Anda di halaman 1dari 33

PERHITUNGAN ANALISA EKONOMI

PRA RANCANGAN PABRIK LINEAR LOW DENSITY


POLYETHYLENE GRAFTED MALEIC ACID

TUGAS EKONOMI TEKNIK

ANNISA NURUL FADILAH 1141820009

FAKULTAS TEKNIK KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
SERPONG 2021
Lampiran 5
ANALISA EKONOMI

Pada perancangan pabrik linear low density polyethylene grafted maleic


acid ini dilakukan evaluasi atau penilaian investasi dengan maksud untuk
mengetahui apakah pabrik yang dirancang ini dapat menguntungkan atau tidak.
Yang terpenting dari perancangan ini adalah estimasi harga dari alat – alat, karena
harga ini dipakai sebagai dasar untuk estimasi analisa ekonomi dimana analisa
ekonomi dipakai untuk mendapatkan perkiraaan/estimasi tentang kelayakan
investasi modal dalam suatu kegiatan produksi suatu pabrik dengan meninjau
kebutuhan modal investasi, besarnya laba yang diperoleh, lamanya modal
investasi dapat dikembalikan dan terjadinya titik impas.

Analisis ekonomi juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik


yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak jika didirikan.

Dalam perancangan pabrik diperlukan analisa ekonomi untuk


mendapatkan perkiraan-perkiraan mengenai jumlah investasi modal yang
meliputi analisa :
1. Sstruktur kepemilikan modal
2. Besarnya keuntungan yang diperoleh
3. Lama investasi modal kembali
4. Break Even Point
Pada perancangan pabrik Maleic Anhydride PolyEthylene (MAPE) ini,
perkiraan mengenai perhitungan ekonomi dilakukan berdasarkan pada
kapasitas yang telah ditentukan. Sedangkan perkiraan alat-alat produksi
dan penunjang diambil dari buku Plant Design and Economics for
Chemical Engineering karangan Max S Peters, dari berbagai website, dan
Chemical Engineering Plant Cost Index.

Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisa ekonomi pra rancangan


pabrik MAPE ini adalah :
a. Pembangunan fisik pabrik akan dilaksanakan pada tahun 2018
dengan masa konstruksi, investasi dan instalasi selama satu tahun,
sehingga pabrik diharapkan mulai beroperasi secara komersil pada
tahun 2019.
b. Proses yang digunakan adalah proses kontinyu.
c. Jumlah hari kerja dalam satu tahun adalah 330 hari.
d. Modal kerja (Working Capital) diperhitungkan selama tiga bulan
e. Umur alat utama pabrik adalah 10 tahun.
f. Asumsi nilai mata uang dolar terhadap rupiah pada tahun 2018
adalah 1 US$ = Rp. 14.000,-
g. Pada tahun 2019 kondisi pasar stabil dengan tingkat bunga bank
adalah 9,95% per tahun.
h. Kenaikan harga bahan baku dan hasil produksi sebesar 10% per tahun.
i. Kenaikan gaji karyawan sebesar 10% per tahun.
j. Nilai rongsokan (Slavage Value) sebesar 10% dari Direct Fixed
Capita Investment (DFCI) tanpa harga tanah.

k. Shut down dilakukan selama 30 hari setiap tahun untuk


perawatan dan perbaikan alat-alat secara menyeluruh.
5.1. METODE PENAKSIRAN HARGA

Tahun Index
2005 468.20
2006 499.60
2007 525.40
2008 575.40
2009 521.90
2010 550.80
2011 585.70
2012 584.60
2013 567.60
2014 576.10
2015 556.80
2016 541.70
2017 567.5
2018 603.1
2019 607.5
2020 596.20
2021 611.21
2022 617.42
2023 623.64
2024 629.86
2025 636.08
2026 642.30
Sumber: toweringskills.com/financial-analysis/cost-indices/
Index harga untuk tahun 2021 – 2026 dihitung dengan
menggunakan metode ekstrapolasi regresi linear dari data tahun-tahun
sebelumnya. Berikut grafik linearisasi dari tabel di atas, sehingga diperoleh
persamaan linear yang digunakan untuk menentukan index harga tahun
2021 – 2026.

