47
48
Berikut disajikan hasil statistic deskriptif Free Cash Flow, Return On Equity,
Debt to Equity Ratio, Investment Opportunity Set, Firm Size dan Dividend Payout
Ratio selama periode 2010-2015 yang sudah diolah dengan menggunakan SPSS
versi 16 sebagai alat penelitian dengan variabel-variabel penelitian sebagai
berikut:
.Tabel 4.1
Analisis Deskriptif Free Cash Flow, Return On Equity, Debt to Equity Ratio,
Investment Opportunity Set, Firm Size dan Dividend Payout Ratio
Descriptive Statistics
berkisar antara -1.39 hingga 0.72 dengan nilai mean 0.117 dan standar deviasi
0.202.
b. Return On Equity.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut diketahui bahwa Return On Equity
terendah yaitu -5.01 dan nilai tertinggi 143.53. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa besarnya Return On Equity yang menjadi sampel penelitian ini berkisar
antara -5.01 hingga 143.53 dengan nilai mean 23.958 dan standar deviasi
27.801.
c. Debt to Equity Ratio.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut diketahui bahwa Debt to Equity
Ratio terendah yaitu 0.11 dan nilai tertinggi 16.05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa besarnya Debt to Equity Ratio yang menjadi sampel
penelitian ini berkisar antara 0.11 hingga 16.05 dengan nilai mean 1.184 dan
standar deviasi 2.066.
d. Investment Opportunity Set.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut diketahui bahwa Investment
Opportunity Set perusahaan terendah yaitu 0.10 dan nilai tertinggi 58.48. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa besarnya Investment Opportunity Set yang
menjadi sampel penelitian ini berkisar antara 0.10 hingga 58.48 dengan nilai
mean 5.996 dan standar deviasi 10.675.
e. Firm Size.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut diketahui bahwa Firm Size terendah
yaitu 11.40 dan nilai tertinggi 19.32. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
besarnya Firm Size yang menjadi sampel penelitian ini berkisar antara 11.40
hingga 19.32 dengan nilai mean 15.441 dan standar deviasi 1.803.
f. Dividend Payout Ratio.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut diketahui bahwa Dividend Payout
Ratio terendah yaitu 6.47 dan nilai tertinggi 4667.00 Hasil tersebut
menunjukkan bahwa besarnya Dividend Payout Ratio yang menjadi sampel
penelitian ini berkisar antara 6.47 hingga 4667.00 dengan nilai mean 75.898
dan standar deviasi 375.079.
52
Gambar 4.1
Uji Normalitas Scatterplot
Sumber : Data yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel P-P plot titik tidak menyebar di garis sehingga di curigai
data berdistribusi tidak normal tetapi untuk memperoleh data yabg lebih akurat
penulis memakai uji kolomogorov smirnov untuk menjelaskan data tersebut.
Tabel 4.2
Uji kolmogorov smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 153
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.72883226E2
Most Extreme Differences Absolute .390
Positive .390
Negative -.360
Kolmogorov-Smirnov Z 4.820
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data yang telah diolah, 2018
Berdasarkan hasil pada Tabel 4.2 diatas, menunjukkan bahwa data
terdistribusi tidak normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi pada
0.000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini mungkin terjadi di karenakan adanya data
yang bernilai ekstreme atau outlier maka data tersebut harus di hapus terlebih
dahulu agar mendapatkan data yang berdistribusi normal. Untuk memperoleh
hasil terbaik maka data outlier yang ada dihilangkan dengan metode Z-score, z-
54
score dapat dilakukan dengan menentukan nilai batas yang dapat dikategorikan
sebagai data outlier yaitu dengan mengkonversikan nilai data kedalam skor
standardized.. Outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat
sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk
nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi
(Ghozali, 2013:112).
