Anda di halaman 1dari 2

TATA CARA PELANTIKAN ANGGOTA PRAMUKA SIAGA MULA

Oleh Kak Pandu (Sunaryanto)

Pengantar
Seorang calon siaga dapat dilantik menjadi siaga mula kalau rajin mengikuti latihan dan sudah berhasil menyelesaikan
SKU Siaga Mula. Untuk menjadi siaga mula, calon siaga akan melalui upacara pelantikan terlebih dahulu.
Upacara merupakan salah satu alat pendidikan di dalam Gerakan Pramuka. Upacara dalam Gerakan Pramuka pada
hakekatnya memiliki sasaran tertentu. Seorang pembina siaga diharapkan agar pelantikan ke Siaga Mula ini merupakan
peristiwa yang akan selalu diingat oleh seorang siaga.
Upacara pelantikan harus mampu menjadi kenangan indah dan tak terlupakan sepanjang hidup. Ketika para siaga telah
menjadi seorang warga negara biasa dan menjadi profesional di berbagai bidang, ia akan s selalu ingat saat mengucapkan
janji untuk pertama kali dalam hidupnya.
Waktu Pelaksanaan
Pelantikan kenaikan tingkat dari calon siaga ke siaga mula, dari siaga mula ke siaga bantu dari siaga bantu ke siaga tata
selalu dilakukan pada akhir upacara pembukaan.

Pelaksanaan
Pada upacara pembukaan setelah Pemimpin Upacara selesai membacakan Dwi Dharma siaga, dan setelah pemimpin
upacara kembali ke barungnya,
Yanda mengumumkan adanya kawan calon Siaga yang akan dilantik menjadi Siaga Mula. Yanda memberi pengantar :
"Anak-anak Siap, Hari ini adalah hari yang berbahagia karena minggu yang lalu di antara kawanmu ada yang telah
menyelesaikan SKU-nya dan hari ini siap untuk dilantik".
Pak Cik masuk membawa penampan berisi kelengkapan pelantikan. Yanda lalu minta kepada pemimpin barung (Pinrung)
yang anggotanya ada yang dilantik : "Pemimpin barunng ... (nama barung) harap siaga yang akan dilantik diantar ke hadapan
Yanda”. Pemimpin barung, mengantar anggotanya yang akan dilantik ke dekat Pusaka Perindukan berhadapan dengan
Yanda, dan menyerahkan kepada Yanda.

Pinrung : "Saya hadapkan Calon Siaga ....... (nama) siap untuk dilantik.
Yanda : ….. (nama calon) masih ingatkah engkau akan lagu kebangsaan Indonesia Raya?”
Calon : “Masih ingat, Yanda”.
Yanda : “Masih ingatkah engkau kepada siapa Siaga memberi hormat/salam?”
Calon : “Masih, Yanda”
Yanda : “Sudah hafal benarkah engkau akan Dwi Dharma?”
Calon : “Sudah, Yanda”
Yanda :”Coba engkau lisankan!”
Calon : “Dwi Dharma :
- Siaga berbakti pada Ayah dan lbundanya.
- Siaga berani dan tidak putus asa".

Setelah calon selesai mengucapkan Dwi Dharma, Yanda menekankan kembali arti Dwi Dharma secara singkat, untuk
mengingatkan kembali kewajiban para Siaga maupun calon Siaga.
Yanda lalu mengajak anggota Perindukan untuk berdo'a bersama bagi calon Siaga yang akan dilantik, sederhana,
pendek dan mudah dimengerti.

Contoh doa : Yanda : "Putra-putraku . .! Marilah kita berdiam sejenak dan menundukkan
kepala kita dan berdoa khusus untuk……… (nama calon) yang sebentar
lagi akan dilantik dan mengucapkan Dwi Satya".

Setelah anak-anak Siaga menundukkan kepalanya semua, Yanda melanjutkan :

“Ya Tuhan Kami ...! Yang detik ini ikut mendengar dan menyaksikan upacara pelantikan yang segera kami
laksanakan, Berilah kekuatan agar. . . . . . .(calon), setelah mengucapkan janjinya benar-benar melaksanakan janji
kami sebagai kewajiban kami. Ya Tuhan kami, berilah keselamatan dan kesejahteraan kepada kami di dunia maupun
di akhirat nanti! Aamiin!”

Setelah berdoa Yanda minta calon untuk maju selangkah mendekati Pusaka Perindukan (Sang Merah Putih) dan minta
juga kepada para calon Siaga yang belum dilantik untuk mundur selangkah, dan tidak memberi hormat ketika calon Siaga
mengucapkan janji, tetapi harus tetap bersikap sempurna.
Yanda mengadakan dialoog lagi dengan calon mengenai kesukarelaannya.