Tabel Index Harga Tahun 2005 - 2026 Index


700.00
600.00
f(x) = 6.21926470588236 x − 11958.2639705882
500.00 R² = 0.587340465957978
400.00
Axis Title

300.00
200.00
100.00
0.00
2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022
Axis Title

Gambar 5.1. Grafik Hubungan Index Harga Terhadap Tahun

Berdasarkan regresi linear, diperoleh


persamaan garis : Y = 6,2193X – 11958
Sehingga index harga pada tahun 2021, dihitung sebagai
berikut: Tahun (X) = 2021
Index harga (Y) = 6,2193X – 11958
= 6,2193 x (2021) – 11958
= 611.21
Jadi, dengan menggunakan persamaan tersebut diperoleh index harga
untuk tahun 2021 sebesar 611.21. Dengan cara yang sama diperoleh Index
harga untuk tahun 2021 – 2026 masing-masing sebesar 611.21 dan 642.30.

Dalam perhitungan harga alat pada kapasitas yang sesuai dengan


tahun pendirian pabrik, maka peralatan dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
H2 : Harga alat yang dicari (Rp)
H1 : Harga referensi, terpasang atau harga yang telah diketahui ($)

I1 : Index harga referensi atau terpasang


I2 : Index harga terhitung pada tahun tertentu K2
: Kapasitas alat yang dicari
K1 : Kapasitas alat yang diketahui
n : Jumlah alat
exp : eksponen (Perry’s, hal 9-14)
5.2. DAFTAR HARGA ALAT-ALAT

Metode perkiraan harga peralatan dalam Pra rancangan Maleic


Anhydride PolyEthylene (MAPE) menggunakan perkiraan harga yang
bersumber dari situs http;//matche.com, http;//alibaba.com dan
http;//mhhe.com.
Tabel 1. Daftar Harga Alat Utama
CHEMICAL ENGINEERING PLANT COST INDEX
Harga Harga Satuan Harga Total Pengangkutan Biaya
Kode Nama Alat Kapasitas Jml Kapasitas Exp & Asuransi Pelabuhan
($) (Rp) (Rp)
(10%) (5%)
S-01 Silo-1 (gal) 73250 2 20000 90400 0.7
3,235,936,072 6,471,872,144 647,187,214 323,593,607
S-02 Silo-2 (gal) 457 2 20000 90400 0.7
92,592,526 185,185,052 18,518,505 9,259,253
M-01 Melter (m3) 0.49 2 100 66478 0.7
23,174,072 46,348,145 4,634,814 2,317,407
TSE- Twin Screw Extruder
1275.32 2 100 30000 0.7
01 (kg/jam) 2,571,827,486 5,143,654,972 514,365,497 257,182,749
WB-01 Waterbath (m3) 0.77 2 3.84 15000 0.7
70,273,255 140,546,510 14,054,651 7,027,325
RC-01 Pelletiser (kg/s) 0.35 2 1 10104 0.7
69,908,201 139,816,403 13,981,640 6,990,820
Belt Conveyor (in/50
BC-01 14 2 14 16500 0.7
ft) 238,051,599 476,103,199 47,610,320 23,805,160
RD-01 Rotary Dryer (m2) 2 2 15 35922 0.7
126,475,028 252,950,056 25,295,006 12,647,503
Weighing &
WP-01 120 2 120 10000 0.7
Packaging (kg) 144,273,697 288,547,393 28,854,739 14,427,370
TOTAL 1,314,502,387
13,145,023,873 657,251,194
Biaya Peralatan Utama Rp. 13.145.023.873,-
Biaya Pengangkutan + Asuransi 10% Rp. 1.314.502.387,-
Biaya Pelabuhan 5% Rp. 657.251.193,-
Sub Total Rp. 15.116.777.454,-
Bea Masuk 10% Rp. 1.511.677.745,-
Total Rp. 16.628.455.199,-
Tabel 2. Daftar Harga Alat-alat Penunjang
CHEMICAL ENGINEERING PLANT COST INDEX
J Harg Harga
Kapas Kapa Harga Total Pengangkutan & Biaya Pelabuhan
Kode Nama Alat m a Exp Satuan
itas sitas Asuransi (10%) (5%)
l ($) (Rp) (Rp)
TU-01 Tangki Umpan Chiller (gal) 2861 1 2861 17400 0.7
251,036,232 251,036,232 25,103,623 12,551,812
TU-02 Tangki Air Bersih (gal) 4969 1 4969 23000 0.7
331,829,502 331,829,502 33,182,950 16,591,475
TU-03 Tangki Air Domestik (gal) 1506 1 1506 12500 0.7
180,342,121 180,342,121 18,034,212 9,017,106
TU-04 Tangki Solar (gal) 1419 1 1419 21500 0.7
310,188,448 310,188,448 31,018,845 15,509,422
CU-01 Chiller (ft2) 17.48 1 17.48 1200 0.7
17,312,844 17,312,844 1,731,284 865,642
PU-01 Pompa (in) 1.32 1 1.32 3800 0.7
54,824,005 54,824,005 5,482,400 2,741,200
GE-01 Generator (kWh) 4300 1 4300 1200 0.7
17,312,844 17,312,844 1,731,284 865,642
TOTAL 116,284,599 58,142,300
1,162,845,994
Biaya Peralatan Penunjang R 1.162.845.99
p 4,-
.
Biaya Pengangkutan + Asuransi 10 R 116.284.599,
% p -
.
Biaya Pelabuhan 5 R 58.142.299,-
% p
.
Sub Total R 1.337.272.89
p 3,-
.
Bea Masuk 10 R 133.727.289,
% p -
.
Total R 1.471.000.18
p 3,-
.
Total harga peralatan utama dan penunjang Rp. 18.099.455.382,-
5.3. Gaji Karyawan
Tabel 3. Gaji Karyawan
Jenjang Gaji/Bulan
No Jabatan / Tugas Jumlah
Pendidikan (Rp)
1 Dewan Komisaris 2 S2 10,000,000
2 Presiden Direktur 1 S2 15,000,000
3 Direktur 3 S2 9,000,000
Manajer 8 S1 7,000,000
4
Karyawan Non Shift      
5 Administrasi 3 S1 3,100,000
6 Pengadaan Bahan 3 S1 3,100,000
7 Distribusi 2 S1 3,100,000
Maintenance 6 S1 3,500,000
8
Karyawan Shift      
9 Kepala Regu Proses 3 S1 4,000,000
10 Karyawan Proses 12 S1 3,100,000
11 Kepala Regu Utilitas 3 S1 4,000,000
12 Karyawan Utilitas 6 S1 3,100,000
13 Kepala Regu QC 3 S1 4,000,000
14 Karyawan QC 3 S1 3,300,000
15 Kepala Regu Gudang 3 S1 4,000,000
16 Karyawan Gudang 6 S1 3,100,000
17 Kepala Regu Keamanan 3 S1 3,000,000
18 Anggota Keamanan 6 SMK 2,700,000
19 Sopir 4 SMK 3,000,000
Total Gaji Per Bulan

