pompa
yang terletak pada pompa penyalur kemudian ke pompa bahan bakar dari water
sedimenter ke saringan bahan bakar melalui nozzle injeksi.
Bahan bakar akan disaring dari kandungan air yang terdapat pada bahan bakar
dipisahkan oleh water sedimeter sebelum dialirkan ke pompa injeksi bahan bakar.
Bahan bakar yang meembes dari injector ditampung oleh pipa saluran balik dan
kembali ke saluran masuk pompa penyalur.
Untuk Perbaikan injection pump harus dilakukan di bengkel khusus mesin
diesel. Dan bila terjadi kerusakan parah pada injection pump, sebaiknya langsung
dibawa ke bengkel, tidak melalui montir sembarangan.
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan proses pembakaran pada motor diesel beserta
komponen-komponen pada motor diesel.
2. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dan mengukur keausan pada
komponen-komponen motor diesel.
3. Mahasiswa mampu menganalisis kerusakan yang terjadi pada komponen-
komponen motor diesel dan mengambi kesimpulan.
4. Mahasiswa mampu melaksanakan over houl sesuai dengan benar sesuai dengan
SOP.
Mekanisme katup pada motor diesel generator 4 tak berfungsi untuk mengatur
pemasukan udara murni dan pengeluaran gas sisa pembakaran dengan cara
membuka dan menutup kedua katup. Mekanisme katup pada motor diesel 4 tak
terdiri dari : poros bubungan (camshaft), pengungkit (tappet), batang pendorong
(pushrod), tuas penekan katup (rocker arm) dan katup beserta pegas
pengembalinya.
Cara kerja mekanisme katup yaitu : saat motor bekerja roda gigi poros engkol
berputar menggerakkan roda gigi bubungan sehingga poros bubungan juga ikut berputar.
Karena permukaan poros bubungan berbentuk eksentris (lonjong) maka pengungkit
(tappet) yang berhubungan dengannya cenderung bergerak naik turun sesuai dengan bentuk
permukaan poros bubungan yang menggerakkannya. Gerak naik turun tappet tersebut
diteruskan oleh batang pendorong (push-rod) ke tuas penekan katup (rocker-arm) sehingga
menekan (katup terbuka) dan membebaskan katup (katup tertutup) secara bergantian
mengikuti putaran poros bubungan yang lonjong (eksentrik). Urutan kerja mekanisme
katup di atas bila dibuat ke dalam diagram alir (flow chart) adalah sebagai berikut :
V. Langkah Kerja
Langkah Pembongkaran
Pada saat melaksanakan praktek motor diesel hal-hal yang dilakukan antara lain:
a. Melepas pada bagian knalpot dengan cara mengendorkan semua baut sampai
terlepas.
b. Melepas tangki bahan bakar kemudian dilanjutkan pada pengosongan oli dan air
pada mesin.
c. Melepas nozzle sehingga terlihat bagian-bagian klep dan pegas bahan bakar disertai
selang atau pipa bahan bakar.
d. Melepas bagian starter yang didalamnya sebagai penampung oli dan gigi transmisi.
e. Melepas pompa bahan bakar dan saringan bahan bakar.
f. Melepas kepala silinder yang didalamnya terdapat klep atau pegas.
g. Melepas piston dengan cara memukul connecting rod menggunakan palu karet
sehingga piston menonjol keluar.
1. Melepas baut pada tutup kap pangkal (bearing cap)
2. Setelah terlepas semua, ingat-ingat posisi antara yang ada coakannya dan yang
tidak ada coakan.
3. Pukul pelan-pelan batang torak tersebut dengan palu plastic (karet) sehingga
sedikit demi sedikit piston tersebut dapat keluar.
4. Setelah keluar, tarik dengan pelan-pelan jangn sampai ada yang tergores dan
letakkan pada tempat yang bersih.
5. Melepas bantalan metal jalan.
h. Membersihkan semua bahan diatas dengan mencucinya menggunakan bensin dan
disemprot dengan compressor.
i. Mengukur tingkat keausan dari semua bahan tersebut.
