Tahun Index
2005 468.20
2006 499.60
2007 525.40
2008 575.40
2009 521.90
2010 550.80
2011 585.70
2012 584.60
2013 567.60
2014 576.10
2015 556.80
2016 541.70
2017 567.5
2018 603.1
2019 607.5
2020 596.20
2021 611.21
2022 617.42
2023 623.64
2024 629.86
2025 636.08
2026 642.30
Sumber: toweringskills.com/financial-analysis/cost-indices/
Index harga untuk tahun 2021 – 2026 dihitung dengan
menggunakan metode ekstrapolasi regresi linear dari data tahun-tahun
sebelumnya. Berikut grafik linearisasi dari tabel di atas, sehingga diperoleh
persamaan linear yang digunakan untuk menentukan index harga tahun
2021 – 2026.
300.00
200.00
100.00
0.00
2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022
Axis Title
Setiap tahun terdapat kenaikan gaji sebesar 10%, maka total gaji karyawan setiap
tahunnya selama kurun waktu 10 tahun adalah sebagai
berikut:
Keterangan :
i) Luas Tanah : 20,000 m2
Harga tanah per m2 : Rp 1,000,000
Harga tanah keseluruhan : Rp 20,000,000,000
ii) Luas Bangunan : 10,000 m2
Harga 1m2 bangunan : Rp 3,500,000
Harga bangunan keseluruhan : Rp 35,000,000,000
1. Prainvestasi 7% B Rp 8,176,847,740.31
2. Keteknikan dan kepengawasan 30% B Rp 35,043,633,172.78
3. Biaya Konstraktor dan konstruksi 34% B Rp 39,716,117,595.81
4. Bunga pinjaman selama masa konstruksi 30% harga alat Rp 5,429,836,614.79
5. Trial Run Rp 18,357,214,000.00
Sub Total B' Rp 106,723,649,123.70
IFCI tidak terduga 20% B' Rp 21,344,729,824.74
Total Modal Tetap Tidak Langsung (IFCI) C Rp 128,068,378,948.44
Keterangan:
Trial Run dilakukan selama 2 minggu.
Perhitungan biaya trial run selama kurun waktu 2 minggu dengan jumlah hari kerja 14 hari
Perhitungan :
(14 hari x 24 jam / hari x harga x kebutuhan / jam)
Kebutuhan Harga
Bahan Baku Biaya
(Kg/jam) (Rp/Kg)
Harga
Bahan Baku Kebutuhan Biaya
(/satuan)
Keterangan :
Modal kerja dihitung dalam kurun waktu 3 bulan dengan jumlah hari kerja selama 90 hari
Perhitungan :
(90 hari x 24 jam/hari x harga x kebutuhan/jam)
Catatan : Tanah tidak didepresiasi. Pada akhir tahun ke- 10 harga Rp 20,000,000,000
tanah meningkat 10% tiap tahunnya, yaitu sebesar =
Sehingga total nilai salvage yang akan
diperhitungkan pada akhir tahun ke- 10 adalah Rp 29,681,211,058
sebesar
5.8. Depresiasi
Tabel Depresiasi
DFCI tanpa
Tahu
Kendaraan tanah, bangunan Bangunan Nilai Depresiasi IFCI
n
& kendaraan
1 Rp. 606,653,682 Rp. 5,221,847,255 Rp. 1,662,500,000 Rp16,966,355,543.75
2 Rp. 606,653,682 Rp. 5,221,847,255 Rp. 1,662,500,000 Rp 16,966,355,543.75
3 Rp. 606,653,682 Rp. 5,221,847,255 Rp. 1,662,500,000 Rp. 6,966,355,543.75
4 Rp. 606,653,682 Rp. 5,221,847,255 Rp. 1,662,500,000 Rp.16,966,355,543.75
5 Rp. 606,653,682 Rp. 5,221,847,255 Rp. 1,662,500,000 Rp.16,966,355,543.75
6 - Rp. 5,221,847,255 Rp. 1,662,500,000 -
7 - Rp. 5,221,847,255 R.,662,500,000 -
8 - Rp. 5,221,847,255 Rp.1,662,500,000 -
9 - Rp. 5,221,847,255 Rp. 1662,500,000 -
10 - Rp. 5,221,847,255 Rp. 1,662,500,000 -
Total
Produk : LLDPE-g-MA
Hasil Produksi 20,000 ton/tahun
Harga Produk Rp 35,140,000 /ton
Hasil penjualan
Rp 702,800,000,000
produk per tahun
Tahun kedua (90% kapasitas produksi dan harga bahan baku naik 10%)
Dengan menggunakan perhitungan yang sama diperoleh biaya bahan baku yang
dibutuhkan selama 10tahun sebagai berikut :
Tabel Biaya Bahan Baku per Tahun
Tahun Kapasitas Produksi Biaya Bahan Baku
1 80% Rp 319,960,654,675
2 90% Rp 395,951,310,161
3 100% Rp 483,940,490,196
4 100% Rp 532,334,539,216
5 100% Rp 585,567,993,137
6 100% Rp 644,124,792,451
7 100% Rp 708,537,271,696
8 100% Rp 779,390,998,866
9 100% Rp 857,330,098,753
10 100% Rp 943,063,108,628
b. Persediaan Saran Penunjang
Tahun kedua (90% kapasitas produksi dan harga bahan baku naik 10%)
Dengan menggunkaan perhitungan yang sama diperoleh biaya start up yang dibutuhkan selama 10
tahun sebagai berikut :
BEP = 30.74%
562,
1 51,991,701,464 393,107,253,515 240,000,000 30.74%
695,
2 75,635,521,787 486,573,966,282 772,000,000 36.15%
850,
3 75,364,941,672 594,701,514,345 388,000,000 29.48%
935,
4 75,277,871,976 654,171,665,779 426,800,000 26.76%
1,028,
5 75,392,295,784 709,469,836,718 969,480,000 23.60%
1,131,
6 36,256,953,303 791,547,715,593 866,428,000 10.65%
1,245,
7 39,010,628,845 870,702,487,152 053,070,800 10.42%
1,369,
8 42,035,409,724 957,772,735,867 558,377,880 10.21%
1,506,
9 45,353,276,326 1,053,550,009,454 514,215,668 10.01%
1,657,
10 48,993,067,607 1,158,905,010,399 165,637,235 9.83%
Maka proyek investasi pabrik ini adalah feasible atau layak untuk didirikan
5.15. Net Cash Flow
Factor discount
Net Cash Flow Net Cash Flow Present Value
Tahun 9.95%
(Rp) (Rp)
1/(1+i)^n
Total 732,392,281,854.07
Sebagai dasar kelayakan pendirian pabrik Maleic Anhydride Polyethylene ini adalah sebagai berikut :
1 Nilai Net Cash Flow Presesnt Value pada tingkat suku bunga 9.95% sebesar
Rp 732,392,281,854.07
2 BEP sebesar 35.99%
3 MPP selama 4 tahun 2 bulan 3 hari
4 IRR 35.99% > dari tingkat suku bunga pinjaman yaitu 9.95%
Jadi, berdasarkan hasil tersebut maka pendirian pabrik Maleic Anhydride Polyethylene ini feasible/LAYAK