Gaji / tahun Rp 3,999,600,000.00


Tunjangan Hari Raya (1 bulan gaji) Rp 333,300,000.00
Tunjangan makanan dan transport 5% gaji/tahun Rp 199,980,000.00
Tunjangan Kesehatan 2.5% gaji/tahun Rp 99,990,000.00
Total Gaji Per Tahun Rp 4,632,870,000.00

Setiap tahun terdapat kenaikan gaji sebesar 10%, maka total gaji karyawan setiap
tahunnya selama kurun waktu 10 tahun adalah sebagai
berikut:

Tabel 4. Gaji per tahun selama 10 tahun

Tahun ke- Gaji/tahun


1 Rp 4,632,870,000
2 Rp 5,096,157,000
3 Rp 5,605,772,700
4 Rp 6,166,349,970
5 Rp 6,782,984,967
6 Rp 7,461,283,464
7 Rp 8,207,411,810
8 Rp 9,028,152,991
9 Rp 9,930,968,290
10 Rp 10,924,065,119

5.4. Perhitungan Total Modal Investasi (Total Cost Investment/TCI)


Modal Tetap (Fixed Capital Investment/FCI)
A. Modal Investasi Tetap Langsung (Direct Fixed Capital Investment/DFCI)

1. Peralatan Utama dan Penunjang A Rp 18,099,455,382.63


2. Pemasangan mesin dan peralatan
30% A Rp 5,429,836,614.79
(termasuk isolasi & pengecatan)
3. Instrumentasi dan kontrol terpasang 10% A Rp 1,809,945,538.26
4. Sistem perpipaan 3% A Rp 542,983,661.48
5. Instalasi listrik terpasang 15% A Rp 2,714,918,307.39
6. Bangunan Rp 35,000,000,000
7. Tanah Rp 20,000,000,000
8. Fasilitas Pelayanan 55% A Rp 9,954,700,460
9. Transportasi Rp 3,791,585,515
Sub Total A' Rp 97,343,425,480
DFCI tidak terduga 20% A' Rp 19,468,685,096
Total Modal Tetap Langsung (DFCI) B Rp 116,812,110,576

