Anda di halaman 1dari 6

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Berbahasa

Indonesia Sastra SD Dasar


Dosen Pengampu : Rica Azwar, M.Pd

Disusu Oleh :

SELA FEBRI ANI HASIBUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKANGURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS NAHDALATUL ULAMA SUMATERA BARAT

2021
UJIAN AKHIR SEMESTER ( UAS )
SEMESTER GANJIL2021/2022

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia dan Sastra SD Dasar


Hari / Tanggal : Senin 21 Februari 2022
Waktu : 08.30 WIB
BP : Semester 1 ( Ganjil )
Jenis Ujian : Tutup Buku / Buka Buku
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dosen : Rica Azwar , M.Pd

SOAL UJIAN

1. Buat dengan bahasamu sendiri,fungsi,kategori dan peran kalimat efektif dan kalimat majemuk
, sertakan dengan contoh !
2. Cari Buatlah dengan bahasamu beserta contoh paragraf dengan menggunakan analisis
paragraf argumentasi dan paragraf eksposisi !
3. Di dalam analisi wacana ada istilah koteks dan konteks.jelaskan dan buatlah dengan
bahasamu perbedaan tersebut serta contoh !
4. Buat dan jelaskan aspekpenilaian karya sastra SD!

JAWABAN

1. Fungsi , kategori, dan peran kalimat efektif dan majemuk

Sifatnya yang jelas, tegas tidak multitafsir atau ambigu membuat kalimat efektif banyak
digunakan pada saat melakukan penulisan dokumen-dokumen penting misalnya skripsi, disertasi,
undang-undang, surat resmi dan sebagainya.
Fungsi lainnya yaitu dapat mempermudah pembaca dalam memahami maksud sebuah tulisan.
Selain itu juga fungsi kaliat efektif ini dapat memperindah sebuah penulisan.

Kalimat efektif dan tidak efektif biasanya bisa dibedakan dari kaidah-kaidah dalam
penyusunan kalimat. Jika itu kalimat efektif maka harus memenuhi:

(1) unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat,

(2) aturan-aturan tentang Ejaan Yang Disempurnakan, dan

(3) cara memilih kata dalam kalimat (diksi).

Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Masih dalam buku karya Edi Suyanto, ciri-ciri kalimat efektif yang mudah dipahami
pendengar atau pembaca, antara lain mencakup:

1. Kesatuan dan Kesepadanan

Kalimat efektif harus memiliki keseimbangan antara pikiran atau gagasan dengan struktur
bahasa yang dipergunakan. Kesepadanan kalimat ini dapat dilihat dari struktur bahasa dalam
mendukung gagasan atau konsep yang merupakan kepaduan pikiran.Pada umumnya dalam sebuah
kalimat terdapat satu ide atau gagasan yang hendak disampaikan. Kesatuan dalam suatu kalimat bisa
dibentuk jika ada keselarasan antar subjek-predikat, predikat-objek, dan predikat keterangan.
2. Kesejajaran

Kalimat efektif juga harus mengandung kesejajaran antara gagasan yang diungkapkan dan
bentuk bahasa sebagai sarana pengungkapnya. Kesejajaran dalam kalimat adalah penggunaan bentuk-
bentuk kata atau kalimat atau konstruksi bahasa yang sama dan dipakai untuk memberi kejelasan
kalimat secara keseluruhan

3. Penekanan

Setiap kalimat memiliki sebuah gagasan pokok yang ingin ditekankan atau ditonjolkan
penulis untuk pembaca atau pendengar. Seorang pembicara akan memberi penekanan pada bagian
kalimat dengan memperlambat ucapan, meningkatkan suara, dan sebagainya. Penekanan dalam
kalimat adalah upaya pemberian aksentuasi, pemusatan perhatian pada salah satu unsur atau bagian
kalimat, agar unsur atau bagian kalimat yang diberi penegasan/penekanan itu lebih mendapat
perhatian dari pendengar atau pembaca. Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberi penekanan
pada kalimat, antara lain dengan cara pemindahan letak frase dan mengulangi kata-kata yang sama.

Contoh Kalimat Efektif

Adapun contoh kalimat efektif yang disempurnakan dari kalimat tidak efektif, di antaranya:

Kalimat tidak efektif karena pengulangan subjek


- Siswa itu segera masuk ruangan kelas setelah dia melihat kepala sekolah datang.

Contoh kalimat efektif sesudah menghilangkan subjek yang tidak perlu


- Siswa itu segera masuk ruangan kelas setelah melihat kepala sekolah datang.