1. Mengukur piston
Menyiapkan piston dan alat ukur jangka sorong
Ukur diameter piston tersebut dengan posisi sebagai berikut
Langkah Perakitan
a. Memasang kembali torak ke dalam silinder
1. Membersihkan dan melumasi lubang silinder blok
2. Melumasi toraak dan cincin torak dengan pelumas mesin
3. Menyusun cincin torak yang mana letak ujung cincin torak terbagi dalam 180°
atau merupakan segitiga sama sisi
4. Tanda noteh pada permukaan ujung atas torak harus menghadap kearah depan
mesin dan bagian kaki batang torak yang lebih panjang menghadap ke pompa
injeksi
5. Jepit torak dengan treker plat pres, tapi posisi torak harus bias bergeser dengan
plat pres tersebut
6. Masukkan torak dengan batangnya pada blok silinder dengan memukul kepala
torak kedalam silinder dengan memakai palu karet secara perlahan-lahan
b. Diameter silinder
Hasil pengukuran
VIII. Kesimpulan
1. Pembakaran pada motor diesel terjadi karena bahan bakar yang disemprotkan ke
ruang bakar menyala / terbakar dengan sendirinya akibat tingginya suhu udara
kompresi dalam ruang bakar.
2. Satu kali siklus kerja motor diesel 4 tak terdiri dari 4 tahapan langkah kerja torak,
yaitu : langkah hisap/pemasukan, langkah kompresi, langkah usaha dan langkah
pembuangan.
3. Mekanisme katup pada motor diesel generator (4 tak) berfungsi untuk mengatur
pemasukan udara murni dan pengeluaran gas sisa pembakaran dengan cara
membuka dan menutup kedua katup.
a. Proses pembakaran pada motor diesel 4 tak 1 silinder adalah
I. Langkah hisap
- Piston bergerak dari titik mati atas menuju titik mati bawah
- Katup masuk terbuka, katup buang tertutup karena isapan piston udara
murni masuk ke dalam silinder mesin melalui intake manifold katup
masuk
II. Langkah kompresi
- Piston bergerak dari TMB ke TMA dengan kedua katup tertutup
- Udara bergerak dari TMB ke TMA kedua katup tertutup
- Udara tadi dikompresikan oleh piston dalam silinder antara 1/12-1/16
bagian dari seluruh silinder
- Kompresi udara sampai tekanan tinggi antara 35-40 kg/cm
III. Langkah kerja
- Sedikit sebelum piston mencapai TMA panas udara yang dikompresi
mencapai suhu 500°C-700°C. Kemudian pada saat ang bersamaan
injector menyemprotkan bahan bakar solar yang berbentuk kabut
dimana sifatnya mudah terbakar, karena panas yang tersedia didalam
silinder cukup tinggi sehingga segera mengadakan pembakaran
terhadap bahan bakar yang dikabutkan injector. Silinder naik dengan
I. Tujuan
1. Menjelaskan tentang prinsip kerja pompa injeksi tipe rotari
2. Menjelaskan cara kerja pompa injeksi tipe rotary
3. Menjelaskan aliran bahan bakar pada pompa injeksi tipe rotari
4. Membongkar dan memasang pompa injeksi tipe rotari sesuai dengan sop
5. Menganalisis, memeriksa kerusakan serta memperbaiki pompa injeksi tipe rotary
V. Langkah Kerja
Langkah Pembongkaran
1. Pasanglah pompa injection pump pada bracket
.
Gambar. Memasang pompa injeksi pada bracket.
2. Lepaskan nut spring washer kemudian bracket dan berikan tanda posisi
pemasangan pada control level serta control shaft untuk memudahkan dalam
merakit kembali.
4. Lepaskan nut dan full load adjusting screw bersama dengan washer dan O-ring.
6. Bautkan inserter pada control shaft, kemudian angkat dan pisahkan govenor cover
dan shaft dengan tepat memegang control shaft dengan inserter.
7. Lepaskan control shaft dari govenor spring bersama dengan O-ring dan washer.
10. Pasang pompa injeksi pada universal vise menghadap keatas, kendurkan governor
shaft dengan special tool, kemudian lepaskan. Lepaskan flyweight holder bersama
dengan lyweight, washer dan govenor sleeve.