Setelah menghilangkan 18 data yang dideteksi bernilai ekstreme atau outlier,
data yang dihapus dapat dilihat ditabel dibawah ini :
Tabel 4.3
Data Outlier
FCF ROE DER IOS DPR
-0.29461 3.36 - - -
-0.05008 -5.01 - - -
-0.00782 -0.15 - - -
-0.00292 - - - -
-1.06829 - - - -
-1.39083 - - - -
-0.05557 - - - -
-0.03201 - - - -
-0.0451 - - - -
-0.10506 - - - -
-0.02627 - - - -
-0.11681 - - - -
-0.05969 - - - -
-0.06197 - - - -
-0.0176 - - - -
Data yang semula 153 menjadi 135 maka dilakukan pengujian ulang di
dapatkan tabel 4.5 kolmogorov smirnov dan gambar 4.2 P-P plot sebagai berikut :
55
Gambar 4.2
Uji Normalitas Scatterplot
Sumber : Data yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel P-P plot titik mendekati di garis sehingga data berdistribusi
normal tetapi untuk memperoleh data yabg lebih akurat penulis memakai uji
kolomogorov smirnov untuk menjelaskan data tersebut.
Tabel 4.4
Uji kolmogorov smirnov
Unstandardized
Residual
N 135
Positive .106
Negative -.069
Kolmogorov-Smirnov Z 1.237
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Gambar 4.3
Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data yang telah diolah, 2018
58
Model Summaryb
1) Jika X2 hitung > X2 tabel dengan df= (n,α), maka model dinyatakan tidak
linier
2) Jika X2 hitung < X2 tabel dengan df= (n,α), maka model dinyatakan linier
Data hasil uji Autokorelasi dengan metode Lagrange Multiplier (LM-test)
dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Uji Autokorelasi Lagange Multiplier
Model Summaryb
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Dilihat dari Tabel 4.10 diatas diperoleh nilai t hitung dari setiap variabel
independen dalam penelitian ini. Nilai t hitung dari setiap variabel independen
akan dibandingkan dengan nilai t tabel dengan menggunakan tingkat kepercayaan
(confidence interval) 95% atau α = 0,05 maka diperoleh nilai ttabel = 1,997.
Dari hasil uji t akan dapat diketahui pengaruh setiap variabel bebas
(independent variabel) terhadap variabel terikatnya (dependent variabel) sebagai
berikut:
a. Pengaruh variabel bebas Free Cash Flow (X1) terhadap variabel terikat
Dividend Payout Ratio (Y) seperti ditunjukkan pada tabel 4.10 diatas, nilai
t hitung (-1.107) lebih kecil dari t tabel (1,997) dan nilai signifikan sebesar
0.271 lebih besar dari 0.05. Keputusannya hipotesis Ho diterima dan Ha
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Free Cash Flow tidak
berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio.
t hitung (-4.082) lebih besar dari t tabel (-1,997) dan nilai signifikan sebesar
0.000 lebih kecil dari 0.05. Keputusannya hipotesis Ho ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Return On Equity
berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio.
4.4.2 Uji F
Menurut Ghozali (2011:98) “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen”. Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan
regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih sehingga
disamping uji-f dilakukan juga uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi
dalam persamaan regresi.
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan Uji F ini dapat dilihat
pada Tabel 4.11 berikut ini:
65
Tabel 4.11
Hasil Uji F
ANOVAb
Dari Tabel 4.11 Menjelaskan bahwa analisis regresi diketahui pula secara
bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen. Dari data nilai signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari
0,05 dan nilai Fhitung sebesar 10.399 yang lebih besar dari Ftabel yang hanya
2.73 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Free Cash Flow, Return On
Equity, Debt to Equity Ratio dan Investment Opportunity Set secara bersama-sama
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio.
Model Summaryb
Gambar 4.3
Uji Normalitas Scatterplot
Sumber : Data yang telah diolah, 2018
68
Berdasarkan tabel P-P plot titik tidak menyebar di garis sehingga di curigai
data berdistribusi tidak normal tetapi untuk memperoleh data yabg lebih akurat
penulis memakai uji kolomogorov smirnov untuk menjelaskan data tersebut.