Kalimat tidak efektif dengan Hiponim


- Buah Jambu dan Buah Mangga adalah buah kesukaan Ibuku

Contoh kalimat efektif tanpa Hiponim


- Jambu dan Mangga adalah buah kesukaan Ibuku

Jenis-jenis Kalimat Majemuk

1. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang klausanya berkedudukan sederajat. Kedua
klausa itu tidak saling bergantung, tetapi dapat dihubungkan dengan penghubung intrakalimat.
Kata yang menjadi penghubung dalam kalimat majemuk setara adalah konjungtor koordinatif, seperti
dan, atau, tetapi, sedangkan, lalu, dan kemudian.

Contoh kalimat majemuk setara:


- Guru berbicara di depan kelas dan seorang murid bertanya dengan lantang.
- Saya bersedia memaafkannya, tetapi dia tidak mengakui kesalahannya.
- Ceramah yang kedua menarik, sedangkan ceramah yang pertama tidak begitu menarik.

2. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah jenis kalimat yang memiliki anak kalimat (kalimat yang
bergantung pada kalimat lainnya) dan induk kalimat (kalimat yang tidak bergantung pada kalimat
manapun). Kalimat majemuk bertingkat sering juga disebut kalimat kompleks.
Jenis kalimat majemuk ini biasanya menggunakan kata penghubung tidak setara, seperti meskipun,
walaupun, supaya, agar, karena, sebab, sehingga, maka, ketika, setelah jika, apabila, bahwa, dan
sebagainya.
Contoh kalimat majemuk bertingkat:
- Meskipun agak sulit, soal matematika itu tetap dapat dijawab Andi.
- Dia sering marah karena bawahannya selalu mengecewakan hatinya.
- Ibu Asni berkata kepada saya bahwa Pak Rahmat tidak dapat menghadiri rapat koperasi.

3. Kalimat Majemuk Campuran


Kalimat majemuk campuran adalah jenis kalimat yang merupakan gabungan dari kalimat setara dan
kalimat bertingkat.
Salah satu dari jenis-jenis kalimat majemuk ini memiliki tiga klausa karena kalimat majemuk
memiliki dua klausa yang tak setara.

Contoh kalimat majemuk campuran:


- Keinginan itu selalu tertunda karena Dedi lebih berkonsentrasi ke lembaga pendidikan di luar negeri,
sedangkan orang tuanya memilih pendidikan di dalam negeri.
- Ketika malam mulai mencekam, kutarik selimut itu dan kupejamkan mata ini, tetapi rasa takut itu
tidak juga pergi dari hati dan pikiranku.

4. Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan merupakan kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal
yang digabungkan menjadi satu, tanpa menyebutkan kata-kata yang sama.
Dalam kalimat majemuk rapatan, klausa yang digabung dipisahkan dengan tanda baca koma (,).
Konjungsi yang biasa digunakan meliputi dan, juga, serta, dan lain-lain.

Contoh kalimat majemuk rapatan:


- Diah membeli buah. Diah membeli sayur. Diah membeli sembako.
Digabung menjadi kalimat majemuk rapatan: Diah membeli buah, sayur, dan sembako.
- Ani sedang duduk di teras. Ani sampai melamun.
Digabung menjadi: Ani sedang duduk di teras bahkan sampai melamun.
- Pengungsi meninggalkan rumah yang terendam banjir. Pengungsi menuju barak pengungsian dan
beristirahat.
Digabung menjadi: Pengungsi meninggalkan rumah yang terendam banjir lalu menuju barak
pengungsian dan beristirahat.

Contoh Kalimat Majemuk Lainnya


Adapun beberapa contoh lain agar lebih memahami kalimat majemuk, yaitu:
1. Ayah membaca koran dan ibu membuat kopi.
Penjelasan: jenis kalimat majemuk ini terdiri dari dua klausa. Klausa pertama adalah ayah membaca
koran dan klausa kedua adalah ibu membuat kopi.

2. Sekolahnya mewah, tetapi siswanya bodoh.


Klausa pertama adalah sekolahnya mewah. Klausa kedua siswanya bodoh.
3. Dia sedang belajar atau malah tidur di kamar depan. Klausa pertama dia sedang tidur. Klausa kedua
adalah malah tidur di kamar depan.
4. Adikku bekerja di Medan, sedangkan kakakku bekerja di Yogya.
Klausa pertama adalah adikku bekerja di Medan.
Klausa kedua adalah kakakku bekerja di Yogya.
Klausa pertama dan klausa kedua dalam keempat contoh kalimat majemuk di atas dihubungkan
dengan konjungsi koordinatif; dan, tetapi, atau, sedangkan.
2. a. Contoh paragraf dengan menggunakan analisis paragraf argumentasi