11. Kendorkan plug dengan mengunakan socket wrench, kemudian lepaskan bersama
dengan O-ring. Lepaskan delivery valve holder dengan mengunakan socket wrench,
kemudian lepaskan bersamaan delivery valve dan washer.
15. Lepaskan keempat baut dan distributor head dari rumah pompa.
16. Lepaskan plunger dari housing pompa bersama dengan control sleeve plunger
spring, spring seat, shim dan washer.
17. Lepaskan guide pin dan distributor head bersama dengan shim dan spring seat.
18. Kendorkan kedua pivot bolt yang berada pada housing pompa dengan mengunakan
socket wrench, dan lepaskan bersama dengan gasket.
19. Lepaskan govenor lever asembly yaitu starting lever, tersion lever dan corrector
lever dengan melepas masing–masing pivot bolt.
22. Kendurkan ke empat baut lalu lepaskan timer cover bersama dengan timer
springdan O-ring.
23. Gunakan tweezer (special tool) untuk melepas chip dan pin dari roller holder pin
yang menghubungkan timer piston dengan roller holder asembly.
24. Geserlah roller holder pin kearah tengah dari roller holder asembly.
26. Lepaskan roller assembly dengan menjepit bagian tengah roller holder dengan tang
yang berujung panjang kemudian ditarik secara perlahan.
27. Putarlah drive shaft sampai keyway menghadap bagian atas pompa injeksi,
kemudian pasang oil seal pada drive shaft untuk mencegah jangan sampai keyway
merusak oil seal
28. Lepaskan gear, rubber damper dan oil seal guid dari drive shaft.
30. Kendorkan kedua baut yang memegang feed pump cover, kemudian lepaskan.
31. Setelah melepas rumah pompa dari bracket, masukkan feed pump holder kedalam
rumah pompa dan balikan posisi dari pompa injeksi. Dengan mengetuk rumah
pompa dengan mengunakan palu plastik, lepaskan feed pump assembly bersama
dengan cover dengan menarik feed pump holder kearah bawah.
32. Ganti semua O-ring, gasket, oil seal seal ring.
4. Periksa panjang pegas. Gunakan jangka sorong untuk mengukur panjang bebas dari
setiap pegas
Pegas katup delivery 24.4 mm / 0,961 inchi
Pegas plunger 30,0 mm / 1,181 inchi
Pegas kopling 16,6 mm / 0,654 inchi
5. Periksa solenoid pemutus bahan bakar. Gunakan omh meter untuk mengukur
tahanan antara terminal dan bodi solenoid. Tahanan pada suhu 20 0C / 68 0F
berkisar antara 9,5 – 11,9
6. Gantilah perapat oli/seal dengan menggunakan kunci pas, ungkit keluar seal oli.
Dan berhati–hatilah jangan merusak bodi pompa.
2. Penyetelan prestroke
a. Setelah melepas baut yang terpasang pada plug, pasang measuring device
beserta dial gauge, dan hubungkan pipa bahan bakar supply dan overflow
kepompa injeksi.
b. Aliran arus pada magnet valve guna untuk membuka aliran minyak pada
Injection Pump tersebut.
c. Letakkan dial gauge pada posisi “0” pada titik mati bawah plunger. Kemudian
putar pompa secara manual searah putaran seasuai dengan spesifikasinya,
kemudian ukurlah prestroke dari plunger melalui dial gauge hingga oil test
berhenti mengalir.
VIII. Kesimpulan
Dari hasil analisa yang penulis peroleh, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan diantaranya adalah :
1. Pompa Rotary memiliki satu plunger namun mampu mendistribusikan kepada
setiap silinder mesin sesuai dengan jumlah silinder mesin.
2. Pompa Rotary menggunakan sistem pelumasan bahan bakar solar menyeluruh di
dalam ruang pompa injeksi.
3. Shaft Drive menggerakkan governor, feedpump, camplate.
4. Jumlah bahan bakar ditentukan oleh langkah as flyweight dengan plat governor.
5. Pompa rotary memiliki sistem otomatis untuk pemutusan bahan bakar maupun
pemasokan bahan baker.
