MATERI KOMPOSIT :

PAK RIO :
1. Mengapa material komposit memiliki peluang pasar yang tinggi di seluruh dunia dan apa
relevansinya dengan bidang konstruksi dan transportasi?

ZIKRI :
Jawaban :

Material komposit merupakan material unggul karena material ini merupakan gabungan dari beberapa
material pembentuk yang berbeda sifat fisik maupun sifat kimianya dan menghasilkan jenis material
baru yang memiliki sifat fisik dan kimia positif (hebat) yang merupakan gabungan sifat positif dari
material2 pembentuknya.

Ada aplikasi luas untuk pasar material komposit, di mana segmen konstruksi dan transportasi
menempati pangsa aplikasi utama.

Tiga segmen pasar teratas pada tahun 2014 adalah transportasi, konstruksi, pipa dan tangki,

yang bersama-sama mewakili 69% dari total volume di pasar. Bidang konstruksi dan transportasi
merupakan pasar potensial material komposit karena bidang ini memiliki pertumbuhan jumlah yang
masif (banyak) dan perkembangan teknologi maupun spesifikasi yang cepat. Selain itu, pertumbuhan
peralatan dan insfrastruktur bidang konstruksi dan transportasi seperti tanpa batas, ekstrim, dengan
arah pembangunan konstruksi mega structure, sarana transportasi untuk menjelajahi dalam laut, udara
sampai ke ruang angkasa.

ZIKRI :
2. Kalau aNda diminta merancang bahan komposit, kira-kira material apa yang akan anda gunakan
dan apa aplikasinya (singkat saja)

PAK RIO :
Jawaban :

Bahan komposit yang ingin saya olah untuk menjadi suatu material yang akan diaplikasikan dalam
konstruksi yaitu plastik, yang mana penggunaan plastik dan pengingkatan jumlah plastik sampai saat ini
masih terus bertambah, sedangkan plastik sendiri butuh waktu 1000 tahun agar terurai dengan
sempurna, dengan pemanfaatan plastik ini untuk bahan komposit akan memngurahi jumlah limbah
plastik tersebut.

Untuk aplikasinya sendiri bisa diterapkan untuk beberapa material sebagai bahan campuran, seperti :
• Campuran pada batako,
• Campuran paving block, atau paving block dari plastic
• Campuran untuk kayu WPcC
• Dan lain sebagainya

Pengelolaan Limbah Padat untuk Daur Ulang Polimer

PAK RIO :
3. Mengapa material komposit memiliki peluang pasar yang tinggi di seluruh dunia dan apa
relevansinya dengan bidang konstruksi dan transportasi?

ZIKRI :
Jawaban :
Beton serat merupakan beton komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat.
Serat berupa batang-batang 5 sampai 500 mm, dengan panjang 25-100 mm. Serat asbatos, tumbuh-
tumbuhanan, serat plastic, kawat baja. Tujuan penambahan serat tersebut adalah untuk meningkatkan
kekuatan tarik beton, sehingga beton tahan terhadap gaya tarik akibat, cuaca, iklim dan temperatur yang
biasanya terjadi pada beton dengan permukaannya yang luas. Jenis serat yang dapat digunakan dalam
beton serat dapat berupa serat alam atau serat buatan. Serat Alam, umumnya terbuat dari tumbuh-
tumbuhan, misalnya: ijuk; serabut kelapa dan lainnya. Keuntungan dari konstruksi beton ferro adalah
bobotnya yang rendah, biaya pemeliharaan dan umur ekonomisnya dibandingkan dengan konstruksi
beton murni.

Menurut As’ad (2008), beton serat memberi banyak keuntungan antara lain:

• Serat terdistribusi secara acak di dalam volume beton pada jarak yang relatif dekat satu sama lain. Hal
ini akan memberi tahanan berimbang ke segala arah dan memberi keuntungan material struktur yang
dipersiapkan untuk menahan beban gempa dan angin.

• Perbaikan perilaku deformasi seperti ketahanan terhadap impak, daktilitas yang lebih besar, kuat lentur,
dan kapasitas torsi yang lebih baik.

• Meningkatkan ketahanan beton terhadap formasi dan pembentukan retak.

• Peningkatan ketahanan pengelupasan (spalling) dan retak pada selimut beton akan membantu
menghambat korosi besi tulangan dari serangan kondisi lingkungan yang berpotensi korosi.

Kerugian dari konstruksi beton ferro adalah :

• Biaya yang dikeluarkan relatif mahal. Hal ini dikarenakan adanya penambahan material berupa fiber
atau serat. Selain itu, proses dalam pengerjaannya lebih sulit apabila dibandingkan dengan jenis beton
biasa.

• Ancaman terhadap degradasi (karat) dari komponen baja jika rongga udara yang tertinggal lebih
banyak, karena terlalu kering campuran beton yang diterapkan, atau tidak adanya pemadatan.