Keterangan :
i) Luas Tanah : 20,000 m2
Harga tanah per m2 : Rp 1,000,000
Harga tanah keseluruhan : Rp 20,000,000,000
ii) Luas Bangunan : 10,000 m2
Harga 1m2 bangunan : Rp 3,500,000
Harga bangunan keseluruhan : Rp 35,000,000,000

B. Modal Investasi Tetap Tidak Langsung (Indirect Fixed Capital


Investment/IFCI)

1. Prainvestasi 7% B Rp 8,176,847,740.31
2. Keteknikan dan kepengawasan 30% B Rp 35,043,633,172.78
3. Biaya Konstraktor dan konstruksi 34% B Rp 39,716,117,595.81
4. Bunga pinjaman selama masa konstruksi 30% harga alat Rp 5,429,836,614.79
5. Trial Run Rp 18,357,214,000.00
Sub Total B' Rp 106,723,649,123.70
IFCI tidak terduga 20% B' Rp 21,344,729,824.74
Total Modal Tetap Tidak Langsung (IFCI) C Rp 128,068,378,948.44

Total Modal Investasi Tetap (FCI)


FCI = DFCI + IFCI Rp 244,880,489,524.36

C. Perhitungan Biaya Trial Run

Keterangan:
Trial Run dilakukan selama 2 minggu.
Perhitungan biaya trial run selama kurun waktu 2 minggu dengan jumlah hari kerja 14 hari
Perhitungan :
(14 hari x 24 jam / hari x harga x kebutuhan / jam)

1. Persediaan Bahan Baku

Tabel Persediaan Kebutuhan Bahan Baku Trial Run

  Kebutuhan Harga
Bahan Baku Biaya
(Kg/jam) (Rp/Kg)

LLDPE 2525.25 Rp. 19,866 Rp 16,855,983,144

MA 25.38 Rp. 13,090 Rp 111,627,331

Total Biaya Bahan Baku a Rp 16,967,610,475


2. Persediaan Sarana Penunjang

Tabel Persediaan Kebutuhan Sarana Penunjang Trial Run

Harga
Bahan Baku Kebutuhan Biaya
(/satuan)

Solar (lt/jam) 490 Rp. 8,800 Rp 1,448,832,000

Listrik PLN (kwh) 4300 Rp. 1,227 Rp 1,772,047,200

Air tanah (m3/jam) 1.94 Rp. 6,820 Rp 4,445,549

Total sarana penunjang b Rp 3,225,324,749

Total biaya trial run (a + b) Rp 20,192,935,224


Rp 20.193.000.000

5.5. Modal Kerja (Working Capital Investment / WCI)

Keterangan :
Modal kerja dihitung dalam kurun waktu 3 bulan dengan jumlah hari kerja selama 90 hari
Perhitungan :
(90 hari x 24 jam/hari x harga x kebutuhan/jam)

1. Persediaan Bahan Baku

Tabel Persediaan Kebutuhan Bahan Baku WCI


Kebutuhan Harga
Bahan Baku Biaya
(Kg/jam) (Rp/Kg)
LLDPE 2525.25 Rp. 19,866 Rp 108,359,891,640
MA 25.38 Rp. 13,090 Rp 717,604,272
Total Biaya Bahan Baku a* Rp 109,077,495,912
2. Persediaan Sarana Penunjang

Tabel Persediaan Kebutuhan Sarana Penunjang WCI


Harga
Bahan Baku Kebutuhan Biaya
(/satuan)
Solar (lt/jam) 490 Rp. 8,800 Rp 9,313,920,000
Listrik PLN (kwh) 4300 Rp. 1,227 Rp 11,391,732,000
Air tanah (m3/jam) 1.94 Rp. 6,820 Rp 28,578,528
Total biaya sarana penunjang b* Rp 20,734,230,528

3. Biaya pengemasan & distribusi produk 2% a* Rp 2,181,549,918.24


4. Biaya pengawasan mutu 0.5% a* Rp 545,387,479.56
5. Biaya pemeliharaan & perbaikan 2% DFCI Rp 2,336,242,211.52
6. Gaji karyawan (3 bulan gaji) Rp 999,900,000.00
Sub Total WCI Rp 135,874,806,049.32
20% sub total
WCI tidak terduga Rp 27,174,961,209.86
WCI
Total Modal kerja (WCI) = Sub total WCI + WCI tidak terduga
Rp
=
163,049,767,259.18