6. Plunger yang tergores, biasanya diakibatkan oleh adanya pemakaian bahan bakar
yang telah terkontaminasi dengan bahan lain, bisa juga diakibatkan kotoran yang
mengendap ditangki dan terbawa oleh bahan bakar saat bahan bakar dipompakan
dimana saringan minyak tidak bekerja dengan semestinya dan pelumasan yang
kurang baik.
7. Komponen-komponen yang sering bermasalah adalah seperti O-ring yang
menjadi keras, busing stang gas yang aus akibat pemakaian yang terlalu lama,
I. Tujuan
1. menjelaskan tentang prinsip kerja pompa injeksi tipe in-line
2. menjelaskan cara kerja pompa injeksi tipe in-line
3. menjelaskan aliran bahan bakar pada pompa injeksi tipe in-line
4. membongkar dan memasang pompa injeksi tipe in-line sesuai dengan SOP
5. menganalisis, memeriksa kerusakan serta memperbaiki pompa injeksi tipe in-line
Gambar Elemen Pompa Injeksi Sebaris Gambar proses kerja elemen pompa injeksi sebaris
Keterangan:
1 = Plunyer 6 = Sleeve pengontrol plunyer
2 = Silinder (barrel) 7 = Pinion pengontrol plunyer
3 = Alur pengontrol 8 = Plunger driving face
4 = Lubang masuk elemen 9 = Batang pengatur (control rack)
5 = Katup penyalur
Jumlah pengiriman bahan bakar dari pompa diatur oleh governor sesuai
dengan kebutuhan mesin. Governor mengatur gerakan control rack yang berkaitan
dengan control pinion yang diikatkan pada control sleeve. Control sleeve ini
berputar bebas terhadap silinder. Bagian bawah plunyer (flens) berkaitan dengan
bagian bawah control sleeve. Jumlah bahan bakar yang dikirim tergantung pada
posisi plunyer dan perubahan besarnya langkah efektif. lubang masuk. Langkah
Penekanan bahan bakar dari elemen pompa ke injector diatur oleh katup
penyalur (delivery valve). Katup penyalur ini berfungsi ganda, yaitu selain
mencegah bahan bakar dalam pipa tekanan tinggi mengalir kembali ke plunyer juga
berfungsi mengisap bahan bakar dari ruang injector setelah penyemprotan.
Dengan demikian katup penyalur pada pompa injeksi ini menjamin injektor
akan menutup dengan cepat pada saat akhir injeksi, karena untuk mencegah bahan
bakar menetes yang dapat menyebabkan pembakaran awal (pre-ignition) selama
siklus pembakaran berikutnya.
Cara kerja katup penyalur sebagai berikut :
(a) Pada saat awal penginjeksian, maka katup penyalur pada posisi terangkat dari
dudukan, dengan adanya tekanan bahan bakar yang dipompa keluar dari pompa
plunyer. Hal ini memungkinkan bahan bakar dengan tekanan dialirkan ke nosel
injeksi.
(b) Bila tekanan penyaluran menurun dan pegas katup penyalur menekan katup
penyalur ke bawah, maka relief valve akan menutup hubungan antara ruang
penyalur dengan pipa injeksi dan selanjutnya katup akan masuk ke dalam
sampai dudukan bersentuhan dengan body mencegah menurunnya katup.
Berikut Gambar aliran Bahan bakar pada pompa injeksi tipe In-Line
V. Langkah Kerja
Langkah Pembongkaran
Pertama kita lepaskan injection pump dari engine dengan cara : Tahan injection
pump dengan tangan, lepaskan lima buah baut pengikat injection pump flage plat.
Kemudian lepaskan injection pump ke arah belakang, gunakan alat khusus untuk
memudahkan pelepasan.
1. Dengan auto timer telah dilepaskan, pasang injection pump pada mounting base dan
pump setting angle (special tool)
2. Gunakan box wrench untuk melepas feed pump.
3. Lepaskan governor.
4. Ukur kontrol rack sliding resistance.
Putar camshaft untuk meyakinkan bahwa resistensi mencapai nilai yang telah
ditetapkan pada segala posisi.