Tabel 4.13
Uji kolmogorov smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 153
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.72803788E2
Most Extreme Differences Absolute .392
Positive .392
Negative -.354
Kolmogorov-Smirnov Z 4.853
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data yang telah diolah, 2018
Berdasarkan hasil pada Tabel 4.13 diatas, menunjukkan bahwa data
terdistribusi tidak normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi pada
0.000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini mungkin terjadi di karenakan adanya data
yang bernilai ekstreme atau outlier maka data tersebut harus di hapus terlebih
dahulu agar mendapatkan data yang berdistribusi normal. Untuk memperoleh
hasil terbaik maka data outlier yang ada dihilangkan dengan metode Z-score, z-
score dapat dilakukan dengan menentukan nilai batas yang dapat dikategorikan
sebagai data outlier yaitu dengan mengkonversikan nilai data kedalam skor
standardized.. Outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat
sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk
nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi
(Ghozali, 2013:112).
Setelah menghilangkan 18 data yang dideteksi bernilai ekstreme atau outlier,
data yang dihapus dapat dilihat ditabel dibawah ini :
69
Tabel 4.14
Data Outlier
FCF ROE DER IOS DPR
-0.29461 3.36 - - -
-0.05008 -5.01 - - -
-0.00782 -0.15 - - -
-0.00292 - - - -
-1.06829 - - - -
-1.39083 - - - -
-0.05557 - - - -
-0.03201 - - - -
-0.0451 - - - -
-0.10506 - - - -
-0.02627 - - - -
-0.11681 - - - -
-0.05969 - - - -
-0.06197 - - - -
-0.0176 - - - -
Data yang semula 153 menjadi 135 maka dilakukan pengujian ulang di
dapatkan tabel 4.5 kolmogorov smirnov dan gambar 4.2 P-P plot sebagai berikut :
Gambar 4.4
Uji Normalitas Scatterplot
Sumber : Data yang telah diolah, 2018
70
Berdasarkan tabel P-P plot titik mendekati di garis sehingga data berdistribusi
normal tetapi untuk memperoleh data yabg lebih akurat penulis memakai uji
kolomogorov smirnov untuk menjelaskan data tersebut.
Tabel 4.15
Uji kolmogorov smirnov
Unstandardized
Residual
N 135
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .66619805
Most Extreme Differences Absolute .112
Positive .112
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z 1.305
Asymp. Sig. (2-tailed) .066
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data yang telah diolah, 2018
VIF adalah 10 dan nilai dari TOLERANCE adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar
dari 10 dan nilai TOLERANCE kurang dari 0,1 maka terjadi multikolinieritas.
Bila ada variabel independen yang terkena multikolinieritas, maka
penanggulangannya adalah salah satu variabel tersebut dikeluarkan
(Ghozali,2013:136) , sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan :
Tabel 4.16
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Gambar 4.6
Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data yang telah diolah, 2018
Model Summaryb
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
2. Koefisien regresi Free Cash Flow sebesar -0.095 menyatakan bahwa setiap
penambahan Free Cash Flow sebesar 1%, maka akan menurunkan Dividend
Payout Ratio sebesar 0.095.
3. Koefisien regresi Return On Equity sebesar -0.421 menyatakan bahwa setiap
penambahan Return On Equity sebesar 1%, maka akan menurunkan
Dividend Payout Ratio sebesar 0.437.
4. Koefisien regresi Debt to Equity Ratio sebesar 0.000 menyatakan bahwa
setiap penambahan Debt to Equity Ratio sebesar 1%, maka akan
menurunkan Dividend Payout Ratio sebesar 0.000.
5. Koefisien regresi Investment Opportunity Set sebesar 0,472 menyatakan
bahwa setiap penambahan Investment Opportunity Set sebesar 1%, maka
akan meningkatkan Dividend Payout Ratio sebesar 0.472.
6. Koefisien regresi Firm Size sebesar 0,593 menyatakan bahwa setiap
penambahan Firm Size sebesar 1%, maka akan meningkatkan Dividend
Payout Ratio sebesar 0.593.