Total Modal Investasi (TCI) = FCI + WCI


Rp
=
385.901.599.983.54
5.6. Angsuran Pokok dan Bunga

1. Jangka waktu pinjaman 5 tahun


2. Grace Period 1 tahun
3. Presentase angsuran pokok 25%
4. Bunga bank 9.95% per tahun (diasumsikan tetap selama 5 tahun)
5. Besar Pinjaman Bank Rp 87,609,082,931.94 (75% DFCI)

Tahu Pokok Angsuran Bunga Jumlah Angsuran Sisa


n (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
87,609,082,93
1 Rp. 8,717,103,751.73 Rp. 8,717,103,751.73
- 1.94
Rp. 65,706,812,19
2 Rp. 8,717,103,751.73
21,902,270,732.99 30,619,374,484.71 8.96
Rp. 43,804,541,46
3 Rp. 6,537,827,813.80
21,902,270,732.99 28,440,098,546.78 5.97
Rp. 21,902,270,73
4 Rp. 4,358,551,875.86
21,902,270,732.99 26,260,822,608.85 2.99
Rp.
5 Rp. 2,179,275,937.93
21,902,270,732.99 24,081,546,670.92 -

5.7. Salvage Value


Penyusuta
Salvage value untuk masing-masing barang modal adalah sebagai berikut :
n
a. Kendaraan (mobil dan forklift) Rp. 379,158,551 10%
DFCI selain kendaraan,
b. Rp. 5,802,052,506.10 10%
bangunan dan tanah
c. Bangunan Rp. 3,500,000,000 10%

Catatan : Tanah tidak didepresiasi. Pada akhir tahun ke- 10 harga Rp 20,000,000,000
tanah meningkat 10% tiap tahunnya, yaitu sebesar =
Sehingga total nilai salvage yang akan
diperhitungkan pada akhir tahun ke- 10 adalah Rp 29,681,211,058
sebesar

5.8. Depresiasi

1. Depresiasi digolongkan pada masing-masing alat sesuai periode


(T
=
depresiasinya. 1
2. Metode yang dipakai adalah Metode Garis lurus (straight line)
3. Periode depresiasi menurut SK Menteri Keuangan No. 961/KMK-04/1983
Tahun persen/tahun
adalah :
a. 5 tahun atau 20% /tahun untuk kendaraan 5 20%
10 tahun atau 10% /tahun untuk mesin-mesin
b. 10 10%
industri kimia
c. 20 tahun atau 5% /tahun untuk bangunan 20 5%
5 tahun atau 20 %/tahun untuk IFCI tanpa
d. 5 20%
salvage value

Tabel Depresiasi
DFCI tanpa
Tahu
Kendaraan tanah, bangunan Bangunan Nilai Depresiasi IFCI
n
& kendaraan
1 Rp. 606,653,682 Rp. 5,221,847,255 Rp. 1,662,500,000 Rp16,966,355,543.75
2 Rp. 606,653,682 Rp. 5,221,847,255 Rp. 1,662,500,000 Rp 16,966,355,543.75
3 Rp. 606,653,682 Rp. 5,221,847,255 Rp. 1,662,500,000 Rp. 6,966,355,543.75
4 Rp. 606,653,682 Rp. 5,221,847,255 Rp. 1,662,500,000 Rp.16,966,355,543.75
5 Rp. 606,653,682 Rp. 5,221,847,255 Rp. 1,662,500,000 Rp.16,966,355,543.75
6 - Rp. 5,221,847,255 Rp. 1,662,500,000 -
7 - Rp. 5,221,847,255 R.,662,500,000 -
8 - Rp. 5,221,847,255 Rp.1,662,500,000 -
9 - Rp. 5,221,847,255 Rp. 1662,500,000 -
10 - Rp. 5,221,847,255 Rp. 1,662,500,000 -
Total

5.9. Hasil Penjualan Produk Pertahun

Produk : LLDPE-g-MA
Hasil Produksi 20,000 ton/tahun
Harga Produk Rp 35,140,000 /ton
Hasil penjualan
Rp 702,800,000,000
produk per tahun

