Ketersediaan obat di Puskesmas dan Rumah Sakit akan terjamin jika selama
proses pengadaan obat berjalan dengan lancar dan efektif. Untuk memperoleh obat
dengan harga yang wajar dan kualitas yang sesuai dapat dilakukan dengan
pembelian, sumbangan atau melalui pabrik. Dalam pengadaan obat terdapat tiga (3)
siklus yang terdiri dari :
Siklus proses pengadaan obat yang pertama ini sangat penting untuk
dilakukan, karena berguna untuk menunjang ketersediaan obat dalam
pelayanan sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan. Perencanaan
kebutuhan obat di Rumah sakit ini diawali dengan proses kegiatan seleksi
obat dan perbekalan kesehatan untuk menentukan jenis dan jumlah obat
yang akan dibutuhkan di rumah sakit.
1. Perencanaan
Setiap institusi pemerintah dan institusi swasta wajib menyampaikan RKO kepada
Menteri paling lambat bulan April pada tahun sebelumnya dengan menggunakan E-
Monev Obat.
2. Pengadaan Obat
a. Pengadaan obat oleh institusi pemerintah dan institusi swasta untuk program
Jaminan Kesehatan dilakukan melalui Epurchasing berdasarkan E-Katalog.
b. FKTP milik swasta dan Apotek yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
hanya dapat melakukan pengadaan obat Program Rujuk Balik (PRB).
c. Industri farmasi wajib memenuhi pesanan obat dari institusi pemerintah dan
institusi swasta yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Dalam Surat Edaran Kepala LKPP No.3 Tahun 2015 tentang Pelaksaaan
Pengadaan Barang/Jasa Melalui e-Purchasing, berikut langkah-langkah pengadaan
obat dengan e-purchasing:
1. Pejabat Pengadaan/Pokja ULP/PPK melakukan pendaftaran untuk mendapatkan
kode akses berupa ID pengguna dan password menggunakan Sistem Pengadaan
Secara Elektronik (SPSE) pada web yang terpasang di server Layanan
Pengadaan Secara Elektronik.
2. Penyedia barang/jasa harus mendaftar di aplikasi SPSE untuk mendapat kode
akses dan verifikasi pada LPSE untuk memperoleh user ID dan password
3. Kemudian, Pokja ULP/Pejabat Pengadaan, PPK dan Penyedia Barang dapat
masuk ke dalam aplikasi SPSE untuk e-Purchasing.
Kelebihan dan kekurangan e-Purchasing dan e-Catalog
Kelebihan dari pelaksanaan e-Purchasing dan e-Catalog yaitu:
1. Memberikan kemudahan dalam pengadaan barang/jasa
Tidak diperlukan atau tanpa tender/lelang berapapun nilai pengadaannya dan
pengadaan jauh lebih mudah, dimana pengguna dapat langsung melakukan
pemesanan ke https://e-katalog.lkpp.go.id/
3. Lebih transparan
Informasi produk diketahui publik (seperti gambar, fungsi, spesifikasi, teknis, asal
barang, dan harga serta penyedia)
DAFTAR PUSTAKA
https://gudangilmu.farmasetika.com/mengenal-sistem-e-catalogue-dan-e-
purchasing-dalam-proses-pengadaan-sediaan-farmasi/