Apabila melebihi nilai yang telah ditetapkan mungkin penyebabnya adaah :
1. Control rack atau giginya rusak
2. Gigi pinion rusak atau pinion yang berhubungan dengan housing rusak
3. Momen pengencangan pada delivery valve holder berlebihan.
4. Lepaskan cover plate dan gunakan coupling dengan round nut serta holding
wrench. Putar camshaft dengan plunger pada tiap-tiap cylinder berada pada TDC,
pasang tappet insert pada lubang tappet satu persatu.
5. Pasang camshaft clereance gauge pada camshaft untuk mengukur end play.
Masukkan roller clamp untuk mendorong tappet keatas. Dengan tappet dalam
keadaan terdorong lepaskan tappet insert dan masukkan tappet clamp melalui
camshaft hole, lalu jepit tappet dan tarik keluar.
8. Masukkan plunger clamp (special tool) dari bagian bawah pompa dan cocokkan
ujung plunger clamp ke lower spring seat. Kemudian tarik plunger clam ke luar
maka plunger akan terlepas.
Catatan : Ketika melepas plunger, pastikan bahwa lower spring menghadap keatas
guna mencegah terjatuhnya plunger.
9. Lepaskan lock plate dan lepaskan delivery valve holder dengan box wrench
kemudian lepaskan stopper delivery valve dan spring.
Setelah membersihkan dengan solar periksa apakah plunger bisa turun dengan
lembut pada barrel dengan sendirinya. Dengan cara :
a. Miringkan barrel 600
b. Tarik plunger sekitar 10 – 15 mm dan lepaskan.
c. Putar plunger pada barrel apakah tidak mengalami sendat atau macet.
d. Ganti plunger bila tidak bisa turun dengan sendirinya.
2. Delivery valve.
Bersihkan delivery valve dan bersihkan dengan solar kemudian periksa dari
kerusakan. Tutup bagian bawah valve seat dengan jari dan tekan piston dengan jari
Untuk melepas inner race dari camshaft gunakan gear puller. Dan untuk memasang
gunakan pipa atau metals block kemudian tekan dengan press.
1. Dengan automatik timer dilepaskan pasang dan round nut (special tool) dan pasang
pada injection pump tester.
Lepaskan kontrol racks cover dan pasang position measuring device (special tool).
Kendorkan idling set bolt dan full speed set bolt. Dorong control rack ke arah
governor dengan penuh dan setkan posisi ini pada “O” dari rack position measuring
device (special tool).
2. Memeriksa langkah control rack
Lepaskan delivery valve spring dan stoper dari delivery valve holder. Beri oli pada
injection pump dan buang angin (air bleeding). Periksa control rack dari gerakan
kembalinya saat ditekan ke arah governor dengan penuh dan dilepaskan. Rack
dalam keadaan baik bila dapat kembali dengan baik dan lancar, serta stroke
pengembalian sesuai dengan ketentun yang ditetapkan.
3. Mengukur prestroke.
Tempatkan posisi rack pada 21 mm dan setkan prestroke measuring devive (special
tool) pada tappet guide no.1 cylinder.
Dengan memakai cylinder no.1 pada BDC alirkan fuel dengan tekanan kepada
Injection Pump dengan high pressuring pump dari pump tester. Biarkan nozzle
mengalir dari cover flow pipe pada nozzle.
4. Penyetelan injction rate.
Analisa kerusakan yang sering terjadi pada Pompa Injeksi Tipe In-Line
1. Pada plunger kerusakan yang sering terjadi yaitu tergores.
Penyebab: pemakaian bahan bakar yang terkontamiasi dengan bahan lain, adanya
kotoran yang mengendap pada tangki bahan bakar, saringan bahan bakar yang tidak
bekerja dengan baik (lama tidak diganti).
Perbaikan: bersihkan tangki bahan bakar dan bersihkan atau diganti saringan
minyak dengan yang baru.
2. Delivery valve yang aus.
Penyebab: dikarenakan Injection Pump tipe inline ini memiliki tekanan yang tinggi
dan pemakaian yang telah lama, maka katup delivery ini akan aus akibat fungsi
kerjanya untuk menahan tekanan yang dihasilkan.