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak suku bangsa. Beberapa suku bangsa
masih hidup di daerah pedalaman yang sulit terjamah oleh kehidupan manusia modern, apalagi
pendidikan. Misalnya Pulau Papua yang merupakan pulau paling timur negara Indonesia belum
mendapat fasilitas pendidikan yang layak karena susahnya transportasi dan juga pengajar yang mau
bekerja di sana. Hal ini dibuktikan dengan jumlah sekolah dasar negeri di Provinsi Papua yang kira-
kira berjumlah 1.627 sekolah. Jumlah tersebut bahkan tidak sampai setengahnya jumlah sekolah dasar
negeri di Provinsi DKI Jakarta yang mencapai 2.951 sekolah.
Tidak meratanya pendidikan membuat Provinsi Papua jauh tertinggal dari kota-kota besar. Sehingga
pendidikan harus dibenahi agar anak-anak di Papua mendapatkan kesempatan mencapai masa depan
yang cerah seperti halnya anak-anak di Ibukota.

b. Contoh paragraf dengan menggunakan analisis paragraf eksposisi

Mie instan merupakan dua makanan yang sama-sama mengandung karbohidrat sederhana.
Karbohidrat sederhana sendiri merupakan sejenis karbohidrat yang hanya bisa memberikan efek
kenyang yang sementara di perut. Efek kenyang yang sementara tersebut justru kelak akan membuat
perut menjadi lebih lapar, sehingga kita pun menjadi terpicu untuk menyantap banyak makanan.
Apabila terlalu banyak mengkonsumsi makanan, maka tubuh kita akan menjadi gemuk dan bahkan
bisa terserang berbagai macam penyakit berbahaya. Oleh karenanya, memakan mie instan dan nasi
putih secara berbarengan mesti dikurangi saat ini juga. Sebab, mengkonsumsi keduanya secara
sekaligus tidak akan membuat perut kenyang serta sehat, dan malahan membuat kita rentan terhadap
sejumlah penyakit.

3.teks adalah (1) satuan bahasa terlengkap yang bersifat abstrak, (2) deretan kalimat,
kata, dan sebagainya yang membentuk ujaran, (3) ujaran yang dihasilkan dalam interaksi
manusia.

Contoh teks tulis

Mata Kuliah Sintaksis merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh dalam program studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. mata kuliah ini, membahas tentang seluk beluk
pembentukan kalimat.

koteks diartikan sebagai kalimat atau unsur-unsur yang mendahului dan/atau mengikuti
sebuah unsur lain dalam wacana. Koteks merupakan teks yang mendampingi teks lain dan
mempunyai keterkaitan dan kesejajaran.

Contohnya pada kalimat “Selamat Datang” dan “Selamat Jalan” .

konteks adalah (1) aspek-aspek lingkungan fisik atau sosial yang kait mengait dengan ujaran
tertentu, (2) pengetahuan yang sama-sama memiliki pembicara dan pendengar sehingga pendengar
paham apa yang dimaksud pembicara.

4. aspekpenilaian karya sastra SD

Kejelasan bahasa :

Yang dipilih harus menggunakan bahasa yang sederhana, lugas. Kalimatnya pendek-pendek, tidak
rumit sehingga memudahkan siswa menangkap isinya. Kata-kata yang digunakan bermakna lugas.
Kejelasan bahasa memungkinkan siswa mudah menemukan unsur-unsur yang membangun sebuah
karya sastra.

Kejelasan tema :

Yang dipilih harus mempunyai tema yang terbuka. Artinya, tema dapat ditemukan dengan langsung
oleh siswa.
Kesederhanaan plot :

Yang dipilih harus mempunyai plot maju. Maksudnya, rangkaian peristiwa yang membentuk isi cerita
tersusun secara kronologis dari awal hingga akhir. Cerita dengan plot maju memungkinkan siswa
terkandung dalam cerita itupun mudah ditangkap oleh siswa.

Kejelasan perwatakan :

Perwatakan tokoh-tokoh dalam cerita yang diplih harus terdeskripsi secara sederhana sehingga siswa
dapat dengan mudah dan cepat mengenali tokoh-tokoh itu. Dengan demikian, pesan yang terkandung
dalam cerita itu pun mudahn ditangkap oleh siswa.

Kesederhanaan latar :

Latar atau setting dalam cerita yang dipilih harus tidak berbeda jauh dengan lingkungan tempat
tinggal siswa sehingga mereka merasa akrab dengan suasana dalam cerita itu.

Kejelasan pusat pengisahan :

Pusat pengisahan dalam cerita yang dipilih harus konsisten. Artinya, jangan terlalu banyak terjadi
pergantian fokus. Seringnya terjadi pergantian fokus menyulitkan siswa mengikuti jalan ceritnya.

Anda mungkin juga menyukai