Tabel Kenaikan Harga Produk per Tahun


Tahun Kapasitas Produksi Hasil Penjualan Produksi
1 80% Rp 562,240,000,000
2 90% Rp 695,772,000,000
3 100% Rp 850,388,000,000
4 100% Rp 935,426,800,000
5 100% Rp 1,028,969,480,000
6 100% Rp 1,131,866,428,000
7 100% Rp 1,245,053,070,800
8 100% Rp 1,369,558,377,880
9 100% Rp 1,506,514,215,668
10 100% Rp 1,657,165,637,235
Keterangan : Terjadi kenaikan harga produk sebesar 10% per tahun

5.10. Perhitungan Biaya Bahan Baku Tahun Pertama

a. Persediaan Bahan Baku


Tahun pertama (80% kapasitas produksi)
Tabel Daftar kebutuhan bahan baku tahun pertama
Kebutuhan Harga
Bahan Baku Biaya
(Kg/jam) (Rp/Kg)
LLDPE 2525.25 Rp. 19,866 Rp 397,319,602,680
MA 25.38 Rp. 13,090 Rp 2,631,215,664
Total biaya bahan baku tahun pertama Rp 399,950,818,344

Total biaya bahan baku pada tahun pertama adalah


= Rp 319,960,654,675

Tahun kedua (90% kapasitas produksi dan harga bahan baku naik 10%)

Tabel Daftar kebutuhan bahan baku tahun kedua


Kebutuhan Harga
Bahan Baku Biaya
(Kg/jam) (Rp/Kg)
LLDPE 2525.25 Rp. 21,853 Rp 437,051,562,948
MA 25.38 Rp. 14,399 Rp 2,894,337,230
Total biaya bahan baku tahun pertama Rp 439,945,900,178

Total biaya bahan baku pada tahun kedua adalah


= Rp 395,951,310,161

Dengan menggunakan perhitungan yang sama diperoleh biaya bahan baku yang
dibutuhkan selama 10tahun sebagai berikut :
Tabel Biaya Bahan Baku per Tahun
Tahun Kapasitas Produksi Biaya Bahan Baku

1 80% Rp 319,960,654,675

2 90% Rp 395,951,310,161

3 100% Rp 483,940,490,196

4 100% Rp 532,334,539,216

5 100% Rp 585,567,993,137

6 100% Rp 644,124,792,451

7 100% Rp 708,537,271,696

8 100% Rp 779,390,998,866

9 100% Rp 857,330,098,753

10 100% Rp 943,063,108,628
b. Persediaan Saran Penunjang

Tahun pertama (80% kapasitas produksi)

Tabel Daftar kebutuhan sarana penunjang tahun pertama


Harga
Bahan Baku Kebutuhan Biaya
(/satuan)
Solar (liter/jam) 490 Rp. 8,800 Rp 34,151,040,000
Listrik PLN (kWh) 4300 Rp. 1,227 Rp 41,769,684,000
Air tanah (m3/jam) 1.94 Rp. 6,820 Rp 104,787,936
Total biaya sarana penunjang tahun pertama Rp 75,920,724,000

Total biaya sarana penunjang pada tahun pertama adalah


= Rp. 60,736,579,200

Tahun kedua (90% kapasitas produksi dan harga bahan baku naik 10%)

Tabel Daftar kebutuhan sarana penunjang tahun kedua


Harga
Bahan Baku Kebutuhan Biaya
(/satuan)
Solar (liter/jam) 490 Rp. 9,680 Rp. 37,566,144,000
Listrik PLN (kWh) 4300 Rp. 1,349 Rp. 45,946,652,400
Air tanah (m3/jam) 1.94 Rp. 7,502 Rp. 115,266,730
Total biaya sarana penunjang tahun pertama Rp. 83,628,063,130

Total biaya sarana penunjang pada tahun


kedua adalah
= Rp 75,265,256,817
Dengan menggunakan perhitungan yang sama diperoleh biaya sarana penunjang yang
dibutuhkan selama 10 tahun sebagai berikut :

Tabel Biaya Sarana Penunjang per Tahun


Tahun Kapasitas Produksi Biaya Bahan Baku
1 80% Rp 60,736,579,200
2 90% Rp 75,265,256,817
3 100% Rp 91,990,869,443
4 100% Rp 101,189,956,387
5 100% Rp 111,308,952,025
6 100% Rp 122,439,847,228
7 100% Rp 134,683,831,951
8 100% Rp 148,152,215,146
9 100% Rp 162,967,436,661
10 100% Rp 179,264,180,327