Dilihat dari Tabel 4.21 diatas diperoleh nilai t hitung dari setiap variabel
independen dalam penelitian ini. Nilai t hitung dari setiap variabel independen
akan dibandingkan dengan nilai t tabel dengan menggunakan tingkat kepercayaan
(confidence interval) 95% atau α = 0,05 maka diperoleh nilai ttabel = 1,997.
Dari hasil uji t akan dapat diketahui pengaruh setiap variabel bebas
(independent variabel) terhadap variabel terikatnya (dependent variabel) sebagai
berikut:
a. Pengaruh variabel bebas Free Cash Flow (X1) terhadap variabel terikat
Dividend Payout Ratio (Y) seperti ditunjukkan pada tabel 4.21 diatas, nilai
t hitung (-1.031) lebih kecil dari t tabel (-1,997) dan nilai signifikan sebesar
0.305 lebih besar dari 0.05. Keputusannya hipotesis Ho diterima dan Ha
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Free Cash Flow tidak
berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio.
79
(1.089) lebih kecil dari t tabel (1,997) dan nilai signifikan sebesar 0.278 lebih
besar dari 0.05. Keputusannya hipotesis Ho diterima dan Ha ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Investment Opportunity Set
tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio.
4.4.2 Uji F
Menurut Ghozali (2011:98) “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen”. Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan
regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih sehingga
80
disamping uji-f dilakukan juga uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi
dalam persamaan regresi.
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan Uji F ini dapat dilihat
pada Tabel 4.22 berikut ini:
Tabel 4.22
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 16.122 5 3.224 6.994 .000a
Residual 59.472 129 .461
Total 75.593 134
a. Predictors: (Constant), LNFS, LNROE, LNFCF, LNDER, LNIOS
b. Dependent Variable: LNDPR
Sumber : Data yang telah diolah, 2018
Dari Tabel 4.22 Menjelaskan bahwa analisis regresi diketahui pula secara
bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen. Dari data nilai signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari
0,05 dan nilai Fhitung sebesar 10.399 yang lebih besar dari Ftabel yang hanya
2.73 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Free Cash Flow, Return On
Equity, Debt to Equity Ratio, Investment Opportunity Set dan Firm Size secara
bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio.
Flow, Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Investment Opportunity Set dan
Firm Size terhadap variabel terikat (Y) yaitu Dividen Payout Ratio.
Dengan kata lain, nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur
besarnya kontribusi variabel independen yang diteliti yaitu Free Cash Flow,
Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Investment Opportunity Set dan Firm
Size terhadap Dividend Payout Ratio sebagai variabel dependen. Hasil
perhitungan koefisien determinasi tersebut dapat terlihat pada Tabel 4.23 berikut:
Tabel 4.23
Perhitungan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
4.5 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Free Cash Flow,
Suku Bunga Indonesia, Nilai Tukar dan Investment Opportunity Set baik secara
parsial maupun simultan terhadap Dividen Payout Ratio.
4.5.1 Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio.
82
Pengaruh variabel bebas Free Cash Flow (X1) terhadap variabel terikat
Dividend Payout Ratio (Y) seperti ditunjukkan pada tabel 4.10 diatas, nilai t hitung
(-1.107) lebih kecil dari t tabel (1,997) dan nilai signifikan sebesar 0.271 lebih besar
dari 0.05. Keputusannya hipotesis Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa Free Cash Flow tidak berpengaruh signifikan terhadap
Dividen Payout Ratio.
Aliran kas bebas merupakan aliran kas sesungguhnya yang tersedia untuk
dibagikan kepada pemegang saham dan kreditur setelah perusahaan
menginvestasikan ke dalam aktiva tetap dan modal kerja yang diperlukan untuk
mempertahankan operasional perusahaan. Dari definisi tersebut, peneliti dapat
mengatakan bahwa free cash flow merupakan kas yang berlebih di perusahaan
yang seharusnya dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen.