Perbaikan: delivery valve ini jika terjadi keausan maka perbaikanya diganti dengan
yang baru.
3. Bearing aus.
Penyebab: adanya getaran, putaran kejut saat Injection Pump beroperasi.
Perbaikan: jika terjadi keausan pada bearing ganti dengan yang baru.
4. Sliding block yang aus.
Penyebab: fungsi dari sliding block mengatur keluarnya bahan bakar yang memiliki
gigi-gigi pinion yang berubungan dengan plunger barrel, jika pemakaiannya telah
lama gigi-giginya akan aus.
Perbaikan: ganti dengan yang baru.
5. Busing stang gas aus.
VIII. Kesimpulan
1. Plunger yang tergores, biasanya diakibatkan oleh adanya pemakaian bahan bakar
yang telah terkontaminasi dengan bahan lain, bisa juga diakibatkan kotoran yang
mengendap ditangki dan terbawa oleh bahan bakar saat bahan bakar dipompakan
dimana saringan minyak tidak bekerja dengan semestinya dan pelumasan yang
kurang baik.
2. Komponen-komponen yang sering diganti pada saat pembongkaran Injection
Pump Tipe Inline adalah :
- Plunger
- O-ring
- Busing stang gas
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat membongkar dan memasang secara benar komponen mesin disel
yang harus di tune up.
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan cara kerja dari masing-masing komponen
yang harus di tune up.
3. Mahasiswa dapat mengembalikan keadaan mesin seperti semula.
V. Langkah Kerja
Tune up adalah mengembalikan keadaan mesin pada kondisi semula dengan cara
menservice komponen mesin diesel serta mengganti komponen-komponen mesin diesel
yang telah rusak. Berikut adalah tune up yang dilakukan.
Berdasarkan praktek yang telah dilakukan proses tune up yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Setel klep
2. Pembersihan / Penggantian Saringan Udara
3. Penggantian Oli Motor dan Saringan Oli
4. Cek v belt, setel / ganti bila sudah rusak
5. Kalibrasi pompa injector
6. Pembersihan Intake Manifold
1. Setel Klep
- Besar celah katup isap (0,25) dan katup buang (0,30).
( Besarnya celah katup pada mesin panas/dingin biasanya tidak sama )
- Lepaskan tutup kepala silinder
- Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA Tanda TMA
terletak pada puli motor ( gambar ) atau pada roda gaya.
- Tentukan apakah silinder pertama atau terakhir, yang berada pada posisi
saat akhir langkah kompresi. Pada saat akhir langkah kompresi, kedua katup
mempunyai celah.
- Stel katup. Setengah jumlah katup dapat distel. Penyetelan pertama : silinder
yang berada pada posisi saat akhir kompresi kedua katup dapat distel. Pada
silinder berikut, katup masuk dapat distel. Pada silinder berikutnya lagi,
katup buang dapat distel dan seterusnya. Katup-katup pada silinder terakhir
tidak dapat distel. Lihat gambar berikut :
1. Motor 4 silinder, silinder pertama pada saat akhir langkah kompresi.
M1 M2 M3 M4 M Katup masuk
B Katup buang
X Katup yang dapat distel
B1 B2 B3 B4
B1 B2 B3 B4 B5 B6
Perhatian:Jangan mengencangkan
mur-mur terlalu keras Gunakan
kunci ring rata dan obeng yang
cocok.
- Keluarkan oli dari rumah saringan udara, bersihkan rumah saringan udara
dengan bensin kemudian keringkan dengan pistol udara atau kain lap.
- Isi oli pada rumah saringan udara sampai tanda batas permukaan. Pakai oli
mesin yang bersih
paking
Petunjuk
Saringan udara jenis kering harus diganti baru setiap 20’000 – 40’000 km
Petunjuk
Ganti saringan oli secara periode setiap 20.000 km
Gunakan saringan oli asli. Saringan di palsu sering berkualitas jelek dan dapat
mengakibatkan kerusakan pada motor.