5.11. Perhitungan Biaya Start-Up

Tabel Biaya Start Up Tahun Pertama


Harga
Komponen Kebutuhan Biaya
(/satuan)
Bahan Baku  
LLDPE (kg/jam) 2525.25 Rp. 19,866 Rp 3,611,996,388
MA (kg/jam) 25.38 Rp. 13,090 Rp 23,920,142
Sarana Penunjang  
Solar (liter/jam) 490 Rp 8,800 Rp 310,464,000
Listrik PLN (kWh) 4300 Rp 1,227 Rp 379,724,400
Air Tanah (m3/jam) 1.94 Rp 6,820 Rp 952,618
Biaya Start Up tahun pertama Rp 4,327,057,548

Jadi biaya start up tahun pertama sebesar :


= Rp 4,327,057,548
Terdapat kenaikan harga 10% per tahun sehingga biaya start up pada tahun kedua adalah sebagai
berikut :
= Rp 4,759,763,303

Dengan menggunkaan perhitungan yang sama diperoleh biaya start up yang dibutuhkan selama 10
tahun sebagai berikut :

Tabel Biaya Start Up per Tahun


Tahun Biaya
1 Rp 4,327,057,548
2 Rp 4,759,763,303
3 Rp 5,235,739,633
4 Rp 5,759,313,596
5 Rp 6,335,244,956
6 Rp 6,968,769,452
7 Rp 7,665,646,397
8 Rp 8,432,211,036
9 Rp 9,275,432,140
10 Rp 10,202,975,354

5.12. Perhitungan Biaya Produksi Total (Total Product Cost / TPC)


Biaya Produksi dihitung per tahun operasi pabrik yaitu 330 hari

Total Biaya Produksi Tahun ke-1 445,098,954,979


Total Biaya Produksi Tahun Ke-2 562,209,488,069
Total Biaya Produksi Tahun ke-3 670,066,456,017
Total Biaya Produksi Tahun ke-4 729,449,537,755
Total Biaya Produksi Tahun ke-5 784,862,132,502
Total Biaya Produksi Tahun ke-6 827,804,668,896
Total Biaya Produksi Tahun ke-7 909,713,115,997
Total Biaya Produksi Tahun ke-8 999,808,145,591
Total Biaya Produksi Tahun ke-9 1,098,903,285,780
Total Biaya Produksi Tahun ke-10 1,207,898,078,006
5.13. Break Event Point (BEP)
Rumus BEP = (Total Fixed Cost / (Total Sales - Total Variable Cost)) x 100%
Contoh Perhitungan
pada tahun pertama diketahui :

Total fixed cost = 51,991,701,464

Total variable cost = 393,107,253,515

Total sales = 562,240,000,000

BEP = 30.74%

Tabel Nilai BEP per Tahun

Total Fixed Cost Total Variable Cost Total Sales


Tahun BEP
(Rp) (Rp) (Rp) (%)

562,
1 51,991,701,464 393,107,253,515 240,000,000 30.74%
695,
2 75,635,521,787 486,573,966,282 772,000,000 36.15%
850,
3 75,364,941,672 594,701,514,345 388,000,000 29.48%
935,
4 75,277,871,976 654,171,665,779 426,800,000 26.76%
1,028,
5 75,392,295,784 709,469,836,718 969,480,000 23.60%
1,131,
6 36,256,953,303 791,547,715,593 866,428,000 10.65%
1,245,
7 39,010,628,845 870,702,487,152 053,070,800 10.42%
1,369,
8 42,035,409,724 957,772,735,867 558,377,880 10.21%
1,506,
9 45,353,276,326 1,053,550,009,454 514,215,668 10.01%
1,657,
10 48,993,067,607 1,158,905,010,399 165,637,235 9.83%

5.14. Laba Rugi dan Pajak


Berdasarkan UU No. 36 tahun 2008, pajak penghasilan dengan ketentuan seperti pada tabel berikut :