Pembagian tersebut dapat dilakukan setelah perusahaan melakukan pembelanjaan
modal (capital expenditure) seperti pembelian aset tetap secara tunai. Hal ini
selaras dengan pemikiran peneliti bahwa pemilik atau pemegang saham berencana
untuk membagikan dividen tunai dalam jumlah yang tinggi untuk menghindari
terjadinya permasalahan Free Cash Flow yang dilakukan oleh manajerial dengan
membelanjakan keperluan dikemudian hari.
Hasil ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Iryuliawati-2013
yang mengatakan tingkat Hasil penelitian ini membuktikan bahwa free cash flow
berpengaruh tidak signifikan terhadap dividend policy
(-4.082) lebih besar dari t tabel (-1,997) dan nilai signifikan sebesar 0.000 lebih
kecil dari 0.05. Keputusannya hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa Return On Equity berpengaruh signifikan
terhadap Dividen Payout Ratio.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa varaibel profitabilitas yang
diproksikan oleh ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividen adalah
83
bagian dari keuntungan bersih perusahaan, berarti dividen akan dibagikan kepada
pemegang saham apabila perusahaan memperoleh laba, sehingga keuntungan
perusahaan akan sangat mempengaruhi besarnya tingkat pembayaran, tetapi
dalam penelitian ini bahwa perusahaan memperoleh laba tetapi perusahaan tidak
menyalurkan secara langsung keuntungan bagi para pemegang saham sehingga
dengan itu bahwa ROE yang diperoleh digunakan kembali untuk kegiatan
operasiya sehingga tidak langsung membayarkan dividennya sehingga perusahaan
belum mampu mengoptimalkan asetnya untuk memberikan dividen yang lebih
besar kepada pemegang saham dengan kata lain perusahaan tersebut dianggap
tidak mampu untuk membayar sebagian porsi labanya dalam bentuk
dividen tunai. Semakin tinggi laba yang mampu dihasilkan, semakin besar pula
probabilitas perusahaan untuk membagikan dividen. Ketika dalam kondisi laba
yang rendah atau rugi, perusahaan tidak memiliki porsi laba yang cukup untuk
dibagikan dalam bentuk dividen. Perusahaan perbankan cenderung untuk
menahan laba yang ada untuk mencukupi terlebih dahulu jumlah permodalan
(capital adequacy) yang diharuskan oleh Bank Indonesia.
(0.298) lebih kecil dari t tabel (1,997) dan nilai signifikan sebesar 0.766 lebih besar
dari 0.05. Keputusannya hipotesis Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan
terhadap Dividen Payout Ratio.
Hal ini disebabkan penggunaan hutang dalam pendanaan perusahaan akan
lebih berdampak didalam manajemen perusahaan. Pemegang saham akan
84
modal baru sehingga membayar dividen yang tinggi tidak perlu dilakukan. Dana
yang semestinya dapat diberikan sebagai dividen kepada para investor cenderung
digunakan dalam melakukan penananam modal yang lebih mendatangkan
keuntungan bagi perusahaannya.
Hasil ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Suroto-2015 yang
menyatakan hasil investment opportunity set berpengaruh positif sugnifikan
dividend payout ratio.
Hasil ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Novitasari, Ayu dan
Andwiani-2015 yang menyatakan hasil ukuran perusahaan (firm size) berpengaruh
positif..
Set terhadap Dividend Payout Ratio sebelum dan sudah menggunakan Firm Size
dapat menganalisa sebagai berikut :
1. Dari Sisi Free Cash Flow lebih baik menggunakan variabel moderat nya
dikarenakan lebih baik dari sisi penilaiannya (-1.107 < -.1.031)
2. Dari Sisi Return On Equity lebih baik menggunakan variabel moderat nya
dikarenakan lebih baik dari sisi penilaiannya (-4.082 < -.3.897)
3. Dari Sisi Debt to Equity Ratio lebih baik tanpa menggunakan variabel
moderat nya dikarenakan lebih baik dari sisi penilaiannya (0.298 > 0.003)