Yanda : “… (nama calon) Adakah yang memaksamu untuk menjadi Siaga ? ".
Calon : “Tidak ada yang memaksa, Yanda "
Yanda : “Sanggupkah engkau secara sukarela mengucapkan janji, yang disaksikan
oleh kawan-kawanmu, Yanda, Pak Cik, Bu Cik dan orang tuamu?”.
Calon : “Sanggup Yanda”.
Selanjutnya Yanda mengambil ujung Pusaka Perindukan (Sang Merah Putih) dengan tangan kanannya dan berkata:
“Putraku,… (nama calon) letakkan tangan kananmu di atas tangan tangan Yanda ! Kuterima engkau secara resmi
kedalam keluarga besar Perindukan Siaga”.
Setelah berkata demikian Yanda membalikkan tangannya, sehingga posisi nenjadi sebaliknya, tangan Yanda di atas
tangan calon di bawah.
Selaniutnya Yanda mengatakan : "Setelah engkau menjadi anggota keluarga besar Perindukan Siaga nanti, engkau
dalam naungan Pusaka Perindukan, dalam naungan Yanda, Pak Cik dan Bu Cik dan seluruh anggota Perindukan".
lni merupakan adat tata cara setelah menerima melindunginya.

Yanda : “ ….( nama calon), kini ikuti ucapan Yanda ! “.


Calon : “Siap, Yanda". Semua Siaga memberikan hormat kecuali yang belum dilantik mundur
selangkah.
Yanda : “Demi kehormatanku, Aku berjanji akan bersungguh-sungguh“.
Calon : ”Demi kehormatanku, Aku berjanji akan bersungguh-sungguh”.
Yanda : “Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan YME, Negara Kesatuan Republik lndonesia
dan Menurut Aturan Keluarga, Setiap hari berbuat kebaikan”

Yanda : “Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan YME, Negara Kesatuan Republik lndonesia
dan Menurut Aturan Keluarga, Setiap hari berbuat kebaikan
Selesai pengucapan janji, Yanda melepaskan tangan yang baru dilantik, dan masing-masing mundur selangkah. Yang
memberikan hormat kemudian menurunkan tangannya.
Yanda mengambil tanda pelantikan berupa setangan leher dari nampan yang telah disiapkan oleh Pak Cik/Bu Cik dan
mengkalungkannya ke leher Siaga baru, seraya mengucapkan kata-kata pesan (misal) :

". . . . . .(nama Siaga baru), Engkau baru saja mengucapkan Dwi Satya dengan memegang Pusaka Perindukan
Siaga, yang berarti, engkau telah dilantik sebagai Siaga Mula. Sebagai tanda, pada seragammu dikalungkan warna
Pusaka Perindukan, agar engkau selalu menjunjung tinggi Pusaka Perindukan yang menjadi Pusaka seluruh
Bangsa lndonesia. Berusahalah untuk selalu memenuh janjimui ".

Berikutnya Pak Cik memasang lambang Gerakan Pramuka (Tunas Kelapa) di dada kirinya (bertepatan dengan letak
jantung) disertai pesan-pesannya (misal) :

"Kupasang Lambang Gerakan Pramuka di dada kirimu, tepat di jantungmu


berdetak. Gantungkan cita-citamu seperti menjulangnya pohon kelapa, dan jadilah
manusia yang serbaguna seperti kelapa. lngatlah setiap jantungmu berdetak,
bahwa engkau adalah seorang Siaga yang selalu berusaha untuk menjadi Siaga
yang baik dan terus maju ".

Selanjutnya Bu Cik/Pak Cik mengenakan tutup kepala (baret yang sudah ada lambang pramukanya dengan pesan-
pesannya (misal) :

“………… (nama Siaga) Ku kenakan baret Siaga di atas kepala mu. Tutup
kepala ini bukan sekedar melindungimu dari panas matahari tetapi sejak engkau
dilantik tadi, berusahalah untuk dapat melindungi adik-adikmu, orang-orang
yang lemah maupun makhluk lainnya”..

Selanjutnya orang tuanya yang diundang untuk mengunjungi pelantikan itu, diminta untuk memasang “Tanda Siaga
Mula” dengan pesannya (misal) :

“Anakku, lbu bangga bahwa engkau telah dilantik sebagai Siaga Mula dan
engkau berjanii akan selalu menurut aturan keluarga dan selalu berbuat
kebaikan. Tepatilah dan laksanakanlah janjimu itu sebaik-baiknya, Anakku . . .!”

Terakhir pemimpin barung diminta Yanda untuk menyematkan Tanda Barung kepada anggota barungnya yang baru
dilantik. Selanjutnya penghormatan umum kepada Siaga baru, yang dimulai dari Siaga yang di mukanya dan ia berputar
sampai kembali ke arah semula.

Ucapan do'a sebelum dibawa kembali ke dalam barungnya oleh pinrung. Yanda, Pak Cik, Bu cik dan orang tuanya memberi
selamat. Ketika Siaga baru dibawa pulang ke dalam barungnya serentak seluruh perindukan Siaga menyanyikan lagu:
“Alangkah gagahnya………”
Selesai pelantikan Pak Cik/Bu Cik memanggil Siaga dengan panggilan "Siaga" untuk melanjutkan acara latihan hari itu.

Komunikasi tentang Pramuka bersama Kak Pandu (Sunaryanto)


Kontak : 081 328 747 690

Anda mungkin juga menyukai