Beri vet atau cairan khusus pada sabuk lama yang berbunyi.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan praktek yang telah dilakukan maka perlu adanya penggantian pada
beberapa komponen yang telah mengalami keausan, selain itu penulis dapat
menyimpulkan hasil praktek adalah sebagai berikut :
- Mesin diesel harus mempunyai perbandingan kompresi yang tinggi agar
mempunyai suhu dan tekanan kompresi yang tinggi sehingga mampu membakar
bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
- Celah katup terlalu longgar sehingga perlu adanya penyeragaman celah katup.
I. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang prinsip kerja pompa injeksi tipe rotary
2. Mahasiswa dapat membongkar dan memasang secara benar komponen mesin disel
yang harus di tune up.
3. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan cara kerja dari masing-masing componen
yang harus di tune up.
4. Mahasiswa dapat mengembalikan keadaan mesin seperti semula (tune-up).
V. Langkah Kerja
Langkah Pembongkaran
1. Setel Klep
Besar celah katup isap (0.25) dan katup buang (0.30).
( Besarnya celah katup pada mesin panas/dingin biasanya tidak sama )
Lepaskan tutup kepala silinder
Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA Tanda TMA
terletak pada puli motor ( gambar ) atau pada roda gaya.
Tentukan apakah silinder pertama atau terakhir, yang berada pada posisi
saat akhir langkah kompresi. Pada saat akhir langkah kompresi, kedua katup
mempunyai celah.
M1 M2 M3 M4 M Katup masuk
B Katup buang
X Katup yang dapat distel
B1 B2 B3 B4
B1 B2 B3 B4 B5 B6
Petunjuk
Mesin dengan celah katup yang terlalu longgar akan berisik. Apabila
celah katup terlalu rapat, mesin akan hidup goyang pada saat putaran idle, dan
kemungkinan daun katup akan terbakar. Dengan celah katup yang rapat, daya
mesin tidak akan lebih besar !
Pada motor peugeot, citroen dan beberapa jenis mesin Renault, penyetelan
celah katup tidak dapat dilakukan seperti keterangan pada 61 20 10 30 lihat 61
20 10 35
Petunjuk
Saringan udara jenis tandon oli perlu dibersihkan setiap 10.000 km
Pembersihan / penggantian saringan udara jenis kering
Lepas saringan udara
Periksa kondisi saringan udara. Jika kotor sekali harus diganti baru
Pembersihan saringan udara :
Kadang-kadang saringan udara basah oleh oli. Oli itu berasal dari sistem
ventilasi karter. Bersihkan sistem tersebut dan kontrol :
paking
Petunjuk
Saringan udara jenis kering harus diganti baru setiap 20’000 – 40’000 km
3. Penggantian Oli Motor dan Saringan Oli
Langkah kerja
Letakkan bak dibawah motor
Lepas baut pembuang oli yang terletak pada karter
Lepas saringan oli dengan tangan atau kunci pelepas khusus. Kontrol,
apakah paking karetnya tak tertinggal pada motor !
Kontrol perlu tidaknya katup anti-balik didalam saringan oli dengan melihat
posisi pengikatan saringan oli terhadap motor. Jika posisi pengikatan
VI. Kesimpulan
Dari hasil analisa yang penulis peroleh, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan, unutk analisa kerusakan-kerusakan dan gangguan yang sering terjadi
pada motor diesel adalah sebagai berikut :
I. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengoperasikan tesbench pompa injeksi
2. Mahasiswa mampu menyetel langkah pendahuluan (pre stroke)
3. Mahasiswa mampu memeriksa dan menyetel sinkronisasi antara masing-masing
silinder menyetel batas putaran maksimum.
4. Mahasiswa mampu menyamakan jumlah bahan bakar dari tiap silinder
6. Apabila hasil pengetesan tidak sesuai dengan spesifikasi, kendorkan mur kontra dan
baut penyetel pada penumbuk rol kekiri atau ke kanan
7. Kencangkan kembali mur kontra
8. Lakukan pengetesan sekali lagi
VII. Kesimpulan
Dilihat baik dari dasar teori, langkah pengaklibrasian dan hasil pemeriksaan
maka dapat diambil kesimpulan :
1. Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau system pengukuran, atau nilai yang