Tabel Ketentuan Pajak Penghasilan


No. Jumlah Penghasilan Tarif Pajak (%)
1 0 s/d Rp 50,000,000   5%

2 Rp 50,000,000 s/d Rp 250,000,000   15%

3 Rp 250,000,000 s/d Rp 500,000,000   25%

4   > Rp 500,000,000   30%

Tabel Laba/Rugi dan Pajak Per Tahun


Laba Sebelum Laba Setelah
Penjualan Pengeluaran Pph (Rp)
Tahun Pajak Pajak (Rp)
(Rp) (Rp)
(Rp) 5% 15% 25% 30%
44
1 562,240,000,000 5,098,954,979 117,141,045,021 2,500,000 37,500,000 125,000,000 35,142,313,506
2 56
695,772,000,000 2,209,488,069 133,562,511,931 2,500,000 37,500,000 125,000,000 40,068,753,579
67
3 850,388,000,000 0,066,456,017 180,321,543,983 2,500,000 37,500,000 125,000,000 54,096,463,195
72
4 935,426,800,000 9,449,537,755 205,977,262,245 2,500,000 37,500,000 125,000,000 61,793,178,673
1 78
5 ,028,969,480,000 4,862,132,502 244,107,347,498 2,500,000 37,500,000 125,000,000 73,232,204,249
1 82
6 ,131,866,428,000 7,804,668,896 304,061,759,104 2,500,000 37,500,000 125,000,000 91,218,527,731
1 90
7 ,245,053,070,800 9,713,115,997 335,339,954,803 2,500,000 37,500,000 125,000,000 100,601,986,441
1 99
8 ,369,558,377,880 9,808,145,591 369,750,232,289 2,500,000 37,500,000 125,000,000 110,925,069,687
1 1,09
9 ,506,514,215,668 8,903,285,780 407,610,929,888 2,500,000 37,500,000 125,000,000 122,283,278,966
1 1,20
10 ,657,165,637,235 7,898,078,006 449,267,559,229 2,500,000 37,500,000 125,000,000 134,780,267,769

Jumlah nominal aliran masuk = Laba setelah pajak + depresiasi +


Salvege value
Hasil perhitungan nya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel Cash In Per Tahun


Salvage Value +
Laba Setelah Pajak Depresiasi Cash Nominal
Tahun Tanah
(Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)
24,457,3
1 81,833,731,514 56,482   106,291,087,996
24,457,3
2 93,328,758,351 56,482   117,786,114,833
24,457,3
3 126,060,080,788 56,482   150,517,437,270
24,457,3
4 144,019,083,571 56,482   168,476,440,053
24,457,3
5 170,710,143,249 56,482 379,158,551 195,546,658,282
6,884,3
6 212,678,231,373 47,255   219,562,578,628
6,884,3
7 234,572,968,362 47,255   241,457,315,618
6,884,3
8 258,660,162,602 47,255   265,544,509,858
6,884,3
9 285,162,650,922 47,255   292,046,998,177
6,884,3
10 314,322,291,460 47,255 29,681,211,058 350,887,849,773
Keterangan : NCF sesudah pajak = (penjualan - pengeluaran - pajak) + depresiasi

IRR = 35.99% LAYAK

IRR > bunga pinjaman yaitu 9.95%

Maka proyek investasi pabrik ini adalah feasible atau layak untuk didirikan
5.15. Net Cash Flow

Factor discount
Net Cash Flow Net Cash Flow Present Value
Tahun 9.95%
(Rp) (Rp)
1/(1+i)^n

0 (445,098,954,979.43) 1.00 (445,098,954,979.43)

1 106,291,087,996.03 0.91 96,672,203,725.35

2 117,786,114,833.08 0.83 97,432,451,381.40

3 150,517,437,269.83 0.75 113,240,326,862.48

4 168,476,440,052.79 0.68 115,281,134,663.89

5 195,546,658,281.75 0.62 121,695,418,955.17

6 219,562,578,628.21 0.57 124,275,901,007.24

7 241,457,315,617.70 0.51 124,300,745,173.40

8 265,544,509,857.93 0.47 124,329,863,607.67

9 292,046,998,177.00 0.43 124,364,275,280.91

10 350,887,849,773.11 0.39 135,898,916,175.98

Total 732,392,281,854.07

Sebagai dasar kelayakan pendirian pabrik Maleic Anhydride Polyethylene ini adalah sebagai berikut :
1 Nilai Net Cash Flow Presesnt Value pada tingkat suku bunga 9.95% sebesar
Rp 732,392,281,854.07
2 BEP sebesar 35.99%
3 MPP selama 4 tahun 2 bulan 3 hari
4 IRR 35.99% > dari tingkat suku bunga pinjaman yaitu 9.95%

Jadi, berdasarkan hasil tersebut maka pendirian pabrik Maleic Anhydride Polyethylene ini feasible/LAYAK

Anda mungkin juga menyukai